Ambar segera bertanya, "Pak Ulwan, kamu jadi mengundang para selebritas? Cepat persilakan mereka masuk. Dengan kehadiran mereka, kita mungkin bisa mengatasi masalah ini dengan lebih mudah."Ulwan menyahut, "Kalian nggak mengerti. Kalau para selebritas itu datang, situasi hanya akan makin kacau. Kedatangan mereka akan membuat pengaruh konferensi pers ini makin besar. Kalau ceroboh sedikit saja, reputasi produk baru kita bisa menjadi buruk dan sulit untuk dipulihkan.""Eh? Jadi, gimana sekarang?" Wajah Karina tampak pucat. Jika produk baru ini hancur di tangannya, Karina akan merasa sangat bersalah untuk seumur hidup.Ulwan berucap, "Kita harus membatalkan konferensi pers dulu. Jangan sampai masalah ini menjadi makin buruk. Prioritas kita adalah mempertahankan reputasi produk baru. Setelah situasi lebih stabil, kita baru luncurkan produk baru.""Hais, gimana lagi." Karina menghela napas dengan tidak berdaya.Tiba-tiba, Yoga maju dan berkata, "Karina, nggak usah pedulikan mereka. Mereka s
Apa mungkin Ulwan menyiapkan produk baru itu terlebih dahulu, lalu memberikannya kepada mereka? Ya, pasti seperti itu. Setelah memikirkan ini, Karina menjadi makin berterima kasih kepada Ulwan.Selanjutnya, ada makin banyak selebritas yang datang. Mereka semua datang bukan hanya karena Vania, tetapi juga karena kualitas produk baru ini. Mereka ingin mendapatkan Sari Kristal secepat mungkin.Begitu tiba, semuanya sibuk memuji kualitas Sari Kristal. Masker mahal yang mereka beli selama ini bahkan kalah telak.Para selebritas ini memiliki pengaruh besar. Begitu dimulai, konferensi pers ini langsung menjadi trending topic.Setelah menjamu para selebritas, Karina melirik para pembuat onar itu dengan dingin dan berucap, "Kalian terus mengatakan produk baru kami bermasalah, tapi para selebritas ini sudah berbicara di atas podium. Apa mungkin mereka berbohong?"Orang-orang itu seketika panik. Seorang wanita paruh baya memberanikan diri untuk berkata, "Tapi, wajah kami menjadi seperti ini karen
Namun, Yoga langsung memahaminya dan menatap Ulwan. Ulwan tampak menyeringai menatap Yoga. Tanpa perlu diragukan lagi, semua ini sudah pasti rencana Ulwan.Yoga pun menanggapinya dengan senyuman dingin. Pria ini sudah mendekati kematian, tetapi tidak tahu apa-apa. Sungguh menyedihkan!Di sisi lain, Ambar yang memercayai para pembuat onar itu sontak naik pitam. Dia menunjuk Yoga sambil memaki, "Makanya aku heran kenapa orang-orang ini tiba-tiba datang, ternyata kamu yang menginstruksi mereka! Dasar bajingan! Kamu ingin melihat kami bangkrut, ya? Aku menyesal sudah menerimamu 5 tahun lalu!"Gatot mengepalkan tangannya sambil memekik, "Yoga, kalau aku masih melihatmu dalam 10 detik, jangan salahkan aku bertindak kejam!"Yoga tidak terkejut dengan reaksi kedua orang ini. Dia menatap Karina, lalu bertanya, "Karina, kamu percaya padaku nggak?"Karina menyahut dengan lelah, "Aku percaya padamu. Tapi, apa kamu bisa membawa mereka pergi dulu? Konferensi pers ini sangat penting bagiku, aku nggak
Karina merasa bingung mendengarnya. Dia menyahut, "Biarkan saja dia pergi, apa hubungannya dengan kalian?"Vania menjelaskan, "Pertama, kami diundang oleh Pak Kusuma. Kedua, formula itu dari Pak Kusuma. Jadi, menurutmu apa ada hubungannya?""Apa?" Karina sontak membeku di tempat. Ternyata formula itu diberikan oleh Yoga. Bagaimana bisa dia punya kemampuan sehebat itu? Parahnya, Karina malah mengusir seseorang yang sudah tulus membantunya."Apa yang telah kita lakukan? Kita sudah kelewatan tadi." Ambar yang selalu berkonflik dengan Yoga bahkan merasa bersalah sekarang.Karina segera menelepon Yoga karena ingin meminta maaf, tetapi Yoga tidak menerima panggilan. Saking paniknya, Karina meneteskan air mata dan bergumam, "Yoga, maafkan aku ...."Di sisi lain, Ulwan menghajar Andy hingga setengah mati. Sesudah itu, dia menatap Karina dengan galak dan berkata, "Bu Karina, jangan lupa aku punya 30% saham Perusahaan Farmasi Avanti. Aku jamin, aku akan menguasai seluruh perusahaanmu dalam waktu
Gatot berkata dengan kesal, "Apa kubilang? Mana mungkin Yoga sehebat itu. Kalau dia memang hebat, dia nggak mungkin menumpang 5 tahun di rumah kita!""Menurutku, pemilik Perusahaan Farmasi Hansa pasti menyuruh Yoga menyerahkan formula itu kepada kita. Tapi, Yoga ingin mendapat pujian sehingga mengeklaim formula itu darinya," ujar Ambar.Gatot merasa heran. "Kenapa Pak Kusuma menyuruh Yoga menyerahkan formula itu kepada kita?""Sudah pasti Yoga mengaku sebagai mantan suami Karina .... Ini gawat! Karina, kalau Yoga memberi tahu Pak Kusuma kamu adalah mantan istrinya, apa hal ini akan memengaruhi citramu? Sebaiknya kamu jauhi Yoga, jangan sampai Pak Kusuma salah paham," ucap Ambar.Karina hanya diam seribu bahasa. Apa benar seperti itu? Apa mungkin Yoga adalah bos Perusahaan Farmasi Hansa?Meskipun demikian, konferensi pers ini termasuk sukses. Dengan dukungan Vania dan lainnya, Sari Kristal mulai menjadi terkenal. Selanjutnya, mereka harus fokus pada produksi masker.Adapun 30% saham itu
Ulwan mengeluarkan ponsel Vania dan menelepon Yoga, "Yoga, kalau kamu nggak mau Vania mati, segera hentikan pengejarannya!"Di sisi lain telepon itu, jantung Yoga berdegup kencang hingga sontak menghentikan langkahnya."Ulwan, ternyata kamu memang bermasalah! Sebaiknya kamu jangan sentuh Vania. Kalau nggak, aku akan membasmi semua keluargamu!"Ulwan tersenyum sinis, "Perlakuanku terhadap Vania semuanya tergantung padamu. Datanglah ke pemakaman umum nomor 9 untuk menolongnya."Tut! Ulwan langsung mematikan teleponnya.Yoga menghela napas berat. Seperti dugaannya, wanita memang hanya akan menghambatnya. Yoga tidak lagi meneruskan pengejarannya, melainkan langsung bergegas ke tempat yang disebutkan Ulwan.Setelah "Alvin" melepaskan diri dari Yoga, dia langsung menghela napas lega. "Sialan, cepat sekali orang itu. Hampir saja aku ketangkap." Setelah itu, dia menelepon Ulwan, "Jalankan sesuai rencana."Ulwan menjawab, "Siap! Yoga sudah menuju ke pemakaman umum nomor 9."Ulwan yang menyander
"Kamu berengsek!" maki Vania, "Aku hanya salah satu karyawan Yoga. Dia nggak mungkin akan mengambil risiko untuk menolongku."Ulwan menimpali, "Belum tentu. Sejak dahulu kala, pahlawan selalu sulit melewati ujian cinta. Aku nggak percaya Yoga akan meninggalkan wanita cantik sepertimu."Begitu ucapan itu dilontarkan, tiba-tiba terlihat sebuah bayangan yang memelesat. Tentu saja, orang yang datang itu adalah Yoga! Saat melihat Yoga, Vania merasa kaget dan sekaligus cemas.Yang membuatnya kaget adalah Yoga rela menerobos bahaya untuk menolongnya. Hal ini menunjukkan bahwa Vania memiliki posisi yang cukup penting dalam hatinya. Yang membuatnya cemas adalah, Ulwan terlihat jelas telah melakukan persiapan sebelumnya dan Yoga telah jatuh dalam perangkap mereka.Vania buru-buru berkata, "Bos, cepat pergi. Di sini sangat bahaya, ini adalah perangkap Ulwan."Yoga bertanya dengan perhatian, "Vania, kamu baik-baik saja, 'kan?"Perhatian ini membuat Vania sangat terharu. "Bos, terima kasih atas per
Ingatan yang tiba-tiba membanjiri pikirannya ini membuat Yoga merasa aneh. Dalam sekejap, semakin banyak ingatan yang meluap dalam pikirannya. Pada akhirnya, Yoga baru sadar bahwa semua ini ternyata hanya sebuah mimpi.Begitu menyadari hal ini, kesadaran Yoga langsung pulih dan dia pun membuka matanya. Semua emosi negatif yang menyelimutinya langsung sirna. Menerima serangan balik yang kuat ini, semua serangga itu langsung terkapar tak berdaya.Untuk waktu yang cukup lama, Yoga masih merasakan ketakutan dalam hatinya. Sesuai reputasinya, formasi ini memang sangat hebat hingga bisa menyerang kesadaran manusia. Jika bukan karena pedang peninggalan ibunya, khawatirnya Yoga tidak akan bisa lolos dari bahaya kali ini.Yoga pura-pura bersikap tenang dan mencibir, "Ternyata formasinya hanya begini ya?"Nando membelalakkan matanya dengan takjub melihat semua ini. "Nggak mungkin! Kenapa tekadmu bisa sekuat itu? Sialan!"Yoga tertawa sinis dan menimpali, "Kalau jurus pemungkasmu hanya seperti in