Namun, Yoga langsung memahaminya dan menatap Ulwan. Ulwan tampak menyeringai menatap Yoga. Tanpa perlu diragukan lagi, semua ini sudah pasti rencana Ulwan.Yoga pun menanggapinya dengan senyuman dingin. Pria ini sudah mendekati kematian, tetapi tidak tahu apa-apa. Sungguh menyedihkan!Di sisi lain, Ambar yang memercayai para pembuat onar itu sontak naik pitam. Dia menunjuk Yoga sambil memaki, "Makanya aku heran kenapa orang-orang ini tiba-tiba datang, ternyata kamu yang menginstruksi mereka! Dasar bajingan! Kamu ingin melihat kami bangkrut, ya? Aku menyesal sudah menerimamu 5 tahun lalu!"Gatot mengepalkan tangannya sambil memekik, "Yoga, kalau aku masih melihatmu dalam 10 detik, jangan salahkan aku bertindak kejam!"Yoga tidak terkejut dengan reaksi kedua orang ini. Dia menatap Karina, lalu bertanya, "Karina, kamu percaya padaku nggak?"Karina menyahut dengan lelah, "Aku percaya padamu. Tapi, apa kamu bisa membawa mereka pergi dulu? Konferensi pers ini sangat penting bagiku, aku nggak
Karina merasa bingung mendengarnya. Dia menyahut, "Biarkan saja dia pergi, apa hubungannya dengan kalian?"Vania menjelaskan, "Pertama, kami diundang oleh Pak Kusuma. Kedua, formula itu dari Pak Kusuma. Jadi, menurutmu apa ada hubungannya?""Apa?" Karina sontak membeku di tempat. Ternyata formula itu diberikan oleh Yoga. Bagaimana bisa dia punya kemampuan sehebat itu? Parahnya, Karina malah mengusir seseorang yang sudah tulus membantunya."Apa yang telah kita lakukan? Kita sudah kelewatan tadi." Ambar yang selalu berkonflik dengan Yoga bahkan merasa bersalah sekarang.Karina segera menelepon Yoga karena ingin meminta maaf, tetapi Yoga tidak menerima panggilan. Saking paniknya, Karina meneteskan air mata dan bergumam, "Yoga, maafkan aku ...."Di sisi lain, Ulwan menghajar Andy hingga setengah mati. Sesudah itu, dia menatap Karina dengan galak dan berkata, "Bu Karina, jangan lupa aku punya 30% saham Perusahaan Farmasi Avanti. Aku jamin, aku akan menguasai seluruh perusahaanmu dalam waktu
Gatot berkata dengan kesal, "Apa kubilang? Mana mungkin Yoga sehebat itu. Kalau dia memang hebat, dia nggak mungkin menumpang 5 tahun di rumah kita!""Menurutku, pemilik Perusahaan Farmasi Hansa pasti menyuruh Yoga menyerahkan formula itu kepada kita. Tapi, Yoga ingin mendapat pujian sehingga mengeklaim formula itu darinya," ujar Ambar.Gatot merasa heran. "Kenapa Pak Kusuma menyuruh Yoga menyerahkan formula itu kepada kita?""Sudah pasti Yoga mengaku sebagai mantan suami Karina .... Ini gawat! Karina, kalau Yoga memberi tahu Pak Kusuma kamu adalah mantan istrinya, apa hal ini akan memengaruhi citramu? Sebaiknya kamu jauhi Yoga, jangan sampai Pak Kusuma salah paham," ucap Ambar.Karina hanya diam seribu bahasa. Apa benar seperti itu? Apa mungkin Yoga adalah bos Perusahaan Farmasi Hansa?Meskipun demikian, konferensi pers ini termasuk sukses. Dengan dukungan Vania dan lainnya, Sari Kristal mulai menjadi terkenal. Selanjutnya, mereka harus fokus pada produksi masker.Adapun 30% saham itu
Ulwan mengeluarkan ponsel Vania dan menelepon Yoga, "Yoga, kalau kamu nggak mau Vania mati, segera hentikan pengejarannya!"Di sisi lain telepon itu, jantung Yoga berdegup kencang hingga sontak menghentikan langkahnya."Ulwan, ternyata kamu memang bermasalah! Sebaiknya kamu jangan sentuh Vania. Kalau nggak, aku akan membasmi semua keluargamu!"Ulwan tersenyum sinis, "Perlakuanku terhadap Vania semuanya tergantung padamu. Datanglah ke pemakaman umum nomor 9 untuk menolongnya."Tut! Ulwan langsung mematikan teleponnya.Yoga menghela napas berat. Seperti dugaannya, wanita memang hanya akan menghambatnya. Yoga tidak lagi meneruskan pengejarannya, melainkan langsung bergegas ke tempat yang disebutkan Ulwan.Setelah "Alvin" melepaskan diri dari Yoga, dia langsung menghela napas lega. "Sialan, cepat sekali orang itu. Hampir saja aku ketangkap." Setelah itu, dia menelepon Ulwan, "Jalankan sesuai rencana."Ulwan menjawab, "Siap! Yoga sudah menuju ke pemakaman umum nomor 9."Ulwan yang menyander
"Kamu berengsek!" maki Vania, "Aku hanya salah satu karyawan Yoga. Dia nggak mungkin akan mengambil risiko untuk menolongku."Ulwan menimpali, "Belum tentu. Sejak dahulu kala, pahlawan selalu sulit melewati ujian cinta. Aku nggak percaya Yoga akan meninggalkan wanita cantik sepertimu."Begitu ucapan itu dilontarkan, tiba-tiba terlihat sebuah bayangan yang memelesat. Tentu saja, orang yang datang itu adalah Yoga! Saat melihat Yoga, Vania merasa kaget dan sekaligus cemas.Yang membuatnya kaget adalah Yoga rela menerobos bahaya untuk menolongnya. Hal ini menunjukkan bahwa Vania memiliki posisi yang cukup penting dalam hatinya. Yang membuatnya cemas adalah, Ulwan terlihat jelas telah melakukan persiapan sebelumnya dan Yoga telah jatuh dalam perangkap mereka.Vania buru-buru berkata, "Bos, cepat pergi. Di sini sangat bahaya, ini adalah perangkap Ulwan."Yoga bertanya dengan perhatian, "Vania, kamu baik-baik saja, 'kan?"Perhatian ini membuat Vania sangat terharu. "Bos, terima kasih atas per
Ingatan yang tiba-tiba membanjiri pikirannya ini membuat Yoga merasa aneh. Dalam sekejap, semakin banyak ingatan yang meluap dalam pikirannya. Pada akhirnya, Yoga baru sadar bahwa semua ini ternyata hanya sebuah mimpi.Begitu menyadari hal ini, kesadaran Yoga langsung pulih dan dia pun membuka matanya. Semua emosi negatif yang menyelimutinya langsung sirna. Menerima serangan balik yang kuat ini, semua serangga itu langsung terkapar tak berdaya.Untuk waktu yang cukup lama, Yoga masih merasakan ketakutan dalam hatinya. Sesuai reputasinya, formasi ini memang sangat hebat hingga bisa menyerang kesadaran manusia. Jika bukan karena pedang peninggalan ibunya, khawatirnya Yoga tidak akan bisa lolos dari bahaya kali ini.Yoga pura-pura bersikap tenang dan mencibir, "Ternyata formasinya hanya begini ya?"Nando membelalakkan matanya dengan takjub melihat semua ini. "Nggak mungkin! Kenapa tekadmu bisa sekuat itu? Sialan!"Yoga tertawa sinis dan menimpali, "Kalau jurus pemungkasmu hanya seperti in
Nando melompat saking kagetnya. Dia memandang Yoga dengan tidak percaya, lalu berucap, "Dengan adanya Formasi Penghilang Jiwa yang diperkuat oleh Raja Serangga Giok Putih, ahli bela diri kuno sejati pun nggak mampu menahannya. Kenapa kamu bisa? Kamu ... sebenarnya sehebat apa!"Yoga membalas, "Penasaran? Aku bakal kasih tahu saat berziarah ke makammu."Nando berujar, "Ka ... kamu ...."Situasi sekarang sudah tidak menguntungkan bagi Nando. Dia berbalik dan hendak melarikan diri. Akan tetapi, Yoga tidak akan memberinya kesempatan. Pria itu berkelebat ke depan Nando dan menendang lututnya. Pada saat yang sama, dia merebut Raja Serangga Giok Putih dan menghancurkannya dalam satu tepukan.Nando segera menjerit, "Jangan!"Bagi Nando, Raja Serangga Giok Putih bahkan lebih penting daripada nyawanya. Sayangnya, serangga itu sudah dibunuh oleh Yoga dengan satu tepukan. Hal ini membuatnya lebih menderita daripada dibunuh.Yoga mengoleskan tubuh serangga itu ke wajah Nando, lalu berucap, "Nando,
Ulwan bertanya dengan suara gemetar, "Ka ... kamu mau apa?"Yoga menjawab, "Bosmu sudah mati. Kamu begitu setia, pasti mau nyusul juga, 'kan?"Ulwan membalas, "Ka ... kamu berani?"Yoga menghina, "Aku bahkan berani bunuh Nando dan Raja Serangga Giok Putih. Menurutmu, aku berani nggak?"Ulwan langsung takluk. Dia segera bersujud seraya berucap, "Yoga, aku bersalah. Aku sudah tahu salahku. Tolong ampuni aku. Aku bersedia kasih semua hartaku ...."Yoga menyela, "Aku nggak mau uang kotormu itu." Dia mengeluarkan sebutir pil dan memaksa Ulwan menelannya. Kemudian, Yoga melanjutkan, "Aku kasih kamu makan Pil Maut Tujuh Hari. Sebaiknya kamu nurut dengan perintahku. Dengan begitu, tujuh hari lagi kamu bisa mati tanpa rasa sakit. Kalau nggak, aku jamin kamu bakal mati dengan sengsara."Ulwan tahu dia tidak punya pilihan. Dia hanya bisa membalas, "Oke, aku akan lakukan apa yang kamu suruh."Yoga memerintahkan, "Kembalikan saham Perusahaan Farmasi Avanti dan sumbangkan semua hartamu ke panti asuh