Share

Bab 970

Author: Vodka
Wanita berkostum kelinci itu menatap manajer bar dengan tak berdaya, berharap mendapatkan pertolongan darinya.

Manajer itu berkata, "Kak, kalau kamu mau wanita, aku bisa atur 10 atau 20 orang untukmu. Dijamin semuanya berkualitas bagus. Nggak pantas menghabiskan 400 juta untuk mendapatkan wanita kampungan begini."

Pria gemuk menyanggah, "Seperti yang kubilang sebelumnya, ganti rugi uang atau temani aku sebulan."

Manajer bar itu memandang gadis berkostum kelinci. "Cecil, kamu sudah lihat sendiri, 'kan? Aku sudah berusaha. Kalau nggak mau temani Kak Gemuk, terpaksa harus ganti rugi."

Cecil menangis tersedu-sedu, "Tapi Pak, mana mungkin aku punya uang untuk ganti rugi."

Manajer bar berkata, "Bukannya kamu punya kompensasi untuk penggusuran rumah? Katanya, nominalnya hampir 600 juta? Langsung ganti rugi ke Kak Gemuk saja sudah beres, 'kan?"

Cecil semakin kesulitan. "Pak, dananya belum turun sampai sekarang. Apalagi, ibuku juga sedang menunggu dana itu untuk berobat. Kalau aku pakai uang it
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Dhefana Lovely
masak cuma dua bab author... tambahin lah jangan dikit²
goodnovel comment avatar
Agus Nur Isa
bab nya ko irit banget thor...tambah lagi dong update hariannya
goodnovel comment avatar
Achmad Fadlily Muammar
tambahin dong tor babnya 10 bab perhari tor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 971

    "Tenang saja," kata Yoga.Bawahan si Gemuk hendak menarik wanita berkostum kelinci itu ke lantai dua dengan paksa. Wanita itu tidak berdaya melawan mereka.Yoga berteriak membentaknya, "Lepaskan dia!"Semua orang langsung menoleh ke arahnya. Beberapa bawahan yang menarik gadis itu juga marah saat melihat Yoga. "Kak Gemuk, si berengsek ini yang memukul kami tadi."Beberapa bawahannya itu tak lain adalah pemuda yang memaksa ingin menggoda Kamelia dan dua wanita lainnya.Si Gemuk tersenyum sinis menatap Yoga. "Nak, cepat pergi. Nggak usah ikut campur. Enyah dari hadapanku dalam waktu tiga detik. Aku bisa lupakan kejadian kamu memukul bawahanku."Yoga berjalan selangkah demi selangkah mendekati wanita berkostum kelinci. "Kuhitung sampai tiga, lepaskan dia. Tiga, dua ...."Beberapa pemuda itu langsung melepas wanita itu. Mereka sadar bahwa mereka tidak sanggup melawan Yoga, jadi tidak mungkin mereka akan menghadapi situasi yang tidak menguntungkan ini. Biar saja bos mereka yang menangani si

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 972

    Si Gemuk melihat Yoga sekilas, lalu berkata, "Nak, berani nggak sebutin namamu?"Yoga langsung menjawab dengan terus terang, "Yoga."Si Gemuk menyampaikannya kepada Jenny, "Namanya Yoga. Hm? Yoga? Namanya sama kayak perusahaan kita."Jenny juga tertegun. "Yoga? Kenapa aku nggak tahu ada karyawan bernama Yoga di perusahaan kita? Sepertinya itu nama bosnya bos kita."Jantung si Gemuk langsung berdegup kencang dan melihat penampilan Yoga. Setelah itu, dia mengejeknya, "Jangan bercanda. Penampilan bocah ini kelihatannya miskin sekali. Kalau dia benaran bosnya bos kita, aku akan lakukan siaran langsung sambil makan kotoran."Jenny juga tertawa. "Ya, bos kita punya banyak wanita cantik di sekitarnya. Semuanya lebih cantik ratusan bahkan ribuan kali lipat daripada wanita di bar. Mana mungkin dia akan ke tempat seperti itu?"Si Gemuk menarik Kesimpulan, "Kalau begitu, sepertinya ini cuma orang yang nyamar jadi karyawan Grup Yoga. Oke, aku akan langsung beri pelajaran sama orang ini saja."Yoga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 973

    Yoga menyeka keringat dingin di dahinya dengan jantung berdebar-debar. Yoga mulai menyesal mengapa dia banyak bicara dengan si Gemuk itu. Bukankah semuanya akan selesai jika dia menghajarnya begitu saja?Yoga melemparkan tatapan nanar kepada si Gemuk. Semua gara-gara orang ini yang membuatnya celaka!Suasana menjadi hening seketika. Semua orang menatap Yoga dengan terkejut dan hati yang bergolak. Ternyata pemuda yang tampak biasa-biasa saja ini, benar-benar bos besar di balik Grup Yoga.Kedua presdir cantik dari Grup Yoga, sekaligus wanita tangguh yang terkenal di Kota Panawa, mengakui secara langsung bahwa mereka adalah wanitanya .... Setelah memiliki dua wanita cantik itu, Yoga malah masih belum puas. Dia masih saja membawa tiga wanita cantik ini ke bar ... bikin iri saja!Perbandingan seperti ini membuat semua orang cemburu.Si Gemuk yang hanya merupakan manajer untuk departemen relokasi ini malah mau memecat bos besar Grup Yoga? Benar-benar lelucon besar!Si Gemuk sadar bahwa dirin

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 974

    Yoga berkata, "Masalah dana relokasi sudah selesai untuk sementara. Kita selesaikan masalah wanita berkostum kelinci itu.""Kamu menggunakan jabatan sebagai manajer di Grup Yoga untuk menindas orang dan merusak reputasi perusahaan. Nggak keterlaluan kalau kupatahkan kedua tanganmu, 'kan?""Hah?" Si Gemuk langsung tertawa, "Aku saja belum suruh Geng Naga untuk cari masalah denganmu. Kamu malah mau patahkan dua tanganku? Otakmu bermasalah ya? Percaya nggak, aku bisa suruh Geng Naga untuk bunuh semua keluargamu?!"Yoga mendekati si Gemuk selangkah demi selangkah. "Sebaiknya kamu jangan mengancamku dengan keluarga."Si Gemuk menyingsingkan lengan bajunya. "Sialan, nggak tahu diri kamu! Sejujurnya aja, aku ini wakil dari Geng Naga. Aku akan mewakili Geng Naga untuk mengambil sedikit bunga darimu dulu. Mati saja kamu!"Si Gemuk mengepalkan kedua tangannya, lalu melayangkan sebuah tinju ke arah dada Yoga.Yoga mengerutkan alisnya sejenak. Si Gemuk ini jelas-jelas mengerahkan teknik bela diri

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 975

    Kamelia berkata, "Nggak usah repot-repot. Aku bisa menyuruh bawahanku menghancurkan Geng Naga ini kapan saja.""Kak, aku rasa Geng Naga ini nggak sesimpel yang terlihat. Tadi si Gemuk memperlihatkan keterampilan tempur kultivator kuno. Gimana bisa kelompok biasa seperti mereka menguasai keterampilan kultivator kuno? Kamu nggak merasa aneh?"Kamelia mengangguk dan membalas, "Ya, ini memang agak aneh. Selain itu, sepertinya aku pernah melihat keterampilan tempur itu. Tapi, aku nggak bisa ingat."Begitu mendengarnya, Yoga, Roselia, dan Erna tampak terkejut. "Kak, kamu juga merasa familier? Sebenarnya tadi aku juga merasa begitu, tapi aku nggak berani memastikannya.""Aku pun yakin 100% pernah melihat keterampilan tempur itu. Cuma entah di mana.""Aku juga merasa sangat familier, makanya menyelidiki tentang Geng Naga ini.""Yoga, kamu harus menyelidiki mereka. Begitu ada kabar, langsung beri tahu kami," pesan Kamelia."Oke, tenang saja." Kemudian, Yoga pergi ke rumah Cecil bersamanya, supa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 976

    Cecil termangu sesaat sebelum menyahut, "Ibu, bukannya sudah kubilang berkali-kali? Aku kerja di restoran. Kenapa masih tanya?""Hais, hari ini aku nggak sengaja mendengar gosip tetangga. Mereka bilang kamu kerja di bar. Ibu cuma mau memastikan," ujar wanita tua itu.Ekspresi Cecil sontak berubah. Dia tidak menyangka kabar ini akan tersebar begitu cepat. Dia segera menenangkan diri dan berkata, "Ibu, jangan dengar omong kosong mereka.""Oh ya, hari ini bosku datang untuk menjengukmu lho." Selesai berbicara, Cecil menatap Yoga dengan tatapan memelas. Jelas, dia meminta Yoga berpura-pura menjadi bosnya.Yoga tentu memahaminya. Dia maju sambil tersenyum, lalu berjabat tangan dengan wanita tua itu dan berucap, "Bibi, aku bos Cecil. Cecil memang bekerja di restoranku. Jangan dengar gosip-gosip nggak jelas."Ketika berbicara, Yoga sekaligus memeriksa denyut nadi wanita tua itu. Dia mendapati ibu Cecil hanya kekurangan nutrisi. Hal itu yang membuat saraf optiknya lemah dan penglihatannya tida

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 977

    Wanita tua itu menyuruh Cecil memapahnya supaya dia bisa membuatkan pangsit untuk Yoga. Karena Cecil dan Yoga tidak bisa membujuknya, mereka hanya bisa menuruti keinginannya.Dengan demikian, mereka membungkus pangsit dan memakannya dengan gembira. Suasana terasa sangat harmonis seolah-olah mereka adalah keluarga.Ketika melihat pemandangan yang penuh kehangatan ini, Cecil mulai berkhayal alangkah bagusnya jika dia bisa melewati momen seperti ini setiap hari. Namun, dia tahu hal seperti itu tidak mungkin terjadi.Yoga adalah bos perusahaan yang bermartabat. Mana mungkin pria seperti ini menikahi dirinya?Selesai makan, ibu Cecil berkata, "Cecil, Yoga, tempat ini nggak cocok ditinggali. Kalian menginap saja di hotel dekat sini."Cecil segera menyahut, "Nggak perlu, Bu. Pak Yoga akan pulang ke rumahnya. Aku akan tetap menemanimu di sini."Ibu Cecil menegur, "Kamu ini ada-ada saja. Kenapa memanggil pacarmu dengan sebutan pak?""Ibumu benar. Bukannya kamu biasanya memanggilku Kak Yoga? Ken

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 978

    Yoga mengernyit dan bertanya, "Cecil, kenapa kamu belum tidur?"Wajah Cecil sontak memerah. Dia menjawab dengan terbata-bata, "Pak Yoga, aku ... bersedia tidur denganmu."Jantung Yoga sontak berdetak kencang. Dia menegur, "Jangan sembarangan bicara. Sebaiknya kamu tidur."Cecil seketika berlinang air mata. Dia bertanya, "Pak, apa kamu keberatan karena aku kerja di bar? Tenang saja, aku baru bekerja beberapa hari. Aku masih suci."Yoga segera menyahut, "Cecil, jangan bicara omong kosong. Aku nggak berpikiran seperti itu kok.""Jadi, kamu khawatir aku akan terus mengganggumu? Aku janji nggak bakal mengganggumu. Kalau kamu bersedia, aku bisa saja menjadi wanita simpananmu. Kalau kamu nggak mau, aku bakal menemuimu lagi lain kali. Kamu sudah memberiku bantuan besar, aku cuma bisa membalasmu dengan cara ini," ujar Cecil.Yoga merasa pusing mendengarnya. "Cecil, kalian menderita seperti ini karena perusahaanku. Sudah seharusnya aku membantumu. Jangan pikir yang aneh-aneh. Cepat istirahat san

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1278

    Seiring terdengarnya suara Yoga, mata hijau besar di langit tiba-tiba meledakkan cahaya yang luar biasa terang. Cahaya hijau yang menyilaukan langsung menerangi seluruh langit, lalu menciptakan suasana yang terasa sangat aneh dan menakutkan.Prajna dan yang lainnya terdiam di tempat. Mereka menatap kosong ke arah langit. Ekspresi mereka dipenuhi keterkejutan yang tidak bisa disembunyikan."Apa yang terjadi? Apakah makhluk ini benar-benar akan menunjukkan kekuatannya?""Ya ampun! Gimana dia bisa memancarkan cahaya sekuat ini? Apa yang sebenarnya terjadi?""Mengerikan, benar-benar terlalu mengerikan! Apa ini berarti wujud aslinya akan segera muncul?"Dalam sekejap, hati mereka semua dipenuhi kecemasan yang mendalam. Pikiran mereka kacau. Semuanya saling bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.Namun, Yoga tetap berdiri di tempatnya dengan tenang. Tatapannya dingin dan penuh keyakinan saat memandang ke arah langit.Yoga sudah lama menyadari bahwa mata hijau di atas sana b

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1277

    Tiba-tiba Yoga berseru demikian. Semua orang makin terkejut. Raut wajah mereka penuh keterkejutan dan keraguan. Di saat genting seperti ini, Yoga menyuruh mereka keluar untuk mengambil Bunga Putih? Bukankah itu sama saja dengan mengirim mereka ke kematian?Dalam sekejap, hati semua orang dipenuhi rasa takut. Wajah mereka menjadi pucat, sementara tubuh mereka gemetar. Tidak ada yang berani maju.Yoga pun mengernyit. Suaranya meningkat dengan nada perintah ketika berseru, "Cepat!" Mendengar itu, wajah semua orang makin menunjukkan ekspresi kebingungan dan dilema.Kemudian, Yoga menambahkan dengan nada dingin, "Makhluk di langit ini urusanku. Kalian jangan jadi pengecut!"Semua orang saling berpandangan. Mereka tidak tahu harus berbuat apa. Tentu saja mereka tidak ingin mati. Hanya saja jika Yoga sudah memberikan perintah, mereka tidak berani menolaknya."Ayo kita lakukan bersama! Jangan sampai Bos meremehkan kita!" seru Prajna sambil menggertakkan giginya dengan penuh tekad.Orang-orang

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1276

    Sungguh kekuatan yang mengejutkan. Salah satu orang bertanya, "Apa ini? Kenapa kelihatannya seperti mata?"Alis Yoga terangkat sedikit. Dia menunjukkan ekspresi terkejut. Benar-benar seperti yang dikatakan Prajna dan yang lainnya, ini terlalu mirip.Prajna dan yang lainnya terlihat sangat cemas. Salah satu dari mereka memanggil Yoga dengan suara pelan, "Bos, cepatlah kembali! Kalau nggak, ini bisa jadi sangat berbahaya!"Mereka sudah mengingatkan sebelumnya agar Yoga tidak muncul di tempat terbuka. Kalau dia terlihat, itu bisa membahayakan nyawanya.Namun, Yoga tetap tidak mendengarkan dan dengan sengaja menampakkan diri. Dia justru membalas dengan tenang, "Nggak apa-apa."Jika ada yang ingin membunuh Yoga, mereka setidaknya harus memiliki kekuatan setara dengan kultivator raja. Mata di langit itu memang membawa aura bahaya, tetapi Yoga tidak merasa itu cukup untuk mengancam dirinya.Melihat sikapnya yang begitu santai, Prajna dan yang lainnya hanya bisa menghela napas dengan perasaan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1275

    Boom!Hardi langsung terlempar dan menghantam permukaan tanah dengan keras. Terdapat cekung di antara dada dan perutnya dan memuntahkan darah, lalu terjatuh ke tanah dan tidak bergerak lagi. Dia mati dengan kedua mata yang terbuka dan terlihat penuh dengan penyesalan. Dia merasa dia tidak seharusnya menyinggung pria ini, sehingga dia tidak akan mati."Kamu nggak boleh membunuhku, aku adalah anggota Keluarga Husin. Ini sama saja kamu mencari mati," kata Girbet yang ketakutan sampai kedua kakinya gemetar, lalu terjatuh ke tanah dan terus mundur.Yoga yang berdiri di depan mengamati Girbet dari atas ke bawah dengan tatapan yang meremehkan, lalu berkata dengan tenang, "Aku nggak akan membunuhmu."Mendengar perkataan itu, ekspresi Girbet menjadi ganas dan juga gembira. Sepertinya, pria ini juga takut dengan reputasi Keluarga Husin. Di dunia kultivator kuno ini, tidak ada yang berani melawan keluarganya ini."Huh. Kalau sekarang kamu berlutut di depanku dan minta maaf, aku akan memaafkanmu,"

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1274

    Pada saat itu, suasana di seluruh tempat itu menjadi sunyi. Mereka semua tercengang dan berdiri dengan diam di tempatnya. Mereka tidak menyangka pria di depannya mereka ini ternyata memiliki kekuatan yang begitu menakutkan. Hanya dengan satu serangan saja, Yoga berhasil membantai orang-orang dari Keluarga Husin.Yoga berdiri dengan gagah di tubuh orang yang sudah mati itu dan mengamati semua orang di depannya dengan tenang. Sementara itu, tubuh yang berada di bawah kakinya sudah menjadi lubang darah karena diinjak. Pemandangan itu terlihat sangat berwibawa dan menakutkan."Kenapa kalian masih berdiri saja? Dia hanya sendirian, mana mungkin bisa mengalahkan begitu banyak orang. Dia hanya sampah yang bersekongkol dengan manusia hantu, apa haknya sombong di sini?" teriak Girbet dengan marah dan ekspresinya sangat muram.Selama ini, tidak ada orang yang berani melukai orang-orang dari Keluarga Husin. Apalagi Yoga di depan mereka ini hanya sampah yang bersekongkol dengan manusia hantu."Ser

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1273

    Saat melihat orang-orang di belakang, mata Prajna dan yang lainnya langsung membelalak. Tatapan mereka terlihat terkejut dan gelisah."Bukankah orang-orang ini ... dari Keluarga Husin?""Gawat, mereka datang secepat ini. Bahkan membawa begitu banyak orang.""Orang itu juga ada, pasti dia yang bilang pada mereka. Kali ini kita sepertinya sudah salah melepaskan orang itu."Semua orang mengeluh dan melampiaskan ketakutan mereka. Mereka merasa tidak ada peluang untuk menang melawan orang-orang dari Keluarga Husin."Bos ...." Semua orang hanya bisa menatap pada Yoga dan menaruh harapan mereka pada kekuatan Yoga. Bagaimanapun juga, mereka semua mengandalkan kekuatan Yoga untuk sampai di sini."Tuan, orang ini yang membunuh orang-orang dari Keluarga Teungku," kata Hardi yang langsung marah saat melihat Yoga dan segera menunjuknya. Ekspresinya yang marah sampai menggertakkan gigi, seolah-olah ingin mengoyak Yoga sampai berkeping-keping."Hehe!" Girbet melirik Yoga dengan sikap yang meremehkan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1272

    "Manusia hantu?" Ekspresi Girbet langsung terlihat meremehkan dan penuh dengan kebencian.Orang-orang di belakangnya langsung saling memandang dan mendengus.Bagi empat keluarga besar, manusia hantu ini dianggap sebagai kelompok yang menjijikkan. Siapa pun yang berteman dengan mereka sama saja merendahkan martabatnya sendiri."Huh. Sampah seperti ini juga bisa membunuh orang juga? Jadi, kamu lebih parah daripada sampah ini?" sindir Girbet."Aku ...." Hardi terbata-bata dengan ekspresi yang sangat muram. Bagaimanapun juga, Keluarga Husin adalah tuan dari Keluarga Teungku. Mereka adalah bawahan seumur hidupnya, sehingga Hardi tidak berani membantah."Ayo pergi. Aku kebetulan sedang senggang, nggak ada salahnya melihat-lihat. Memukul anjing juga harus melihat siapa tuannya. Orang itu pasti mati," kata Girbet dengan santai, lalu langsung membawa orang-orangnya untuk mengejar."Orang itu sepertinya belum bermutasi, mungkin baru saja dibuang ke sini. Kalau kamu yang turun tangan, kamu pasti

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1271

    Semua orang segera membujuk Yoga karena merasa sangat cemas. Merasa sangat ketakutan, khawatir Hardi benar-benar akan kembali dan menyampaikan pesan itu pada Keluarga Husin. Melihat bayangan Hardi yang makin menjauh dan hampir menghilang dari pandangan mereka, mereka pun gelisah sampai tidak bisa berdiri dengan tenang."Aku memang sengaja membiarkan dia pulang. Cepat atau lambat aku akan mengendalikan Keluarga Husin dan membuat mereka tunduk padaku. Kalian takut? Meskipun takut, kalian tetap harus berdiri dengan tegak," kata Yoga dengan nada datar sambil menatap semua orang dengan tenang. Aura yang menekan pun perlahan-lahan menyebar ke sekitar dan ekspresinya dingin serta penuh tekad.Prajna dan yang lainnya langsung tertegun sejenak dan tidak bisa berkata apa-apa. Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka sikap Yoga akan begitu tegas seperti ini. Melihat sikapnya yang begitu, mereka hanya bisa menutup mulut dan tidak mencoba untuk membujuknya lagi.Namun, dalam hati Prajna dan ya

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1270

    "Dari mana datangnya keberanianmu ini sampai berani begitu angkuh?" kata Hardi dengan sudut bibir yang berkedut dan ekspresi yang sangat jijik. Dia menatap Yoga dengan tajam dan penuh dengan niat membunuh.Orang-orang di sekitar Hardi semuanya menyerbu dan bersiap untuk membunuh Yoga.Prajna dan yang lainnya juga tidak mungkin hanya diam dan melihat Yoga dihina.Namun, saat Prajna dan yang lainnya hendak bergerak, Yoga berkata dengan tenang dan tersenyum dingin, "Biar aku saja."Setelah datang ke dunia kultivator kuno, Yoga belum pernah melawan orang-orang di tempat ini. Dia masih tidak tahu apakah kekuatan mereka yang ada di sini berbeda dengan dirinya.Melihat situasinya, Prajna dan yang lainnya juga berhenti bergerak lagi dan segera mundur. Mereka menunggu untuk menonton pertunjukan karena orang yang sudah berani menyinggung Yoga sama saja mencari mati.Tepat pada saat itu, orang-orang dari Keluarga Teungku di sekitar sudah berdiri di depan Yoga dan langsung melayangkan serangan-ser

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status