Share

Bab 245

"Ini bekal Zahra. Jangan lupa dihabiskan, ya? Dan, jangan sesekali jajan di luar," pesan Marion sambil memasukkan kota bekal berwarna merah muda itu ke dalam tas putrinya.

Zahra yang sibuk menghabiskan susunya pun hanya bisa mengangguk saja. Keduanya berjalan keluar bersama-sama. Pagi ini Zahra terlihat bahagia sekali.

"Papi beneran anterian Zahra hari ini, kan?" tanyanya sekali lagi saat mereka tiba di teras rumah.

"Iya, sayang."

Zahra memekik senang. "Yes! Sekalian nanti kenalan sama teman satu meja ku, ya, Pi? Dia penasaran sama Papi karena selama ini aku sering ngomong ke dia kalau Papi ku ini sangat tampan," ujarnya dengan senyum lebarnya.

Marion tertawa pelan. "Emang Papi setampan itu?" tanyanya.

Zahra langsung mengangguk cepat. "Iya! Bagiku Papi yang paling tertampan di dunia ini setelah setelah Hanan."

"Siapa Hanan?" Marion langsung bertanya dengan sudut hati yang tak senang karena sekarang ada bisa menandingi ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status