Disisi lain, di kantor, Julie akhirnya memilih untuk makan di kantin, ia tak lagi makan bersama Andrean. entah apa penyebabnya benar-benar sibuk atau ada hal lainnya.
Namun Julie merasa seolah Andrean sedang menghindarinya, padahal pagi tadi saat bertemu masih baik-baik saja Andrean masih baik dan perhatian seperti biasa. Entah mengapa siang ini tiba-tiba berubah. Di kantin Julie duduk sendiri membelakangi para pegawai lain di bangku paling pojok barisan pertama. agar Julie tak bisa melihat para pegawai yang terus memperhatikannya. Karena beberapa pegawai di perusahaan itu pernah melihat Julie keluar di jam makan siang bersama dengan Bos mereka. Dan berita tersebut akhirnya meluas hingga hampir semua tahu. "Hai Julie, Boleh aku duduk di sini?" Tanya salah seorang pegawai bernama Maya, Sambil tangan nya mengarah pada sebuah bangku yang masih kosong di depan Julie. "Boleh, Silahkan.....," Jawab Julie yang menggantung kan ucapan nya. Seakan tahu yang di maksud oleh Julie, "Perkenalkan Aku Maya." "Hallo." Jawab Julie. Mereka pun akhirnya mengobrol dan bercanda tanpa memperdulikan orang di sekeliling mereka. Julie senang telah memiliki teman, bahkan di waktu yang tepat Maya ia bekerja sebagai administrasi gudang di lantai satu. Ia adalah seorang wanita yang easy going, enak di ajak ngobrol. teman curhat yang baik Bahkan mereka membuat rencana untuk pergi jalan ke salah satu mall di hari Sabtu ini. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. jam pulang kerja. Julie pun berjalan dari tempat kerja hingga stasiun kereta bawah tanah. Dalam perjalanan Tanpa di sadari oleh Julie, Ia di ikuti oleh seorang pria dengan mengendarai mobil nya. Pria itu adalah Joseph. Joseph mengikuti kemanapun langkah Julie dengan mengendarai mobil nya sangat pelan. Hingga sampai stasiun Joe masih mengikuti Julie, bahkan Joe berniat memarkir kan mobilnya dan naik kereta mengikuti Julie dengan jarak yang tak terlalu dekat. Bahkan Joe hendak mengikuti Julie sampai tempat tinggalnya. Julie yang tak sadar bahwa ia di ikuti terus saja berjalan hingga sampai Panti asuhan. "Jadi kamu tinggal di panti asuhan." Gumam Joeseph Setelah mengetahui rumah Julie, Segera ia menelepon kekasih nya. "Hai, Sayank. sesuai permintaan mu, aku sudah menemukannya bahkan tempat tinggalnya." "Benarkah itu?" Terimakasih. Kamu memang selalu bisa di andalkan. Ujar Kemala. "Tentu Sayank," Apapun yang kamu mau. Ujar Joe "Kalau begitu, Dimana Rumah nya?" "Eits Buru-buru banget, Bagaimana kalau kita ngomongin ini sambil jalan?" Besok aku jemput kamu jam 10. Ujar Joe dan langsung menutup telponnya. Joe tahu Andrean keluar dari rumah pukul 7.30 atau pukul 8.00. Sehingga Joe menjemput Kemala pukul 10. Ke esokan hari tepat pukul 10 Joe datang menjemput Kemala di rumahnya, Rumah Kemala dan Andrean. Ia pun keluar dari mobil dan hendak mengetuk pintu rumah Kemala. Baru beberapa langkah Kemala membuka pintu rumah nya dengan penampilan yang sudah memukau. Balutan dress span warna merah, dengan model krah rendah berbentuk v lebar, berlengan setali pendek sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya yang berisi bak Gitar spanyol dan Belahan dada yang tampak besar menonjol. Sapuan make up flawless dengan lipstik berwarna merah darah. anting bulat berkilau menghiasi telinga Kemala dan sepatu high heels warna hitam menunjang penampilan nya. Membuat Joe terpaku karena penampilan Kemala yang begitu mempesona hingga meneteskan air liur nya. "Wow Sexy," Gumam Joseph. "Ayo jalan!" Ajak Kemala. Mereka pun berangkat rencana mereka akan menuju sebuah cafe sambil berbincang. Dalam perjalanan, karena penasaran Kemala akhirnya Kemala memutuskan untuk bertanya. "Ngomong-ngomong pacar Andrean siapa sich, Artis? atau pengusaha?" Tanya Kemala sambil memiringkan tubuhnya menghadap Joe. "Bukan dia karyawati di Perusahaan Andrean, lantai dua dekat dengan ruang kerja Andrean." "KARYAWATI! Hanya karyawati?" "Ya," Dia seorang karyawati dan tinggal di Panti Asuhan. "WHAT!! Panti Asuhan?" Geram Kemala yang merasa tak terima dirinya di kalahkan oleh orang yang tak sebanding dengan dirinya. "Kita ke Kantor Andrean dulu!" Ajak Kemala yang emosi nya mulai tersulut. "Apapun yang kau, Sayank." Ujar Kemala sambil pandangan matanya tertuju pada dada Kemala yang menonjol. Sampai kantor Andrean, Joe mengantar kan Kemala ke lantai dua dan menunjukkan tempat dimana meja kerja Julie. Kemala segera mendekat menuju meja kerja Julie yang terletak di depan ruangan Andrean, lebih tepatnya di seberang samping lift. Sedang Joe menjauh, bersembunyi diarea kerja administrasi di lantai dua. PLAAK!! Sebuah tamparan yang sangat keras mengenai pipi Julie.PLAAK!! Kemala menampar Julie dengan sangat keras, hingga memberikan bekas tanda merah pada pipi Julie. "Nona apa yang kamu lakukan! kenapa kamu menampar ku!" "HEI PELACUR!" JAUHIN SUAMI KU! AWAS KALAU SAMPAI AKU TAU KAMU MASIH MENGGODA SUAMI KU, 'KU BUNUH KAMU'. Bentak Kemala sambil menarik rambut Julie. AAAaaak , Tolong! Julie berteriak kencang karena sakit dikepala nya, "Aku gak kenal suamimu!" Teriakan itu memancing orang' di lantai dua untuk melihat, namun tak ada yang mendekat ataupun menolong Julie. hanya tatapan orang' yang terlihat menghina dan ada juga yang kasihan. Sedangkan Andrean sendiri memang sedang berada di lantai satu yaitu di ruang laboratorium. "GAK KENAL KAMU BILANG! KAMU KERJA PADA SUAMIKU DAN BAHKAN KALIAN JALAN BERSAMA. KAMU MASIH BILANG GAK KENAL!!" Julie menjadi lemas hingga tubuhnya merosot ke lantai dekat meja kerjanya. Ia tak menyangka dengan kenyataan yang ia dengar barusan, ternyata Bos nya yang bernama Andrean itu telah Menikah. "L
Masih di kediaman Joeseph, Kemala terbangun dari tidurnya di pukul 8 pagi ia terkejut saat itu mendapati dirinya tak berbusana sama sekali bahkan pakaian berikut pakaian dalam pun berserakan di lantai kamar itu. "Apa yang terjadi semalam? Apa semalam kita?" Tanya Kemala kepada Joe. "Maaf semalam aku mabuk berat." Dalih Joe. Joe memang mabuk saat itu namun tak terlalu parah ia masih memiliki kesadaran saat itu. dan dengan sadar ia melakukan hubungan itu pada Kemala. "Sudahlah aku juga mabuk semalam." Jawab Kemala santai karena hal ini memang bukan yang pertama bagi nya, ia mulai berhubungan dahulu saat setelah acara prom night high party yang di adakan di sekolah untuk acara kelulusan. "Mau ku buatkan minuman untuk menghilangkan pengar?"tawar Joe sambil memakai pakaiannya. sama halnya dengan Joe hal ini juga bukan yang pertama bagi Joe, bahkan kejadian semalam adalah yang ketiga kalinya bagi dirinya. "Boleh! Jawab Kemala sambil ia bangkit dari tidurnya dan meraih pakaian nya
Hari itu adalah hari yang sial bagi Julie. Julie Olivia Jensen seorang wanita cantik berusia 20 tahun yang selalu bersemangat, bertubuh ramping, berkaki jenjang dan memiliki warna kulit putih asli natural dengan sedikit kemerah-merahan . Ia bekerja sebagai waiters di sebuah restoran bintang lima. "Julie kamu dipanggil tuh sama Pak Bos." kata teman seprofesi Nya yang bernama Tiara. Julie memang tak terlalu dekat dengan Tiara jadi ia hanya menjawab sebatasnya saja. "Oke, Makasih!" Julie pun segera pergi ke ruangan bosnya. Saat sampai di depan ruangan bosnya, Julie menarik nafasnya lalu menghembuskan nya perlahan, Tok tok tok. "Masuk," Bosnya berkata. Julie pun membuka pintu ruangan itu dan masuk. Di sana terlihat bos yang sepertinya telah menunggu nya. Seorang Duda tampan berusia sekitar 38 tahun berbadan besar tegap namun perut nya tak terlihat buncit. Dan Duda tampan tersebut bernama Dave Mahendra pria blesteran keturunan Indonesia dan america. "Bapak panggil saya?"
Genggaman tangan pria itu semakin erat meski kesadaran nya menipis, Seolah Pria itu berusaha menguatkan Julie yang saat itu tengah syok. Dan hal itu memberikan ketenangan tersendiri bagi Julie, ketenangan yang berbeda yang tak pernah ia rasakan sebelumnya, sentuhan hangat seorang Pria memang tak pernah ia rasakan. Namun julie akhirnya tersadar, ia pun mencoba untuk berdiri hendak memanggil taxi dan membawa pria itu ke Saint Andreas Hospital seperti kehendak pria itu tadi . "Tuan, Bertahanlah saya panggil kan taxi dulu." Taxi! "Pak bisa tolong bantu saya ?" kata Juliel kepada driver taxi tersebut saat taxi itu berhenti. Driver Taxi tersebut mengarah kan pandangan mata sesuai petunjuk tangan Julie yang mengarah pada seorang pria yang tengah terbaring mengenaskan di trotoar jalanan itu. "Baik," ucap driver taxi tersebut kepada Julie. Segera Driver taxi tersebut membuka pintu dan membantu mengangkat pria itu, membawa masuk kedalam taxi lalu di rebahkan nya di bangku belakang
Saat itu, Pria yang berwajah mirip Ayahnya makan siang bersama di sebuah Restoran tempat bekerja Julie dengan seorang wanita muda yang di rasa memiliki usia yang tak terpaut jauh dari Julie . Namun Julie belum memberitahu kepada Ibunya, Bahwa ia bertemu dengan Ayahnya, Mungkin nanti jika waktu nya tepat. Setelah satu jam lamanya, akhirnya Julie tiba di sebuah yayasan kasih. Nama dari panti asuhan tempat tinggal Julie selama ini bersama Ibunya. Panti Asuhan yang terdiri dari 17 orang. 15 orang di antara nya anak -anak termasuk Julie, Sedang 2 orang lainnya adalah Mama nya dan Bu Catrine mereka sudah seperti keluarga bagi Julie. Julie sangat bersyukur dan berterima kasih karena telah mengijinkan Julie dan ibunya tinggal. Tempat bagi diri nya dan ibunya berteduh. Tempat ternyaman bagi mereka juga Anak -anak di panti asuhan itu. Tempat yang penuh dengan canda tawa, jauh dari kesombongan, iri dengki. caci maki. "Julie! Kok kamu baru pulang, dari mana saja?" Ibu Julie bertanya,
Dalam hati Julie bersyukur akhirnya diri nya bisa bertemu dengan sang pemilik panti asuhan ini, seorang pria dermawan. Dan ternyata mereka telah bertemu 2 kali. namun dengan wajah yang berbeda yang sekarang jauh lebih tampan. Namun berbeda dengan Andrean, Ia lupa siapa penyelamat nya saat kecelakaan itu. Andrean justru terpaku atas kecantikan yang terpancar dari kesederhanaan Julie. Tanpa riasan tebal atau pun acesoris yang berlebihan. Justru memberikan kesan menarik bagi Andrean. "Terima kasih banyak Tuan. Andrean," Atas semua jasa-jasa Tuan. kami tidak tahu harus membalas jasa-jasa Tuan dengan apa." Ujar Julie memecah lamunan Andrean. "Tak perlu sungkan," kalau kamu butuh apa apa, kamu bisa hubungi saya. "Ini kartu nama saya." Ujar Andrean sambil melepaskan genggamannya dan mengambil kartu nama nya. "Terima kasih. Tuan." "Nama kamu, siapa?" Kamu kerja dimana? "Saya Julie, Tuan." Saya baru saja di pecat dan belum mendapatkan pekerjaan lagi. "Bagaimana kalau kamu ke
"Kenapa Julie?" Ujar Andrean. "Tidak ada, Pak." Hanya saja tadi saya seperti melihat ayah saya . "Ayah, Kamu?" "Maaf. Mungkin saya yang salah," kata Ibu, Ayah saya sudah meninggal. "Coba kamu bicara pelan-pelan dengan Ibu kamu." Selesai makan siang. Andrean mengantarkan Julie kembali ke panti asuhan. "Terima kasih banyak, Pak. Atas makan siang nya dan mau mengantar saya. Bapak mau mampir sebentar?" "Sama sama, Julie. Saya langsung kembali ke Kantor saja . Bye The Way Kamar kamu dimana?" Tanya Andrean sambil kemudian melihat ke arah panti asuhan. "Itu di depan, Pak." Disamping ruang tamu, yang menghadap ke halaman. "Kalau begitu, saya turun dulu ya pak, Terima kasih." Setelah mengantar Julie, Andrean kembali ke kantor. sedang Julie tetap menunggu di depan hingga mobil Andrean tak terlihat lagi. "I'm home!" "Sudah pulang Julie. Bagaimana interview nya?" Tanya Madeleine. "Lancar, ma." Julie mendapat pekerjaan sebagai Resepsionis di lantai dua, depan ruang pak
Sehingga Brian memutuskan menjual Restoran tersebut, kebetulan ada seorang pengusaha yang tertarik dengan Restoran tersebut. Uang itu kemudian di serahkan kepada Madeleine untuk biaya persalinan. dan Brian hanya mengambil beberapa untuk keperluan mencari pekerjaan. Dalam perjalanan mencari pekerjaan, Brian mengalami kecelakaan. Pihak keluarga Brian menyalahkan Madeleine atas semua yang menimpa Brian. Tepat di kehamilan 9 bulan lewat, atau lebih tepatnya di usia 10 bulan kurang 2 hari rumah yang ia tempati di sita oleh bank karena tunggakan yang sangat besar . Madeline di minta untuk segera meninggalkan rumah. ia hanya di beri waktu sebanyak satu hari untuk segera membereskan baju dan barang- barang nya. Karena kelelahan Madeline mengalami kontraksi, ia pun segera pergi ke Rumah sakit dengan membawa baju bajunya Dan barang-barang yang bisa dibawa, kemudian langsung menuju IGD. Madeline melahirkan dirumah sakit seorang diri tanpa ada suami di sisinya dan keluarga. Hanya vid
Masih di kediaman Joeseph, Kemala terbangun dari tidurnya di pukul 8 pagi ia terkejut saat itu mendapati dirinya tak berbusana sama sekali bahkan pakaian berikut pakaian dalam pun berserakan di lantai kamar itu. "Apa yang terjadi semalam? Apa semalam kita?" Tanya Kemala kepada Joe. "Maaf semalam aku mabuk berat." Dalih Joe. Joe memang mabuk saat itu namun tak terlalu parah ia masih memiliki kesadaran saat itu. dan dengan sadar ia melakukan hubungan itu pada Kemala. "Sudahlah aku juga mabuk semalam." Jawab Kemala santai karena hal ini memang bukan yang pertama bagi nya, ia mulai berhubungan dahulu saat setelah acara prom night high party yang di adakan di sekolah untuk acara kelulusan. "Mau ku buatkan minuman untuk menghilangkan pengar?"tawar Joe sambil memakai pakaiannya. sama halnya dengan Joe hal ini juga bukan yang pertama bagi Joe, bahkan kejadian semalam adalah yang ketiga kalinya bagi dirinya. "Boleh! Jawab Kemala sambil ia bangkit dari tidurnya dan meraih pakaian nya
PLAAK!! Kemala menampar Julie dengan sangat keras, hingga memberikan bekas tanda merah pada pipi Julie. "Nona apa yang kamu lakukan! kenapa kamu menampar ku!" "HEI PELACUR!" JAUHIN SUAMI KU! AWAS KALAU SAMPAI AKU TAU KAMU MASIH MENGGODA SUAMI KU, 'KU BUNUH KAMU'. Bentak Kemala sambil menarik rambut Julie. AAAaaak , Tolong! Julie berteriak kencang karena sakit dikepala nya, "Aku gak kenal suamimu!" Teriakan itu memancing orang' di lantai dua untuk melihat, namun tak ada yang mendekat ataupun menolong Julie. hanya tatapan orang' yang terlihat menghina dan ada juga yang kasihan. Sedangkan Andrean sendiri memang sedang berada di lantai satu yaitu di ruang laboratorium. "GAK KENAL KAMU BILANG! KAMU KERJA PADA SUAMIKU DAN BAHKAN KALIAN JALAN BERSAMA. KAMU MASIH BILANG GAK KENAL!!" Julie menjadi lemas hingga tubuhnya merosot ke lantai dekat meja kerjanya. Ia tak menyangka dengan kenyataan yang ia dengar barusan, ternyata Bos nya yang bernama Andrean itu telah Menikah. "L
Disisi lain, di kantor, Julie akhirnya memilih untuk makan di kantin, ia tak lagi makan bersama Andrean. entah apa penyebabnya benar-benar sibuk atau ada hal lainnya. Namun Julie merasa seolah Andrean sedang menghindarinya, padahal pagi tadi saat bertemu masih baik-baik saja Andrean masih baik dan perhatian seperti biasa. Entah mengapa siang ini tiba-tiba berubah. Di kantin Julie duduk sendiri membelakangi para pegawai lain di bangku paling pojok barisan pertama. agar Julie tak bisa melihat para pegawai yang terus memperhatikannya. Karena beberapa pegawai di perusahaan itu pernah melihat Julie keluar di jam makan siang bersama dengan Bos mereka. Dan berita tersebut akhirnya meluas hingga hampir semua tahu. "Hai Julie, Boleh aku duduk di sini?" Tanya salah seorang pegawai bernama Maya, Sambil tangan nya mengarah pada sebuah bangku yang masih kosong di depan Julie. "Boleh, Silahkan.....," Jawab Julie yang menggantung kan ucapan nya. Seakan tahu yang di maksud oleh Julie
"Habis dari mana kamu?" Tanya Istri Andrean Kemala yang mulai menaruh curiga kepada Suaminya yang sekarang jadi lebih sering senyum senyum sendiri, seperti orang sedang jatuh cinta. Bahkan hari ini Kemala melihat suaminya menyentuh bibirnya sendiri sambil bersenandung. "Itu bukan urusanmu!!" Setelah berkata seperti itu Andrean pun kembali ke kamarnya di lantai dua, kamar pribadinya untuk membersihkan diri kemudian beristirahat di tempat tidurnya yang berukuran king size. Andrean dan Kemala memang telah menikah dan tinggal satu rumah, Namun bukan berarti mereka tidur bersama. Mereka tetap tidur terpisah di kamar masing-masing. Karena pernikahan mereka tak seperti pernikahan pada umumnya. pernikahan mereka bisa di katakan tidak sah, karena Andrean belum mendaftarkan pernikahan mereka ke kantor agama dan hanya pemberkatan di greja saja dan itu pun tidak ada tamu yang diundang hanya dari pihak keluarga tertentu saja. Dari pihak Andrean hanya Ayahnya saja yang datang, sedang dari pi
"Tenang, Aku pasti Bantuin, hanya saja cari bukti itu gak mudah. Coba kamu inget inget lagi? Mumpung belum setahun." Ujar Steve. "Waktu itu, Kita lagi kumpul reuni high School, kita semua minum. Setelah itu tiba-tiba saja aku sudah di kamar hotel tanpa sehelai benangpun. dan aneh nya si Laura tubuhnya berlilitkan handuk dengan posisi tidur dan masih di tutup dengan bedcover." "Handuk?" "Iya, Aku inget jelas dia pake handuk! Aku juga udah coba ke hotel buat cek CCTV, tapi CCTV nya rusak." "Ngerusak Bukti itu. Fix yakin kamu dijebak!" Ujar Steve. "Makanya aku bingung cari bukti gimana?" "Coba kamu pas ijin kerja, diem diem kamu pulang tanpa sepengetahuan istri mu, kamu perhatikan dulu siapa tau ada yang mencurigakan. dan coba kamu cek handphone nya siapa tau ada chat chat tersembunyi." "Untuk sementara ini lebih baik jangan sering jalan dulu sama Julie, jangan sampai istri mu itu curiga yang ada kita gagal nanti, dan kasian Julie juga. Atau coba kamu ngomong jujur sama J
Sehingga Brian memutuskan menjual Restoran tersebut, kebetulan ada seorang pengusaha yang tertarik dengan Restoran tersebut. Uang itu kemudian di serahkan kepada Madeleine untuk biaya persalinan. dan Brian hanya mengambil beberapa untuk keperluan mencari pekerjaan. Dalam perjalanan mencari pekerjaan, Brian mengalami kecelakaan. Pihak keluarga Brian menyalahkan Madeleine atas semua yang menimpa Brian. Tepat di kehamilan 9 bulan lewat, atau lebih tepatnya di usia 10 bulan kurang 2 hari rumah yang ia tempati di sita oleh bank karena tunggakan yang sangat besar . Madeline di minta untuk segera meninggalkan rumah. ia hanya di beri waktu sebanyak satu hari untuk segera membereskan baju dan barang- barang nya. Karena kelelahan Madeline mengalami kontraksi, ia pun segera pergi ke Rumah sakit dengan membawa baju bajunya Dan barang-barang yang bisa dibawa, kemudian langsung menuju IGD. Madeline melahirkan dirumah sakit seorang diri tanpa ada suami di sisinya dan keluarga. Hanya vid
"Kenapa Julie?" Ujar Andrean. "Tidak ada, Pak." Hanya saja tadi saya seperti melihat ayah saya . "Ayah, Kamu?" "Maaf. Mungkin saya yang salah," kata Ibu, Ayah saya sudah meninggal. "Coba kamu bicara pelan-pelan dengan Ibu kamu." Selesai makan siang. Andrean mengantarkan Julie kembali ke panti asuhan. "Terima kasih banyak, Pak. Atas makan siang nya dan mau mengantar saya. Bapak mau mampir sebentar?" "Sama sama, Julie. Saya langsung kembali ke Kantor saja . Bye The Way Kamar kamu dimana?" Tanya Andrean sambil kemudian melihat ke arah panti asuhan. "Itu di depan, Pak." Disamping ruang tamu, yang menghadap ke halaman. "Kalau begitu, saya turun dulu ya pak, Terima kasih." Setelah mengantar Julie, Andrean kembali ke kantor. sedang Julie tetap menunggu di depan hingga mobil Andrean tak terlihat lagi. "I'm home!" "Sudah pulang Julie. Bagaimana interview nya?" Tanya Madeleine. "Lancar, ma." Julie mendapat pekerjaan sebagai Resepsionis di lantai dua, depan ruang pak
Dalam hati Julie bersyukur akhirnya diri nya bisa bertemu dengan sang pemilik panti asuhan ini, seorang pria dermawan. Dan ternyata mereka telah bertemu 2 kali. namun dengan wajah yang berbeda yang sekarang jauh lebih tampan. Namun berbeda dengan Andrean, Ia lupa siapa penyelamat nya saat kecelakaan itu. Andrean justru terpaku atas kecantikan yang terpancar dari kesederhanaan Julie. Tanpa riasan tebal atau pun acesoris yang berlebihan. Justru memberikan kesan menarik bagi Andrean. "Terima kasih banyak Tuan. Andrean," Atas semua jasa-jasa Tuan. kami tidak tahu harus membalas jasa-jasa Tuan dengan apa." Ujar Julie memecah lamunan Andrean. "Tak perlu sungkan," kalau kamu butuh apa apa, kamu bisa hubungi saya. "Ini kartu nama saya." Ujar Andrean sambil melepaskan genggamannya dan mengambil kartu nama nya. "Terima kasih. Tuan." "Nama kamu, siapa?" Kamu kerja dimana? "Saya Julie, Tuan." Saya baru saja di pecat dan belum mendapatkan pekerjaan lagi. "Bagaimana kalau kamu ke
Saat itu, Pria yang berwajah mirip Ayahnya makan siang bersama di sebuah Restoran tempat bekerja Julie dengan seorang wanita muda yang di rasa memiliki usia yang tak terpaut jauh dari Julie . Namun Julie belum memberitahu kepada Ibunya, Bahwa ia bertemu dengan Ayahnya, Mungkin nanti jika waktu nya tepat. Setelah satu jam lamanya, akhirnya Julie tiba di sebuah yayasan kasih. Nama dari panti asuhan tempat tinggal Julie selama ini bersama Ibunya. Panti Asuhan yang terdiri dari 17 orang. 15 orang di antara nya anak -anak termasuk Julie, Sedang 2 orang lainnya adalah Mama nya dan Bu Catrine mereka sudah seperti keluarga bagi Julie. Julie sangat bersyukur dan berterima kasih karena telah mengijinkan Julie dan ibunya tinggal. Tempat bagi diri nya dan ibunya berteduh. Tempat ternyaman bagi mereka juga Anak -anak di panti asuhan itu. Tempat yang penuh dengan canda tawa, jauh dari kesombongan, iri dengki. caci maki. "Julie! Kok kamu baru pulang, dari mana saja?" Ibu Julie bertanya,