Share

Bab 483.  Gengsi Tapi Rindu

“Upayaku ini menandakan Amelia mendoakan Kak Wisnu. Aku keren, kan? Walaupun tidak lolos jadi grup basket, aku bisa loncat dan merebut ini.” Wajah adikku ini menyiratkan kebanggakan.

Amelia itu lucu, nekad, dan kadang terdengar begitu polos. Tadi, dia terlihat berupaya sekali untuk menangkap buket bunga tangan yang dilempar pengantin. Tidak peduli dia menubruk orang di depannya.

“Ini kan kamu yang dapet, jadi dipastikan sebentar lagi kamu mendapat kesempatan untuk menikah. Memang sudah memutuskan milih yang mana? Kevin atau Rangga?” sahutku sambil mengacungkan dan menggerak-gerakkan telunjuk. Mengodanya, karena ini katanya berarti si penangkap bunga akan mendapat giliran menikah.

“Bunga ini memang artinya kesempatan menikah. Dengan ini, aku serahkan kesempatan ini kepada kakakku, Kak Wisnu yang paling keren,” ucapnya dengan menyerahkan buket kecil itu kepadaku.

Aku tertawa, dan terpaksa menerima, mengingat begitu dia mengupayakannya.

***

Di dalam kamar, mata ini tidak lepas dar
Astika Buana

“Kamu harus waspada! Karena perselingkuhan ini bisa terjadi karena ada kesempatan!” serunya membuatku tertawa terbahak-bahak. Seperti himbauan untuk mencegah pencurian saja, itu yang aku pikirkan saat itu. . Kenapa tidak sekalian dianjurkan menggunakan gembok kunci ganda? . CERBUNG BARU DENGAN JUDUL: Bukan Wanita Impian Suamiku

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Astika Buana
Terima kasih, Kak Salmah. Sehat dan sukses selalu, ya. Jangan lupa untuk bahagia.
goodnovel comment avatar
Salmah Jaafar
Pengikut setia Astika Buana...️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status