Yoga berucap, "Jangan ... Raja Barat Laut, kenapa kamu pelototi aku? Apa kamu nggak terima? Ayo, kita lanjut!"Kemudian, Yoga melepaskan diri dari para wanita itu dan menghampiri Raja Barat Laut dengan aura yang mengintimidasi. Sementara itu, Raja Barat Laut membatin, 'Aku sudah terima ....'Yoga menendang Raja Barat Laut hingga terpental. Sesudah itu, dia memandang anggota Keluarga Fatah sembari berkata, "Sekarang sudah saatnya kita membuat perhitungan."Daniel segera memohon, "Yoga, Asta, aku menyerah. Aku memang salah. Aku bersedia menyerahkan semua kekayaan Keluarga Fatah. Tolong ampuni Keluarga Fatah."Yoga bertanya, "Huh! Kamu mau menyogokku dengan uang? Apa aku kelihatan seperti orang yang kekurangan uang?"Daniel tidak bisa berkata-kata. Status Dirga, Kamal, Sekte Hagisana, Pasukan Metal, Restoran Floran, dan Penguasa Maritim jauh lebih hebat dari Keluarga Fatah. Mana mungkin Yoga tertarik dengan kekayaan Keluarga Fatah?Daniel segera berujar, "Yoga, kamu boleh ajukan persyarat
Raja Barat Laut bercerita, "Keluarga Kusuma itu salah satu dari 4 empat keluarga terbesar di dunia bela diri kuno. Ayahmu itu anak tertua dan dia sangat berkuasa. Dia itu kandidat utama untuk meneruskan posisi kepala keluarga.""Kemudian, adik ayahmu yang bernama Rafi datang ke dunia fana dan menghilang. Ayahmu mengkhawatirkan keselamatan Rafi. Jadi, dia datang ke dunia fana untuk mencari Rafi," lanjut Raja Barat Laut.Raja Barat Laut meneruskan, "Ternyata nggak lama setelah ayahmu sampai di dunia fana, Rafi malah kembali ke dunia bela diri kuno. Tapi, ayahmu nggak beruntung. Dia terus dikejar oleh pembunuh dan sampai sekarang nasibnya nggak diketahui."Yoga yang marah mengepalkan tangannya dengan erat. Ayahnya mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan Rafi. Namun, Rafi tidak memedulikan nasib ayahnya dan kembali ke dunia bela diri kuno sendiri.Rafi meninggalkan ayah Yoga untuk berjuang sendiri di dunia fana. Rafi benar-benar keterlaluan! Pada saat yang sama, sebuah dugaan muncul di be
Raja Barat Laut yang merasa bersalah menyahut, "Aku ... demi menyelamatkan nyawa Pak Daniel, aku terpaksa mengungkap kebenarannya untuk menakuti Yoga."Rafi membentak, "Dasar tolol! Berikan ponselmu pada Yoga, aku yang jelaskan sendiri padanya.""Oke," ucap Raja Barat Laut. Dia segera menyerahkan ponselnya pada Yoga.Yoga mengambil ponsel Raja Barat Laut, lalu tersenyum sinis dan menyapa, "Paman, apa kabar?"Rafi berkata, "Yoga, karena kamu sudah tahu kebenarannya, kita langsung bicara terus terang saja. Lepaskan anakku dan serahkan tanah Grup Yoga itu kepadaku.""Mungkin aku akan pertimbangkan untuk izinkan kamu kembali ke Keluarga Kusuma dan kamu bisa hidup bergelimang harta. Kalau kamu berani menyakiti anakku, aku jamin kamu akan mati tragis," lanjut Rafi.Yoga menimpali, "Paman, aku nggak berniat membunuh Daniel."Rafi berujar, "Huh! Ternyata kamu tahu diri juga! Aku perintahkan kamu untuk serahkan tanah Grup Yoga itu pada Daniel sekarang!"Yoga menanggapi, "Semuanya bisa dibicarak
Yoga membalas, "Oke. Aku tunggu kedatanganmu. Kalau kamu nggak datang, itu berarti kamu pecundang!"Panggilan telepon diakhiri. Yoga menendang Raja Barat Laut, lalu menghampiri para awak media dan berkata, "Dulu, kalian yang mencelakai keluarga teman baikku dengan kekuatan opini publik. Aku harus beri kalian hukuman apa?"Para awak media ketakutan setengah mati. Mereka langsung berlutut dan memohon ampun kepada Yoga."Pak Yoga, kami salah. Kami memang bodoh.""Pak Yoga, tolong beri kami kesempatan lagi. Kami bersedia menebus kesalahan kami.""Benar. Sekarang kami akan mengungkapkan kebenarannya kepada semua orang.""Kami akan mengekspos perbuatan keji Keluarga Fatah supaya reputasi mereka hancur. Nantinya mereka akan dihujat habis-habisan."Keluarga Fatah sudah terpuruk, jadi semua orang pun mulai menjatuhkan mereka. Yoga mencibir dan menegaskan, "Kalau hasilnya nggak memuaskan, aku akan habisi kalian."Semua awak media langsung mengangguk. Mereka segera memberitakan perbuatan keji Kel
Jika semua musuh itu mengincar Hagi, dia pasti akan celaka. Hagi tertawa terbahak-bahak dan berujar, "Aku cuma bercanda. Mana mungkin orang sehebat Tuan Bimo bisa menjadi saudara kami?"Hagi sengaja meninggikan suaranya saat menambahkan, "Aku nggak punya hubungan dengan Tuan Bimo. Aku bahkan nggak pernah melihatnya ...."Hagi takut di sekitar ada mata-mata musuh Bimo yang mengincarnya. Kamelia menghampiri Yoga dan berkata, "Yoga, belakangan ini kamu sangat sibuk sampai-sampai nggak sempat melaporkan kondisimu kepada kami."Yoga yang merasa bersalah menimpali, "Kak, maaf. Aku ada masalah."Kamelia menanggapi, "Oh. Kalau begitu, kita berbincang dulu. Ayo, ikut kami."Yoga merasa pusing saat melihat seniornya yang tampak cemburu. Selama ini, mereka bersaing karena Yoga. Jika Yoga mengikuti mereka, dia pasti akan dihabisi. Yoga harus menyelamatkan dirinya.Yoga buru-buru berpamitan, "Kak, Dik, aku harus hadiri rapat penting di perusahaan ...."Kamelia menyela, "Guru ketigamu buru-buru data
Beberapa pemuda yang tidak sopan datang dan berkata dengan licik, "Halo cantik, boleh nggak kami undang kalian untuk menari? Tenang saja, kami yang akan traktir kalian malam ini."Yoga merasa lucu. Ketiga wanita ini masing-masing adalah jenderal tangan besi, komando penguasa lautan, dan pemilik Restoran Floran. Semuanya adalah wanita perkasa yang kuat. Beberapa pemuda ini malah mau mengusik mereka, apa bedanya dengan cari mati?Namun tak disangka, beberapa wanita itu malah bersikap manja."Oh ya? Kalian benar-benar bisa traktir kami? Tapi aku nggak bisa nari nih. Kamu nggak keberatan, 'kan? Malam ini aku ingin mabuk apa kamu bisa penuhi keinginanku ini?"Beberapa pemuda itu tertawa semringah. "Nggak masalah sama sekali. Nggak apa-apa kalau nggak bisa nari, aku bisa ajarin kamu.""Mau mabuk ya? Kami akan turuti keinginanmu. Malam ini kita nggak akan pulang sebelum mabuk.""Benar, semua harus mabuk!"Yoga hanya terdiam. Entah apa lagi yang direncanakan beberapa kakak seniornya ini untuk
“Kalau kamu punya permintaan, katakan saja, Yoga. Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhinya.”“Nggak ada.”“Oke. Kalau begitu, aku akan mengantarmu. Lagian kita memang searah.”Di depan kantor catatan sipil, Karina Atmaja yang baru saja menyelesaikan prosedur perceraian, menyalakan mobil BMS 741 miliknya.Tubuhnya yang seksi terlihat makin mencolok dengan sepatu hak tinggi dan rok mininya yang ketat, membuat semua orang yang lewat berkali-kali menoleh ke arahnya.“Nggak usah. Aku bawa mobil sendiri.” Yoga menunjuk mobil listriknya yang sudah tua.Mobil listrik Yoga terlihat tua dan butut jika dibandingkan dengan BMS milik Karina.Yoga menatap kedua mobil tersebut secara bergantian. “Jadi, kamu menceraikanku karena ini?”Karina langsung mengerti maksud Yoga. “Ya. Tapi, bukan hanya itu saja.”“Bukan hanya ini saja? Biar kutebak. Apa ini juga karena Tuan Muda Reza?” tanya Yoga.Sekelumit kesedihan melintas di wajah Karina yang cantik, seakan-akan dia membenarkan ucapan Yoga.
Di bangsal No. 204.Setelah beristirahat semalaman, Karina berhasil melewati masa kritisnya dan kembali sadar.Ambar, ibu Karina, dengan penuh perhatian menyuapi Karina dengan sup yang bergizi.Di samping Karina, berdiri seorang pria terpelajar dan sopan.Pria tersebut adalah Reza Ardiyanto, saingan Yoga dalam memperebutkan cinta Karina.“Istirahatlah dulu, Bi. Biar aku saja yang menyuapi Karina dengan sup ini,” kata Reza dengan penuh perhatian.Ambar buru-buru berkata, “Reza, bicara mengenai lelah, nggak ada yang bisa dibandingkan denganmu. Kemarin, kamu sudah menyumbangkan begitu banyak darah untuk Karina dan menjaganya sepanjang malam. Lihatlah, betapa lelahnya dirimu. Kamu terlihat lemah dan pucat.”“Bi, kalau Bibi berkata seperti itu, artinya Bibi menganggapku sebagai orang lain. Sudah seharusnya aku melakukan semua ini,” kata Reza.Padahal yang sebenarnya terjadi, Reza juga baru saja datang.Penampilannya yang terlihat lemah dan pucat, itu semua karena dia bergadang semalaman di