Share

116. Bicarakan Baik-baik

Aldo menelan salivanya susah payah, dia merasa kecolongan lagi. Kenapa tadi tidak ingat untuk mengambil ponselnya. Bisa gawat kalau Nia tahu isi ponselnya, karena ia belum menghapus apapun disana. Tanpa Nia tahu, sebenarnya Aldo lebih berengsek daripada Bara, namun pria ini bisa menutupinya dengan kebaikannya. Berbeda dengan Bara yang terang-terangan dalam bersikap. Tak jarang ia juga marah dan kesal jika tidak sesuai dengan keinginannya.

“Ayo jalan! Atau kamu mau aku buka sendiri ponsel ini, hah?” Nia mulai memberikan ancaman pada pria itu.

Aldo memejamkan matanya menahan gejolak kemarahan yang siap keluar kapan saja. Mau tidak mau ia harus menuruti Nia daripada wanita itu mengorek-ngorek isi ponselnya yang tidak seharusnya diketahui oleh orang lain. “Oke, oke. Aku turuti kemauan kamu, puas!”

Nia tidak menjawab, yang ia lakukan membuang pandangan ke samping jendela mobil. Karena menurutnya tidak penting jawabannya, yang terpenting adalah Aldo menuruti keinginannya sekarang.

Detik sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status