Share

Bab 891

Lili bergegas menelepon Karina.

Pada saat bersamaan, di makam Keluarga Kusuma. Yoga melihat makamnya sendiri dengan perasaan hampa. Bagaimana rasanya merokok di hadapan makam sendiri?

Yoga membuang puntung rokok dan mengumpat keras, "Bimo sialan, kamu membuat hidupku berantakan! Kalau bukan gara-gara kamu, memangnya aku bisa sampai nggak punya tempat untuk pulang dan nggak bisa menjumpai keluargaku?

Yoga membuat kesadaran roh Bimo kesal. "Bajingan. Kalau bukan karena aku, kamu masih disiksa di kawah lava gunung berapi sekarang. Padahal aku sudah menolongmu. Bukannya berterima kasih, kamu malah nyalahin aku dan menekan kesadaran rohku. Kamu benar-benar pantas mati!"

Yoga membalas, "Lebih baik mati daripada hidup seperti ini."

Bimo memaki, "Dasar nggak tahu balas budi! Akan kuhabisi kamu!"

Yoga menghardik, "Kamu saja nggak punya badan sekarang, cuma tersisa sedikit kesadaran roh, mau bagaimana menghabisiku? Sudah, tidur sana! Berisik sekali!"

"Kamu ...."

"Aku ...."

Ucapan Yoga benar-bena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status