Share

Bab 973

Author: Vodka
Yoga menyeka keringat dingin di dahinya dengan jantung berdebar-debar. Yoga mulai menyesal mengapa dia banyak bicara dengan si Gemuk itu. Bukankah semuanya akan selesai jika dia menghajarnya begitu saja?

Yoga melemparkan tatapan nanar kepada si Gemuk. Semua gara-gara orang ini yang membuatnya celaka!

Suasana menjadi hening seketika. Semua orang menatap Yoga dengan terkejut dan hati yang bergolak. Ternyata pemuda yang tampak biasa-biasa saja ini, benar-benar bos besar di balik Grup Yoga.

Kedua presdir cantik dari Grup Yoga, sekaligus wanita tangguh yang terkenal di Kota Panawa, mengakui secara langsung bahwa mereka adalah wanitanya .... Setelah memiliki dua wanita cantik itu, Yoga malah masih belum puas. Dia masih saja membawa tiga wanita cantik ini ke bar ... bikin iri saja!

Perbandingan seperti ini membuat semua orang cemburu.

Si Gemuk yang hanya merupakan manajer untuk departemen relokasi ini malah mau memecat bos besar Grup Yoga? Benar-benar lelucon besar!

Si Gemuk sadar bahwa dirin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 974

    Yoga berkata, "Masalah dana relokasi sudah selesai untuk sementara. Kita selesaikan masalah wanita berkostum kelinci itu.""Kamu menggunakan jabatan sebagai manajer di Grup Yoga untuk menindas orang dan merusak reputasi perusahaan. Nggak keterlaluan kalau kupatahkan kedua tanganmu, 'kan?""Hah?" Si Gemuk langsung tertawa, "Aku saja belum suruh Geng Naga untuk cari masalah denganmu. Kamu malah mau patahkan dua tanganku? Otakmu bermasalah ya? Percaya nggak, aku bisa suruh Geng Naga untuk bunuh semua keluargamu?!"Yoga mendekati si Gemuk selangkah demi selangkah. "Sebaiknya kamu jangan mengancamku dengan keluarga."Si Gemuk menyingsingkan lengan bajunya. "Sialan, nggak tahu diri kamu! Sejujurnya aja, aku ini wakil dari Geng Naga. Aku akan mewakili Geng Naga untuk mengambil sedikit bunga darimu dulu. Mati saja kamu!"Si Gemuk mengepalkan kedua tangannya, lalu melayangkan sebuah tinju ke arah dada Yoga.Yoga mengerutkan alisnya sejenak. Si Gemuk ini jelas-jelas mengerahkan teknik bela diri

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 975

    Kamelia berkata, "Nggak usah repot-repot. Aku bisa menyuruh bawahanku menghancurkan Geng Naga ini kapan saja.""Kak, aku rasa Geng Naga ini nggak sesimpel yang terlihat. Tadi si Gemuk memperlihatkan keterampilan tempur kultivator kuno. Gimana bisa kelompok biasa seperti mereka menguasai keterampilan kultivator kuno? Kamu nggak merasa aneh?"Kamelia mengangguk dan membalas, "Ya, ini memang agak aneh. Selain itu, sepertinya aku pernah melihat keterampilan tempur itu. Tapi, aku nggak bisa ingat."Begitu mendengarnya, Yoga, Roselia, dan Erna tampak terkejut. "Kak, kamu juga merasa familier? Sebenarnya tadi aku juga merasa begitu, tapi aku nggak berani memastikannya.""Aku pun yakin 100% pernah melihat keterampilan tempur itu. Cuma entah di mana.""Aku juga merasa sangat familier, makanya menyelidiki tentang Geng Naga ini.""Yoga, kamu harus menyelidiki mereka. Begitu ada kabar, langsung beri tahu kami," pesan Kamelia."Oke, tenang saja." Kemudian, Yoga pergi ke rumah Cecil bersamanya, supa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 976

    Cecil termangu sesaat sebelum menyahut, "Ibu, bukannya sudah kubilang berkali-kali? Aku kerja di restoran. Kenapa masih tanya?""Hais, hari ini aku nggak sengaja mendengar gosip tetangga. Mereka bilang kamu kerja di bar. Ibu cuma mau memastikan," ujar wanita tua itu.Ekspresi Cecil sontak berubah. Dia tidak menyangka kabar ini akan tersebar begitu cepat. Dia segera menenangkan diri dan berkata, "Ibu, jangan dengar omong kosong mereka.""Oh ya, hari ini bosku datang untuk menjengukmu lho." Selesai berbicara, Cecil menatap Yoga dengan tatapan memelas. Jelas, dia meminta Yoga berpura-pura menjadi bosnya.Yoga tentu memahaminya. Dia maju sambil tersenyum, lalu berjabat tangan dengan wanita tua itu dan berucap, "Bibi, aku bos Cecil. Cecil memang bekerja di restoranku. Jangan dengar gosip-gosip nggak jelas."Ketika berbicara, Yoga sekaligus memeriksa denyut nadi wanita tua itu. Dia mendapati ibu Cecil hanya kekurangan nutrisi. Hal itu yang membuat saraf optiknya lemah dan penglihatannya tida

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 977

    Wanita tua itu menyuruh Cecil memapahnya supaya dia bisa membuatkan pangsit untuk Yoga. Karena Cecil dan Yoga tidak bisa membujuknya, mereka hanya bisa menuruti keinginannya.Dengan demikian, mereka membungkus pangsit dan memakannya dengan gembira. Suasana terasa sangat harmonis seolah-olah mereka adalah keluarga.Ketika melihat pemandangan yang penuh kehangatan ini, Cecil mulai berkhayal alangkah bagusnya jika dia bisa melewati momen seperti ini setiap hari. Namun, dia tahu hal seperti itu tidak mungkin terjadi.Yoga adalah bos perusahaan yang bermartabat. Mana mungkin pria seperti ini menikahi dirinya?Selesai makan, ibu Cecil berkata, "Cecil, Yoga, tempat ini nggak cocok ditinggali. Kalian menginap saja di hotel dekat sini."Cecil segera menyahut, "Nggak perlu, Bu. Pak Yoga akan pulang ke rumahnya. Aku akan tetap menemanimu di sini."Ibu Cecil menegur, "Kamu ini ada-ada saja. Kenapa memanggil pacarmu dengan sebutan pak?""Ibumu benar. Bukannya kamu biasanya memanggilku Kak Yoga? Ken

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 978

    Yoga mengernyit dan bertanya, "Cecil, kenapa kamu belum tidur?"Wajah Cecil sontak memerah. Dia menjawab dengan terbata-bata, "Pak Yoga, aku ... bersedia tidur denganmu."Jantung Yoga sontak berdetak kencang. Dia menegur, "Jangan sembarangan bicara. Sebaiknya kamu tidur."Cecil seketika berlinang air mata. Dia bertanya, "Pak, apa kamu keberatan karena aku kerja di bar? Tenang saja, aku baru bekerja beberapa hari. Aku masih suci."Yoga segera menyahut, "Cecil, jangan bicara omong kosong. Aku nggak berpikiran seperti itu kok.""Jadi, kamu khawatir aku akan terus mengganggumu? Aku janji nggak bakal mengganggumu. Kalau kamu bersedia, aku bisa saja menjadi wanita simpananmu. Kalau kamu nggak mau, aku bakal menemuimu lagi lain kali. Kamu sudah memberiku bantuan besar, aku cuma bisa membalasmu dengan cara ini," ujar Cecil.Yoga merasa pusing mendengarnya. "Cecil, kalian menderita seperti ini karena perusahaanku. Sudah seharusnya aku membantumu. Jangan pikir yang aneh-aneh. Cepat istirahat san

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 979

    Yoga langsung menarik tangan Cecil dan berkata, "Ikut aku."Yoga membawa Cecil turun ke lantai bawah. Di lantai bawah, Markus sedang bertransaksi dengan tamu.Tamu itu berkata, "Halo, kami datang untuk membeli barang pribadi Tuan Bimo.""Kalian mau beli barang yang mana?" balas Markus.Tamu itu menyahut, "Kudengar rambut Tuan Bimo sama efektifnya dengan obat mujarab. Beri kami beberapa helai rambutnya.""Rambut bagian atas atau bawah?" tanya Markus."Yang bawah," jawab tamu itu. Markus bertanya lagi, "Mau berapa helai?"Tamu itu menyahut, "Lima helai.""Kalau begitu, harganya 1 triliun. Tolong ditransfer," ujar Markus.Uang 1 triliun segera masuk ke rekening Markus. Markus pun tersenyum lembar. Sebelum ke kamarnya, Markus berkata, "Tunggu sebentar ya."Begitu melihat Markus, Yoga langsung memanggilnya, "Markus, apa kamu melihat ibu Cecil semalam?""Kamu nggak lihat aku sibuk berbisnis? Aku nggak punya waktu mengurus wanita tua. Aku nggak lihat," sahut Markus dengan tidak acuh.Setelah

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 980

    "Mereka menekan dana kompensasi serendah mungkin. Bukan cuma nggak bisa bangun rumah, yang sakit pun nggak bisa berobat.""Wanita tua itu pasti ingin memberi uangnya untuk putrinya. Dia nggak ingin uang itu habis karena pengobatannya.""Sebenarnya tindakannya agak bodoh. Kalian masih ingat wanita yang pergi ke kantor relokasi? Dia langsung bunuh diri di sana. Uangnya pun cair."Yoga mengepalkan tangannya dengan erat. Amarah hampir membuatnya kehilangan akal sehatnya. Geng Naga ini benar-benar biadab!Kompensasi itu adalah jaminan hidup para penduduk ini. Sementara itu, Geng Naga malah tidak memberikannya. Bukankah ini sama dengan ingin membunuh para penduduk? Sampai-sampai ada yang pergi ke kantor untuk bunuh diri? Sungguh keterlaluan! Geng Naga harus mendapat ganjaran!Ketika melihat Cecil menangis tersedu-sedu, Yoga merasa tidak tega. Dia segera memeriksa denyut nadi ibu Cecil. Siapa sangka, ternyata masih ada sedikit denyutan.Yoga merasa senang. Dia segera berkata kepada Cecil, "Ce

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 981

    "Yoga, kamu di mana?" tanya Ambar dengan kesal."Kenapa? Apa ada urusan?" tanya Yoga balik."Tentu saja ada! Masa aku mencarimu untuk ngobrol santai? Datang ke rumahku. Ada yang ingin kubicarakan," sahut Ambar dengan jengkel."Ya sudah, aku segera ke sana," ucap Yoga. Setelah ke rumah Karina, Yoga baru akan mencari Geng Naga untuk memberi mereka pelajaran.Segera, Yoga tiba di rumah Karina. Hanya ada Karina dan Ambar di rumah. Jelas, kedua wanita ini sedang bertengkar. Mereka duduk berjauhan dan tidak menghiraukan satu sama lain. Sarapan di atas meja juga belum habis dimakan.Karena suasana yang suram, Yoga tak kuasa merasa gugup. Dulu ketika kedua wanita ini bertengkar dan Yoga belum bercerai dari Karina, dirinya selalu terkena imbasnya.Yoga bertanya dengan hati-hati, "Bibi, Karina, ada apa?""Kamu tanyakan saja padanya," sahut Karina dengan marah. Sepertinya masalah ini lebih rumit dari yang dibayangkan Yoga.Yoga bertanya kepada Ambar, "Bibi, ada masalah apa?"Ambar menyahut dengan

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status