Share

Bab 113

Di kamar, Abian menjambak rambutnya sendiri. Dia merasa frustasi karena mengetahui sebab musibah kepergian saudarinya itu. Kesedihannya belum usai, hingga luka itu terasa kembali terbuka ketika mendapatkan kenyataan pahit hari ini.

"Mbak, banyak sekali luka yang kau tinggalkan sejak kepergianmu. Bisakah kau beristirahat dengan tenang sedangkan pelaku keji yang telah membuatmu seperti ini masih berkeliaran bebas di luaran sana?" Gumam Abian sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Ada banyak teka teki yang di tinggalkan oleh Winda selepas kematiannya.

"Siapa pria itu, Mbak? Darimana aku harus mencari pria brengsek itu,

Mbak? Tolong beri aku petunjuk, dia harus di hukum dengan setimpal."

Malam harinya, acara doa bersama pun di mulai. Tapi Abian tidak terlihat sama sekali, jelas itu membuat Flora khawatir. Dia takut kalau pria itu akan melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri karena keadaannya sangat memungkinkan. Dia tengah berduka saat ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status