Share

Bab 420.  Kepercayaan

Hampir saja Mas Suma tidak mau pulang. Dia justru ingin tidur di aparteman Amelia.

“Ran. Kalau kita pulang terus anak itu balik lagi ke sini, bagaimana? Kamu mau jadi nenek secepatnya?”

Aku dan Mas Suma sudah ada di dalam kamar depan, sedangkan Amelia merapikan bekas minuman dan toples-toples kue. Wajah suamiku ini terlihat kawatir. Kevin memang anak temannya, tetapi itu tidak menjamin kalau dia lelaki yang bisa dipercaya.

Mataku menatap Mas Suma, dan kedua tangan ini menangkup lengannya. Kekawatirannya memang beralasan. Akan tetapi kalau itu dibiarkan bersarang dan menimbulkan pemikiran negatif, bukankah itu tidak tepat.

“Mas Suma. Justru sekarang ini saatnya kita memastikan bahwa Amelia anak yang bisa dipercaya. Bukankah kita sudah tidak kurang-kurang memberikan nasehat dan pelajaran kepadanya?”

“Aku tahu, Ran. Tetapi kalau sudah namanya cinta dan ada kesempatan, terus setan lewat. Habis sudah! Nasehat tidak akan tersisa di kepala” ucap Mas Suma sambil menggelengkan kepala.

“Coba ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status