Share

Bab 956

Penulis: Vodka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-13 19:10:51
"Hehe. Jangankan puluhan ribu, ratusan ribu sekalipun aku nggak takut. Kalau mereka berani maju, aku akan menghabisi mereka semua," timpal Yoga.

Udin memperingatkan dengan tatapan galak, "Bocah, jangan membual. Kamu mungkin nggak menyadari bahaya apa yang akan kamu hadapi sebentar lagi."

"Lima ribu tentara khusus yang kubawa bersenjata lengkap. Aku punya ratusan mobil lapis baja dan tank. Semuanya dilengkapi artileri. Puluhan jet tempurku juga membawa 20 bom nuklir. Hanya 1 perintah dariku, Kota Pawana bisa hancur. Kamu dan keluargamu nggak akan bisa kabur. Kamu yakin ingin melawanku?"

Yoga sungguh murka. Dia menimpali, "Negara dan rakyat memberimu kuasa supaya kamu menjaga kedamaian Daruna dan menjamin keselamatan rakyat. Kamu malah memanfaatkan kekuasaanmu untuk membalas dendam. Kamu nggak takut publik marah dan mendapat karma?"

Udin membentak, "Berhenti bicara omong kosong! Asalkan aku membunuhmu hari ini, nggak bakal ada yang tahu apa yang terjadi. Kuberi kamu waktu 1 menit untuk b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 957

    Kamal melambaikan tangan dan membantah, "Kamu berpikir terlalu jauh. Yoga masih muda. Gimana mungkin dia bisa menjadi Bimo? Mana mungkin bocah itu pantas dibandingkan dengan Bimo?"Dirga menghela napas dan berkata, "Tapi, masa semua ini cuma kebetulan? Semua ini nggak masuk akal lho! Setelah bertemu dengannya, aku pasti akan menginterogasinya!"Di sisi lain, Hagi memberi perintah, "Maju terus! Kerahkan seluruh tenaga kalian! Kalau sampai terlambat dan terjadi sesuatu padanya, aku nggak akan mengampuni kalian semua!"Raja Naga berkata, "Ternyata Master masih hidup. Kemungkinan besar, yang membantu kita di Aula Digdaya adalah Master!""Huh! Sebaiknya Yoga nggak jatuh di tanganku atau aku akan memberinya pelajaran!" maki Hagi."Kamu punya dendam apa dengan Yoga? Kenapa kamu begitu membencinya?" tanya Raja Naga.Hagi bertanya balik, "Kamu sudah lupa dia menyuruh kita memanggilnya kakek waktu itu? Dia juga bilang kita harus memanggil yang bermarga Kusuma dengan sebutan kakek!""Dasar nggak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 958

    Dirga mengangguk dingin sebagai bentuk balasan dari sapaan Udin. Udin bertanya dengan agak canggung, "Pak Dirga, kenapa kalian tiba-tiba kemari?""Kami mau mencari cucu menantu kami," jawab Dirga dan Kamal secara serempak.Udin pun kebingungan. Dia bertanya lagi, "Siapa cucu menantu kalian?"Udin awalnya mengira ada keturunan Keluarga Fatah yang berpacaran dengan cucu Dirga dan Kamal. Jika benar seperti itu, dia akan diuntungkan.Dirga tidak langsung menanggapi pertanyaan Udin. Mereka langsung mengelilingi Dirga untuk menegurnya."Dasar bocah berengsek! Rupanya kamu masih hidup! Kenapa nggak kabari kami?""Apa kamu tahu betapa kami mencemaskanmu?""Gara-gara kamu, kami sampai pergi ke Jepana. Perang besar hampir terjadi!""Kalau bukan karena cucu perempuanku, aku pasti sudah memberimu pelajaran besar!"Para orang tua itu terdengar menyalahkan Yoga, tetapi sesungguhnya peduli padanya.Suasana sontak menjadi heboh. Orang-orang ini berdiri di puncak kekuasaan, tetapi mereka malah mengkhaw

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 959

    Seluruh anggota Keluarga Fatah tampak putus asa. Jika Raja Barat Laut mencampakkan mereka, artinya Keluarga Fatah akan menghilang dari muka bumi ini.Yoga menatap Udin dengan dingin dan berkata, "Tadi kamu bersumpah akan melindungi Keluarga Fatah. Aku curiga kalau kalian punya hubungan. Jadi, aku nggak akan menyerahkan Keluarga Fatah kepadamu."Udin buru-buru menyahut, "Kamu sudah salah paham. Kalau tahu Keluarga Fatah melakukan dosa sebesar itu, aku nggak mungkin membela mereka. Aku pasti akan membunuh mereka dengan tanganku sendiri."Yoga melirik Jonson dan berujar, "Tapi, informasi yang kudapat dari Pak Jonson berbeda."Jonson segera memahami maksud Yoga. Dia berkata dengan lantang, "Aku akan menebus dosaku dengan memberi kontribusi. Aku akan berbicara jujur.""Raja Barat Laut adalah penyokong Keluarga Fatah. Dia yang melindungi semua bisnis Keluarga Fatah. Raja Barat Laut punya saham dan mendapat dividen. Terutama Desa Jelata yang direncanakan oleh Raja Barat Laut sendiri. Setiap t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 960

    Yang memimpin tidak lain adalah Hagi dan Raja Naga. Mereka bagaikan serigala yang menerobos masuk ke kandang domba. Siapa pun yang menghalangi jalan mereka akan dibunuh.Pasukan Sekte Hagisana juga tidak mau kalah. Mereka membantai siapa pun yang berani mencegah mereka untuk membuka jalan.Hagi mendekat dengan cepat. Dia datang ke hadapan Yoga dan berkata, "Haha. Yoga, cucu baikku. Kakekmu sudah datang untuk menolongmu. Jangan takut."Wajah Yoga sontak terlihat suram. Beraninya pria tua ini mengambil keuntungan darinya! Yoga ingin membalas dendam dengan tangan sendiri, tetapi sekarang dia tidak perlu turun tangan lagi karena pasukannya telah tiba."Master, maaf aku terlambat," sapa Raja Naga yang tiba di hadapan Yoga dan membungkuk memberi hormat."Kalian datang tepat waktu," ujar Yoga sambil mengangguk ringan.Suasana lagi-lagi menjadi gempar. Orang ini jelas-jelas adalah Raja Naga yang bermartabat dan ahli bela diri nomor satu di dunia persilatan. Namun, Raja Naga malah memanggil Yog

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 961

    Ada yang tidak beres. Gemuruh itu bukan berasal dari bom nuklir, melainkan ada pesawat tempur yang meledak di udara.Situasi macam apa ini? Kenapa pesawat tempur itu tiba-tiba meledak? Detik berikutnya, belasan artileri ditembakkan. Sasarannya adalah pesawat tempur pasukan Raja Barat Laut.Karena lengah, beberapa pesawat tempur itu langsung meledak di udara. Dalam sekejap, pasukan udara Raja Barat Laut hancur.Udin sontak memekik dengan galak, "Apa yang terjadi? Siapa yang meluncurkan tembakan?"Komandan artileri pun melapor, "Raja Barat Laut, itu bukan artileri kita. Ada yang menyerang secara diam-diam!"Udin sontak panik. Dia memandang ke sekeliling dan mengamati situasi. Tampak beberapa pesawat tempur membubung ke langit dan berputar-putar di atas mereka.Seseorang langsung mengenali pesawat tempur itu. "Itu pesawat tempur Pasukan Metal! Pasukan Metal ada di sekitar sini!"Pasukan Metal termasuk dalam 10 besar pasukan tentara bayaran teratas di dunia."Diam di tempat! Turunkan senja

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 962

    Udin tahu bahwa pasukannya bukan tandingan orang-orang ini. Dia pasti akan mati. Namun, dia tidak bisa berpangku tangan. Dia harus melawan supaya bisa melarikan diri.Adapun nasib pasukan Raja Barat Laut, Udin sama sekali tidak peduli. Namun, pasukannya masih belum meluncurkan tembakan.Seorang komandan berkata, "Raja Barat Laut, kita bukan tandingan mereka. Kita bakal hancur kalau bersikeras melawan!""Aku menyuruhmu mulai pertempuran! Jangan coba-coba menentang perintahku!" bentak Udin."Tolong dipikirkan lagi! Jangan sampai nggak ada satu pun yang tersisa dari pasukan kita!" nasihat komandan itu.Udin menghardik, "Jangan bicara omong kosong! Turuti perintahku! Pasukan Raja Barat Laut sangat kuat! Sekalipun mati, kita nggak boleh tunduk pada siapa pun!""Aku ...." Komandan itu tidak tahu harus mengatakan apa lagi."Kalau kamu melawan lagi, aku akan menembakmu sekarang juga!" ancam Udin.Yoga terkekeh-kekeh dan berujar, "Raja Barat Laut, kamu licik sekali. Kamu ingin pasukanmu hancur

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 963

    Yoga berucap, "Jangan ... Raja Barat Laut, kenapa kamu pelototi aku? Apa kamu nggak terima? Ayo, kita lanjut!"Kemudian, Yoga melepaskan diri dari para wanita itu dan menghampiri Raja Barat Laut dengan aura yang mengintimidasi. Sementara itu, Raja Barat Laut membatin, 'Aku sudah terima ....'Yoga menendang Raja Barat Laut hingga terpental. Sesudah itu, dia memandang anggota Keluarga Fatah sembari berkata, "Sekarang sudah saatnya kita membuat perhitungan."Daniel segera memohon, "Yoga, Asta, aku menyerah. Aku memang salah. Aku bersedia menyerahkan semua kekayaan Keluarga Fatah. Tolong ampuni Keluarga Fatah."Yoga bertanya, "Huh! Kamu mau menyogokku dengan uang? Apa aku kelihatan seperti orang yang kekurangan uang?"Daniel tidak bisa berkata-kata. Status Dirga, Kamal, Sekte Hagisana, Pasukan Metal, Restoran Floran, dan Penguasa Maritim jauh lebih hebat dari Keluarga Fatah. Mana mungkin Yoga tertarik dengan kekayaan Keluarga Fatah?Daniel segera berujar, "Yoga, kamu boleh ajukan persyarat

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 964

    Raja Barat Laut bercerita, "Keluarga Kusuma itu salah satu dari 4 empat keluarga terbesar di dunia bela diri kuno. Ayahmu itu anak tertua dan dia sangat berkuasa. Dia itu kandidat utama untuk meneruskan posisi kepala keluarga.""Kemudian, adik ayahmu yang bernama Rafi datang ke dunia fana dan menghilang. Ayahmu mengkhawatirkan keselamatan Rafi. Jadi, dia datang ke dunia fana untuk mencari Rafi," lanjut Raja Barat Laut.Raja Barat Laut meneruskan, "Ternyata nggak lama setelah ayahmu sampai di dunia fana, Rafi malah kembali ke dunia bela diri kuno. Tapi, ayahmu nggak beruntung. Dia terus dikejar oleh pembunuh dan sampai sekarang nasibnya nggak diketahui."Yoga yang marah mengepalkan tangannya dengan erat. Ayahnya mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan Rafi. Namun, Rafi tidak memedulikan nasib ayahnya dan kembali ke dunia bela diri kuno sendiri.Rafi meninggalkan ayah Yoga untuk berjuang sendiri di dunia fana. Rafi benar-benar keterlaluan! Pada saat yang sama, sebuah dugaan muncul di be

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1185

    Dengan kecepatan yang bisa dilihat dengan mata, benang-benang itu segera mengurung Yoga. Yoga pun tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri lagi."Hahaha. Bagus. Biar kamu melihat kematianmu sendiri, pasti akan sangat menakutkan, 'kan? Tempat ini akan menjadi kuburanmu, matilah!" kata Farel sambil mengendalikan benang-benang itu untuk terus menyusut.Krak krak krak krak.Benang-benang itu makin kencang dan bahkan memotong gunung dan dinding-dindingnya. Seluruh makam pun mulai berguncang, seolah-olah akan hancur total.Yoga bertanya, "Kamu benar-benar nggak punya cara ya?"Bimo menjawab, "Aku pernah mendengar orang itu punya bakat yang luar biasa dan tegas dalam membunuh, jadi nggak ada orang yang bisa selamat dari teknik Jaring Langit Bumi ini."Yoga kembali berkata, "Kalau aku mati dan tubuhku hancur, kesempatanmu untuk menguasaiku pun akan hilang."Bimo langsung terdiam, sepertinya perkataan Yoga ini menyentuh titik kelemahannya. Setelah terdiam cukup lama, dia akhirnya hanya b

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1184

    "Kamu bisa menghindar sekali, tapi kamu pikir kamu bisa menghindar dari semua serangan berikutnya?" kata Farel sambil tertawa terbahak-bahak dan penuh semangat. Dia yakin serangan ini bisa membunuh Yoga."Ini benar-benar merepotkan," kata Yoga sambil mengernyitkan alisnya karena tidak menyangka orang ini bisa mendapatkan kesempatan seperti ini. Bukan hanya bisa menjadi kultivator jenderal, Farel juga memiliki teknik seperti ini. Apakah Farel ini anak beruntung yang legendaris? Dia menyipitkan mata dan berpikir hari ini dia harus membunuhnya meskipun Farel adalah protagonisnya.Boom!Aura dalam tubuh Yoga terus meningkat dan perlahan-lahan menuju level kultivator jenderal. Seluruh lorong itu seolah-olah akan dihancurkan kekuatan yang luar biasa itu. Dinding-dinding runtuh dan berbagai benda di dalamnya terlempar jauh.Pada saat itu, ekspresi Farel terlihat sangat terkejut, lalu matanya membelalak dan menatap Yoga dengan bingung. Tingkat kekuatan yang terpancar dari Yoga membuat Farel be

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1183

    Bukankah Yoga hanya memiliki kekuatan seorang kultivator prajurit? Tidak mungkin, ini pasti tidak mungkin.Saat ini, Yoga kembali mendekat dan menatap Farel dengan ekspresi yang datar.Hanya dengan gerakan kecil ini saja, Farel langsung terkejut hingga tubuhnya bergetar dan mundur beberapa langkah. Perasaan ketakutan ini membuat ekspresinya menjadi makin muram dan menggertakkan giginya dengan kuat. Dia berpikir dia tidak boleh seperti ini karena dia bukan kultivator prajurit lagi, melainkan seorang kultivator jenderal. Mengapa dia harus takut pada Yoga?Saat terus meyakinkan dirinya, emosi Farel makin meningkat dan amarah di hatinya makin membara. "Kamu hanya mengandalkan ada harta karun saja. Kalau nggak, kamu pasti bukan tandinganku."Setelah mengatakan itu, Farel pun tidak menahan dirinya lagi. Energi yang sangat kuat di seluruh tubuhnya langsung menyembur keluar dan menerjang depan sampai pakaiannya pun berkibar."Kecuekan manusia adalah hal yang paling konyol dan juga penyebab keg

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1182

    "Seharunya nggak ada masalah, perasaanmu pasti salah. Pasti begitu," kata Sutrisno dengan tatapan penuh ketakutan dan menatap lorong yang dalam itu dengan bengong. Dia juga tidak percaya bisa terjadi perubahan yang begitu mengerikan. Bagaimana bisa Farel itu mencapai kultivator jenderal?Mata Winola bergetar dan ekspresinya terlihat panik. Dia tidak bisa menahan diri lagi, sehingga segera berbalik dan pergi."Kamu mau ke mana?" tanya Sutrisno yang terkejut dan segera menahan Winola agar tidak pergi."Lepaskan aku! Lepaskan aku! Aku harus pergi mencari dia, harus sekarang juga," kata Winola yang merasa gelisah dan cemas hingga memberontak dengan panik. Dia tidak bisa menerima fakta dia harus bersembunyi, sedangkan Yoga harus menghadapi risiko sendirian. Saat itu, hatinya benar-benar merasa kacau."Kamu gila ya? Kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan? Apa ada gunanya kamu pergi ke sana? Itu adalah kekuatan kultivator jenderal, kamu hanya akan mati dan menjadi beban Yoga," teriak Sutrisno

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1181

    Sutrisno dan Winola langsung menganggukkan kepala, lalu segera berlari ke ruang makam di depan.Tanpa adanya beban yang mengganggu, pandangan Yoga perlahan-lahan beralih ke arah Farel. Kali ini, tempat ini akan menjadi tempat untuk mengakhiri dendam antara dia dan Farel."Serang!" teriak Yoga sambil mengentakkan kakinya dan langsung menyerang. Aura yang tajam di sekitar pun menghantam tubuhnya, tetapi hanya pakaiannya yang koyak-koyak. Sementara itu, tubuhnya sendiri tetap seperti semula, tidak terluka sedikit pun."Apa-apaan ini? Kamu pakai senjata ajaib tingkat jumantara sebagai pelindung?" tanya Farel yang langsung terkejut. Selain itu, dia tidak bisa memikirkan alasan lain. Bagaimana mungkin serangannya yang begitu kuat malah tidak melukai Yoga sedikit pun?"Huh! Untuk apa aku pakai benda seperti itu?" kata Yoga dengan cuek. Kekuatan fisiknya sudah mencapai tingkat yang tidak bisa dipahami oleh orang biasa. Bagaimana mungkin kekuatan seorang kultivator jenderal bisa menyakitinya?

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1180

    "Apa hebatnya kultivator prajurit itu? Tapi, kamu nggak perlu tahu soal itu, kamu hanya perlu tahu kamu akan mati di sini," kata Yoga dengan aura membunuh yang menyebar dan perlahan-lahan mendekati Farel dengan langkah yang sangat berat."Kamu berani membunuhku?" teriak Farel dengan marah dan mata yang membelalak."Kenapa kalau aku membunuhmu?" kata Yoga dengan senyuman yang menyindir."Ibumu pun nggak berani menyentuhku, kamu malah berani membunuhku? Kalau dia tahu, kamu pasti akan menerima akibatnya. Apalagi kalau Keluarga Husin yang tahu masalah ini, ibumu akan mendapat masalah," ancam Farel dengan segera. Seperti sebelumnya, Yoga sebenarnya bisa membunuhnya. Namun, Ayu menghentikannya, sehingga Yoga tidak bisa bergerak.Namun, Yoga tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Dia menunjuk pada Sutrisno dan berkata sambil tersenyum, "Keluarga Salim yang merupakan salah satu dari empat keluarga besar di dunia kultivator kuno pun kamu berani membunuh. Bukankah tadi kamu sendiri yang mengatakan a

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1179

    Yoga menunjuk ke satu arah dan berkata dengan tenang, "Sudah mati. Pergi lihat saja sendiri, sekalian ikut mati di sana.""Apa?"Farel menjadi makin marah karena dia tidak bisa menerima kenyataan itu dan memerintahkan kultivator prajurit lainnya, "Bunuh dia!"Ekspresi kultivator prajurit itu menjadi serius dan merasa sangat tegang. Dia menatap Yoga, tetapi dia tidak bisa melihat dengan jelas kekuatan lawannya itu. Seolah-olah ada lapisan kabut tipis yang menyelimuti sosok Yoga."Kamu nggak mungkin bisa membunuh mereka. Hari ini aku akan melihat sendiri apa yang sebenarnya telah terjadi," kata kultivator prajurit itu dengan dingin dan langsung menyerang Yoga. Tidak ada yang percaya Yoga memiliki kekuatan untuk melawan seorang kultivator prajurit."Huh!" Yoga tersenyum dingin dan tatapannya terlihat menyindir. Menghadapi serangan lawan, dia tidak menghindar dan hanya berdiri di tempat dengan diam. Seolah-olah, dia sengaja menunggu lawannya menyerang."Matilah!" teriak kultivator prajurit

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1178

    Farel tersenyum dengan sangat sombong. Dia mengira Sutrisno dan Winola bisa datang ke sini karena melarikan diri. Sementara itu, Yoga sudah ditangkap dan dibunuh dengan kejam oleh tiga kultivator prajurit itu."Farel, aku ini tuan muda Keluarga Salim, kamu cari mati atau ingin membawa bencana bagi Keluarga Husin?" kata Sutrisno dengan nada dingin dan melangkah maju. Bagaimanapun juga, Keluarga Salim adalah keluarga nomor satu di dunia kultivator kuno, sehingga Keluarga Husin tidak bisa menandingi reputasi dan kekuatan mereka. Dia tidak percaya Farel ini berani membunuhnya."Huh! Ini adalah ruang rahasia, kenapa kalau kamu mati? Tempat ini sudah seperti dunia yang terpisah, nggak ada orang yang akan tahu kalau kamu mati. Bukan hanya kamu, Keluarga Bramasta juga begitu. Semuanya harus mati di sini," kata Farel sambil tertawa terbahak-bahak dengan sangat liar. Kata-katanya yang dingin membuat suasana di seluruh makam ini penuh dengan aura membunuh.Ekspresi Sutrisno dan Winola langsung me

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1177

    "Jangan menahan diri lagi! Selama orang ini nggak mati, kita semua nggak akan tenang!"Sekejap kemudian, ketiga kultivator prajurit itu serentak menyerang Yoga dengan penuh amarah dan kebencian. Wajah mereka memancarkan kemarahan yang meluap-luap. Setiap langkah mereka dipenuhi dengan niat membunuh.Namun, kekuatan Yoga saat ini sudah mencapai puncak kultivator jenderal tahap jumantara. Dia hanya tinggal selangkah lagi untuk menembus ke tingkat kultivator raja, bahkan bisa dibilang satu kakinya sudah berada di sana. Mana mungkin ketiga kultivator prajurit ini bisa menjadi lawannya?Dengan tenang, Yoga mengangkat tinjunya yang memancarkan kilatan petir terang. Listrik memelesat ke segala arah.Hanya dengan satu pukulan, ketiganya langsung terpental keras ke tanah. Kekuatan penghancur yang dahsyat itu membuat mereka muntah darah. Tubuh mereka dipenuhi luka-luka yang begitu mengerikan hingga membuat siapa pun bergidik ngeri.Ketiga kultivator prajurit itu menatap Yoga dengan wajah penuh k

DMCA.com Protection Status