Raja Barat Laut bercerita, "Keluarga Kusuma itu salah satu dari 4 empat keluarga terbesar di dunia bela diri kuno. Ayahmu itu anak tertua dan dia sangat berkuasa. Dia itu kandidat utama untuk meneruskan posisi kepala keluarga.""Kemudian, adik ayahmu yang bernama Rafi datang ke dunia fana dan menghilang. Ayahmu mengkhawatirkan keselamatan Rafi. Jadi, dia datang ke dunia fana untuk mencari Rafi," lanjut Raja Barat Laut.Raja Barat Laut meneruskan, "Ternyata nggak lama setelah ayahmu sampai di dunia fana, Rafi malah kembali ke dunia bela diri kuno. Tapi, ayahmu nggak beruntung. Dia terus dikejar oleh pembunuh dan sampai sekarang nasibnya nggak diketahui."Yoga yang marah mengepalkan tangannya dengan erat. Ayahnya mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan Rafi. Namun, Rafi tidak memedulikan nasib ayahnya dan kembali ke dunia bela diri kuno sendiri.Rafi meninggalkan ayah Yoga untuk berjuang sendiri di dunia fana. Rafi benar-benar keterlaluan! Pada saat yang sama, sebuah dugaan muncul di be
Raja Barat Laut yang merasa bersalah menyahut, "Aku ... demi menyelamatkan nyawa Pak Daniel, aku terpaksa mengungkap kebenarannya untuk menakuti Yoga."Rafi membentak, "Dasar tolol! Berikan ponselmu pada Yoga, aku yang jelaskan sendiri padanya.""Oke," ucap Raja Barat Laut. Dia segera menyerahkan ponselnya pada Yoga.Yoga mengambil ponsel Raja Barat Laut, lalu tersenyum sinis dan menyapa, "Paman, apa kabar?"Rafi berkata, "Yoga, karena kamu sudah tahu kebenarannya, kita langsung bicara terus terang saja. Lepaskan anakku dan serahkan tanah Grup Yoga itu kepadaku.""Mungkin aku akan pertimbangkan untuk izinkan kamu kembali ke Keluarga Kusuma dan kamu bisa hidup bergelimang harta. Kalau kamu berani menyakiti anakku, aku jamin kamu akan mati tragis," lanjut Rafi.Yoga menimpali, "Paman, aku nggak berniat membunuh Daniel."Rafi berujar, "Huh! Ternyata kamu tahu diri juga! Aku perintahkan kamu untuk serahkan tanah Grup Yoga itu pada Daniel sekarang!"Yoga menanggapi, "Semuanya bisa dibicarak
Yoga membalas, "Oke. Aku tunggu kedatanganmu. Kalau kamu nggak datang, itu berarti kamu pecundang!"Panggilan telepon diakhiri. Yoga menendang Raja Barat Laut, lalu menghampiri para awak media dan berkata, "Dulu, kalian yang mencelakai keluarga teman baikku dengan kekuatan opini publik. Aku harus beri kalian hukuman apa?"Para awak media ketakutan setengah mati. Mereka langsung berlutut dan memohon ampun kepada Yoga."Pak Yoga, kami salah. Kami memang bodoh.""Pak Yoga, tolong beri kami kesempatan lagi. Kami bersedia menebus kesalahan kami.""Benar. Sekarang kami akan mengungkapkan kebenarannya kepada semua orang.""Kami akan mengekspos perbuatan keji Keluarga Fatah supaya reputasi mereka hancur. Nantinya mereka akan dihujat habis-habisan."Keluarga Fatah sudah terpuruk, jadi semua orang pun mulai menjatuhkan mereka. Yoga mencibir dan menegaskan, "Kalau hasilnya nggak memuaskan, aku akan habisi kalian."Semua awak media langsung mengangguk. Mereka segera memberitakan perbuatan keji Kel
Jika semua musuh itu mengincar Hagi, dia pasti akan celaka. Hagi tertawa terbahak-bahak dan berujar, "Aku cuma bercanda. Mana mungkin orang sehebat Tuan Bimo bisa menjadi saudara kami?"Hagi sengaja meninggikan suaranya saat menambahkan, "Aku nggak punya hubungan dengan Tuan Bimo. Aku bahkan nggak pernah melihatnya ...."Hagi takut di sekitar ada mata-mata musuh Bimo yang mengincarnya. Kamelia menghampiri Yoga dan berkata, "Yoga, belakangan ini kamu sangat sibuk sampai-sampai nggak sempat melaporkan kondisimu kepada kami."Yoga yang merasa bersalah menimpali, "Kak, maaf. Aku ada masalah."Kamelia menanggapi, "Oh. Kalau begitu, kita berbincang dulu. Ayo, ikut kami."Yoga merasa pusing saat melihat seniornya yang tampak cemburu. Selama ini, mereka bersaing karena Yoga. Jika Yoga mengikuti mereka, dia pasti akan dihabisi. Yoga harus menyelamatkan dirinya.Yoga buru-buru berpamitan, "Kak, Dik, aku harus hadiri rapat penting di perusahaan ...."Kamelia menyela, "Guru ketigamu buru-buru data
Beberapa pemuda yang tidak sopan datang dan berkata dengan licik, "Halo cantik, boleh nggak kami undang kalian untuk menari? Tenang saja, kami yang akan traktir kalian malam ini."Yoga merasa lucu. Ketiga wanita ini masing-masing adalah jenderal tangan besi, komando penguasa lautan, dan pemilik Restoran Floran. Semuanya adalah wanita perkasa yang kuat. Beberapa pemuda ini malah mau mengusik mereka, apa bedanya dengan cari mati?Namun tak disangka, beberapa wanita itu malah bersikap manja."Oh ya? Kalian benar-benar bisa traktir kami? Tapi aku nggak bisa nari nih. Kamu nggak keberatan, 'kan? Malam ini aku ingin mabuk apa kamu bisa penuhi keinginanku ini?"Beberapa pemuda itu tertawa semringah. "Nggak masalah sama sekali. Nggak apa-apa kalau nggak bisa nari, aku bisa ajarin kamu.""Mau mabuk ya? Kami akan turuti keinginanmu. Malam ini kita nggak akan pulang sebelum mabuk.""Benar, semua harus mabuk!"Yoga hanya terdiam. Entah apa lagi yang direncanakan beberapa kakak seniornya ini untuk
"Kalau kamu nggak berkelahi demi kami, bukannya sia-sia saja kami datang ke bar ini?"Yoga terdiam. Logika macam apa ini? Entah siapa yang menyusun strategi seaneh ini?Roselia menggoda pria lain lagi, "Ganteng, mau nari nggak .... Adik juniorku ini mungkin akan berkelahi lagi ...."Tidak ada yang berani menanggapinya. Yoga buru-buru mencegah Roselia, "Kak, jangan bercanda lagi. Sebaiknya kita duduk dan minum saja."Baru saja beberapa orang itu duduk, terdengar sebuah suara tamparan yang nyaring, diikuti dengan suara makian. Mereka langsung menoleh ke arah datangnya suara.Tidak jauh dari sana, terlihat seorang wanita berkostum kelinci yang tidak sengaja menumpahkan anggur ke tubuh seorang tamu pria bertubuh gemuk. Pria gemuk itu marah besar, lalu menampar wanita berkostum kelinci tanpa ragu-ragu.Wajah wanita berkostum kelinci itu tampak meninggalkan bekas telapak tangan yang merah. Dia terjatuh di lantai dengan sudut bibir yang meneteskan darah. Pria gemuk itu masih tidak puas dan te
Wanita berkostum kelinci itu menatap manajer bar dengan tak berdaya, berharap mendapatkan pertolongan darinya.Manajer itu berkata, "Kak, kalau kamu mau wanita, aku bisa atur 10 atau 20 orang untukmu. Dijamin semuanya berkualitas bagus. Nggak pantas menghabiskan 400 juta untuk mendapatkan wanita kampungan begini."Pria gemuk menyanggah, "Seperti yang kubilang sebelumnya, ganti rugi uang atau temani aku sebulan."Manajer bar itu memandang gadis berkostum kelinci. "Cecil, kamu sudah lihat sendiri, 'kan? Aku sudah berusaha. Kalau nggak mau temani Kak Gemuk, terpaksa harus ganti rugi."Cecil menangis tersedu-sedu, "Tapi Pak, mana mungkin aku punya uang untuk ganti rugi."Manajer bar berkata, "Bukannya kamu punya kompensasi untuk penggusuran rumah? Katanya, nominalnya hampir 600 juta? Langsung ganti rugi ke Kak Gemuk saja sudah beres, 'kan?"Cecil semakin kesulitan. "Pak, dananya belum turun sampai sekarang. Apalagi, ibuku juga sedang menunggu dana itu untuk berobat. Kalau aku pakai uang it
"Tenang saja," kata Yoga.Bawahan si Gemuk hendak menarik wanita berkostum kelinci itu ke lantai dua dengan paksa. Wanita itu tidak berdaya melawan mereka.Yoga berteriak membentaknya, "Lepaskan dia!"Semua orang langsung menoleh ke arahnya. Beberapa bawahan yang menarik gadis itu juga marah saat melihat Yoga. "Kak Gemuk, si berengsek ini yang memukul kami tadi."Beberapa bawahannya itu tak lain adalah pemuda yang memaksa ingin menggoda Kamelia dan dua wanita lainnya.Si Gemuk tersenyum sinis menatap Yoga. "Nak, cepat pergi. Nggak usah ikut campur. Enyah dari hadapanku dalam waktu tiga detik. Aku bisa lupakan kejadian kamu memukul bawahanku."Yoga berjalan selangkah demi selangkah mendekati wanita berkostum kelinci. "Kuhitung sampai tiga, lepaskan dia. Tiga, dua ...."Beberapa pemuda itu langsung melepas wanita itu. Mereka sadar bahwa mereka tidak sanggup melawan Yoga, jadi tidak mungkin mereka akan menghadapi situasi yang tidak menguntungkan ini. Biar saja bos mereka yang menangani si