Julie tinggal di panti asuhan sedari bayi bersama ibunya, dan tak pernah sekalipun memikirkan tentang cinta. Ia hanya ingin kuliah agar mendapatkan pekerjaan yang baik, membahagiakan ibunya, dan pengurus panti. Namun siapa sangka, ia bertemu kembali dengan pria yang pernah ia selamatkan , seorang pria rupawan yang memberikan begitu banyak perhatian kepada Julie. Pria itu ternyata donatur yang memberikan beasiswa kepada Julie dan anak-anak di panti asuhan. Ketika Julie membuka hati untuk pria itu, sebuah rahasianya pun terbongkar. Pria itu ternyata....
View MoreHari itu adalah hari yang sial bagi Julie.
Julie Olivia Jensen seorang wanita cantik berusia 20 tahun yang selalu bersemangat, bertubuh ramping, berkaki jenjang dan memiliki warna kulit putih natural dengan kemerah-merahan. Ia bekerja sebagai waiters di sebuah restoran bintang lima di California. Julie yang saat itu sedang berada di POS Statiun hendak menginput pesanan dan akan di teruskan ke bagian kitchen "Julie kamu dipanggil tuh sama Pak Bos." kata teman seprofesi Nya yang bernama Tiara seorang wanita asal indonesia yang bekerja part time tiga jam per hari di Restoran tersebut sambil kuliah. Julie memang tak terlalu dekat dengan Tiara karena beberapa patah kata yang terkadang sulit dipahami oleh Julie sehing ia hanya menjawab sebatasnya saja. "Oke, thanks." Julie pun segera pergi ke ruangan bosnya yang terletak di ujung lorong dekat pintu utama restoran. Saat sampai di depan ruangan bosnya, Julie pun mengetuk pintu ruangan tersebut. Tok tok tok. "Masuk," Bosnya berkata. Julie pun membuka pintu ruangan tersebut Di sana terlihat Seorang Pria berusia sekitar 41 tahun berbadan besar tegap dengan perut rata Dan Pria tampan tersebut bernama Dave Mahendra pria berstatus Duda keturunan Indonesia dan america yang memiliki paras seperti orang asing pada umumnya namun dengan rambut berwarna hitam pekat dan netra berwarna hitam. Julie pun masuk ke dalam ruangan yang di penuhi dengan nuansa warna grey dan putih itu, menutup pintunya perlahan "Bapak panggil saya?" tanya Julie, sambil melangkahkan kakinya dekat meja kerja bosnya. "Hmm, Duduk! perintah bosnya. Julie pun duduk di bangku depan meja bosnya. "KAMU DIPECAT!" bentak bosnya. "Dan ini gaji terakhir kamu, besok kamu tidak perlu bekerja lagi di sini." ucap bos Dave sambil meletakan amplop coklat di meja kemudian mendorong amplop tersebut ke hadapan Julie. Bagai di sambar petir, Julie yang tak mengetahui kesalahannya "Dipecat? Tapi kenapa, Pak? Saya salah apa?" "Salah apa kamu bilang? Sudah jelas kamu mencuri uang di cashier! Kamu masih bilang salah apa?" "Julie Kamu tidak perlu berpura pura! Saya tau kamu butuh uang tapi tidak harus mencuri kan? Kamu bisa bilang ke saya, saya bisa kasih kamu kasbon." Ujar dave. "Mencuri? Buktinya apa saya mencuri?" tanya Julie. "Sudahlah Julie, Kamu tidak perlu berdalih lagi! Ada yang lihat kamu mengambil uang di cashier, pantes setoran selalu kurang. "Tapi Pak, sungguh saya tidak pernah mencuri Saya selalu bekerja dengan rajin dan jujur sesuai prosedur perusahaan." "Cukup Julie!" Semua sudah jelas Julie, lebih baik kamu mengaku saja dan segera tinggalkan Restoran ini. Bentak Dave. "Jadi bapak lebih percaya sepihak dari pada kebenaran? Bahkan Bapak tak mengecek CCTV terlebih dahulu!" Saya kecewa sama bapak. Julie pun berkata lantas berjalan meninggalkan ruangan bos nya. "Lho Julie ini kok jadi kamu yang marah sama saya, Harus nya saya yang marah sama kamu, hei Julie!" Dave berkata dengan nada yang lebih kencang sedikit berteriak sambil memijat pelipisnya karena tak habis pikir dengan Julie. Setelah keluar dari ruangan Bosnya, Julie berpapasan dengan seorang wanita dengan wajah licik dan senyum yang menujukkan rasa puas. yang tidak lain adalah teman seprofesi yang bernama Clara. Julie menyadari bahwa semua ini adalah ulah Clara. Cukup lama Julie bekerja di restoran itu sehingga ia cukup mengenal para pegawai di restoran itu termasuk seseorang yang memfitnah dirinya. Clara seseorang yang tidak disukai cukup banyak pegawai di restoran itu, karena sikapnya yang arogan, suka memerintah. Clara selalu merasa paling benar, paling pintar, selalu ingin di puji, dan selalu ingin jadi nomer satu. Tak hanya itu yang membuat para pegawai tak menyukainya, sikapnya yang kerap kali cari muka kepada atasan itu lah yang membuat ia tak mempunyai teman dekat di restoran itu. Namun apa daya karena Julie tak memiliki bukti, dan tak ada yang membantu karena pada akhirnya atasan akan lebih percaya kepada wanita penjilat yang bernama Clara, Alhasil Julie pun di pecat. Bagaimana tidak, karena jika membantu akan di anggap bersekongkol dampaknya di pecat juga. akhirnya mereka pun hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi Julie. bekerja sesuai prosedur dan berbicara seperlunya saja kepada Clara. Julie selalu kerja jujur sesuai prosedur, tak pernah sekalipun ia membuat masalah atau bahkan mencuri, meski Julie anak Panti Asuhan. tak serta merta membuat ia mencuri. Tak ingin berlama lama segera ia bersiap, memakai jaketnya dan mengambil sepeda nya yang ia parkir di area parkir karyawan. Tak lupa ia berpamitan kepada teman temanya lalu pergi meninggalkan restoran menuju tempat tinggalnya selama ini. Julie cukup kecewa dengan bos tampan nya itu yang selama ini selalu di sukai para pegawai nya termasuk dirinya sendiri. Dalam perjalanan pulang tepat di belakang Julie ada sebuah mobil sport yang melaju dengan sangat kencang. Pengemudi mobil sport itu pun terkejut dengan cepat membunyikan klaksonya. Tin tin tin! Julie yang mendengar bunyi klakson, segera menoleh ke arah blakang dan terkejut, jarak antara dirinya dan mobil sport tersebut sangat dekat. Karena tidak keburu pengendara mobil sport tersebut membanting stir nya ke arah kanan jalan sehingga menghantam pembatas beton di jalanan itu dengan sangat keras. "To... tolong!" Julie yang mendengar itu segera ia memakirkan sepedanya di sisi kiri jalan, mengaitkan sepedanya pada tiang pembatas jalan antara pejalan kaki dan jalan raya. kemudian menuju ke arah lokasi kejadian di sisi kanan jalan tersebut. Mobil sport tersebut rusak kaca jendela pecah, pada bagian depan mobil sport itu penyok dan penutupnya terbuka hingga mengeluarkan asap dan bisa meledak kapan saja. Sedangkan pengemudinya berlumuran darah pada bagian perut dan terdapat luka lebam pada wajahnya. Hati kecil Julie berkata bahwa ia harus menyelamatkan Pria itu. Dengan sigap Julie menolong pria itu, melepaskan seadbeltnya kemudian menyeret nya sekuat tenaga membawa Pria itu keluar dari dalam mobil. Setelah keluar dari mobil, Seketika mobil itu pun meledak. Dduuarr! Julie sangat terkejut, ia pun mengalami spot jantung tubuh nya terasa lemas kaki dan tangan nya gemetar hebat karena jika terlambat sedikit saja ia juga akan ikut terkena ledakan juga. Namun Pria itu menggenggam erat tangan Julie dan tak ingin melepaskan genggaman itu.Masih di kediaman Joeseph, Kemala terbangun dari tidurnya di pukul 8 pagi ia terkejut saat itu mendapati dirinya tak berbusana sama sekali bahkan pakaian berikut pakaian dalam pun berserakan di lantai kamar itu. "Apa yang terjadi semalam? Apa semalam kita?" Tanya Kemala kepada Joe. "Maaf semalam aku mabuk berat." Dalih Joe. Joe memang mabuk saat itu namun tak terlalu parah ia masih memiliki kesadaran saat itu. dan dengan sadar ia melakukan hubungan itu pada Kemala. "Sudahlah aku juga mabuk semalam." Jawab Kemala santai karena hal ini memang bukan yang pertama bagi nya, ia mulai berhubungan dahulu saat setelah acara prom night high party yang di adakan di sekolah untuk acara kelulusan. "Mau ku buatkan minuman untuk menghilangkan pengar?"tawar Joe sambil memakai pakaiannya. sama halnya dengan Joe hal ini juga bukan yang pertama bagi Joe, bahkan kejadian semalam adalah yang ketiga kalinya bagi dirinya. "Boleh! Jawab Kemala sambil ia bangkit dari tidurnya dan meraih pakaian nya
PLAAK!! Kemala menampar Julie dengan sangat keras, hingga memberikan bekas tanda merah pada pipi Julie. "Nona apa yang kamu lakukan! kenapa kamu menampar ku!" "HEI PELACUR!" JAUHIN SUAMI KU! AWAS KALAU SAMPAI AKU TAU KAMU MASIH MENGGODA SUAMI KU, 'KU BUNUH KAMU'. Bentak Kemala sambil menarik rambut Julie. AAAaaak , Tolong! Julie berteriak kencang karena sakit dikepala nya, "Aku gak kenal suamimu!" Teriakan itu memancing orang' di lantai dua untuk melihat, namun tak ada yang mendekat ataupun menolong Julie. hanya tatapan orang' yang terlihat menghina dan ada juga yang kasihan. Sedangkan Andrean sendiri memang sedang berada di lantai satu yaitu di ruang laboratorium. "GAK KENAL KAMU BILANG! KAMU KERJA PADA SUAMIKU DAN BAHKAN KALIAN JALAN BERSAMA. KAMU MASIH BILANG GAK KENAL!!" Julie menjadi lemas hingga tubuhnya merosot ke lantai dekat meja kerjanya. Ia tak menyangka dengan kenyataan yang ia dengar barusan, ternyata Bos nya yang bernama Andrean itu telah Menikah. "L
Disisi lain, di kantor, Julie akhirnya memilih untuk makan di kantin, ia tak lagi makan bersama Andrean. entah apa penyebabnya benar-benar sibuk atau ada hal lainnya. Namun Julie merasa seolah Andrean sedang menghindarinya, padahal pagi tadi saat bertemu masih baik-baik saja Andrean masih baik dan perhatian seperti biasa. Entah mengapa siang ini tiba-tiba berubah. Di kantin Julie duduk sendiri membelakangi para pegawai lain di bangku paling pojok barisan pertama. agar Julie tak bisa melihat para pegawai yang terus memperhatikannya. Karena beberapa pegawai di perusahaan itu pernah melihat Julie keluar di jam makan siang bersama dengan Bos mereka. Dan berita tersebut akhirnya meluas hingga hampir semua tahu. "Hai Julie, Boleh aku duduk di sini?" Tanya salah seorang pegawai bernama Maya, Sambil tangan nya mengarah pada sebuah bangku yang masih kosong di depan Julie. "Boleh, Silahkan.....," Jawab Julie yang menggantung kan ucapan nya. Seakan tahu yang di maksud oleh Julie
"Habis dari mana kamu?" Tanya Istri Andrean Kemala yang mulai menaruh curiga kepada Suaminya yang sekarang jadi lebih sering senyum senyum sendiri, seperti orang sedang jatuh cinta. Bahkan hari ini Kemala melihat suaminya menyentuh bibirnya sendiri sambil bersenandung. "Itu bukan urusanmu!!" Setelah berkata seperti itu Andrean pun kembali ke kamarnya di lantai dua, kamar pribadinya untuk membersihkan diri kemudian beristirahat di tempat tidurnya yang berukuran king size. Andrean dan Kemala memang telah menikah dan tinggal satu rumah, Namun bukan berarti mereka tidur bersama. Mereka tetap tidur terpisah di kamar masing-masing. Karena pernikahan mereka tak seperti pernikahan pada umumnya. pernikahan mereka bisa di katakan tidak sah, karena Andrean belum mendaftarkan pernikahan mereka ke kantor agama dan hanya pemberkatan di greja saja dan itu pun tidak ada tamu yang diundang hanya dari pihak keluarga tertentu saja. Dari pihak Andrean hanya Ayahnya saja yang datang, sedang dari pi
"Tenang! Aku percaya sama kamu dan Aku pasti Bantuin, hanya saja cari bukti itu gak mudah, mana gak ada bukti CCTV lagi! Coba kamu inget- inget lagi? Mumpung belum setahun pernikahanmu." Ujar Daniel. "Waktu itu, Kita lagi kumpul reuni high School, kita semua minum. Tidak tau bagaimana kejadiannya, yang jelas Setelah minum aku merasa kayak ngantuk banget, Dan setelah itu aku gak tau apapun tiba-tiba saja aku sudah berada di dalam kamar hotel tanpa sehelai benangpun dan si Laura tubuhnya berlilitkan handuk dengan posisi terlentang dan masih di tutup dengan bedcover." setelah itu tau sendirin kan, dia nuntut minta pertanggung jawaban kalau tidak foto malam itu akan di sebarin "Handuk? Hmm, Ini agak aneh sich." ujar Daniel dengan curiga. "Iya, Aku masih ingat jelas dia pake handuk! Aku juga udah coba ke hotel buat cek CCTV, tapi CCTV nya rusak. gak tau mau cari bukti dimana lagi? "Coba dech kamu gak usah ngantor dulu, tapi jangan sampai katahuan dia, atau diem diem kamu pulang aw
Awalnya bunga 25% tersebut di berikan hingga dua, tiga kali bunga masih di berikan. Uang tersebut di gunakan untuk membeli sebuah Rumah sederhana dengan menyicil. Brian Suami Madeline semakin tergiur pun memutuskan menambah infestasi besar besaran, Madeline awalnya menolak dan mengungkapkan pendapatnya namun tetap saja Brian bersikeras. dengan alasan demi putri kita yang akan lahir nanti. Namun setelah inves besar besaran bunga yang seharusnya dikirimkan tidak di kirimkan. teman Brian Mr. Brown tidak bisa di hubungi, Di Rumahnya pun tidak ada. Brian pun melapor kan ke polisi, tapi tak kunjung ada hasil. Sedangkan Ia butuh uang untuk membayar pegawai, keperluan Resto, biaya persalonan, cicilan Rumah dan lain-lain. Sehingga Brian memutuskan menjual Restoran tersebut, kebetulan ada seorang pengusaha yang tertarik dengan Restoran tersebut. Uang itu kemudian di serahkan kepada Madeleine untuk biaya persalinan. dan Brian hanya mengambil beberapa untuk keperluan mencari pek
Saat hendak mengambil sepedanya, Sebuah mobil mewah berhenti di depan nya. Mobil yang sempat di beritakan beberapa hari yang lalu. Ford Mustang terbaru 2024 Mobil keluaran pertama yang di luncurkan langsung dari pabrik di pelelangan yang gadang -gadang memiliki harga yang sangat fantastis bagi Julie dan Julie yakini mobil itu pasti adalah milik atasannya. Dan benar setelah Mobil tersebut berhenti dan kaca mobil di dibangku belakang di buka, tampak Seorang Pria tampan dengan balutan kemeja salur slim berwarna soft blue berkrah putih duduk gagah di bangku belakang. Pria tersebut adalah atasannya Mr.Andrean. Julie pun mengucapkan salam dan menganggukkan kepalanya dengan hormat, Andrean pun membalas dengan senyum tipis lalu kemudian mengajak Julie untuk makan siang bersama. Awalnya Julie menolak namun dengan sedikit bujukan akhirnya Julie bersedia dan masuk kedalam mobil duduk di bangku depan samping pengemudi yaitu Mr.Daniel asisten Mr.Andrean. Setelah menempuh perjalanan sekit
Namun sepertinya tidak bagi Pria itu, Julie pun Tak mempersalahkan karena saat itu kondisi Pria itu tengah dalam keadaan kritis. Justru Julie bersyukur karena Pria yang ia selamatkan telah sembuh dan sehat kembali. Julie juga bersyukur karena ternyata Pria yang ia selamatkan adalah pemilik panti asuhan ini, seorang pria dermawan. Seorang Pria muda yang tampan, berkharisma dan juga cerdas yang bernama Andrean. Bagaimana tidak di usianya yang terbilang muda yaitu tiga puluh dua tahun berhasil membangun usahanya sendiri. Andrean adalah pemilik Yayasan dan pemilik Perusahaan Farmasi tak hanya itu Ia juga pewaris satu satunya Rumah Sakit milik Ayahnya. *Flash back* Saat Andrean masih berusia 11 tahun, Saat dalam perjalanan pulang sekolah, Andrean tidak sengaja melihat Sebuah rumah bangunan kuno yang besar dihalaman tersebut terdapat berapa anak masih sangat kecil yang berwajah lesu bertubuh sangat kurus seperti kekurangan Gizi dan seorang Wanita bertubuh ramping berusia sekitar
Saat itu, Pria yang berwajah mirip Ayahnya makan siang di sebuah Restoran tempat Julie bekerja bersama seorang wanita muda yang di rasa memiliki usia yang tak terpaut jauh dari Julie . Namun Julie belum memberitahu kan kepada Ibunya, Bahwa ia bertemu dengan Ayahnya, Mungkin nanti jika waktu nya tepat. Setelah satu jam lamanya, akhirnya Julie tiba di sebuah Panti Asuhan. Panti Asuhan yang terdiri dari 17 orang. 15 orang di antara nya anak -anak termasuk Julie, Sedang 2 orang lainnya adalah Mama nya dan Bu Catrine mereka semua sudah seperti keluarga bagi Julie. Julie sangat bersyukur dan berterima kasih kepada bu. Catrine karena telah mengijinkan Julie dan ibunya tinggal, Sehingga dirinya dan ibunya bisa makan dan istirahat tanpa perlu memikirkan biaya. Bagi Julie Panti Asuhan itu adalah Tempat ternyaman bagi dirinya dan juga bagi Anak -anak di panti asuhan itu. tempat yang penuh canda tawa, jauh dari iri dengki dan caci maki. Disana mereka tidak hanya mendapatkan makanan na
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments