Share

Bab 418. Teman Amelia

Yang menjadi beban pikiran orang tua selain kesehatan dan pendidikan anak-anak, itu asmara. Terdengar sepele, akan tetapi bisa memporak-porandakan semua yang sudah dipersiapkan sedari mereka kecil.

Tidak jarang seseorang rela menghentikan cita-cita demi untuk bersama orang yang dicintai. Tidak meneruskan sekolah, dan menggantungkan hidupnya kepada orang yang belum tentu ada jaminan akan selalu bersamanya. Bahkan, ada yang tega melepas keluarga, demi berkorban untuk asmara.

“Amelia tidak seperti itu, Ma. Itu sama saja bunuh diri. Seperti orang naik tebing, melepaskan pegangan tanpa ada pengaman. Dan akhirnya …. Beuum!” ucap Amelia sambil memperagakan tangan yang menukik, kemudian mengelepar.

Mas Suma sudah tidak bergabung dengan kami. Dia harus pergi setelah Desi sekretaris menelpon untuk sekian kali. Karennya, percakapan kami mengalir lebih santai.

“Kak Amel bilang seperti itu karena belum kesandung cinta. Coba kalau sudah. Apakah masih mau mendengarkan ucapan Papi dan Mama?”

Mata A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Riri Ponton Rhd
makin banyak bab nya makin penasaran untuk menuntaskan bacaan nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status