“Apa yang telah terjadi, siapa yang melakukan ini?”Dianara benar-benar ketakutan. Beberapa waktu lalu dia masih bersama Natan, lalu sekarang sudah seperti ini.Meski berteriak sekuat apa pun, tidak akan ada yang bisa mendengarnya. Tubuh gadis malang itu hanya bisa meronta. Dia bergerak sekuat tenaga agar terlepas dari tali-tali yang membelenggunya. Namun, semua usahanya itu sia-sia karena sekeras apa pun dia mencoba tali itu terlalu erat melingkar di badannya.Kap depan mobil tertutup, memperlihatkan sebuah sosok yang sangat dia kenal. Mata Dianara pun terbuka lebar, membelalak tidak percaya. Seketika tubuhnya bergetar melihat sosok yang ada di depan sana.Pria itu menatap lurus pada Dianara yang ketakutan melihat dirinya. Lalu menyeringai tersenyum pada gadis itu. Dengan langkah yang pelan pria itu mendekat. Membuka pintu mobil dan memasukkan setengah badannya.Dianara ingin berteriak, tapi tidak bisa mengeluarkan suaranya sama sekali. Dengan menggerakkan kakinya dia berusaha untuk m
Di bibir jurang maut itu.Natan berdiri dengan santai memasukkan sebelah tangannya ke kantong celana. Sementara tangan satu lagi menggenggam tali yang tadi digunakan untuk mengikat Dianara. Kobaran api besar yang dia lihat di dasar jurang, membuatnya tersenyum puas. Natan punberbalik dan meninggalkan tempat itu.Tak jauh dari tepatnya berada, sebuah mobil terparkir. Ada seseorang di dalam sana, entah sudah berapa lama. Mungkin orang itu telah menjadi saksi atas apa yang Natan lakukan. Pria itu kembali menyeringai, jelas orang itu pasti ada di pihaknya.Natanmelangkah menghampiri mobilmiliknya. Mengetukbagasi belakang, memerintahkan orang pihaknya untuk membuka. Tali di tangan dia simpan di bagasi, lalu berjalan ke pintu sisi penumpang, membuka pintu dan membungkuk. Pria itu tampak santai, seolah kejahatan yang baru saja dia lakukan bukanlah apa-apa. Justru dia tersenyum pada wanita yang menj
'Kecelakaan tragis terjadi di Kota Batu Jawa Timur ( Jatim ). Sebuah mobil sport dengan nomor polisi L-XXXX-DN terjun masuk ke dalam jurang. Sopir yang diduga adalah seorang wanita dari Surabaya, telah dilaporkan meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi di kawasan Hutan Kota Batu Jawa Timur. Identitas korban belum diketahui hingga saat ini.''Seperti dikatakan Kapolres Batu AKBP I Nyoman Budi Irawan melalui Kasat Lantas AKP Bambang Yudhoyono di Kota Batu, Jumat (19/04/2023). Ia mengatakan mobil yang dikemudikan korban tersebut masuk ke jurang dengan kedalaman kurang lebih 50 meter.''Kecelakaan lalu lintas di jalan Raya Payung. Kendaraan jenis sport masuk jurang dengan kedalaman kurang lebih 50 meter. Kejadian kurang lebih pukul 23.30 WIB. Setelah masuk ke dalam jurang, mobil itu meledak dan terbakar.''Mobil itu diduga melaju di Jalan Raya Payung, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, dengan kecepatan tinggi. Kemudian, pada saat melalui jalanan yang sedikit menurun dan berliku, diduga
Hinggasiang hari, proses identifikasi pun terusberlanjut. Dokter forensik menyatakan bahwa korban telah hangus terbakar dan sulit untuk dikenali. Namun, mereka tak perlu banyak bekerja. Asmarini telah mengklaim terlebih dahulu bahwa mayat yang bersangkutan memang adalah Dianara. Dengan alasan dia tak sanggup membiarkan jasad anaknya di bedah lebih lanjut. Polisi pun akhirnya menyetujui permintaan keluarga korban.Setelah pihak polisi dan rumah sakit mengizinkan keluarga untuk membawa jasad pulang. Pemakaman palsu untuk Dianarapun segera dilakukan. Asmarini mengantar kepergian jasad putri palsunya. Dengan tangisan dia melihat peti jenazah dimasukkan ke liang lahat. Dia hanya ditemani Bayudan Clarissa, sedangkan Gunawan sudah sibuk mengurus Dianara yang asli.Sebenarnya, hatiwanita paruh baya juga sangat teriris. Mengumumkan pada dunia bahwa Dianaratelah meninggal juga merupakan beban berat untuknya. Menerim
Di perjalanan pulang, Bayu masih memikirkan kenapa Widya menghilang. Saat berhenti di lampu merah, dia mengeluarkan ponsel. Mencoba menghubungi orang yang seharusnya tau mengenai kematian Dianara. Berita telah tersebar, dan dia diberitau untuk tidak mempercayai siapa pun lagi.Meski kabar yang akan disampaikan adalah kebohongan, tapi setidaknya dia ingin melihat reaksi Widya secara langsung.Namun, wanita itu benar-benar menghilang.Bayu mencobabeberapa kali, tapi panggilannya tak ada jawaban sama sekali. Dia pun membuka sosial media, mencari tahu dimana kini Widya berada. Namun, baru saja Bayu membuka aplikasi jutaanumat itu, keningnya mengerut."Widya dalam status online. Kenapa tadi telponku gak diangkat?"Bayu kembali terkejut dengan postingan yang baru saja Widya kirim. Terpampang foto wanita itu sedang berpesta. Dia pun berpikir, Widya tak seharusnya melakukan ini, berp
“Sayang, aku gak mau setelah ini kamu ninggalin aku!” ujar si gadis cantik ketika merapikan penampilannya.Dialah Dianara Wiratama, putri dari pasangan Ismawan Wiratama dan Asmarini Hermawan. Papanya seorang pengusaha sukses di Surabaya. Saat ini dia bersama sang kekasih hatinya, di dalam sebuah kamar hotel. Permukaan kasur sudah tak beraturan, terdapat noda di atasnya.Ya, gadis itu baru saja memberikan mahkota berharganya kepada sang kekasih, Natan. Pria yang telah bersamanya selama tiga tahun. Hari ini adalah anniversary hubungan mereka dan Dianara memberikan hadiah berharga ini kepada sang kekasih. Sangat disayangkan, ternoda hanya demi sebuah kado. Bujukan Natan berhasil membawanya ke dalam jurang dosa."Baby, aku berjanji. Setelah bisnisku kali ini berhasil, kita akan menikah," jawab pria itu santai mendekati gadis kesayangannya.Dianara menengadah, menatap wajah sang kekasih di hadapan, matanya terlihat berbinar. "Bener ya, Sayang. Papa dan Mama sangat berharap banyak sama kamu
Tak ada seorang pun yang dapat dimintai bantuan. Dianara mencoba bangkit dan jalan perlahan masuk lagi ke mobil. Bagian bawah perutnya ditahan agar tak kembali merasa nyeri.Dianara mengambil ponsel dan mengetuk layarnya dua kali. "Kenapa pake mati, sih!"Kemudian dia mengecek GPS pada mobilnya. Dianara ternyata mengambil jalur yang salah. Lokasinya saat ini sangat jauh dari rumah."Aaahhh, sial banget sih! Mana gak ada orang!"Tubuh lemahnya dia sandarkan ke jok. Tenggorokan terasa sakit, tenaganya terkuras habis akibat berjuang memuntahkan isi perut tadi. Dianara mengedarkan pandangan, mencari sesuatu di dalam sana. Tak ada apa pun yang bisa dijadikan penghilang rasa mualnya.Dianara pun memejamkan mata, berharap akan ada seseorang yang datang membantunya. Dalam pikirannya, andai saja Natan ada di sana, hal seperti ini tidak akan terjadi.Beberapa menit kemudian, kaca mobilnya di ketuk seseorang dari luar. Gadis itu terlihat antara sadar dan tidak. Dia ingin membuka mata, tapi sungg
Seruan pria itu tak diindahkan. Kemudian Dianara secara tangkas mengambil barang-barangnya di atas meja yang ada di dekatnya. Kini dia melangkahkan kakinya meninggalkan pria itu menjauh.Bayu yang berada berseberangan dengan gadis itu pun mencoba menghalangi, tapi tubuhnya di dorong hingga tersungkur di atas ranjang. Tidak disangka, tenaganya sangat besar, Bayu pun hanya dapat menatap kepergian temannya berlari dengan cepat."Nara, tunggu!"Teriakan Bayu tidak digubris. Dia terus melangkahkan kakinya semakin cepat. Sesekali dia menyusutkan air mata yang mengalir dengan telapak tangannya.Tidak peduli dengan kondisi kesehatannya yang masih belum pulih. Tidak peduli dengan kandungannya yang akan terganggu karena berlari kencang. Hentakkan tubuh yang kuat tentu saja akan kembali memengaruhi janinnya.Beberapa orang yang ada di sana menatapnya dengan heran, tidak digubris sama sekali. Dianara hanya ingin cepat sampai di rumah dan bertanya pada seseorang. ‘Tidak mungkin’, dia terus saja me