"Kamu ...." Ketika melihat token utama, Ayu tidak berani melawan lagi. Harsha memang berhak menamparnya jika memiliki token utama.Harsha mengeluarkan kontrak yang telah disiapkan sejak awal, lalu menginstruksi, "Tanda tangan di sana. Serahkan lahan itu kepada Keluarga Husin secara gratis."Ayu menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan tegas, "Jangan mimpi. Lahan itu milik seluruh pemegang saham Grup Yoga. Aku nggak punya hak untuk memberikannya kepada kalian.""Masih belum kapok ya? Jangan menggunakan Grup Yoga sebagai alasan. Para pemegang saham itu cuma manusia biasa yang bodoh. Aku bisa menangani mereka dengan mudah. Sebaiknya bersikap patuh atau kamu akan mendapat akibatnya sendiri," ancam Harsha.Ayu tentu memahami ancaman ini. Dia memperingatkan, "Harsha, jangan sembarangan. Ada aturan di dunia kultivator kuno yang melarang kultivator kuno menyerang manusia biasa. Kalau kamu melanggar aturan, aku berhak menghukummu."Harsha terkekeh-kekeh sebelum menimpali, "Kamu kira aku aka
Harsha menimpali, "Benar. Aku putra sulung sekaligus cucu pertama Keluarga Husin, Harsha. Aku sudah lama mendengar tentang kehebatanmu. Hari ini, aku kemari khusus untuk mengunjungimu.""Ada urusan apa?" tanya Yoga.Harsha menyahut, "Kepala keluarga mengutusku kemari untuk mempersembahkan hadiah. Keluarga Husin ingin memberi selamat atas keberhasilan kultivasimu. Selain itu, Keluarga Husin ingin bekerja sama denganmu. Mohon restunya.""Hadiah apa yang akan kalian berikan?" tanya Yoga lagi.Harsha segera menyerahkan peta perencanaan lahan di dekat pemakaman Keluarga Kusuma. Begitu melihat sekilas, Yoga langsung menampar Harsha.Tamparannya itu sungguh kuat, sampai-sampai Harsha terjatuh dan 2 giginya copot. Sudut bibirnya juga berdarah. Yoga merasa sangat puas! Ini jauh lebih kuat daripada tamparan Harsha untuk Ayu!Harsha memegang pipinya, lalu bertanya dengan bingung, "Tuan, kenapa kamu menamparku?""Huh! Aku sudah berjelajah selama ribuan tahun. Aku sudah melihat banyak harta karun.
Jika Harsha gagal mendapat lahan itu, Yoga pun bisa membunuhnya dan membalaskan dendam ibunya.Jiwa Bimo terbangun. Dia berkata, "Lupakan saja. Kamu nggak mungkin bisa menguasai Teknik Menyembunyikan Aura dalam 3 hari."Yoga berujar, "Jangan ganggu konsentrasiku."Bimo termangu sebelum berkata, "Aku bisa memberimu bimbingan. Kujamin kamu bisa menguasai Teknik Menyembunyikan Aura dalam 3 hari.""Oh? Memangnya kamu begitu baik hati?" tanya Yoga dengan ragu."Jangan bicara omong kosong. Sebenarnya aku juga untung kalau kamu menguasai teknik itu. Jadi, kamu nggak menggunakan reputasiku untuk menipu orang lagi," sahut Bimo."Oke. Kalau begitu, beri tahu aku caranya," ucap Yoga.Bimo menjelaskan, "Kamu nggak bakal bisa menguasai Teknik Menyembunyikan Aura kalau cuma melakukan kultivasi tertutup. Kunci dari teknik ini cuma satu, yaitu menahan.""Segel basis kultivasimu selama 3 hari. Selama 3 hari ini, kamu cuma boleh mengandalkan fisikmu untuk menahan berbagai siksaan. Setelah itu, kamu akan
Pria gendut itu bertanya, "Kenapa? Kamu merasa dia mirip mantanmu ya? Kamu menyesal sudah memilihku?""Apa yang kamu katakan? Keputusan terbaik yang pernah kubuat adalah mencampakkan pria miskin itu dan mengikutimu. Jujur saja, mantanku bahkan nggak bisa mentraktirku makan di warung. Kalau sama kamu, aku bisa makan enak. Mana bisa dia dibandingkan denganmu!" sahut Kiki dengan manja."Haha!" Pria gendut itu tergelak, lalu memeluk Kiki dan memuji, "Ternyata kamu cerdas juga."Kiki memeluk pria gendut itu dan bertanya lagi, "Aku serius. Kamu nggak merasa pria itu agak mirip bos kita?""Sembarangan." Pria gendut itu sontak meremas bokong Kiki dengan kuat hingga membuatnya sakit. Dia meneruskan, "Bocah itu lemah sekali. Penampilannya seperti pengemis. Gimana bisa mirip bos kita?""Ya, benar juga. Kekayaan bos kita mencapai ratusan miliar. Pengemis seperti dia nggak mungkin bisa punya uang sebanyak itu. Tapi, tatapan dan sosok belakangnya memang mirip Pak Yoga," balas Kiki."Kiki, jangan-jan
Bagaimana bisa tuan muda yang bermartabat berakhir semenyedihkan ini? Yoga merasa sedih melihatnya.Staf dapur mengangkat kepalanya sambil menatap Asta dengan tatapan merendahkan. Dia berkata, "Pergi saja kalau nggak mau makan. Kamu nggak berhak berkomentar di sini.""Kamu ...." Asta tidak berani menyinggung mereka. Dia hanya bisa menahan emosinya dan berjalan pergi dengan mengambil sebuah roti.Begitu Asta berjongkok dan hendak makan, seorang pria kekar di sebelah tiba-tiba membuang dahak di atas makanannya. Asta tentu murka. Dia bertanya, "Firman, apa maksudmu ini?"Pekerja bernama Firman itu pun terkekeh-kekeh dan membalas, "Oh, bukan apa-apa. Kulihat kamu nggak terbiasa dengan makanan hambar seperti ini, jadi membantumu menambah bumbu. Cepat berterima kasih padaku.""Berengsek! Keterlaluan sekali!" maki Asta sambil menggertakkan giginya."Sialan!" Firman sontak menampar Asta dan membentak, "Kamu kira siapa kamu? Beraninya kamu memakiku!"Asta akhirnya tidak tahan lagi. Dia melempar
'Aku seorang kultivator jenderal yang bermartabat, tapi malah dihajar oleh sekelompok pekerja ini! Memalukan sekali!' batin Yoga dengan enggan.Sementara itu, Bimo yang merasa menyesal berkata, "Cepat atau lambat, aku pasti akan merebut tubuhmu ini. Kalau orang-orang tahu aku pernah bekerja di lokasi konstruksi dan dihajar orang, bukankah aku bakal sangat malu?"Asta tentu terkejut melihat situasi ini. Dia tidak menyangka ada orang yang bersedia membelanya di sini. Dia segera merangkak ke atas tubuh Yoga, lalu menggunakan tubuhnya untuk menghalangi serangan orang-orang. Dengan ekspresi penuh syukur, dia berujar, "Sobat, terima kasih ....""Sialan! Terima kasih apanya? Aku memang berutang budi padamu. Tunggu saja. Setelah sukses, aku pasti akan kembali dan membalaskan dendammu!" ucap Yoga sambil menyeka darah di sudut bibir.Asta tersenyum getir mendengarnya. Sukses? Bagaimana bisa orang seperti mereka sukses? Mereka mungkin baru bisa membalas dendam setelah menjadi hantu!"Apa yang kal
Ketika Asta berpacaran dengan Kiki, dia mengorbankan segalanya untuk menanggung biaya hidupnya. Alhasil, yang didapatkannya malah pengkhianatan seperti ini.Selain itu, si Gendut sama sekali tidak merasa bersalah karena telah merebut pacar Asta. Pria ini bahkan menginstruksi orang menindasnya dan menahan gajinya. Benar-benar rendahan!Asta berteriak dan hendak berkelahi dengan mereka. Si Gendut berujar dengan santai, "Ayo, maju kalau berani. Kalau kamu berani menyentuhku, jangan harap bisa mendapat gajimu selama 2 bulan. Ibumu nggak akan bisa dioperasi dan tinggal menunggu ajalnya.""Aku ...." Asta seketika menjadi lebih tenang. Dia harus menahan diri demi ibunya. Dia adalah satu-satunya harapan ibunya untuk bertahan hidup. Jika si Gendut menahan gajinya, ibunya hanya akan mati.Dengan demikian, Asta hanya bisa berjongkok dan terdiam dengan mata berkaca-kaca. Orang-orang pun mentertawakannya. Mereka mengejeknya sebagai pecundang!Yoga bertanya, "Kalian nggak merasa perbuatan kalian ini
Yoga menyahut, "Nggak perlu. Omong-omong, ibumu sakit apa?"Asta membalas, "Tumor otak. Sekarang penglihatannya sudah terganggu. Aku butuh 100 juta untuk biaya operasinya.""Beri aku waktu 3 hari. Setelah itu, aku akan mengurus semuanya untukmu," ujar Yoga.Asta pun tersenyum getir. Dia yakin kondisi ekonomi Yoga juga tidak baik. Bagaimanapun, mereka sama-sama bekerja di lokasi konstruksi.Uang 100 juta mungkin adalah hasil tabungan Yoga selama setengah hidupnya. Mana mungkin Asta mengambil uang itu?Asta berkata, "Sobat, aku terima niat baikmu. Tapi, nggak perlu. Asalkan gaji 2 bulanku cair, aku bisa membayar biaya operasi ibuku."Yoga tidak berbicara lagi. Dia akan menguasai Teknik Menyembunyikan Aura dalam 3 hari ini, lalu kembali dengan membawa kemenangan. Kemudian, dia akan membalaskan dendam Asta.Karina turun dari mobil. Kecantikannya sontak menjadi pusat perhatian. Semua orang menatapnya lekat-lekat. Dia memang wanita idaman semua orang.Si Gendut berkata dengan rendah hati, "B