Share

Bab 112

Penulis: Gavriel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-08 23:15:48

"Abi, belum tidur?" Tanya Ranti sambil duduk di samping putranya.

"Belum, Bu. Kepala Abi pusing."

"Sini, tiduran disini. Sudah lama kamu gak tidur disini, Nak. Padahal, dulu ini adalah tempat favoritmu untuk mengeluh." Ucap Ranti sambil menepuk-nepuk pahanya, biasanya Abian jika lelah atau memiliki banyak masalah, dia akan bermanja disana sambil bercerita tentang banyak hal.

Abian menatap sang ibu, dia sudah lama tidak melakukan kebiasaan ini. Dia lupa kalau ada tempat yang paling menenangkan selain Flora dan rumah, dia masih memiliki pangkuan ibunya, ini adalah tempat yang paling nyaman, tempat dia pulang.

"Ibu.."

"Kemarilah, Nak. Ibu tahu bebanmu sangat berat." Lirih Ranti lalu memeluk putranya. Tidak terasa kalau sekarang, putranya sudah dewasa, padahal rasanya baru kemarin dia menggendong dan menyusui Abian yang tengah rewel setelah imunisasi, tapi sekarang Abian sudah dewasa dan tumbuh menjadi anak yang sangat membanggakan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 113

    Di kamar, Abian menjambak rambutnya sendiri. Dia merasa frustasi karena mengetahui sebab musibah kepergian saudarinya itu. Kesedihannya belum usai, hingga luka itu terasa kembali terbuka ketika mendapatkan kenyataan pahit hari ini."Mbak, banyak sekali luka yang kau tinggalkan sejak kepergianmu. Bisakah kau beristirahat dengan tenang sedangkan pelaku keji yang telah membuatmu seperti ini masih berkeliaran bebas di luaran sana?" Gumam Abian sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Ada banyak teka teki yang di tinggalkan oleh Winda selepas kematiannya."Siapa pria itu, Mbak? Darimana aku harus mencari pria brengsek itu,Mbak? Tolong beri aku petunjuk, dia harus di hukum dengan setimpal."Malam harinya, acara doa bersama pun di mulai. Tapi Abian tidak terlihat sama sekali, jelas itu membuat Flora khawatir. Dia takut kalau pria itu akan melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri karena keadaannya sangat memungkinkan. Dia tengah berduka saat ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 114

    Brak..Pintu terbuka, bahkan engsel pintunya sampai terlepas dari tempatnya. Abian dan Flora kompak menatap kedatangan seorang pria yang dia benci, sama halnya seperti Abian, dia menatap tidak percaya ke arah pria yang kini berdiri di ambang pintu dengan wajah memerahnya."Kalian mengotori rumah ini dengan ulah bejat kalian!" Teriaknya penuh emosi, membuat Abian beranjak dari duduknya. Dengan langkah sedikit pincang, pria itu berjalan dengan langkah santainya ke arah pria yang tengah meledakkan amarahnya."Lalu, bagaimana denganmu?""Berani sekali kau berselingkuh dengan Flora? Dia istriku!""Mantan istri. Jangan lupa akan hal itu, Arifin!" Balas Abian tak mau kalah, keduanya sama-sama di penuhi emosi yang menggebu-gebu."Tetap saja, kau sudah mengotori rumah ini dengan perbuatan bejatmu itu.""Aku? Bejat? Lalu apa kabar denganmu? Kau pikir, kau suci? Ngaca, Arifin!" Tegas Abian sambil tersenyum smirk, membuat pria itu s

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 115

    "Selamat malam, kami dari pihak kepolisian. Apa benar ini rumah saudara Arifin?""Benar, saya ibunya.""Kami mendapat tugas untuk menangkap saudara Arifin sebagai tersangka kasus penggelapan dana perusahaan senilai dua puluh milyar rupiah dan keringanan yang di berikan sudah jatuh tempo." Ucap polisi sambil menunjukkan surat bukti penangkapan.Ranti tidak bisa menghalangi saat pihak polisi itu masuk ke dalam rumah begitu saja, dia tidak bisa membela putranya karena disini dia memang bersalah, bukan? Lalu, apa yang harus di lakukan orang bersalah? Tentu saja menebusnya dengan hukuman yang setimpal.Tak lama kemudian, polisi-polisi itu membawa Arifin dengan kedua tangan yang di borgol. Air mata Ranti menetes dengan derasnya, wanita itu menangis saat melihat Arifin di seret polisi dengan pasrah. Wajahnya babak belur karena di hajar oleh Abian sebagai pelampiasan semua rasa sakit yang di terimanya beberapa hari ini. Tidak di sangka, Arifin dan Winda m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 116

    Di tempat lain, Abian tengah duduk sendirian di pinggir danau. Tempatnya sangat indah, sejuk dan menenangkan. Disana ada banyak sekali pepohonan dan burung-burung bertentangan, tempatnya lumayan sepi jadi ini adalah tempat yang pas untuk menyendiri menenangkan pikiran.Abian merogoh saku celananya, lalu membuka lembar demi lembar surat yang terlihat lusuh itu. Kertasnya terlihat rapuh karena terkena air pastinya, tapi Abian berusaha membaca dan memahami kata demi kata yang tertulis di atas sebuah kertas.'Abi..'Baru satu kata itu saja, kedua mata Abian sudah berkaca-kaca. Dia mendongakan kepalanya, lalu mengedip-ngedipkan matanya berusaha menahan agar air matanya tidak luruh begitu saja. Abian menghela nafasnya, lalu kembali menatap kertas itu.'Untuk Abi. Maafkan Mbak, selama ini Mbak sudah sangat jahat padamu dan juga wanitamu. Semua yang Mbak lakukan, Mbak minta maaf. Belakangan ini, Mbak merasa tidak aman karena mantan suami Mbak kembali data

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 117

    Di tempat lain, seorang pria tengah berlari terengah-engah lalu masuk ke dalam sebuah rumah yang ada di tengah hutan. Dengan kasar, dia menyeka keringat yang ada di dahinya. Pria itu mendudukan tubuhnya dengan kasar. Meskipun di tengah hutan, rumah ini memiliki banyak fasilitas. Rumahnya mewah, di lengkapi lift dan beberapa mobil yang terparkir rapi di garasi."Tuan, nasib saya di ujung tanduk!" Ucapnya dengan wajah yang memerah, membuat pria yang tengah merokok di ruang tengah itu menatap tajam ke arah pria yang baru datang itu."Maksudmu?""Anak buah Abian mulai bergerak mencari kita.""Lalu?""Tuan, anda tahu seperti apa Abian. Saya takut nyawa saya terancam.""Jangan khawatir, Abian tidak ada apa-apanya di banding denganku, aku memiliki koneksi yang luas." Ucapnya dengan tenang, dia masih menyesap rokoknya dan menghembuskan asapnya hingga memenuhi ruangan tempat dia berada saat ini."Tapi tuan..""Kau meragu

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 118

    "Yang, pijitin boleh?" Pinta Abian. Hari ini, Ranti sudah kembali ke rumah dan pria itu mengantarkan Flora pulang ke rumahnya. Disinilah mereka berada saat ini, Abian tengah berbaring manja di pangkuan Flora.Setelah sekian lama, akhirnya mereka bisa menikmati waktu berdua lagi, meskipun dengan suasana yang sedikit berbeda dari sebelumnya."Boleh, Mas. Mau pakai minyak angin, biar hangat gitu?""Iya, sayang. Perut Mas rasanya gak enak, kayaknya masuk angin." Jelas Abian."Yaudah, di kamar aja gimana?""Tapi jangan ngarep Mas ngapa-ngapain kamu ya? Mas lagi gak enak badan, padahal lagi kangen." Ucap Abian yang membuat Flora terkekeh."Otak kamu aja yang kotor, aku ngajak ke kamar ya biar enak aja di pijitnya sambil rebahan gitu." Flora menepuk pelan lengan besar sang pria, otak pria itu memang tak pernah jauh-jauh dari hal-hal yang berbau mesuum dan kemesumaan pria itu sudah mendarah daging, plus menular juga seperti penyakit.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 119

    "Pergilah, Mas.""Kenapa aku harus pergi, sayang?" Tanya Abian, wajahnya masih terlihat begitu khawatir."Nanti jijik, Mas.""Enggak, Mas gak jijik kok. Ayo selesaikan dulu.." Ucap pria itu sambil terus memijat tengkuk Flora, hingga wanita itu selesai dan membasuh mulutnya dengan air mengalir dari wastafel."Sayang, wajah kamu pucat sekali.." Abian mendekat dan langsung mengusap wajah Flora yang terlihat pucat setelah memuntahkan semua isi perutnya."Pusing, Mas.""Maafin Mas ya, Mas gak tahu kalau perbuatan Mas itu bisa bikin kamu muntah-muntah seperti itu.""Gapapa kok, Mas. Lagian ini bukan kesalahan kamu.""Yaudah, istirahat aja ya? Biar Mas yang masak.""Gak usah, Mas. Aku aja..""Sayang, nurut!" Tegas Abian yang membuat Flora hanya bisa menurut saja kalau sudah begini. Dia tidak mau memancing kemarahan Abian, pria itu akan terlihat sangat menakutkan ketika sedang marah."Yaudah i

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10
  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 120

    Tak lama kemudian, Flora keluar dari ruang ganti dengan menggunakan pakaian rumahan, blouse dan kulot berbahan crincle berwarna hitam, membuat penampilan Flora terlihat anggun, padahal hanya pakaian sederhana yang dia kenakan."Nah, kalau begini kan cantik.""Hmm, ayo cepat pengen bakso!" Ajak Flora dengan jurus andalannya, yakni merajuk. Abian menggenggam tangannya lalu keduanya berjalan ke luar rumah untuk mencari bakso. Aneh-aneh saja yang di inginkan wanita cantik itu, tapi untungnya masih belum terlalu malam, pasti tidak akan terlalu sulit mencari bakso apalagi yang di inginkan adalah bakso yang ada di pinggir jalan.Keduanya pergi dengan menggunakan mobil milik Abian, dia melajukan kendaraan roda empatnya itu dengan kecepatan sedang."Mas..""lya, sayang.""Itu baksonya." Ucap Flora sambil menunjuk abang-abang yang tengah mendorong gerobak baksonya."Iya, Mas nyari tempat parkir dulu." Abian pun langsung mencari te

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 265

    Zahra masih saja setia menunduk, tidak berani menatap pria paruh baya yang sejak tadi menatapnya dengan sorot tajam. Zahra sangat takut, takut sekali, di saat seperti ini dia membutuhkan perlindungan dari papinya. Tapi, Papi sudah bahagia di sisi Tuhan sekarang. Maka itu, yang Zahra lakukan adalah saling meremas kedua tangannya satu sama lain. "Tinggalkan putraku, saya mohon padamu untuk kali ini. Biarlah kau anggap saya ini sebagai ayah yang egois. Tapi, saya melakukan ini demi kebaikan dan keselamatan putraku," ujar Abian dengan suara beratnya. Menatap Zahra yang masih menunduk. Tidak dapat melihat dengan jelas bagaimana raut wajah gadis itu. "Kalian tidak bisa bersama." Abian menahan napasnya. "Masa lalu Papi mu akan selalu menghantuimu meski dia sudah meninggal. Mereka tidak akan pernah puas sebelum membuatmu mati. Karena keturunan dari almarhum Marion harus mati ditangan mereka, demi membalaskan dendam. Musuh-musuh Papi mu terlalu banyak. Hanan akan terus terancam bila berad

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 264

    Sepuluh bulan kemudian. "Dad, Hanan nggak apa-apa, kan?" Hanin yang baru saja tiba dengan mommynya di rumah sakit, langsung saja memberondong daddynya dengan pertanyaan. Hanin rasanya ingin pingsan kala mendengar apa yang menimpa kembarannya itu. Tapi, Hanin harus kuat karena ada mommynya yang lebih syok saat mendengar kembarannya di serang. Dan, itu di luar jangkauan dari daddynya. Semenjak SMA dan Hanan pandai beladiri. Kembaranya itu meminta dengan sendirinya untuk tidak ada pengawal yang lagi menjaganya dari kejauhan. Hanan merasa bisa menjaga dirinya sendiri, maka itu meminta Daddynya membayar pengawal untuk menjaganya dan Hendra saja bila di luar rumah. Namun, kembarannya itu sudah sok jagoan sekali. Tapi, ujung-ujungnya berakhir seperti ini. Abian yang ditanya putrinya itu menggeleng pelan. Wajahnya pucat pasi bak mayat sekarang. Di melihat dengan mata kepalanya sendiri, ada dua bekas tusukan yang di dapat putranya itu. Dia terus berdoa dalam hati dan terus meminta pada Tu

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 263

    "Rumah lo di mana?" tanya Hanan setelah itu. "Ntar Zahra kasih tahu jalannya. Hanan lurus aja dulu, nanti ada pertigaan baru belok kiri," jawab Zahra agak kuat takut Hanan tidak mendengar bila suaranya kecil. "Ok." Hanan mengangguk pelan. Matanya kembali menatap ke arah spion. Saat tiba dipertigaan, dia langsung berbelok kiri dan benar saja mobil di belakang sana ikut belok juga. Hanan menyeringai lebar. "Kayaknya mereka mau main-main sama gue, nih," batinnya. Hanan pernah mengalami siatusi seperti ini. Saat itu ada Pak supir yang ahli mengelebui orang-orang yang menguntit mobil mereka. Maka dari itu juga Hanan belajar juga. "Zahra!" panggilnya. "Ya?" "Pegangan yang kuat!" ucap Hanan. "Eh, kenapa?" Zahra melotot kecil. Dia malah malu ketika mau memeluk Hanan. Yang tadi hanya spontan saja. Zahra tidak mau mengulangi hal seperti itu lagi. Tapi, kali ini dia langsung berpegangan pada ujung jaket Hanan tanpa memeluk Hanan. "Pokoknya pegangan yang kenceng, ya!" Hanan mewanti

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 262

    Sebagai teman yang baik. Zahra membawakan buah tangan untuk menjenguk Hanin. Dia sempat mampir ke toko roti dan toko buah sebelum pergi ke rumah Hanin. Gadis itu dengan perasaan riangnya menjenguk Hanin yang sejak pagi sudah tidak dia temui. Rasanya Zahra rindu, karena saat bersama Hanin, dia merasa aman karena Hanin selalu melindunginya kapanpun. Zahra juga dapat merasakan sosok kakak bila di samping Hanin. Mobil Zahra yang baru tiba di depan gerbang rumah Hanin langsung terhenti karena pintu gerbangnya tak dibukakan sama sekali. Zahra langsung membuka kaca jendelanya untuk meminta sang satpam membuka gerbang di depan sana. Namun, satpam itu malah menolaknya. "Zahra ini teman Hanin lho, Pak." Zahra menghela napas pelan dengan bibir mengerucut. "Zahra ke sini juga mau jenguk Hanin yang lagi sakit. Zahra pun udah pernah datang ke sini. Pak satpam nggak kenal sama Zahra, ya?" todongnya dengan jari telunjuknya. "Maaf, Nona.

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 261

    Meski Hanin sering berisik dan suka berteriak tidak jelas. Bila jatuh sakit seperti ini, mansion akan terasa sepi sekali. Baik Hendra dan Hanan merasakan kehilangan, Hanin yang biasanya aktif dan lincah ke sana kemari kini terbaring lemah di kasur empuknya dengan handuk kecil di dahinya. Hanin jatuh sakit setelah traumanya kembali, hal ini terjadi untuk pertama kalinya setelah Hanin melihat lelaki yang mirip Arifin itu lagi. Hanan pun menceritakan semuanya pada sang mommy, sehingga Flora menyarankan Abian untuk membawa putri mereka ke konseling psikologi. Agar trauma Hanin tidak semakin parah nantinya. Dan, pagi ini Hanan berangkat ke sekolah seorang diri. Rasanya tidak enak sekali karena tidak ada Hanin di sampingnya. Tidak ada Hanin yang merecokinya, tidak ada yang menggodanya dengan suara cempreng nan mengesalkan itu. Hanan mendesah pelan, walau dirinya terlihat cuek dari luar, tetap saja dia merasa khawatir dengan Hanin. "Lho, tumben Hanan datang se

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 260

    Tanpa disadari dua gadis itu. Hanan sejak tadi memperhatikan mereka, mendesah pelan, Hanan kembali teringat dengan pembicaraan Daddy dan Mommynya kemarin malam. Saat itu Hanan tidak sengaja mendengar semuanya. Dia penasaran dengan alasan dari Daddynya itu sehingga memutuskan untuk menguping, meski itu adalah tindakan tidak sopan. Hanan pun perlahan bisa mengerti akan kecemasan Daddynya itu, sehingga memberikan ide dan jalan keluar padanya dan juga Hanin agar keduanya tetap bisa berteman dengan Zahra. "Demen lo sama Zahra?" Hanan langsung menoleh ke arah teman satu mejanya, ternyata dia ketahuan menatap kembarannya dan Zahra. Pemuda itu menyeringai lebar, menjadikan Hanan mendengkus pelan melihatnya. Raut wajahnya masih datar dan tidak niat membalas ucapan temannya tadi. "Zahra cantik kok, nggak masalah lo naksir sama dia. Artinya lo itu normal Pak ketua," seloroh pemuda di sebelah Hanan itu lagi. Hanan kembali mendengkus. T

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 259

    "Tapi, nggak harus memperkekang pertemanan anak-anaknya juga, Nan," sahut Hanin cepat. "Apa salah Zahra coba? Yang ada dia sedih pas kita tiba-tiba menjauh dari dia. Kasihan tahu lho, Nan. Memang gue selalu kesal sama tingkah polosnya, tapi gue nggak tega melihatnya sendirian nanti tanpa teman-teman. Lo tahu sendiri kalau di kelas, dia cuman dekat sama kita aja." "Gue tahu." Hanan bersandar di sisi meja belajar Hanin. Lalu bersedekap dada dan menatapi kembarannya itu. "Tapi, kita tidak tahu alasan Daddy sebenarnya." "Lo kenapa selalu dipihak Daddy, sih?" sungut Hanin kesal. Larangan Daddy kali ini nggak masuk akal, lho. Bukannya selama ini Daddy memperbolehkan kita berteman dengan siapa saja?" Hanan mendengkus pelan. "Coba ambil sisi lainnya dulu, Nin. Sekarang kita pikirkan alasan Daddy yang katanya demi kebaikan kita. Itu artinya Daddy sedang menjauhkan kita dari bahaya. Meski sepenuhnya gue nggak setuju juga dengan larangan Daddy. Tapi

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 258

    "Kenapa, Dad?" Hanin langsung melayangkan pertanyaan dengan nada penuh protes. Akan tetapi, Abian tetap menatap si kembar penuh ketegasan. "Turuti perkataan Daddy. Kalian akan mengalami hal buruk kalau tetap berteman dengan dia. Ini demi kebaikan kalian berdua," ujar Abian penuh penekanan. Hanin tertawa miris. "Hanin tidak menyangka kalau Daddy sampai mengekang anaknya seperti ini. Dalam pertemanan saja dibatasi!" balasnya tak suka. Dia senang berteman dengan Zahra. Zahra selalu mengasyikkan meski terkadang kesal dengan kepolosan gadis itu. "Hanin, jangan membangkang Daddy, ok?" pinta Abian dengan helaan napas pelan. "Daddy punya alasan untuk ini. Percaya sama Daddy, Daddy tidak pernah melarang satu hal kalau itu tidak merugikan kalian. Tolong pahamilah permintaan Daddy kali ini." Abian menatap si kembar lekat. Dia berharap si kembar bisa mengerti keadaan sekarang. Ketakutan Abian sejak dulu adalah sebuah

  • Pemuas Hasrat Liar Kembaran Suamiku   Bab 257

    Hanan menggeleng lagi. "Gue akan bertugas mencatat pertanyaan aja. Zahra yang jadi moderator dan Hanum kebagian menjawab pertanyaan," jelasnya kemudian. "Kalau kamu udah atur tugas kita masing-masing nggak perlu nanya kayak tadi, Nan," tegur Hanum dengan gelengan kepalanya. Hanan tak menjawab. "Jadi Zahra moderator, nih?" gumam Zahra karena untuk pertama kalinya dia tunjuk seperti ini. "Iya." Ketiga temannya itu mengangguk serentak. "Tapi, Zahra nggak punya pengalaman lhooo," rengeknya. "Sebelum presentasi tiba, kamu masih bisa belajar di rumah kok, Ra," sahut Hanum, memberikan senyuman menenangkannya. "Tetap saja. Zahra takut gugup," balasnya lagi. "Nggak boleh protes. Gue udah kasih tugas masing-masing. Jadi, jangan sampai presentasi kita ini dapat nilai rendah. Paham kalian!" ujar Hanan penuh ketegasan.

DMCA.com Protection Status