Di saat Rama masih terdiam, Kaisar Jepana telah mendesak Charles untuk menstempel dokumen tersebut. Dengan demikian, pengobatan tradisional telah resmi menjadi milik Negara Jepana. Berita yang menggemparkan ini langsung tersebar di Negara Daruna.Seketika, suara protes bergemuruh di Negara Daruna."Dasar licik! Tak tahu malu! Negara Jepana mencuri pengobatan tradisional Daruna. Dasar pencuri!""Pengecut, nggak berguna! Diplomat Negara Daruna bahkan nggak bisa melindungi harta warisan leluhur kita? Pecundang!""Untuk apa mempertahankan pecundang yang cuma bisa terima gaji tapi kerja nggak becus? Pecat diplomatnya!""Kami protes!"Seketika, suara kecaman terhadap Rama jauh melampaui cercaan terhadap Jepana. Rama yang telah lanjut usia tentu saja tidak sanggup menerima tekanan seperti ini. Dia merasa sangat putus asa karena telah menjadi pendosa bagi negaranya sendiri.Kini, Rama hanya bisa menebus kesalahannya dengan mengorbankan nyawanya. Dia menatap Kaisar Jepana dengan penuh amarah, "
Mana mungkin dia akan membiarkan Rama menerima penghinaan seperti itu hingga mati di depan matanya? Yoga berjalan ke sisi Rama, lalu mengeluarkan sebuah Peremajaan. "Pak Rama, cepat minum Pil Peremajaan ini. Bisa menetralisir semua racun."Rama melambaikan tangannya, "Nak, aku nggak bisa melindungi pengobatan tradisional. Aku ini penjahat bagi Negara Daruna. Sekarang ini aku hanya bisa menebus kesalahanku dengan kematian. Bawa mereka semua pergi, jangan pedulikan aku ...."Yoga menghiburnya, "Tenang saja Pak Rama. Selama ada aku, nggak ada siapa pun yang bisa merebut pengobatan tradisional. Minum pil ini, serahkan sisanya padaku."Rama berkata, "Yoga, Jepana sudah menyogok tiga tim delegasi besar. Sekarang ini semua negara berpihak pada Jepana. Hanya kamu sendiri nggak akan bisa menang melawan mereka. Cepat pergi, jangan pedulikan aku lagi."Yoga malah tersenyum, "Tenang saja, Pak Rama. Mereka benar-benar nggak akan bisa menandingiku. Cepat minum obat ini."Melihat kegigihan Yoga, Rama
Kaisar Jepana berkata, "Mereka diam-diam mempelajari pengobatan tradisional Jepana dan mencuri rahasia negara kami. Nggak kuhukum mati saja sudah termasuk sangat murah hati. Sekarang kalian malah berani menggunakan mereka untuk menyalahkan kami? Dasar nggak tahu diri!""Haha!" Yoga seolah-olah mendengar lelucon paling menggelikan di dunia ini. Dia tak kuasa menahan tawa sambil berkata, "Kamu bilang mereka mencuri pengobatan tradisional Jepana? Benar-benar nggak tahu malu.""Mereka ini adalah pakar yang berada di puncak piramida pengobatan tradisional, sedangkan praktisi pengobatan tradisional dari Jepana, bahkan belum bisa disebut berada di dasar piramida. Apa yang mau mereka pelajari dari kalian? Cara bagaimana biar nggak tahu malu?"Kaisar Jepana akhirnya tidak bisa menahan diri lagi, "Yoga, kamu berulang kali menghina Jepana. Apa kamu benar-benar mengira kami ini mudah ditindas? Pak Charles, sebagai tuan rumah, aku berhak mengusirnya, 'kan?"Charles malah berkata, "Aku punya cara ba
"Baiklah." Charles kembali menoleh pada Kaisar Jepana, "Kaisar, bagaimana menurutmu?"Kaisar Jepana mengangguk. "Kami juga nggak masalah." Lagi pula, jika kedua pihak tidak bisa menyembuhkan penyakit orang itu, mereka akan dinyatakan seri. Tiba saatnya nanti, Jepana masih tetap akan unggul.Charles berkata, "Baiklah. Kalau begitu, ditetapkan begitu saja. Siapa di antara kalian yang mau mulai duluan?"Yoga memandang Kaisar Jepana. "Kalian saja duluan. Kalau kalian bisa sembuhkan dia, kami akan mengaku kalah dan menyerahkan pengobatan tradisional pada kalian."Kaisar Jepana memerintahkan Tetsu, "Tolong sembuhkan penyakit orang ini.""Baik," jawab Tetsu. Lagi pula, penyakit ini tidak akan bisa disembuhkan oleh kedua pihak. Jadi, lebih baik membiarkan Tetsu mencobanya, setidaknya bisa mendapatkan sedikit pengakuan.Tetsu berjalan mendekati pasien dan menanyakan kondisi penyakitnya dengan singkat, lalu berkata, "Sekarang aku akan menggunakan teknik akupunktur. Mungkin akan sedikit sakit, mo
Semua orang yang berada di lokasi itu langsung mengkritik Dion dan mengatakan bahwa dia telah membuat pasiennya menjadi koma.Kaisar Jepana berkata, "Kamu melakukan malpraktik di negaraku, aku berhak untuk menangkapmu. Ini adalah bentuk pertanggungjawabanku terhadap pasien dan negaraku sendiri. Pengawal, tangkap orang ini dan serahkan pada perwakilan negara pasien untuk menghukumnya."Petugas keamanan yang bertugas untuk menjaga keamanan langsung bergerak untuk menangkap Dion. Pada saat genting, pasien tiba-tiba berteriak, "Hentikan!"Ternyata pasien yang diobati Dion tadi tidak menjadi lumpuh. Bahkan, suaranya terdengar sangat lantang dan bersemangat.Di hadapan semua orang, pasien itu berdiri dengan gemetaran sambil menopang meja. Dengan antusias dan berlinang air mata, dia berkata, "Astaga. Ini kenyataan! Yang tadi itu bukan cuma khayalanku! Aku benar-benar bisa berdiri! Hahahaha!"Seketika, suasana menjadi gempar. Semua orang menatap pasien itu dengan takjub, bahkan banyak juga or
Pengobatan tradisional memang luas dan mendalam!Pasien itu berkata dengan lantang, "Aku percaya pengobatan tradisional adalah milik Negara Daruna. Aku sepenuhnya mendukung Negara Daruna dalam mengajukan pengakuan warisan dunia untuk pengobatan tradisional!"Beberapa negara kecil lainnya juga ikut menyatakan dukungan mereka terhadap Negara Daruna. Namun, sebagian besar negara lainnya masih bersikap netral. Mengingat besarnya kepentingan yang terlibat, mereka tidak berani mengambil keputusan sendiri. Semuanya masih bergantung pada sikap tiga tim delegasi besar.Charles menoleh pada Kaisar Jepana dan bertanya, "Kaisar, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang?"Saat ini, ekspresi Kaisar Jepana tampak sangat murung. Dengan terbata-bata, dia berkata, "Ini ... Tetsu, kamu saja yang jelaskan. Kenapa kamu nggak bisa menyembuhkan pasien, malah orang Negara Daruna yang mencuri ilmu kita ini yang berhasil menyembuhkannya?"Kaisar Jepana sedang berusaha mengulur waktu untuk mencari cara lainnya.T
Tatapan Hilda tampak kosong. Dia bahkan tidak melirik Yoga sama sekali. Saat Yoga memanggil namanya, dia juga tidak bereaksi sama sekali. Yoga membacakan "Mantra Iblis Hati" untuk membangunkan Hilda.Setelah terbangun, Hilda melihat ke sekitarnya dengan panik. "Hah? Di mana aku sekarang? Apa yang terjadi? Yoga? Kenapa kamu di sini?"Yoga menjelaskan, "Hilda, aku mau kamu bilang ke semua orang, dari mana kamu berasal?"Hilda menjawab dengan nada kesal, "Omong kosong, tentu saja Negara Daruna."Yoga bertanya lagi, "Tadi kamu bilang kamu dari Negara Jepana, apa yang terjadi sebenarnya?""Mana mungkin!" Hilda menyergah, "Semua leluhurku dari Negara Daruna, mana mungkin aku bilang asalku dari Jepana?"Yoga meneruskan pertanyaannya, "Coba bilang ke semua orang, apa yang telah kamu alami sebelumnya?"Hilda mengingat kembali kejadian sebelumnya dan menjawab, "Si Tetsu sialan itu menipuku ke Jepana untuk mencuri Teknik Arahat Delapan Jarumku. Karena nggak mau serahkan teknik itu, dia menghipnot
Semua peserta terkesiap mendengar ucapan Kaisar Jepana. Jika sampai dituduh sebagai "teroris", kemungkinan besar nyawa Yoga akan melayang. Tiga tim delegasi besar mengungkapkan pendapat mereka."Aku mendukung keputusan Kaisar Jepana.""Kalau sampai berani bersikap kasar di acara Persatuan Negara-Negara, sudah bisa dipastikan dia itu teroris.""Pak Charles, tolong turunkan perintahmu untuk membawanya ke pengadilan militer internasional. Kalau sampai membiarkannya bertindak sewenang-wenang, di mana harga diri Persatuan Negara-Negara? Dia berani menyerang petugas keamanan sekarang, selanjutnya mungkin berani membunuh kita."Charles menoleh pada Yoga dengan ekspresi rumit. Dia memang mendukung Negara Daruna, tetapi Yoga memang bersalah karena telah menyerang petugas keamanan. Memang benar yang dikatakan tiga tim delegasi besar, mereka tidak akan bisa memberi penjelasan pada publik jika tindakan Yoga ini tidak mendapat hukuman.Charles masih tampak ragu-ragu, sedangkan Kaisar Jepana mulai m
Awalnya, Jordi mengira formasi ini pasti bisa membunuh Bimo, tetapi tetap tidak ada kemajuan sedikit pun. Bimo ini masih tetap sulit untuk dibunuh, bahkan hampir berhasil menghancurkan formasinya. Jika formasi ini gagal, apa lagi yang bisa digunakannya untuk melawan Bimo?Dalam sekejap, Jordi berdiri diam di tempat dan tidak bergerak sedikit pun. Dia benar-benar sangat ketakutan dan merasa putus asa.Yoga tetap melawan boneka-boneka mayat itu sampai tidak bisa bergerak lagi dan tubuh mereka berserakan ke mana-mana."Kamu sudah siap untuk mati?" tanya Yoga sambil tersenyum sinis dan menatap Jordi dengan dingin."Kamu ...," teriak Jordi yang benar-benar kehilangan semangat bertarungnya, lalu mengendalikan semua benang merah dan menyuntikkannya ke dalam tubuh 15 boneka mayat itu. Boneka-boneka mayat yang langsung terlilit benang merah itu pun terlihat seperti mumi. Setelah itu, dia langsung berbalik dan melarikan diri.Yoga berniat untuk mengejar Jordi, tetapi dia langsung dihentikan oleh
"Apa ... yang telah kamu lakukan?" tanya Jordi yang tercengang saat melihat fenomena aneh di langit. Dia sama sekali tidak menyangka akan melihat pemandangan yang begitu mengerikan. Formasinya ini sepertinya benar-benar sudah tidak akan bertahan lagi."Aku sudah bilang formasimu ini nggak akan bisa melindungimu lagi," kata Yoga dengan dingin."Nggak, ini nggak mungkin," kata Jordi sambil menatap langit dengan bengong. Melihat satu per satu celah yang muncul di langit, hatinya merasa gelisah.Krak!Pada saat itu, muncul satu celah lagi dan seluruh formasinya pun mulai berguncang sampai ruangan di sekitar bergetar hebat.Jordi seolah-olah mulai menyadari kemampuan Bimo benar-benar luar biasa."Bagaimana kamu bisa melakukan ini?" tanya Jordi."Kamu pernah melihat kekuatan sebenarnya dari seorang kultivator raja?" kata Yoga dengan ambigu."Apa? Kultivator raja?" seru Jordi yang merasa terkejut serta panik dan ekspresinya juga makin muram.Kultivator raja adalah sosok yang sangat kuat, sehi
Setelah itu, mata semua orang membelalak dan tiba-tiba hidup kembali. Saat ini, mereka semua sudah menjadi boneka mayat. Jordi pun tertawa terbahak-bahak karena merasa sangat puas saat melihat hasil karyanya ini."Mana mungkin orang-orang yang pengecut ini pantas untuk mengikutiku. Kalau nggak ingin mati, aku sendiri yang akan membunuh kalian dan akhirnya kalian menjadi boneka mayatku. Mulai sekarang, tugas kalian adalah membunuh Bimo," kata Jordi sambil tertawa terbahak-bahak dan menunjuk ke arah Yoga.Dalam sekejap, 15 orang itu langsung berbaris dengan rapi. Mata mereka yang merah terlihat kosong dan menatap tajam ke arah Yoga. Satu per satu dari mereka penuh dengan aura membunuh dan siap untuk menghabisi target mereka di depan."Benar-benar ... sangat kejam," kata Yoga sambil menghela napas. Dia mengira mereka akan bersatu dan menyerangnya bersama-sama. Pada akhirnya, mereka memang bersatu, tetapi karena mereka semua dibunuh oleh Jordi."Serang!" perintah Jordi.Setelah itu, 15 bon
Jordi muncul di atas menara lonceng dan mengamati ke arah bawah dengan tenang. Tatapannya terlihat datar dan ekspresi tenang, seolah-olah meremehkan segalanya.Dalam sekejap, mata semua orang yang berada di sana membelalak dan melihat ke atas dengan ekspresi tidak percaya."Tuan Jordi, kenapa kamu keluar?""Bimo ini benar-benar luar biasa, kamu harus hati-hati.""Sebagai pusat informasi, kamu adalah sosok yang sangat penting dan nggak boleh terjadi apa-apa padamu."Semua orang segera membujuk Jordi dengan sangat cemas."Singkirkan wajah kalian itu, membuatku merasa jijik," marah Jordi dengan dingin. Dia sudah melihat segalanya tadi, termasuk dengan sekelompok orang ini yang bertindak dengan sangat memalukan demi bertahan hidup. Hal ini sama sekali tidak mencerminkan semangat seorang Pelindung Kebenaran.Mendengar perkataan itu, para tetua dan jenderal besar yang berada di sana semuanya menundukkan kepala. Mereka semua merasa gugup, tetapi mereka juga tidak berdaya. Bagaimanapun juga, m
"Apa?" Setelah mendengar kata-kata itu, wajah semua orang di tempat langsung berubah menjadi pucat pasi. Mereka sangat ketakutan dan gelisah. Bisa-bisanya ketahuan? Bagaimana mungkin rahasia ini bisa bocor? Dalam sekejap, semua orang menjadi panik. Mereka tanpa sadar melirik ke arah menara lonceng."Oh?" Yoga pun tertawa. Nada suaranya terdengar terkejut sekaligus puas.Yoga sebenarnya hanya meminta Winola dan Sutrisno untuk menjauh darinya, tetapi tak disangka mereka malah menemukan sesuatu yang sangat penting. Yoga perlahan mendongak dan menatap ke arah atas, tepat ke lokasi menara lonceng."Kalian jangan bicara sembarangan! Nggak mungkin ada apa-apa di menara lonceng itu!""Benar, tindakan kalian ini adalah pengkhianatan terhadap Bimo! Nggak mungkin pusat formasi ada di sana!""Kalian sungguh keji! Kalian mau mengalihkan perhatian Bimo ya? Pusat formasi yang sebenarnya jelas bukan di sana!"Para tetua dan jenderal mulai berteriak panik. Mereka coba meyakinkan Yoga dengan berbagai
"Kalian semua mau mati ya?" Yoga melontarkan pertanyaan dengan nada tenang. Matanya menyapu seluruh orang di tempat itu satu per satu. Wajahnya tetap datar tanpa emosi.Semua orang langsung menutup mulut. Tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun. Mereka tahu jika Bimo murka, konsekuensinya bukan hanya kematian, melainkan siksaan yang lebih buruk dari mati.Di saat itulah, Yoga memandang pria di hadapannya dengan tenang. Tanpa berkata sepatah kata pun, dia melayangkan tendangan. Tindakannya membuat pria tersebut terpental.Namun, Yoga sama sekali tidak berniat membunuhnya. Baginya, membunuh pria itu hanya akan menjadikannya salah satu dari boneka dalam formasi ini. Itu hanya akan menambah bebannya. Hal terpenting saat ini adalah menemukan pusat formasi."Hahaha! Aku hidup! Aku benar-benar masih hidup!" seru jenderal itu sambil tertawa terbahak-bahak penuh kegirangan. Wajahnya berseri-seri. Dia tidak mampu menyembunyikan rasa lega yang luar biasa.Mampu bertahan hidup di bawah
Hukum alam semesta akan memberikan tekanan jika itu terjadi. Yoga harus tetap waspada. Retakan-retakan di langit adalah hasil dari kekuatan hukum tersebut.Hukum alam semesta telah merasakan keberadaan Yoga sehingga langsung mencarinya tanpa ragu. Bahkan, formasi besar yang mengurung tempat ini pun tak mampu menghentikannya."Sepertinya aku harus sedikit menahan diri," gumam Yoga perlahan.Bimo menambahkan, "Cuma sedikit lagi doang. Meski kekuatanmu mampu menembus level kultivator raja, mana boleh kamu bertindak serampangan begini?""Aku tahu," jawab Yoga singkat, tanpa banyak bicara lagi. Kemudian, dia menoleh ke arah jenderal yang gemetar ketakutan dalam genggamannya. Kakinya bahkan hampir tak mampu menopang tubuhnya."Cepat katakan! Kalau nggak, aku akan menjadikanmu seperti mayat boneka itu, lalu menghancurkanmu hingga menjadi serpihan!" ancam Yoga dengan suara dingin."Aku akan kasih tahu semuanya!" balas jenderal itu sambil buru-buru mengangguk. Ketakutan dan emosinya sudah tak t
Wajah jenderal itu langsung memucat. Dia berseru panik dengan nada penuh ketakutan, "Aku ... aku akan bilang! Jangan bunuh aku!"Saat ini, yang tersisa dalam pikiran jenderal itu hanyalah keinginan untuk bertahan hidup. Dia telah sepenuhnya melupakan tanggung jawab sebagai Pelindung Kebenaran yang seharusnya menjaga keadilan.Jenderal itu tidak ingin mati, apalagi mengalami nasib seperti orang yang sudah menjadi boneka itu. Di bawah kendali formasi, dia mungkin tidak akan mati ataupun hancur, tetapi akan kehilangan kesadaran sepenuhnya. Apa gunanya hidup seperti itu? Itu bukan kehidupan yang layak.Pada saat yang sama, suara keras menggema dari kejauhan."Dasar pengkhianat! Apa yang kamu bilang barusan? Dengan sikap seperti itu, apa kamu pantas disebut Pelindung Kebenaran?""Kamu sama sekali nggak layak jadi Pelindung Kebenaran. Kamu cuma sampah!""Dasar berengsek, apa kamu mau mati? Beraninya mengkhianati kami!"Permohonan jenderal itu langsung memancing amarah orang-orang di sekitarn
"Hahaha! Bimo, akhirnya kamu mengalami ini juga!""Sekarang, gimana kamu bisa bertarung? Bersiaplah untuk mati!""Nggak peduli apa yang kamu lakukan, hari ini kamu nggak akan bisa kabur. Kematian sudah pasti menjadi akhirmu!"Suara-suara penuh keyakinan itu terdengar jelas di telinga Yoga. Dia agak mengernyit dan menatap dingin ke arah mereka.Yoga agak memiringkan kepala, lalu mengejek sambil menyeringai, "Kalian ini benar-benar terlalu berisik. Sepertinya kalian juga mau jadi boneka ya?"Sekejap kemudian, suasana berubah drastis. Semua orang terdiam, tak ada yang berani bicara lagi. Mereka tahu betul bahwa mereka tidak ingin mati.Sebab begitu mati, mereka akan dikendalikan oleh formasi ini. Mereka akan menjadi makhluk mengerikan yang tak bisa mati dan dihancurkan, kecuali semua makhluk hidup di dalam formasi ini sudah kehilangan nyawa.Yoga mengalihkan targetnya. Dia langsung menuju ke arah orang-orang yang tersisa sambil berujar, "Ya sudah. Kalau begitu seperti yang kalian inginkan