Saat hendak mengambil sepedanya, Sebuah mobil mewah berhenti di depan nya. Mobil yang sempat di beritakan beberapa hari yang lalu.
Ford Mustang terbaru 2024 Mobil keluaran pertama yang di luncurkan langsung dari pabrik di pelelangan yang gadang -gadang memiliki harga yang sangat fantastis bagi Julie dan Julie yakini mobil itu pasti adalah milik atasannya. Dan benar Mobil tersebut adalah milik atasannya Andrean setelah Andrean menurunkan kaca jendela Mobil. Julie pun mengucapkan salam dan menganggukkan kepalanya dengan hormat, Andrean pun membalas dengan senyum tipis lalu kemudian mengajak Julie untuk makan siang bersama. Awalnya Julie menolak namun dengan sedikit bujukan akhirnya Julie bersedia dan masuk kedalam mobil duduk di bangku depan samping pengemudi yaitu Mr.Daniel sedangkan Mr.Andrean duduk di bangku belakang. "Terima kasih banyak, Pak. Atas makan siang nya dan mau mengantar saya. Bapak mau mampir sebentar?" "Sama sama, Julie. Saya langsung kembali ke Kantor saja . Bye The Way Kamar kamu dimana?" Tanya Andrean sambil kemudian melihat ke arah panti asuhan. "Itu di depan, Pak." Disamping ruang tamu, yang menghadap ke halaman. "Kalau begitu, saya turun dulu ya pak, Terima kasih." Setelah mengantar Julie, Andrean kembali ke kantor. sedang Julie tetap menunggu di depan hingga mobil Andrean tak terlihat lagi. "I'm home!" "Sudah pulang Julie. Bagaimana interview nya?" Tanya Madeleine. "Lancar, ma." Julie mendapat pekerjaan sebagai Resepsionis di lantai dua, depan ruang pak Andrean. "Memang ada? Bukannya biasanya Resepsionis di lantai satu ya?" Ujar Madeleine yang penasaran dengan jabatan Putri nya. "Gak tau, Ma. Pak Andrean sendiri yang bilang." "Ya sudah," yang penting kamu dapat kerjaan Julie. "Oya, Ma. Tadi Julie ketemu Papa, Ma!" "Papa? Papa kamu kan sudah meninggal Julie." Atau mungkin yang kamu maksud, Saudara kembar Papa mu mungkin. "Saudara kembar?" "Iya!" Papa mu itu punya Saudara kembar, kembar indentik malah, yang berbeda dari mereka adalah tinggi badan. "Papamu memiliki tinggi badan yang tinggi 183 centimeter. sedang kan tinggi badan Uncle lebih pendek dari papamu 175 centimeter." "Lalu, kenapa kita tinggal di sini ma? Dan kenapa kita gak pernah ketemuan seperti kumpul kumpul acara gitu mam?" "Cerita nya panjang Julie," Keluarga Papamu itu bagai Toxic. "Ibu," pernah di tuduh boros lah, gak kasih tahu Papamu lah, sampai papamu ketipu investasi bodong, restoran di jual dan papamu mengalami kecelakaan. "Investasi Bodong? Mama dulu punya Restoran? Kenapa di jual Ma?" ujar Julie yang penasaran. "Dulu," Mama sama Papamu sepakat untuk menyisihkan uang gaji kami. supaya kami bisa membuka Restoran. "Lalu. Ceritain donk, Ma!" "Dulu, Sebelum Mama dan Papa memutuskan untuk menikah. Kami berpacaran selama 6 tahun," Dan selama itu kami jarang sekali makan di luar, hanya sesekali saja dalam 1 bulan. "Uang kami selalu di sisihkan untuk di tabung," Jadi hampir setiap hari Mama selalu bawa bekal untuk Papamu. menceritakan: Setelah di rasa keuangan Madeleine dan Brian cukup, Mereka pun akhirnya memutuskan untuk menikah. Setelah menikah mereka menyewa sebuah apartemen kecil dengan hanya satu kamar tidur. Dalam keseharian mereka tetap menyisihkan uang agar suatu saat bisa membuka Restoran . Dan benar, Setelah tiga tahun pernikahan mereka, Akhirnya Madeline dan Brian membuka sebuah restoran kecil kecilan dengan luas 7 x 6 meter. dengan menu yang bervariasi , harga yang ramah di kantong. Dan koki nya adalah Madeline sendiri sedangkan Brian bertugas sebagai cashier rangkap waiters . Seiring berjalannya waktu Restoran makin ramai. Pengunjung sili berganti berdatangan. Mereka semua menyukai masakan Madeleine yang lezat seperti di Restoran besar, namun dengan harga yang sangat terjangkau. Dan akhirnya mereka membeli sebuah Rumah dengan dua kamar tidur. Mereka sangat bahagia saat itu, karena impian mereka akhirnya dapat terwujud memiliki sebuah restoran dan rumah. Ditambah lagi berita kehamilan Madeleine, membuat kehidupan mereka terasa lengkap. Mereka sangat Bahagia. begitu juga dengan pihak keluarga yang ikut senang mendengarnya. bahkan keluarga Brian pun sempat memuji muji Madeleine. Namun suatu saat, teman kerja Brian Mr . Brown, yang terkenal sangat pandai saat masih bekerja di perusahaan periklanan, tiba-tiba hadir menawarkan sebuah kerja sama dalam investasi dengan keuntungan 25 % per bulan. modal pun juga bisa diambil jika ingin menarik semua. saham. Madeleine sudah berusaha mengingat kan Suami nya Namun seperti nya suaminya sudah terkena bujuk rayu temannya Mr. Brown . Akhirnya Suami nya bekerja sama dengan teman nya dengan berinvestasi beberapa ribu dolar. Awalnya semua berjalan lancar Setiap bulan nya bunga sebesar 25% masuk ke rekening Brian. selama 7 bulan tak ada kendala sama sekali. Sehingga, Sebelum bulan ke 8, Brian menambah investasi sebesar beberapa juta dolar. dengan menjaminkan Rumah kepada pihak Bank. yang rencana nya akan di bayarkan dari bunga yang ia terima. Madeleine tak setuju atas rencana suaminya, Ia selalu mengingatkan suaminya itu. namun apa daya suami nya tetap bersikeras. dan terjadilah firasat Madeleine . Awalnya bunga masih di kirim kan masuk ke rekening Brian dengan jumlah yang lebih besar. dan langsung di bayarkan ke bank untuk cicilan rumah yang pertama. memang tidak semua uang dari bunga yang di bayarkan namun cukup besar . Namun siapa sangka di bulan selanjutnya di kehamilan Madeliene ke 6 bunga sebesar 25% itu tidak masuk ke rekening Brian. Bahkan hingga bulan berikutnya bunga tidak di kirimkan juga. Brian sudah mencoba untuk menelepon teman nya itu dan kerumahnya namun, namun nomer telepon nya tidak aktif dan tak ada orang di rumah nya. terlebih lagi ternyata rumah itu bukan lah milik teman nya melainkan sewa. Tiga bulan sudah bunga itu tidak di kirimkan juga, Brian akhirnya melaporkan ke pihak berwajib dengan melampirkan bukti transfer dan chat tan nya dengan teman nya itu Mr. Brown. Uang tabungan dari bunga ke 1 sampai ke 7 sudah di setorkan ke bank sebagai cicilan rumah ke 2. keuntungan restoran makin menipis, karena telah terpakai untuk membayar cicilan rumah ke 3 , bayar pegawai dan pemeriksaan kehamilan. Brian hanya bisa membayar tagihan rumah selama tiga bulan, Di bulan bulan berikutnya Brian tak bisa membayar tagihan rumah. karena harus memikirkan bayar pegawai, biaya persalinan yang tak lama lagi, belum lagi bayar pihak berwajib agar laporan nya segera di proses. Empat bulan sudah tak ada keterangan lebih lanjut dari pihak berwajib. dana sudah mulai habis habisan. Karena di pakai untuk memberikan uang pesangon atau gaji terakhir bagi karyawan. belum lagi biaya persalinan karena kandungan Madeline sudah menginjak trimester ke tiga dengan usia kandungan 9 bulan.Sehingga Brian memutuskan menjual Restoran tersebut, kebetulan ada seorang pengusaha yang tertarik dengan Restoran tersebut. Uang itu kemudian di serahkan kepada Madeleine untuk biaya persalinan. dan Brian hanya mengambil beberapa untuk keperluan mencari pekerjaan. Dalam perjalanan mencari pekerjaan, Brian mengalami kecelakaan. Pihak keluarga Brian menyalahkan Madeleine atas semua yang menimpa Brian. Tepat di kehamilan 9 bulan lewat, atau lebih tepatnya di usia 10 bulan kurang 2 hari rumah yang ia tempati di sita oleh bank karena tunggakan yang sangat besar . Madeline di minta untuk segera meninggalkan rumah. ia hanya di beri waktu sebanyak satu hari untuk segera membereskan baju dan barang- barang nya. Karena kelelahan Madeline mengalami kontraksi, ia pun segera pergi ke Rumah sakit dengan membawa baju bajunya Dan barang-barang yang bisa dibawa, kemudian langsung menuju IGD. Madeline melahirkan dirumah sakit seorang diri tanpa ada suami di sisinya dan keluarga. Hanya vid
"Tenang, Aku pasti Bantuin, hanya saja cari bukti itu gak mudah. Coba kamu inget inget lagi? Mumpung belum setahun." Ujar Steve. "Waktu itu, Kita lagi kumpul reuni high School, kita semua minum. Setelah itu tiba-tiba saja aku sudah di kamar hotel tanpa sehelai benangpun. dan aneh nya si Laura tubuhnya berlilitkan handuk dengan posisi tidur dan masih di tutup dengan bedcover." "Handuk?" "Iya, Aku inget jelas dia pake handuk! Aku juga udah coba ke hotel buat cek CCTV, tapi CCTV nya rusak." "Ngerusak Bukti itu. Fix yakin kamu dijebak!" Ujar Steve. "Makanya aku bingung cari bukti gimana?" "Coba kamu pas ijin kerja, diem diem kamu pulang tanpa sepengetahuan istri mu, kamu perhatikan dulu siapa tau ada yang mencurigakan. dan coba kamu cek handphone nya siapa tau ada chat chat tersembunyi." "Untuk sementara ini lebih baik jangan sering jalan dulu sama Julie, jangan sampai istri mu itu curiga yang ada kita gagal nanti, dan kasian Julie juga. Atau coba kamu ngomong jujur sama J
"Habis dari mana kamu?" Tanya Istri Andrean Kemala yang mulai menaruh curiga kepada Suaminya yang sekarang jadi lebih sering senyum senyum sendiri, seperti orang sedang jatuh cinta. Bahkan hari ini Kemala melihat suaminya menyentuh bibirnya sendiri sambil bersenandung. "Itu bukan urusanmu!!" Setelah berkata seperti itu Andrean pun kembali ke kamarnya di lantai dua, kamar pribadinya untuk membersihkan diri kemudian beristirahat di tempat tidurnya yang berukuran king size. Andrean dan Kemala memang telah menikah dan tinggal satu rumah, Namun bukan berarti mereka tidur bersama. Mereka tetap tidur terpisah di kamar masing-masing. Karena pernikahan mereka tak seperti pernikahan pada umumnya. pernikahan mereka bisa di katakan tidak sah, karena Andrean belum mendaftarkan pernikahan mereka ke kantor agama dan hanya pemberkatan di greja saja dan itu pun tidak ada tamu yang diundang hanya dari pihak keluarga tertentu saja. Dari pihak Andrean hanya Ayahnya saja yang datang, sedang dari pi
Disisi lain, di kantor, Julie akhirnya memilih untuk makan di kantin, ia tak lagi makan bersama Andrean. entah apa penyebabnya benar-benar sibuk atau ada hal lainnya. Namun Julie merasa seolah Andrean sedang menghindarinya, padahal pagi tadi saat bertemu masih baik-baik saja Andrean masih baik dan perhatian seperti biasa. Entah mengapa siang ini tiba-tiba berubah. Di kantin Julie duduk sendiri membelakangi para pegawai lain di bangku paling pojok barisan pertama. agar Julie tak bisa melihat para pegawai yang terus memperhatikannya. Karena beberapa pegawai di perusahaan itu pernah melihat Julie keluar di jam makan siang bersama dengan Bos mereka. Dan berita tersebut akhirnya meluas hingga hampir semua tahu. "Hai Julie, Boleh aku duduk di sini?" Tanya salah seorang pegawai bernama Maya, Sambil tangan nya mengarah pada sebuah bangku yang masih kosong di depan Julie. "Boleh, Silahkan.....," Jawab Julie yang menggantung kan ucapan nya. Seakan tahu yang di maksud oleh Julie
PLAAK!! Kemala menampar Julie dengan sangat keras, hingga memberikan bekas tanda merah pada pipi Julie. "Nona apa yang kamu lakukan! kenapa kamu menampar ku!" "HEI PELACUR!" JAUHIN SUAMI KU! AWAS KALAU SAMPAI AKU TAU KAMU MASIH MENGGODA SUAMI KU, 'KU BUNUH KAMU'. Bentak Kemala sambil menarik rambut Julie. AAAaaak , Tolong! Julie berteriak kencang karena sakit dikepala nya, "Aku gak kenal suamimu!" Teriakan itu memancing orang' di lantai dua untuk melihat, namun tak ada yang mendekat ataupun menolong Julie. hanya tatapan orang' yang terlihat menghina dan ada juga yang kasihan. Sedangkan Andrean sendiri memang sedang berada di lantai satu yaitu di ruang laboratorium. "GAK KENAL KAMU BILANG! KAMU KERJA PADA SUAMIKU DAN BAHKAN KALIAN JALAN BERSAMA. KAMU MASIH BILANG GAK KENAL!!" Julie menjadi lemas hingga tubuhnya merosot ke lantai dekat meja kerjanya. Ia tak menyangka dengan kenyataan yang ia dengar barusan, ternyata Bos nya yang bernama Andrean itu telah Menikah. "L
Masih di kediaman Joeseph, Kemala terbangun dari tidurnya di pukul 8 pagi ia terkejut saat itu mendapati dirinya tak berbusana sama sekali bahkan pakaian berikut pakaian dalam pun berserakan di lantai kamar itu. "Apa yang terjadi semalam? Apa semalam kita?" Tanya Kemala kepada Joe. "Maaf semalam aku mabuk berat." Dalih Joe. Joe memang mabuk saat itu namun tak terlalu parah ia masih memiliki kesadaran saat itu. dan dengan sadar ia melakukan hubungan itu pada Kemala. "Sudahlah aku juga mabuk semalam." Jawab Kemala santai karena hal ini memang bukan yang pertama bagi nya, ia mulai berhubungan dahulu saat setelah acara prom night high party yang di adakan di sekolah untuk acara kelulusan. "Mau ku buatkan minuman untuk menghilangkan pengar?"tawar Joe sambil memakai pakaiannya. sama halnya dengan Joe hal ini juga bukan yang pertama bagi Joe, bahkan kejadian semalam adalah yang ketiga kalinya bagi dirinya. "Boleh! Jawab Kemala sambil ia bangkit dari tidurnya dan meraih pakaian nya
Hari itu adalah hari yang sial bagi Julie. Julie Olivia Jensen seorang wanita cantik berusia 20 tahun yang selalu bersemangat, bertubuh ramping, berkaki jenjang dan memiliki warna kulit putih asli natural dengan sedikit kemerah-merahan . Ia bekerja sebagai waiters di sebuah restoran bintang lima. "Julie kamu dipanggil tuh sama Pak Bos." kata teman seprofesi Nya yang bernama Tiara. Julie memang tak terlalu dekat dengan Tiara jadi ia hanya menjawab sebatasnya saja. "Oke, Makasih!" Julie pun segera pergi ke ruangan bosnya. Saat sampai di depan ruangan bosnya, Julie menarik nafasnya lalu menghembuskan nya perlahan, Tok tok tok. "Masuk," Bosnya berkata. Julie pun membuka pintu ruangan itu dan masuk. Di sana terlihat bos yang sepertinya telah menunggu nya. Seorang Duda tampan berusia sekitar 38 tahun berbadan besar tegap namun perut nya tak terlihat buncit. Dan Duda tampan tersebut bernama Dave Mahendra pria blesteran keturunan Indonesia dan america. "Bapak panggil saya?"
Genggaman tangan pria itu semakin erat meski kesadaran nya menipis, Seolah Pria itu berusaha menguatkan Julie yang saat itu tengah syok. Dan hal itu memberikan ketenangan tersendiri bagi Julie, ketenangan yang berbeda yang tak pernah ia rasakan sebelumnya, sentuhan hangat seorang Pria memang tak pernah ia rasakan. Namun julie akhirnya tersadar, ia pun mencoba untuk berdiri hendak memanggil taxi dan membawa pria itu ke Saint Andreas Hospital seperti kehendak pria itu tadi . "Tuan, Bertahanlah saya panggil kan taxi dulu." Taxi! "Pak bisa tolong bantu saya ?" kata Juliel kepada driver taxi tersebut saat taxi itu berhenti. Driver Taxi tersebut mengarah kan pandangan mata sesuai petunjuk tangan Julie yang mengarah pada seorang pria yang tengah terbaring mengenaskan di trotoar jalanan itu. "Baik," ucap driver taxi tersebut kepada Julie. Segera Driver taxi tersebut membuka pintu dan membantu mengangkat pria itu, membawa masuk kedalam taxi lalu di rebahkan nya di bangku belakang
Masih di kediaman Joeseph, Kemala terbangun dari tidurnya di pukul 8 pagi ia terkejut saat itu mendapati dirinya tak berbusana sama sekali bahkan pakaian berikut pakaian dalam pun berserakan di lantai kamar itu. "Apa yang terjadi semalam? Apa semalam kita?" Tanya Kemala kepada Joe. "Maaf semalam aku mabuk berat." Dalih Joe. Joe memang mabuk saat itu namun tak terlalu parah ia masih memiliki kesadaran saat itu. dan dengan sadar ia melakukan hubungan itu pada Kemala. "Sudahlah aku juga mabuk semalam." Jawab Kemala santai karena hal ini memang bukan yang pertama bagi nya, ia mulai berhubungan dahulu saat setelah acara prom night high party yang di adakan di sekolah untuk acara kelulusan. "Mau ku buatkan minuman untuk menghilangkan pengar?"tawar Joe sambil memakai pakaiannya. sama halnya dengan Joe hal ini juga bukan yang pertama bagi Joe, bahkan kejadian semalam adalah yang ketiga kalinya bagi dirinya. "Boleh! Jawab Kemala sambil ia bangkit dari tidurnya dan meraih pakaian nya
PLAAK!! Kemala menampar Julie dengan sangat keras, hingga memberikan bekas tanda merah pada pipi Julie. "Nona apa yang kamu lakukan! kenapa kamu menampar ku!" "HEI PELACUR!" JAUHIN SUAMI KU! AWAS KALAU SAMPAI AKU TAU KAMU MASIH MENGGODA SUAMI KU, 'KU BUNUH KAMU'. Bentak Kemala sambil menarik rambut Julie. AAAaaak , Tolong! Julie berteriak kencang karena sakit dikepala nya, "Aku gak kenal suamimu!" Teriakan itu memancing orang' di lantai dua untuk melihat, namun tak ada yang mendekat ataupun menolong Julie. hanya tatapan orang' yang terlihat menghina dan ada juga yang kasihan. Sedangkan Andrean sendiri memang sedang berada di lantai satu yaitu di ruang laboratorium. "GAK KENAL KAMU BILANG! KAMU KERJA PADA SUAMIKU DAN BAHKAN KALIAN JALAN BERSAMA. KAMU MASIH BILANG GAK KENAL!!" Julie menjadi lemas hingga tubuhnya merosot ke lantai dekat meja kerjanya. Ia tak menyangka dengan kenyataan yang ia dengar barusan, ternyata Bos nya yang bernama Andrean itu telah Menikah. "L
Disisi lain, di kantor, Julie akhirnya memilih untuk makan di kantin, ia tak lagi makan bersama Andrean. entah apa penyebabnya benar-benar sibuk atau ada hal lainnya. Namun Julie merasa seolah Andrean sedang menghindarinya, padahal pagi tadi saat bertemu masih baik-baik saja Andrean masih baik dan perhatian seperti biasa. Entah mengapa siang ini tiba-tiba berubah. Di kantin Julie duduk sendiri membelakangi para pegawai lain di bangku paling pojok barisan pertama. agar Julie tak bisa melihat para pegawai yang terus memperhatikannya. Karena beberapa pegawai di perusahaan itu pernah melihat Julie keluar di jam makan siang bersama dengan Bos mereka. Dan berita tersebut akhirnya meluas hingga hampir semua tahu. "Hai Julie, Boleh aku duduk di sini?" Tanya salah seorang pegawai bernama Maya, Sambil tangan nya mengarah pada sebuah bangku yang masih kosong di depan Julie. "Boleh, Silahkan.....," Jawab Julie yang menggantung kan ucapan nya. Seakan tahu yang di maksud oleh Julie
"Habis dari mana kamu?" Tanya Istri Andrean Kemala yang mulai menaruh curiga kepada Suaminya yang sekarang jadi lebih sering senyum senyum sendiri, seperti orang sedang jatuh cinta. Bahkan hari ini Kemala melihat suaminya menyentuh bibirnya sendiri sambil bersenandung. "Itu bukan urusanmu!!" Setelah berkata seperti itu Andrean pun kembali ke kamarnya di lantai dua, kamar pribadinya untuk membersihkan diri kemudian beristirahat di tempat tidurnya yang berukuran king size. Andrean dan Kemala memang telah menikah dan tinggal satu rumah, Namun bukan berarti mereka tidur bersama. Mereka tetap tidur terpisah di kamar masing-masing. Karena pernikahan mereka tak seperti pernikahan pada umumnya. pernikahan mereka bisa di katakan tidak sah, karena Andrean belum mendaftarkan pernikahan mereka ke kantor agama dan hanya pemberkatan di greja saja dan itu pun tidak ada tamu yang diundang hanya dari pihak keluarga tertentu saja. Dari pihak Andrean hanya Ayahnya saja yang datang, sedang dari pi
"Tenang, Aku pasti Bantuin, hanya saja cari bukti itu gak mudah. Coba kamu inget inget lagi? Mumpung belum setahun." Ujar Steve. "Waktu itu, Kita lagi kumpul reuni high School, kita semua minum. Setelah itu tiba-tiba saja aku sudah di kamar hotel tanpa sehelai benangpun. dan aneh nya si Laura tubuhnya berlilitkan handuk dengan posisi tidur dan masih di tutup dengan bedcover." "Handuk?" "Iya, Aku inget jelas dia pake handuk! Aku juga udah coba ke hotel buat cek CCTV, tapi CCTV nya rusak." "Ngerusak Bukti itu. Fix yakin kamu dijebak!" Ujar Steve. "Makanya aku bingung cari bukti gimana?" "Coba kamu pas ijin kerja, diem diem kamu pulang tanpa sepengetahuan istri mu, kamu perhatikan dulu siapa tau ada yang mencurigakan. dan coba kamu cek handphone nya siapa tau ada chat chat tersembunyi." "Untuk sementara ini lebih baik jangan sering jalan dulu sama Julie, jangan sampai istri mu itu curiga yang ada kita gagal nanti, dan kasian Julie juga. Atau coba kamu ngomong jujur sama J
Sehingga Brian memutuskan menjual Restoran tersebut, kebetulan ada seorang pengusaha yang tertarik dengan Restoran tersebut. Uang itu kemudian di serahkan kepada Madeleine untuk biaya persalinan. dan Brian hanya mengambil beberapa untuk keperluan mencari pekerjaan. Dalam perjalanan mencari pekerjaan, Brian mengalami kecelakaan. Pihak keluarga Brian menyalahkan Madeleine atas semua yang menimpa Brian. Tepat di kehamilan 9 bulan lewat, atau lebih tepatnya di usia 10 bulan kurang 2 hari rumah yang ia tempati di sita oleh bank karena tunggakan yang sangat besar . Madeline di minta untuk segera meninggalkan rumah. ia hanya di beri waktu sebanyak satu hari untuk segera membereskan baju dan barang- barang nya. Karena kelelahan Madeline mengalami kontraksi, ia pun segera pergi ke Rumah sakit dengan membawa baju bajunya Dan barang-barang yang bisa dibawa, kemudian langsung menuju IGD. Madeline melahirkan dirumah sakit seorang diri tanpa ada suami di sisinya dan keluarga. Hanya vid
Saat hendak mengambil sepedanya, Sebuah mobil mewah berhenti di depan nya. Mobil yang sempat di beritakan beberapa hari yang lalu. Ford Mustang terbaru 2024 Mobil keluaran pertama yang di luncurkan langsung dari pabrik di pelelangan yang gadang -gadang memiliki harga yang sangat fantastis bagi Julie dan Julie yakini mobil itu pasti adalah milik atasannya. Dan benar Mobil tersebut adalah milik atasannya Andrean setelah Andrean menurunkan kaca jendela Mobil. Julie pun mengucapkan salam dan menganggukkan kepalanya dengan hormat, Andrean pun membalas dengan senyum tipis lalu kemudian mengajak Julie untuk makan siang bersama. Awalnya Julie menolak namun dengan sedikit bujukan akhirnya Julie bersedia dan masuk kedalam mobil duduk di bangku depan samping pengemudi yaitu Mr.Daniel sedangkan Mr.Andrean duduk di bangku belakang. "Terima kasih banyak, Pak. Atas makan siang nya dan mau mengantar saya. Bapak mau mampir sebentar?" "Sama sama, Julie. Saya langsung kembali ke Kantor saja
Namun sepertinya tidak bagi Pria itu, Julie pun Tak mempersalahkan karena saat itu kondisi Pria itu tengah dalam keadaan kritis. Justru Julie bersyukur karena Pria yang ia selamatkan telah sembuh dan sehat kembali. Julie juga bersyukur karena ternyata Pria yang ia selamatkan adalah pemilik panti asuhan ini, seorang pria dermawan. Seorang Pria muda yang tampan, berkharisma dan juga cerdas yang bernama Andrean. Bagaimana tidak di usianya yang terbilang muda yaitu tiga puluh tahun berhasil membangun usahanya sendiri. Andrean adalah pemilik Yayasan dan pemilik Perusahaan Farmasi tak hanya itu Ia juga pewaris satu satunya Rumah Sakit milik sang Ayah. Julie salut dan terpaku atas ketampanan, keramahannya dan kesopanannya meski berbeda kalangan, karena sangat jarang orang di jaman sekarang yang berstatus tinggi peduli, ramah dan sopan pada orang yang berstatus rendah, kebanyakan dari mereka selalu merendahkan orang yang berstatus rendah. Begitu juga dengan Andrean yang sempat ter
Saat itu, Pria yang berwajah mirip Ayahnya makan siang bersama di sebuah Restoran tempat bekerja Julie dengan seorang wanita muda yang di rasa memiliki usia yang tak terpaut jauh dari Julie . Namun Julie belum memberitahu kepada Ibunya, Bahwa ia bertemu dengan Ayahnya, Mungkin nanti jika waktu nya tepat. Setelah satu jam lamanya, akhirnya Julie tiba di sebuah yayasan kasih. Nama dari panti asuhan tempat tinggal Julie selama ini bersama Ibunya. Panti Asuhan yang terdiri dari 17 orang. 15 orang di antara nya anak -anak termasuk Julie, Sedang 2 orang lainnya adalah Mama nya dan Bu Catrine mereka sudah seperti keluarga bagi Julie. Julie sangat bersyukur dan berterima kasih karena telah mengijinkan Julie dan ibunya tinggal, sehingga dirinya dan ibunya bisa makan dan istirahat, Tempat ternyaman bagi dirinya dan juga bagi Anak -anak di panti asuhan itu. tempat yang penuh canda tawa, jauh dari iri dengki dan caci maki. Disana mereka tidak hanya mendapatkan makanan namun juga main