"Baiklah." Charles kembali menoleh pada Kaisar Jepana, "Kaisar, bagaimana menurutmu?"Kaisar Jepana mengangguk. "Kami juga nggak masalah." Lagi pula, jika kedua pihak tidak bisa menyembuhkan penyakit orang itu, mereka akan dinyatakan seri. Tiba saatnya nanti, Jepana masih tetap akan unggul.Charles berkata, "Baiklah. Kalau begitu, ditetapkan begitu saja. Siapa di antara kalian yang mau mulai duluan?"Yoga memandang Kaisar Jepana. "Kalian saja duluan. Kalau kalian bisa sembuhkan dia, kami akan mengaku kalah dan menyerahkan pengobatan tradisional pada kalian."Kaisar Jepana memerintahkan Tetsu, "Tolong sembuhkan penyakit orang ini.""Baik," jawab Tetsu. Lagi pula, penyakit ini tidak akan bisa disembuhkan oleh kedua pihak. Jadi, lebih baik membiarkan Tetsu mencobanya, setidaknya bisa mendapatkan sedikit pengakuan.Tetsu berjalan mendekati pasien dan menanyakan kondisi penyakitnya dengan singkat, lalu berkata, "Sekarang aku akan menggunakan teknik akupunktur. Mungkin akan sedikit sakit, mo
Semua orang yang berada di lokasi itu langsung mengkritik Dion dan mengatakan bahwa dia telah membuat pasiennya menjadi koma.Kaisar Jepana berkata, "Kamu melakukan malpraktik di negaraku, aku berhak untuk menangkapmu. Ini adalah bentuk pertanggungjawabanku terhadap pasien dan negaraku sendiri. Pengawal, tangkap orang ini dan serahkan pada perwakilan negara pasien untuk menghukumnya."Petugas keamanan yang bertugas untuk menjaga keamanan langsung bergerak untuk menangkap Dion. Pada saat genting, pasien tiba-tiba berteriak, "Hentikan!"Ternyata pasien yang diobati Dion tadi tidak menjadi lumpuh. Bahkan, suaranya terdengar sangat lantang dan bersemangat.Di hadapan semua orang, pasien itu berdiri dengan gemetaran sambil menopang meja. Dengan antusias dan berlinang air mata, dia berkata, "Astaga. Ini kenyataan! Yang tadi itu bukan cuma khayalanku! Aku benar-benar bisa berdiri! Hahahaha!"Seketika, suasana menjadi gempar. Semua orang menatap pasien itu dengan takjub, bahkan banyak juga or
Pengobatan tradisional memang luas dan mendalam!Pasien itu berkata dengan lantang, "Aku percaya pengobatan tradisional adalah milik Negara Daruna. Aku sepenuhnya mendukung Negara Daruna dalam mengajukan pengakuan warisan dunia untuk pengobatan tradisional!"Beberapa negara kecil lainnya juga ikut menyatakan dukungan mereka terhadap Negara Daruna. Namun, sebagian besar negara lainnya masih bersikap netral. Mengingat besarnya kepentingan yang terlibat, mereka tidak berani mengambil keputusan sendiri. Semuanya masih bergantung pada sikap tiga tim delegasi besar.Charles menoleh pada Kaisar Jepana dan bertanya, "Kaisar, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang?"Saat ini, ekspresi Kaisar Jepana tampak sangat murung. Dengan terbata-bata, dia berkata, "Ini ... Tetsu, kamu saja yang jelaskan. Kenapa kamu nggak bisa menyembuhkan pasien, malah orang Negara Daruna yang mencuri ilmu kita ini yang berhasil menyembuhkannya?"Kaisar Jepana sedang berusaha mengulur waktu untuk mencari cara lainnya.T
Tatapan Hilda tampak kosong. Dia bahkan tidak melirik Yoga sama sekali. Saat Yoga memanggil namanya, dia juga tidak bereaksi sama sekali. Yoga membacakan "Mantra Iblis Hati" untuk membangunkan Hilda.Setelah terbangun, Hilda melihat ke sekitarnya dengan panik. "Hah? Di mana aku sekarang? Apa yang terjadi? Yoga? Kenapa kamu di sini?"Yoga menjelaskan, "Hilda, aku mau kamu bilang ke semua orang, dari mana kamu berasal?"Hilda menjawab dengan nada kesal, "Omong kosong, tentu saja Negara Daruna."Yoga bertanya lagi, "Tadi kamu bilang kamu dari Negara Jepana, apa yang terjadi sebenarnya?""Mana mungkin!" Hilda menyergah, "Semua leluhurku dari Negara Daruna, mana mungkin aku bilang asalku dari Jepana?"Yoga meneruskan pertanyaannya, "Coba bilang ke semua orang, apa yang telah kamu alami sebelumnya?"Hilda mengingat kembali kejadian sebelumnya dan menjawab, "Si Tetsu sialan itu menipuku ke Jepana untuk mencuri Teknik Arahat Delapan Jarumku. Karena nggak mau serahkan teknik itu, dia menghipnot
Semua peserta terkesiap mendengar ucapan Kaisar Jepana. Jika sampai dituduh sebagai "teroris", kemungkinan besar nyawa Yoga akan melayang. Tiga tim delegasi besar mengungkapkan pendapat mereka."Aku mendukung keputusan Kaisar Jepana.""Kalau sampai berani bersikap kasar di acara Persatuan Negara-Negara, sudah bisa dipastikan dia itu teroris.""Pak Charles, tolong turunkan perintahmu untuk membawanya ke pengadilan militer internasional. Kalau sampai membiarkannya bertindak sewenang-wenang, di mana harga diri Persatuan Negara-Negara? Dia berani menyerang petugas keamanan sekarang, selanjutnya mungkin berani membunuh kita."Charles menoleh pada Yoga dengan ekspresi rumit. Dia memang mendukung Negara Daruna, tetapi Yoga memang bersalah karena telah menyerang petugas keamanan. Memang benar yang dikatakan tiga tim delegasi besar, mereka tidak akan bisa memberi penjelasan pada publik jika tindakan Yoga ini tidak mendapat hukuman.Charles masih tampak ragu-ragu, sedangkan Kaisar Jepana mulai m
Yoga menggerutu dengan kesal. Setelah membujuk mereka untuk pergi, Rama berjalan ke hadapan Yoga dan berkata, "Yoga, aku nggak setuju kamu gunakan kekerasan, tapi kamu sudah membantuku melampiaskan kekesalan. Kalaupun harus mengorbankan nyawaku, aku tetap akan melindungimu hari ini."Yoga bertanya dengan tenang, "Pak Rama, kamu tahu kenapa aku nggak menyuruhmu pergi?""Kenapa?" tanya Rama."Aku nggak akan membuatmu ditampar sia-sia. Aku akan balaskan dendammu."Rama langsung panik. Dia yakin, Yoga akan melakukan apa yang dikatakannya. Jika Yoga benar-benar memukul Kaisar Jepana, situasinya akan jadi semakin rumit. Rama terus membujuk Yoga untuk tidak bersikap kasar.Namun, dilihat dari ekspresi Yoga, sepertinya dia tidak akan menerima nasihat Rama.Tak lama kemudian, terdengar keributan dari luar pintu. Pasukan besar bersenjata lengkap masuk dan segera mengepung tempat itu. Pemimpinnya adalah Jenderal Guber dari pasukan penjaga perdamaian.Jenderal Gober adalah salah satu dari 10 jende
Yoga menjawab dengan tenang, "Ada yang merebut barang milikku, jadi aku datang untuk mengambilnya kembali.""Apa?!" Jenderal Gober marah besar, "Siapa yang berani merebut barangmu? Sudah bosan hidup ya? Siapa orangnya? Beri tahu aku, aku akan mengambilnya kembali untukmu."Yoga menimpali, "Bukan hanya merebut barangku, dia bahkan menuduhku dan menyuruh orang untuk menghabisiku."Jenderal Gober semakin marah. "Sialan. Seumur hidup ini aku belum pernah dengar ada yang begitu tak tahu malu! Siapa orangnya? Tunggu dulu ...."Jenderal Gober tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya, "Tuan, kamu bilang orang itu menyuruh seseorang untuk menghabisimu .... Jangan-jangan yang disuruhnya itu aku?"Yoga mengangguk."Berengsek!" Jenderal Gober langsung memaki, "Aku adalah orang yang penuh integritas selama ini dan nggak pernah membela kejahatan!"Gober melemparkan pandangan tajam pada tiga tim delegasi besar dan bertanya, "Kalian yang merebut barang milik penyelamatku? Cepat kembalikan. Kalau nggak,
"Cepat tangkap pemberontak ini dan bawa ke pengadilan militer internasional! Kalau nggak kuhukum kalian hari ini, mau taruh ke mana harga diri Persatuan Negara-Negara?"Namun, anggota pasukan penjaga perdamaian yang tidak tunduk kepada Jenderal Gober juga tidak bergerak, seolah-olah mereka tidak mendengar perintahnya. Tiga tim delegasi besar marah besar, "Kenapa masih belum gerak juga? Apa kalian juga mau memberontak?""Kalau masih nggak mau turun tangan, jangan salahkan aku menghukum kalian dengan hukum internasional!"Detik berikutnya, para pasukan yang belum berlutut ini malah bertekuk lutut pada Yoga. "Hormat kepada Raja Agoy yang perkasa. Kami akan setia mengabdi pada Raja. Mohon turunkan perintah Anda!"Ucapan mereka bagaikan bom yang dilemparkan ke permukaan air yang tenang sehingga membuat semua orang gempar.Raja Agoy yang perkasa! Mereka memanggilnya sebagai Raja Agoy yang perkasa! Ternyata Raja Agoy yang terkenal itu adalah warga Negara Daruna! Yang paling mengejutkan lagi a
Tampaknya pria itu ingin lebih teliti mengamati siapa Yoga sebenarnya. Yoga melemparkan sebuah benda kecil dengan santai, lalu berujar, "Berikan ini pada pengurus kalian. Dia pasti akan datang menemuiku."Pria itu menangkap benda tersebut. Begitu melihatnya, dia langsung terkejut hingga terperanjat. Matanya membelalak, sementara pupilnya mengecil. Benda itu ... adalah besi hitam."Oke, aku akan segera mengurusnya!" balas pria itu. Dia tidak berani membuang waktu, melainkan langsung berbalik dan pergi dengan langkah cepat.Melihat pria itu yang tergesa-gesa, Yoga tersenyum dingin penuh ejekan. Hanya sepotong kecil besi hitam saja sudah membuatnya begitu heboh. Padahal, Yoga memiliki seluruh makam yang dipenuhi dengan besi hitam.Bimo memperingatkan, "Eh, benda ini sangat berharga. Jangan sampai menarik perhatian orang yang punya niat jahat!"Yoga membalas tak acuh, "Nggak masalah. Lagian, aku nggak punya barang lain."Bimo menimpali, "Kamu benar-benar belum memahami betapa pentingnya be
"Tenang saja!" balas Yoga dengan penuh percaya diri. Dia tersenyum lebar sambil memberi isyarat dengan tangannya.Hanya saja, Sutrisno merasa gelisah saat melihat senyuman itu. Dia merasa ada sesuatu yang tidak beres, seolah-olah dirinya telah dijebak. Pasti semua ini tidak sesederhana seperti yang Yoga katakan."Ayo, ikut aku pulang!" gumam Sutrisno pelan sambil terus memperhatikan Yoga, bahkan menyisakan sedikit kewaspadaan dalam hatinya. Dia berpikir apakah dirinya sudah benar-benar dijebak?Di sisi lain, Yoga terlihat santai dan tidak peduli. Dia ikut pergi bersama Sutrisno. Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah kompleks hunian. Tempat itu penuh dengan deretan vila mewah yang jelas bernilai fantastis."Ini salah satu rumahku. Kamu bisa tinggal di sini untuk sementara waktu. Tapi ingat, jangan sekali-kali berkeliaran sembarangan. Kalau sampai ketahuan bahwa Keluarga Salim melindungimu, itu akan membawa masalah besar bagi kami!" ucap Sutrisno seraya menatap Yoga dengan serius.Sut
Yoga berkata, "Begitu juga dengan sebaliknya, 'kan? Dunia kultivator kuno juga bisa memusnahkan dunia bela diri kuno."Bimo membalas, "Bisa dibilang begitu. Tapi, sekarang kamu sudah mencapai kultivator raja, jadi harus lebih berhati-hati."Yoga kembali berkata, "Aku mengerti. Sekarang auramu terus menyebar, aku harus segera mencari caranya."Bimo berkata, "Baguslah kalau kamu ingat itu."Setelah terdiam sejenak, Yoga melihat ke sekeliling karena tidak tahu harus pergi ke mana. Jika tadi perjalanannya tidak tertunda sebentar, dia bisa pergi bersama dengan Winola. Namun, sekarang dia sudah berhasil masuk ke sini, dia tentu saja tidak akan pergi ke rumah Keluarga Bramasta lagi. Jika tidak, dia harus berdiskusi dengan mereka tentang pertunangannya dengan Winola."Oh ya!" Yoga teringat dengan sesuatu dan segera menelepon Sutrisno. Bagaimanapun juga, orang ini masih bisa membantunya.Sutrisno berkata, "Kamu sudah masuk ya? Aku dengar ada masalah di pintu masuk."Yoga berkata, "Kamu datang j
Aura yang sangat kuat menyebar ke seluruh tempat dan terus menghancurkan segalanya, membuat semua orang terkejut.Yoga yang menerima kekuatan dari hukum alam semesta, merasakan kekuatan itu terus mengalir di dalam tubuhnya dengan makin kuat. Dia membuka pintu yang tertutup itu dengan satu gerakan dan berdiri di dalamnya, lalu menoleh ke belakang. Langit sudah kembali tenang, sehingga dia tidak perlu mengkhawatirkan efek samping dari kekuatan kultivator raja.Pemimpin penjaga gerbang itu tercengang dan menatap Yoga dengan bingung. Ekspresinya terlihat kaku dan sulit untuk kembali tenang.Apa yang terjadi? Apa yang dilakukan anak ini? Dari mana asalnya perasaan menekan yang sangat kuat ini? Mengapa kekuatan ini sangat mirip dengan kekuatan kultivator raja?Pemimpin penjaga gerbang itu merasa sangat tidak tenang dan sulit untuk mengendalikan dirinya. Keringatnya mengalir dengan deras, seolah-olah kehilangan kendali atas dirinya. Setetes darah mengalir keluar dari mulutnya, lalu menyemprot
Formasi di tanah tiba-tiba meledak, lalu cahaya-cahaya emas bermunculan dari permukaan tanah dan menyerbu ke arah Yoga.Boom boom boom!Setelah itu, cahaya-cahaya emas itu pun terus menyerang Yoga dengan kecepatan yang luar biasa, membuat orang yang melihatnya tertegun. Kecepatan itu bahkan sulit untuk dilihat dengan mata orang biasa.Namun, Yoga hanya menggaruk telinganya dengan santai dan terlihat agak kesal. Formasi ini hanya trik sampah baginya, bahkan formasi dari Pelindung Kebenaran pun dia tidak takut. Dia hanya berdiri dengan diam di tempatnya dan tubuhnya kembali dikelilingi petir.Boom!Cahaya-cahaya emas dari formasi yang menyerang semuanya malah dimusnahkan oleh petir di tubuh Yoga. Dalam sekejap, semuanya berubah menjadi hampa."Apa?" Pemimpin penjaga gerbang itu langsung mundur selangkah dengan ekspresi terkejut. Dia tidak menyangka serangan dari formasi itu ternyata sama sekali tidak berpengaruh terhadap Yoga."Apa yang sebenarnya ada di dalam tubuhmu?" tanya pemimpin it
Benar-benar ingin menerobos masuk gerbang ini?Dalam sekejap, mata semua penjaga gerbang membelalak dan ekspresi mereka terlihat sangat terkejut. Mereka tidak menyangka Yoga benar-benar berani bertindak. Yoga bahkan melakukan semua itu sendirian, tanpa bantuan dari Keluarga Bramasta."Kamu ini benar-benar nggak tahu diri," teriak pemimpin penjaga gerbang itu dengan nada yang dingin.Ekspresi para penjaga gerbang lainnya pun terlihat serius dan menatap Yoga dengan tajam. Mereka penuh dengan aura membunuh dan bersiap untuk membunuh Yoga."Huh. Ayo maju," kata Yoga dengan angkuh dan menatap semua penjaga gerbang itu dengan dingin. Saat itu, dia terlihat penuh dengan tekad dan wibawa."Serang!"Seiring dengan perintah pemimpin itu, semua orang yang berada di tempat itu langsung menyerbu. Mereka terlihat sangat bersemangat dan ingin segera membunuh Yoga. Kecepatan mereka juga sangat luar biasa.Swish swish swish!Setelah para penjaga gerbang itu menyerbu dan mengepung Yoga, salah seorang da
"Nggak perlu meminta maaf. Kalian masuk dulu, aku akan menyusul nanti," kata Yoga sambil tersenyum dengan tenang dan terlihat santai, seolah-olah hal ini sama sekali tidak memengaruhinya."Nggak perlu menghiburku. Ini mungkin terakhir kalinya kita bertemu, aku ...," kata Winola dengan mata yang berkaca-kaca dan hati yang terasa sangat sakit. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu memberanikan diri untuk mendekat dan mencium bibir Yoga dengan lembut.Seluruh tubuh Yoga langsung bergetar saat merasakan sentuhan yang lembut itu. Ini ....Orang-orang di sekitar yang melihat adegan itu pun terpesona dan iri. Winola adalah wanita yang terkenal kecantikannya di dunia kultivator kuno, malah diam-diam menaruh hati pada seorang pria dari dunia bela diri kuno.Beberapa saat kemudian, Winola melepaskan ciumannya dari Yoga dengan wajah yang memerah. Dia menatap Yoga dengan ekspresi tulus dan berkata dengan nada lembut, "Setelah berpisah, kita mungkin nggak akan bertemu lagi dan pertunangan kita juga m
Winola sudah menduga perjalanan mereka pasti akan menghadapi hambatan di sini. Bagaimanapun juga, semua penjaga gerbang ini adalah orang yang hanya mementingkan keuntungan saja. Sekarang dia membawa orang baru untuk kembali, para penjaga ini pasti akan mempersulitnya.Melihat isi dari bungkusan yang diberikan Winola, pemimpin itu akhirnya tersenyum dengan puas."Baiklah, silakan lewat," kata pemimpin itu sambil memberikan isyarat dengan menganggukkan kepala.Winola menghela napas lega, lalu menatap Yoga dan berkata, "Ayo pergi."Yoga pun merespons dan bersiap untuk pergi.Namun, ada seseorang tiba-tiba mendekat dengan terburu-buru dan berbisik di telinga pemimpin itu.Setelah itu, pemimpin itu kembali mengalihkan pandangannya ke arah Yoga. Dia tertegun sejenak, lalu matanya langsung membelalak."Berhenti!" teriak pemimpin itu dengan marah."Apa?" tanya Winola dengan terkejut dan secara refleks menatap pemimpin itu.Semua anggota Keluarga Bramasta pun langsung waspada, mengira akan terj
Perasaan senang terpancar jelas di wajah Winola. Dia menatap Yoga dengan sangat bersemangat, lalu menganggukkan kepala. Dia segera mulai bersiap-siap dan membawa Yoga serta para bawahan dari Keluarga Bramasta di dunia bela diri kuno untuk berangkat.Berita tentang Keluarga Bramasta yang mengundang Bimo segera menyebar sampai ke telinga Sutrisno dan membuatnya merasa sangat iri. Dia segera menelepon Yoga dan bahkan menawarkan diri untuk ikut bergabung dalam perjalanan itu. Setelah Bimo bertamu ke rumah Keluarga Bramasta di dunia kultivator kuno, dia akan mengundang Bimo bertamu ke rumah Keluarga Salim juga.Lagi pula, sudah bertamu ke satu keluarga, Yoga merasa tidak ada salahnya untuk bertamu ke satu keluarga lagi. Ini adalah kesempatan untuk menjalin hubungan dengan Keluarga Salim juga, mungkin saja kelak mereka bisa bekerja sama untuk melawan Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma. Dia pun setuju untuk bertamu, tetapi tidak bisa pulang bersama karena dia tidak ingin menambah masalahnya.