Ketika Cassey kehilangan keseimbangan karena dorongan dari pria itu, dia hampir terjatuh dan seketika Angel bangkit dan menahan Cassey.
“ Sudah Cassey! Kita yang bersalah di posisi ini, jadi kita mengalah saja dan kembali ke asrama” Angel berkata ke Cassey dan juga ke teman-temannya untuk menghindari keributan di kelas.
Kemudian, angel menarik Chelsea, Cassey dan Fanny dan mereka bergegas keluar kelas.
Mereka keluar kelas sembari diiringi caci maki dan sorakan yang keras.
Di sepanjang perjalanan menuju asrama, mereka di pandangi oleh mahasiswa/mahasiswi lain yang tengah berada di sekitaran kampus.
Mereka pun sampai di asrama. Cassey dan Chelsea menjerit histeris karena kejadian tadi. Harga diri mereka sudah sangat jatuh. Kemudian, angel yang melihat mereka menjerit histeris begitu mencoba menenangkan mereka.
“Sudah-sudah, tidak usah terlalu dipikirkan. Kita hanyalah sekumpulan orang miskin yang bisa kuliah disini karena terbantu oleh beasiswa. Apalah daya kita dibandingkan dengan mereka yang berasal dari keluarga berada? Apapun ceritanya, walaupun kita benar sekalipun, mereka tetaplah yang menjadi juaranya. Jadi, hal-hal seperti ini sudah biasa terjadi di dunia ini. Yang ber-uang, dialah yang menang!”
“Nggak! Masak aku hanya diam saja ketika kamu di dorong begitu oleh si brengsek itu! Aku tidak terima Angel!” Cassey berkata dengan nada bicara yang tinggi dan tampak mata Cassey sudah memerah.
“Sudah-sudah. Tenangkan diri kalian. Ini semua salah ku, aku lah yang harus mengakhiri ini. Jadi, kalian hanya perlu fokus untuk bekerja setelah ini, jadi masalah ini serahkan saja padaku” Angel berkata sembari memeluk kedua temannya itu dengan sedikit tersenyum.
Fanny yang melihat itu hanya bisa menangis tersedu-sedu karena tidak bisa berbuat apa-apa.
Angel mendengar suara tangisan dari fanny, “nah, kamu ini kenapa lagi Fanny? Menapa kamu menangis?”
“Aku sedih melihat kalian seperti ini, dan apa yang bisa ku perbuat? Tidak ada kan? Aku hanyalah seorang yang tidak berguna! Ketika aku merasa kesusahan, kalian selalu membantuku, menyemangatiku, tapi ketika kalian sedang ada masalah, aku tidak bisa berbuat apa-apa” Jawab Fanny sembari menangis semakin keras dan tersengguk-sengguk.
“Hei-hei! Mengapa kamu berfikir seperti itu? Dengar ya fanny, setiap orang pada awalnya terlahir sama! Hanya saja, takdir kita berbeda. Takdir bisa saja berubah kapanpun, kita hanya perlu berusaha dan terus berusaha sampai takdir berkata ‘Selamat’. Nah, intinya, walaupun sekarang kamu tidak bisa berbuat apa-apa, kita belum tau apa yang akan bisa kamu lakukan kedepannya. Bisa saja nanti, kamu lah pahlawannya yang akan menyelamatkan kami semua. Sudah, sekarang lebih baik kamu bersiap-siap untuk kerja, dan jangan lupa yang tadi kita bicarakan, hihi” Angel berkata sembari mengelus-elus rambut Fanny dan mencoba menenangkan fanny.
Fanny sedikit merasa lega, dan mendengar perkataan Angel, teman-teman yang lain merasa tersentuh dan mereka spontan memeluk angel dengan erat.
“Angel, kamu lah penyelamat kami. Dan kamu lah penyemangat kami, sampai kapanpun, aku akan mengingat semua jasamu kepada kami. Mungkin untuk sekarang, kamu lah yang menolong kami ketika kami mempunyai masalah, tapi nanti, ketika kamu mempunyai masalah, kamu tak perlu sungkan untuk meminta bantuan kami ya angel.” Chelsea berkata dengan nada yang sedikit tertahan karena ia mencoba menahan tangis nya.
Perkataan Chelsea mewakili perasaan Cassey dan Fanny, mereka hanya bisa memeluk angel dengan erat.
“Oke-oke, tapi sekarang kalian sudah bisa melepas pelukan kalian” Angel berkata dengan sedikit nada bicara yang tinggi. “Loh, kenapa? Kamu marah kepada kami karena kami tidak bisa berbuat banyak angel?” Cassey kaget mendengar perkataan angel. “Astaga tuhan. Bukannya begitu, dada ku sakit karena kalian memelukku terlalu kencang, astaga!” angel berkata dengan sedikit merasa kesakitan. “Eh! Hahaha!” Mereka bertiga serentak dan spontan melepaskan pelukan mereka. “ Oke gays, berhubung waktu menunjukkan pukul 11.00 pagi, mari kita semua bergegas bersiap-siap untuk pergi bekerja dan melupakan masalah ini sejenak!” Kata angel untuk mencairkan suasana yang terlihat sedang kacau pada saat itu. Mendengar perkataan angel, sepontan mereka semua melihat kearah ponselnya masing-masing. Melihat jam di ponsel mereka sudah menunjukkan pukul 11.01 pagi, mereka langsung berlari kesana kemari mencari pakaian kerja mereka, barang-barang yang ingin dibawa kerj
“Oh, oke nona, saya paham maksud anda, saya akan segera menghubungi rektornya dan mengurus masalah anda. Anda tidak usah khawatir nona” “Tolong ya joe” “Baik nona Mendez” Percakapan pun berakhir. “ Yah, semoga saja masalah ini bisa selesai” Ujar Angel dengan menghela nafas lega. “Tok tok tok” Tiba-tiba suara ketukan terdengar dari luar kamar asrama angel. angel bergegas membukakan pintu dan melihat siapakh yang datang berkunjung. “ Permisi, Saya dari fakultas Ilmu Teknik dan Teknologi. Saya di perintahkan oleh pak henry untuk memanggil anda dan menyuruh anda untuk datang ke kantor rektor sekarang dan juga teman-teman anda.” “Hah! Sekarang?” “ Iya sekarang” “Tapi teman-temanku sedang bekerja sekarang, bagaimana kalau saya saja yang pergi kesana” “Ya sudah, mungkin pak henry akan memakluminya nanti ketika anda menjelaskannya". “Oke terima kasih, saya akan bersiap-siap terlebih dahulu”
‘Loh, apa yang baru saja terjadi? Tapi, ketika di kelas tadi, pak henry sangat mengutukku dan mengancamku untuk melaporkanku ke rektor sampai ingin mencabut beasiswa ku dan teman-teman, tetapi kok malah pak henry yang terlihat kacau seperti itu?’ angel bertanya-tanya dalam hatinya. “Ding ding ding” Tiba-tiba, ponsel angel berdering dan terlihat dari layar ponselnya itu kalau Joe mencoba menghubunginya. Kemudian, angel menjawab panggilan dari joe. “Halo nona, bagaimana masalah anda dengan rektor?” “Dengan rektor? Apakah kamu yang telah menghubungi rektor dan membuat dosen yang bermasalah denganku terlihat seperti seorang pecundang dengan dua cap tangan bekas tamparan yang tergambar di kedua pipinya?” “Wah, hahaha! Rektor itu sampai segitunya menghukum dosen anda ya nona, saya tidak habis pikir, hahaha” “Loh, jadi benar kalau kamu…..” “Iya nona, tadi setelah anda menutup telfon, saya langsung menghubungi rektor itu, dan mencerita
“Halo nona, mengapa anda memutuskan percakapan kita tadi? Anda baik-baik saja nona? Apakah ada sesuatu hal yang terjadi kepada anda nona?” Joe langsung melemparkan pertanyaan karena penasaran mengapa angel tiba-tiba memutuskan pembicaraannya tadi. Yah, padahal sih, joe sudah tau jawabannya, tapi dia hanya basa-basi saja. “Oh, tidak ada apa-apa joe. Mengapa kamu menelfonku? Ada urusan penting kah?” “Oh, bagus lah nona. Oh iya, saya ingin memberitahukan bahwa urusan hotel yang saya bicarakan tadi sudah selesai. Anda hanya tinggal menandatangai surat persetujuan, dan hotel itu menjadi milik anda nona. Apakah anda punya waktu luang hari ini?” “Oh, saya hari ini tidak memiliki kegiatan apapun, dan pas sekali aku sedang bosan sekali karena tidak ada kegiatam apapun yang bisa ku kerjakan hari ini. Ya sudah, kirim lokasinya ke saya, nanti setelah bersiap-siap, saya langsung menuju kesana.” “Oh, apakah saya harus menjemput anda nona?” “Emm… bolehlah Jo
“Em.. maaf nih teman-teman, saya ada urusan sedikit nih, bisakah saya tinggalkan kalian berdua disini?” Angel bertanya ke Fanny dan Shelly. “Loh, emangnya kamu mau kemana ngel?” Tanya Fanny kembali. “Ada urusan mendadak diluar. Biasalah, namanya juga orang penting,hahaha” Angel menjawab pertanyaan Fanny sembari tertawa. “ Ih, astagaaa! Bolehkah saya menarik rambut anda nona? Saya merasa sedikit jengkel dengan anda, hahaha!” Fanny menjawab perkataan angel. “Hahaha, yasudah, aku berangkat dulu ya Fanny, Shelly” “Yasudah, kami juga ingin kembali ke toko ngel, mau bareng?” “Oh, tidak usah Fanny, aku duluan saja. Oke ya, aku duluan.” Kemudian, angel berjalan keluar kamar dan mempercepat langkah nya agar dia bisa cepat sampai ke tempat joe, dan meninggalkan Fanny dan Shelly. Angel pun sampai ke tempat joe, dan Joe sudah menunggu kedatangan angel diluar mobil. “Ayo Joe, cepat kita bergegas pergi dari sini. Soalnya tema
“A… apa!? Jadi nona cantik ini adalah pewaris pertama dari tuan Alexander Mendez? Salam kenal nona, saya Alan Faena” Alan berkata sembari membungkukkan badannya dan memberi penghormatan kepada angel. “Oke tuan alan, bisakah sebelum kita menandatangani surat, kita terlebih dahulu makan siang? Saya ingin mencoba makanan di hotel ini terlebih dahulu dan kebetulan, saya sudah merasa lapar, hahaha” Tanya angel sembari tertawa kecil kepada Alan. “Astaga! Maaf nona, harus nya saya langsung mengajak anda dan juga tuan joe untuk langsung pergi menuju ruang VIP yang sudah saya siapkan. Mengapa saya membiarkan kalian berdiri seperti ini. Maaf atas kelancangan saya nona. Mari, saya akan menunjukkan ruang VIP nya, dan disana kita akan makan terlebih dahulu.” Jawab Alan sembari bergegas membawa mereka semua ke ruangan VIP. Di perjalanan menuju ruangan VIP, angel disuguhkan oleh pemandangan yang sanga Aesthetic dengan berbagai interior hotel yang sangat mewah. Sangking mewa
“Sekarang, hotel ini sepenuhnya milik anda nona, semoga hotel ini membawa keberuntungan buat anda. Dan, untuk renovasi hotel, mau dimulai kapan nona?” Alan berkata kepada angel dan melemparkan sedikit pertanyaan. “Kapan ya? Em… kira-kira, paling cepat waktu untuk merenovasi hotel ini berapa bulan? Atau berapa tahun?” Tanya angel. “Berapa bulan atau berapa tahun nona? Saya bisa mendesain ulang hotel ini atas permintaan anda hanya membutuhkan waktu 30 menit, dan jika anda menyuruh saya untuk merenovasi hotel dengan cepat, saya bisa menyuruh anak buah saya yang kebetulan adalah orang-orang yang cukup professional dalam hal pembangunan dan hanya perlu menghabiskan 2 sampai 3 hari nona.” “Merenovasi hotel ini dalam kurun waktu 2 sampai 3 hari saja? Anda serius?” “Saya sangat lah serius nona, tidak mungkin saya bercanda untuk masalah merenovasi hotel semewah ini nona, hahaha” “Yasudah, anda bisa langsung merenovasi mulai besok. Dan Joe, kamu bisa me
“Helo gays!” Angel berkata dengan nada yang keras sembari menetup pundak Cassey dan Fanny. “Helo juga! eh… angel” spontan, Fanny menjawab perkataan orang di belakangnya itu dan ketika ia melihat orang yang telah menepuk pundaknya ternyata angel. “Ah, kamu ini. Hampir saja jantungku copot tadi.” Cassey berkata dengan raut wajah yang terlihat kaget. “Hahaha! Maaf-maaf. By the way, kalian abis dari mana nih?” “Lah, kami sedang memakai seragam kerja, pastilah kami baru saja pulang kerja. Nah, yang harusnya bertanya itu kami. Kamu habis dari mana?” Tanya Cassey dengan nada yang jengkel karena angel telah mengagetkannya tadi. “Aku habis berkeliling melihat-lihat kota. Sembari mencari barang-barang bekas juga.” Angel berkata sembari melemparkan senyum kepada teman-temannya. “Mencari barang-barang bekas? Masak iya? Kamu terlihat rapih, tidak seperti biasanya ketika kamu benar-benar mencari barang bekas? Tapi tadi kamu bilang…” Fanny belum sele