Yoga sebenarnya tidak berniat untuk membunuh Jonson karena dia masih membutuhkannya. Itu sebabnya, dia menghilangkan tekanan yang sebelumnya dia berikan.Jonson langsung berlutut sambil memohon, "Makasih Tuan Bimo atas kemurahan hatimu karena nggak membunuhku. Aku bersumpah akan mengabdi padamu seumur hidup, kalaupun itu berarti harus mati."Malaikat Maut hanya bisa tersenyum pahit. Pria ini bisa-bisanya masih ingin hidup? Dia sama sekali tidak punya kesadaran diri.Kemudian, Yoga berkata, "Kalau kalian berani mengungkapkan identitas asliku sebagai Tuan Bimo, aku akan membantai seluruh keluarga kalian.""Kami mengerti!" Semua orang langsung mengangguk tanpa henti.Yoga menggendong dua kakak Asta seraya berujar, "Paman, Kak Ariv, Kak Andre, aku akan bawa kalian keluar sekarang.""Oke!" jawab ketiga orang itu. Asta juga segera menggendong ayahnya. Mereka segera mencapai dek kapal.Para penjaga di dek terkejut melihat Asta keluar bersama keluarganya. Mereka langsung bersiap untuk menyeran
Aron memandang Yoga dengan ketakutan. Dia bertanya, "Kamu ... kamu mau apa? Aku peringatkan, jangan macam-macam ...."Yoga langsung meraih tangan Aron dan memeriksa denyut nadinya. Setelah itu, dia memberi tahu, "Jadi, hatimu yang rusak? Kalau begitu, hatimu ini nggak ada gunanya lagi."Usai berkata demikian, Yoga meninju tubuh Aron dengan cepat dan mencabut hatinya. Di depan Aron, Yoga menghancurkan hati itu hingga hancur berkeping-keping.Melihat hatinya sendiri dihancurkan, Aron langsung kehilangan akal. Dia sontak memaki, "Aaarghh! Dasar bajingan! Kamu cari mati! Raja Agoy yang Perkasa, aku nggak akan pernah memaafkanmu! Aaaaargh!"Bastian tiba-tiba berucap sambil mengernyit, "Suara ini terdengar sangat familier. Kamu ... yang curi mataku, 'kan?"Yoga pun menatap Aron dengan tajam sambil bertanya, "Apa? Kamu yang curi mata Paman?"Mulut Aron sudah penuh darah, tetapi dia masih bisa tertawa terbahak-bahak. Dia merespons, "Paman? Hahaha. Jadi, dia ini pamanmu. Ya, aku memang mencuri
Tepuk tangan yang meriah dan musik yang megah mengiringi Daniel saat dia melangkah naik ke panggung. Dilengkapi dengan sorotan lampu, itu membuatnya makin bersinar. Semua mata tertuju padanya. Saat ini, Daniel terlihat begitu berwibawa.Setelah mengambil mikrofon, Daniel berujar sambil tersenyum, "Sungguh suatu kehormatan bagiku bisa mengundang kalian semua untuk menghadiri pesta ulang tahunku. Aku benar-benar merasa terhormat."Daniel melanjutkan, "Hari ini, acara utama dari pesta ulang tahun ini adalah lelang amal. Aku dengan sungguh-sungguh berjanji bahwa semua hasil lelang hari ini akan kusumbangkan sepenuhnya untuk mendukung pendidikan di pedesaan.""Baiklah, nggak usah banyak bicara lagi. Mari kita mulai saja lelang amalnya," ujar Daniel. Tepuk tangan bergemuruh kembali terdengar.Semua orang memandang Daniel dengan penuh kekaguman dan hormat. Kemampuan yang luar biasa, sikap yang santun, serta hati yang penuh kebaikan, inilah sosok pria idaman mereka.Pranaja juga melihat putran
Daniel mencoba menenangkan diri. Dia berjalan dengan tegas menuju Yoga dan Asta, lalu berujar, "Sepertinya aku nggak mengundang kalian. Apa yang kalian lakukan di sini?"Yoga menjawab, "Hari ini adalah ulang tahunmu. Dulu kita dikenal sebagai Tiga Pemuda Top Provinsi Sadali, jadi mana mungkin kami nggak datang?""Peti mati itu adalah hadiah ulang tahunmu. Kudengar, kamu mengadakan lelang amal. Kami datang untuk ikut serta dalam lelang itu," jelas Yoga."Kalian terlambat, lelang sudah selesai. Silakan pergi," balas Daniel.Yoga merespons, "Barang paling berharga belum dilelang, mana boleh lelang sudah selesai?"Daniel bertanya dengan bingung, "Barang paling berharga? Apa itu?"Yoga menatap perutnya sembari berkata, "Dua ginjalmu."Daniel akhirnya kehilangan kesabaran. Dia memaki, "Dasar bajingan! Yoga, Asta, kalian datang ke sini cuma buat cari masalah, 'kan?"Yoga menatapnya dengan tatapan merendahkan seraya menimpali, "Dasar bodoh! Itu sudah jelas. Tentu saja kami datang untuk mencari
Bukannya pemeran utama pria di dalam video adalah Daniel? Adegan di video tampak intens. Sebelum semua orang melihatnya dengan saksama, video sudah dimatikan.Gambaran di layar menunjukkan masih ada ribuan video serupa. Selain video Daniel yang berhubungan intim dengan sekelompok wanita, ada juga video Daniel yang melakukannya dengan sekelompok pria.Bahkan, ada video Daniel menodai mahasiswi. Semua orang berkomentar."Astaga! Padahal Pak Daniel kelihatan elegan, ternyata kehidupan pribadinya begitu liar.""Pak Daniel benar-benar kuat. Orang biasa nggak mungkin bisa tahan melakukan aktivitas fisik yang begitu berat.""Apa kalian nggak lihat adegan video ini direkam di rumah sakit? Apa semua pemeran wanita dalam video itu suster?""Sialan, memang benar! Pantas saja, rumah sakit ini nggak ditutup Pak Daniel meski nggak menghasilkan uang. Ternyata, ini harem Pak Daniel.""Yang paling mengejutkan itu Pak Daniel menodai banyak mahasiswi. Ini pelanggaran hukum.""Setelah kabar ini tersebar,
Daniel berujar dengan geram, "Sialan, kalian juga mengkhianatiku!"Bukan hanya itu, Yoga memandang kapten pengawal. Kemudian, kapten pengawal berkata, "Aku yakin kalian penasaran dengan Desa Jelata. Aku bekerja sebagai kapten pengawal di Desa Jelata selama puluhan tahun."Kapten pengawal berucap, "Selanjutnya, aku akan memperkenalkan Desa Jelata kepada kalian. Silakan lihat ke layar."Layar langsung menunjukkan kapal barang itu. Kapten pengawal menjelaskan, "Ini Desa Jelata. Ini kapal barang yang dirombak menjadi penjara berskala besar di tengah laut""Banyak orang dikurung di dalam, ada musuh Daniel, gelandangan, dan orang-orang yang nggak bersalah. Daniel mengurung mereka seperti binatang dan menjual organ mereka. Sampai sekarang, sudah ribuan orang mati di Desa Jelata," lanjut kapten pengawal.Kapten pengawal meneruskan, "Daniel juga mengurung segerombolan anak muda dan mengambil darah mereka. Dia memberikannya kepada orang kaya agar mereka bisa tetap awet muda dengan melakukan tran
Sebenarnya, Yoga mengendalikan pikiran para penembak runduk itu dengan kekuatannya agar mereka bunuh diri. Bagi kultivator jenderal, mengendalikan pikiran orang biasa sangat mudah.Ekspresi Daniel berubah drastis. Dia berkata, "Yoga, aku terlalu meremehkan kekuatanmu. Tapi, nggak ada gunanya. Biarpun kamu sangat kuat, kamu nggak ada apa-apanya di hadapan dewa pelindung Keluarga Fatah.""Kalau situasinya nggak mendesak, aku nggak akan keluarkan senjata andalanku. Jadi, sekarang aku beri kamu kesempatan sekali lagi. Cepat pergi dan aku nggak akan membuat perhitungan denganmu," lanjut Daniel.Yoga menimpali, "Oke. Tapi, seharusnya kamu kembalikan barang milik Keluarga Sitorus sebelum aku pergi."Daniel berjanji, "Tenang saja. Aku akan kembalikan semua kekayaan Keluarga Sitorus."Yoga membalas, "Yang aku maksud bukan itu."Daniel bertanya, "Jadi, apa?"Yoga menyahut, "Dua ginjal, sepasang mata, dan semua penderitaan yang mereka alami di Desa Jelata."Daniel menanggapi dengan ekspresi garan
Yoga benar-benar bernyali besar. Dia berani melawan Harun. Yoga pasti mati.Sesuai dugaan, Harun langsung murka. Dia berujar, "Semasa hidupku, kamu itu orang pertama yang berani mempermalukanku. Aku salut dengan keberanianmu. Ayo maju, aku mau lihat sehebat apa kemampuanmu sehingga berani melawanku."Selesai bicara, Harun langsung meninju Yoga. Energi tinju yang dahsyat menghantam dada Yoga. Bahkan, sebuah pilar kayu patah karena dihantam energi tinju itu.Sementara itu, Yoga tetap berdiri di tempat. Dia sama sekali tidak menghindar dan membiarkan energi tinju itu menghantam dadanya.Terdengar suara dentuman, lalu energi tinju berubah menjadi angin dan perlahan menghilang. Yoga tetap berdiri di tempat. Hanya bajunya yang tertiup angin, seolah-olah energi tinju tadi hanya angin.Yoga mencibir, lalu menceletuk, "Hanya begini?"Harun adalah kultivator prajurit. Dia termasuk hebat dalam dunia kultivator kuno. Sayangnya, lawan Harun adalah Yoga, seorang kultivator jenderal.Mereka memang ha
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D