Share

20. Sakit yang sama

Kecemasan itu masih Luna rasakan meski mereka sudah meninggalkan Bukit Lauren. Naasnya sekarang ia berubah waspada, bahkan untuk sekedar menatap wajah Leon yang berselimut kegelapan—sama seperti yang kala itu ia temui, nyalinya mendadak menciut.

Wajah itu terlalu mengerikan.

Selain itu Leon juga lebih banyak diam, setelah tiba-tiba pergi tanpa mengajaknya. Sikap yang berbanding terbalik ketika mereka datang.

Namun, kendati demikian, Luna tidak menyesal sudah melangkah sejauh ini dengan pria itu. Lantaran apapun yang ia korbankan sekarang, semua demi kebahagiaannya di masa depan.

"Le, aku rasa ini bukan jalan menuju rumah oma?"

Satu detik, dua detik hingga hampir satu menit menunggu, tidak juga ada jawaban. Leon mengunci mulutnya rapat-rapat. Sikap dingin kembali pria itu tunjukan pasca termenung lama di dekat pusaran ibunya. Mungkinkah rasa itu kembali muncul, hingga membuat Leon berubah dingin seperti sekarang?

Mencoba memahami situasi yang terjadi dengan diam. Lantaran tidak ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status