Share

Bab 240

"A-aduh Kak, jewer ya pelan-pelan, dong!" pekik Hendra mencoba bernegosiasi dengan sang kakak yang kini menarik telinganya tanpa perasaan sama sekali.

"Diem lo!" sungut Hanin. Menarik adiknya masuk ke dalam mansion. Hanin mau ngadu sama Mommy kalau sibegadulan ini lagi dan lagi memanjat pohon jambu. Padahal Mommy sudah sering melarang, tapi tetap saja tidak di dengarkan adik tersayangnya ini.

"Mommyyyyy." Hanin berteriak. Mansion ini sudah mirip hutan saja karena Hanin sering berteriak tanpa sebab. Makanya semua pelayan dan pekerja lainnya, sudah tidak heran ketika mendengar Nona mereka berteriak tiba-tiba.

"Ih, Kak! Katanya tadi udah janji nggak bilang ke Mommy." Hendra menatap kakaknya sebal. Kalau tahu begini, Hendra tidak akan mau turun dari pohon tadi setelah mendengar ancaman kakaknya.

Hanin melirik adiknya itu sinis. Semakin menguatkan jeweran telinga adiknya itu. Keduanya terus melangkah menuju ruang tengah, Hanin yakin Mommy mereka ada di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status