Share

Bab 843

Markus melanjutkan sambil menggeleng, "Ini urusan antara aku dan bocah nakal itu, kamu jangan ikut campur. Nanti, kamu sendiri yang bakal kena masalah."

Tidak peduli seberapa keras Agnes berusaha, Markus tetap tidak mengizinkannya untuk ikut. Akhirnya, Agnes berucap dengan marah, "Aku dan dia sudah berjanji untuk hidup bersama. Aku mau pergi mengurus jenazah suamiku, apa urusannya denganmu?"

Markus memegang dadanya dengan sedih. Kemudian, dia bertanya, "Apa ... apa kamu mendengar suara hatiku yang hancur?"

Tidak disangka, sungguh terdengar suara pecahan secara samar-samar. Benarkah itu suara hati yang hancur?

Agnes memandang sekeliling, lalu memarahi, "Jangan bicara omong kosong, itu cuma suara tempurung yang pecah."

Markus segera melihat ke arah tempurung. Benar saja, tempurungnya sedang retak dengan cepat dan hancur menjadi potongan-potongan kecil.

Markus berlari ke arahnya dengan cemas, lalu berujar, "Kenapa tempurungku pecah ...."

Sebelum Markus sempat menyentuh tempurung itu, api
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status