Begitu berbalik, Yoga melihat sebuah jam saku yang bergoyang. Di mata Yoga, jam itu membesar. Makin dilihat, otak Yoga seperti akan meledak.Dalam sekejap, Yoga merasa linglung. Dia merasa pusing hingga akhirnya kehilangan kesadaran. Pemilik jam itu tidak lain adalah dukun Jepana yang sebelumnya.Ketika melihat Yoga terhipnosis, Akira menghela napas lega. Dia bertanya, "Gimana kondisinya sekarang?"Dukun itu menjawab, "Tenang saja, Pak. Dia sudah terhipnosis. Aku akan menjadikannya bonekaku."Akira merasa girang. Dia berseru, "Teknik hipnosis Jepana memang luar biasa! Nggak peduli sehebat apa pun orang Daruna, mereka nggak akan bisa melawan!""Pak, apa yang harus kita lakukan pada orang Daruna ini?" tanya dukun itu.Akira membalas, "Biarkan saja dulu, nyawanya masih berguna.""Eh? Sebentar, kenapa dia tiba-tiba tertawa? Bukannya dia sudah terhipnosis?" gumam dukun itu sambil menatap Yoga dengan heran.Yang dikatakannya tidak salah, Yoga memang tersenyum. Senyuman dingin itu sampai memb
Begitu mendengarnya, Wenny merasa sangat tidak nyaman. Kalau bukan karena kakeknya, Yoga tidak akan datang untuk menolongnya? Apakah statusnya begitu tidak penting di hati Yoga? Namun, mereka jelas-jelas terikat perjanjian pernikahan.Yoga mendapati ada yang aneh dengan tatapan Wenny. Dia segera mengalihkan topik. "Mana Hilda? Bukannya dia bersamamu? Kenapa dia nggak ada di sini?"Wenny memandang ke sekeliling dan tidak menemukan Hilda. Dia menyahut dengan panik, "Aku dan Hilda sama-sama dihipnosis. Kami nggak tahu apa yang terjadi."Berengsek, di mana kamu sembunyikan Hilda?" bentak Yoga kepada Akira."Tetsu membawa Hilda ke pertemuan Persatuan Negara-Negara untuk mengajukan warisan budaya," jawab Akira dengan jujur.Warisan budaya? Ekspresi Wenny berubah drastis. Dia menghardik, "Kamu memaksa kami memberi tahu informasi pengobatan tradisional Daruna supaya bisa menjadikannya warisan budaya Jepana?"Akira mengangguk. Saking emosinya, Wenny pun meninju dan menendang Akira. Dia berteria
Di bawah panggung, perwakilan Daruna pun tercengang mendengarnya. Jepana ingin mengajukan ilmu pengobatan tradisional sebagai warisan budaya mereka? Atas dasar apa? Ini namanya pencurian!Tetsu naik ke atas panggung. Dia berkata, "Ilmu pengobatan tradisional memiliki sejarah ribuan tahun di Jepana. Melalui upaya para dokter selama bertahun-tahun, kini pengobatan tradisional menjadi ilmu yang sangat luar biasa.""Pengobatan tradisional mementingkan pengamatan. Di beberapa aspek, pengobatan tradisional setara dengan pengobatan barat, bahkan bisa dibilang lebih hebat.""Contohnya, pengobatan barat membutuhkan pembedahan untuk beberapa penyakit. Hal ini hanya akan menimbulkan tekanan fisik dan mental bagi pasien. Tapi, pengobatan tradisional hanya butuh akupunktur. Dengan akupunktur, berbagai penyakit bisa disembuhkan."Orang-orang merasa ragu mendengarnya."Hanya dengan akupunktur penyakit bisa sembuh? Omong kosong.""Ya. Aku nggak bakal percaya, kecuali mereka bisa membuktikannya.""Meng
Charles memegang tangan Tetsu dengan antusias dan berkata, "Pak Tetsu, Anda ... Anda telah menyembuhkan penyakitku dan memberiku kehidupan baru! Ilmu medis ini bisa menyaingi pengobatan barat, bahkan telah melampauinya! Kalau pengobatan tradisional sampai hilang, ini benar-benar kerugian besar bagi umat manusia!"Semua orang yang berada di lokasi itu juga turut berdecak kagum."Hanya beberapa jarum saja telah menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh pengobatan barat. Ini benar-benar membuka wawasan semua orang!""Ini bukan ilmu medis, tapi sihir!""Benar kata Pak Charles, pengobatan tradisional nggak boleh sampai hilang! Aku mendukung pengajuan pengobatan tradisional sebagai warisan budaya dunia.""Aku juga mendukung sepenuhnya. Haeh, penyakit yang sudah lama menggangguku ini akhirnya bisa disembuhkan juga."Charles menceletuk, "Semua orang sudah menyaksikan sendiri seberapa hebatnya pengobatan tradisional Negara Jepana, bukan? Ayo berikan pendapat kalian.""Yang setuju
"Apa?!" Rama membelalakkan matanya dengan kaget, "Hilda ... kenapa kamu bisa ngomong seperti itu! Apa kamu tahu itu sama saja dengan mengkhianati negara! Orang lain boleh melakukan hal itu, tapi kamu ini cucu Kamal. Kenapa malah membela musuh?"Hilda berkata sekali lagi dengan nada dingin, "Aku warga Negara Jepana.""Kamu ...." Saking kesalnya, Rama hampir saja memuntahkan darah. Dia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya, lalu menoleh pada ketiga dewan lainnya."Kuharap kalian bertiga bisa menegakkan keadilan. Selama ini, kalian yang selalu mendekati Negara Daruna karena ingin membawa masuk pengobatan tradisional ke negara kalian. Kalian bisa membuktikan bahwa pengobatan tradisional adalah milik Negara Daruna!"Tiga tim delegasi besar malah berkata dengan sinis, "Sudahlah, Rama. Jangan buat onar lagi. Semua orang tahu jelas, Negara Daruna dan Jepana memang nggak pernah damai karena masalah sejarah. Tapi, ini bukan alasan bagimu untuk sengaja membuat keributan di sini.""K
"Kalau sampai gagal, bukan hanya akan memengaruhi perekonomian Negara Daruna, bahkan juga akan menurunkan posisi negara kita di kancah internasional. Negara Daruna nggak bisa menanggung malu seperti ini!"Rama langsung menurunkan perintah, "Kalian tenang saja. Kalau nggak bisa melindungi pengobatan tradisional, aku akan mengorbankan nyawaku di sini."Selanjutnya adalah masa penantian yang panjang. Rama mengutus bawahannya untuk menjemput 10 dokter terbaik di Negara Daruna. Jika bukan karena harus terus berada di lokasi, Rama sudah pasti akan pergi menjemput mereka sendiri.Namun setelah lama menunggu, sepuluh dokter terbaik itu masih tetap tidak kunjung tiba. Para hadirin di lokasi itu mulai kehilangan kesabaran.Kaisar Jepana berkata, "Rama, kalau Negara Daruna memang tulus mau mengutus orang untuk bertanding ilmu pengobatan, mereka seharusnya sudah tiba saat ini. Jangan-jangan, kalian nggak mengutus orang karena takut kalah, 'kan?"Rama membalas, "Akan coba kuhubungi mereka dan tanya
Rama menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. "Negara Daruna punya banyak praktisi pengobatan tradisional di Negara Jepana. Aku akan panggil beberapa orang datang sekarang. Siapa pun yang kupanggil pasti akan bisa mengalahkan kalian."Sambil berkata demikian, Rama telah bersiap-siap untuk menelepon. Kaisar Jepana langsung panik. Jika Rama benar-benar memanggil mereka dari Negara Jepana, rencananya akan hancur berantakan.Pada akhirnya, dia mulai mengeyel, "Sudah cukup! Kami sudah menunggu selama ini, sudah cukup toleran. Kamu masih mau kami terus menunggumu? Apa waktu kami ini begitu nggak berharga?""Pak Charles, kuharap Anda jangan terkena trik mereka untuk mengulur waktu. Sebaiknya cepat umumkan hasilnya. Masih ada banyak sekali negara yang mau mendaftarkan warisan budaya. Kalau Negara Daruna sampai mengganggu prosedurnya dan menunda waktu konferensi, ini akan memicu amarah publik."Sambil berkata demikian, Kaisar Jepana memberi isyarat pada tiga tim delegasi besar. Dia
Di saat Rama masih terdiam, Kaisar Jepana telah mendesak Charles untuk menstempel dokumen tersebut. Dengan demikian, pengobatan tradisional telah resmi menjadi milik Negara Jepana. Berita yang menggemparkan ini langsung tersebar di Negara Daruna.Seketika, suara protes bergemuruh di Negara Daruna."Dasar licik! Tak tahu malu! Negara Jepana mencuri pengobatan tradisional Daruna. Dasar pencuri!""Pengecut, nggak berguna! Diplomat Negara Daruna bahkan nggak bisa melindungi harta warisan leluhur kita? Pecundang!""Untuk apa mempertahankan pecundang yang cuma bisa terima gaji tapi kerja nggak becus? Pecat diplomatnya!""Kami protes!"Seketika, suara kecaman terhadap Rama jauh melampaui cercaan terhadap Jepana. Rama yang telah lanjut usia tentu saja tidak sanggup menerima tekanan seperti ini. Dia merasa sangat putus asa karena telah menjadi pendosa bagi negaranya sendiri.Kini, Rama hanya bisa menebus kesalahannya dengan mengorbankan nyawanya. Dia menatap Kaisar Jepana dengan penuh amarah, "
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D