Share

Bab 848

Penulis: Vodka
Yogi tersenyum. "Sepertinya tubuh bocah ini telah diakui Pedang Langit. Pedang Langit telah ditempa ke tubuhnya."

"Apa?!" Markus dan Agnes membelalakkan mata mereka. "Maksud Anda, tubuh bocah ini ditempa dengan Pedang Langit? Kalau begitu, bukankah artinya tubuhnya ini sekuat Pedang Langit?"

Yogi mengangguk, "Ya."

Kedua orang itu langsung terkesiap. "Kalau tubuhnya sekuat Pedang Langit, mungkin nggak ada kultivator di bawah jenderal yang bisa membunuhnya. Bocah ini ternyata benar-benar orang terpilih."

Di dunia para kultivator kuno, para ahli dibagi menjadi beberapa macam. Dari yang terendah adalah kultivator dasar, kemudian prajurit, jenderal, raja, dan kaisar. Setiap jenis kultivator dibagi lagi menjadi empat tahap, yaitu "jumantara, bentala, aswad, asfar."

Leluhur Jahanam Langit hanyalah seorang kultivator tingkat bentala, tetapi dia sudah mampu menguasai dunia fana dan tidak terkalahkan. Sementara itu, kekuatan fisik Yoga hampir setara dengan seorang kultivator kuno jenderal. Setid
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 849

    Hal ini membuat beberapa orang itu merasa putus asa. Yogi membuka kelopak mata Yoga dan memeriksa kesadarannya. "Sisa jiwanya terluka parah, makanya dia nggak bisa sadar sampai sekarang."Sisa jiwa terluka parah?Markus berkata, "Sisa jiwanya pasti dilukai sisa jiwa Bimo! Dengan kekuatan Bimo, dia bisa membunuh sisa jiwa Yoga dengan mudahnya. Kenapa cuma melukainya, tapi nggak membunuhnya? Aneh sekali."Agnes membalas, "Apa mungkin sisa jiwa bocah ini lebih kuat daripada milik Bimo?"Markus menyergah, "Itu mustahil. Bahkan kalau jiwa kita bertiga digabungkan, mungkin masih belum cukup untuk melawan sisa jiwa Bimo."Markus tidak sabar lagi. Dia langsung menampar wajah Yoga sambil memakinya, "Bocah, bangunlah! Aku nggak punya banyak waktu untuk dihabiskan denganmu!"Tak disangka, tamparan ini malah berhasil. Bola mata Yoga mulai bergerak, lalu akhirnya dia membuka mata dan terduduk sambil terengah-engah."Huf! Sialan!" Markus merasa terkejut dengan tamparannya sendiri. Apa tamparannya ta

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 850

    Yogi mengangguk. "Ya, dia memang ahli di zaman kuno. Musuh-musuhnya memiliki sebutan umum, yaitu 'Pelindung Kebenaran'. Mereka telah bersumpah untuk membunuh Bimo.""Jangankan ribuan tahun, bahkan puluhan ribu tahun sekalipun, Bimo akan selalu diburu orang selama masih ada 'Pelindung Kebenaran' ini."Yoga terkesiap. "Seberapa besar dendam Bimo dengan Pelindung Kebenaran ini sampai mereka terus memburunya selama ribuan tahun?"Yogi menjawab, "Kebencian mereka nggak akan bisa dipahami orang awam. Oh ya, bisa nggak kamu ceritakan padaku, apa yang telah kamu alami?"Yoga merasa ragu-ragu. Dia tidak yakin apakah bisa memercayai orang-orang ini dan menceritakan semuanya.Melihat keraguannya, Yogi berkata, "Tenang saja. Kami nggak punya niat jahat sama sekali padamu. Kalau nggak, kamu sudah mati sejak awal."Yoga mengangguk percaya. Jika mereka benar-benar ingin membunuhnya, Yoga pasti sudah mati berkali-kali sebelumnya. Oleh karena itu, Yoga menceritakan semua kejadian yang dialaminya di gun

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 851

    "Bilang saja!" balas Yoga.Yogi membalas, "Selain saat bersama keluargamu, kamu nggak boleh menggunakan jurus ini di waktu-waktu lainnya. Aku ingin kamu mengeluarkan aura Bimo untuk memancing 'Pelindung Kebenaran'.""Apa?" tanya Yoga dengan penasaran.Yogi menimpali, "Aku punya dendam dengan Pelindung Kebenaran. Aku mau kamu memancing mereka keluar, lalu bunuh semuanya!"Yoga berpikir sejenak, lalu akhirnya menyetujuinya. "Baiklah, aku janji."Terus menghindari Pelindung Kebenaran juga bukan solusi jangka panjang. Lebih baik memancing mereka keluar dan membasmi semuanya agar tidak menimbulkan ancaman di kemudian hari.Teknik Menyembunyikan Aura ini adalah serangkaian mantra sederhana. Namun, untuk benar-benar menguasainya, seseorang harus memahami setiap kata dalam teknik tersebut. Paling tidak, dibutuhkan satu atau dua bulan untuk mempelajarinya dengan sempurna.Yoga berkata, "Aku nggak punya waktu sebanyak itu. Mungkin kalau aku keluar terlambat sehari saja, keluargaku bisa celaka. A

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 852

    Cacian dari semua orang hanya akan membuat Tetsu memukuli mereka dengan semakin brutal. Hilda yang akhirnya tidak bisa bersabar lagi juga ikut memakinya, "Tetsu, hentikan!""Kudengar, Jepana sangat menjunjung tinggi semangat pejuang? Apa semangat pejuang Jepana itu adalah untuk menindas orang yang tua dan lemah ya?"Sebelum Hilda bicara, Tetsu masih tidak memperhatikannya. Namun begitu mendengar suara Hilda, Tetsu langsung memusatkan perhatian pada Hilda dengan tatapan mesum."Kamu mau menegakkan keadilan? Oke, kukabulkan keinginanmu. Asalkan kamu bisa melayaniku sampai puas, aku akan mengampuni mereka. Gimana?" tanya Tetsu."Berengsek!" maki Hilda, "Mati sekalipun, aku nggak akan membiarkanmu menyentuhku sedikit pun!"Sambil berjalan ke arahnya, Tetsu membuka kancing bajunya sambil berkata, "Sekarang tempat ini adalah daerah kekuasaanku. Kamu nggak berhak bicara di sini. Sialan, cantik sekali. Memang pantas kamu ini jadi anak orang kaya.""Setiap kali melihatmu, aku nggak bisa menahan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 853

    Mereka merasakan racun itu perlahan-lahan, lalu tertawa."Cuma begini efeknya pantas disebut racun? Aku bahkan malas meracik penawarnya. Bahan obat biasa saja sudah bisa menetralkan racunnya.""Beri aku tiga Coptis chinensis, empat dandelion, lima empedu ayam saja sudah bisa jadi obat. Lepaskan ikatan kami, biar kami racik penawarnya."Namun, mereka terlalu meremehkan kekejaman Tetsu. Bukan hanya tidak melepaskan ikatan mereka, Tetsu malah mengunci pintu gudang dan membuang kuncinya ke selokan."Hehe! Kalian merasa hebat dan meremehkan racunku, 'kan? Kalau kalian meremehkannya, rasakan saja efek racun itu. Kalau bisa bertahan hidup, aku akan lepaskan kalian," ujar Tetsu."Apa?!" Semua orang sontak terbelalak. Bajingan ini ingkar janji! Dia mempermainkan mereka semua!Memang tidak seharusnya mereka percaya pada bajingan ini. Semua orang semakin memakinya, "Berengsek, semua orang Jepana memang sama liciknya!""Kalau kamu berani, cepat lepaskan kami. Aku akan duel secara adil denganmu!""

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 854

    Rama dan yang lainnya berusaha keras menahan rasa sakit akibat racun, sambil berteriak kepada Hilda untuk mencoba membuatnya sadar kembali. Namun, efek obat ini terlalu kuat. Bahkan dewa sekalipun akan sulit bertahan, apalagi hanya dengan meneriakkan beberapa patah kata.Melihat Tetsu mengulurkan tangannya pada Hilda, semua orang merasa putus asa.Di saat kritis ini, penjara bawah tanah itu tiba-tiba bergetar hebat. Bata dan tanah liat di langit-langit mulai runtuh. Selanjutnya, getaran di penjara bawah tanah semakin kuat. Detik berikutnya, bagian yang runtuh itu terlihat berlubang.Dari lubang itu, turun sebuah sosok bayangan. Orang itu tentu adalah Yoga. Saat ini, dia sedang mengenakan pakaian serba hitam dan wajahnya ditutupi topeng hitam. Tidak ada yang bisa melihat wajah aslinya.Adegan tragis di hadapannya membuat emosi Yoga memuncak. Orang-orang Jepana yang sialan ini berani meracuni warga Negara Daruna. Mereka benar-benar sudah gila!Yoga mengeluarkan sebuah pil, lalu menghalus

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 855

    Pakaian dalam berwarna merah mudanya menutupi kedua payudaranya yang sintal. Pemandangan ini sangat memikat. Yoga benar-benar tidak menyangka dada Hilda bisa semontok ini, padahal tubuhnya sangat kurus. Dadanya mungkin tidak akan bisa ditutupi dengan satu tangan ....Tiba-tiba Yoga membatin, 'Sialan, apa yang sedang kupikirkan.'Yoga mulai berkonsentrasi kembali. Namun, tak disangka Hilda malah menarik pakaian dalamnya yang tersisa sambil mengerang, "Panas, aku panas sekali .... Huhu .... Panas sekali. Kumohon tolonglah aku ... tolong aku .... Aku mau ....""Jangan!" Yoga langsung menahan tangan Hilda, tetapi malah tidak sengaja menyentuh payudaranya.'Hm, ternyata memang nggak bisa ditutupi dengan satu tangan .... Duh, ini pasti bukan pikiranku yang sesungguhnya. Pasti si Bimo sialan itu yang sedang memengaruhiku,' pikirnya.Yoga langsung membalikkan tubuh Hilda menghadap ke arah bawah. Dia berpikir bahwa dengan cara seperti itu, mungkin pikirannya tidak akan terganggu. Hilda memang t

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 856

    Yoga merasa kewalahan. Adegan tadi memang sulit untuk dijelaskan, sepertinya tidak akan ada yang bisa memercayainya.Pada akhirnya, Yoga terpaksa mendorong Hilda dan berkata, "Pokoknya aku nggak bersalah, terserah kamu mau percaya apa nggak. Aku nggak punya banyak waktu untuk berdebat. Sampai jumpa.""Kusarankan sebaiknya kamu pulang ke Daruna secepatnya sebelum orang-orang Jepana kembali membuat masalah." Sambil berkata demikian, Yoga berbalik dan hendak pergi. Namun, mana mungkin Hilda akan membiarkannya pergi begitu saja?Hilda kembali menerjang ke arahnya. "Kamu cuma punya dua pilihan hari ini. Bunuh aku atau aku yang membunuhmu. Kalau nggak, kamu nggak akan bisa kabur."Yoga mulai panik. "Sialan, apa perlu sampai begitu? Memangnya seserius apa masalahnya?""Diam!" Hilda menangis terisak-isak. "Kesucianku cuma untuk Raja Agoy seorang. Memangnya kamu siapa sampai berani menyentuhku?"Yoga tercengang. "Raja Agoy? Kalau Raja Agoy yang merenggut kesucianmu, kamu nggak akan buat onar la

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status