Seberapa menakutkan kekuatan pria ini sebenarnya! Mereka akhirnya menyadari bahwa mereka telah bertemu ahli bela diri!Yoga memungut busur dari tanah, lalu memasang semua anak panah. Dia berucap, "Sekarang, giliran kalian menjadi mangsanya.""Berani sekali kamu! Ayahku Dewa Digdaya, kamu bisa mati kalau berani melukaiku!" ancam Basad."Ayahku orang terkaya di Daruna ...," jelas Jarek."Ayahku komandan militer ibu kota ...," ujar Gunar.Yoga seolah-olah tidak mendengarnya. Dia berkata, "Kuberi kalian 5 detik. Kalau nggak bisa melarikan diri, berarti nasib kalian sedang sial. Lima ... empat ...."Ketika menyadari Yoga serius dengan ucapannya, ketiga pria itu pun berlarian. Tadi mereka terlihat sangat angkuh, sekarang mereka terlihat sangat menyedihkan.Yoga berkata kepada Karina, "Karina, pejamkan matamu.""Yoga, jangan, kamu nggak sanggup mengusik mereka," nasihat Karina yang merasa panik.Namun, Yoga sudah melepaskan puluhan anak panah itu. Panah-panah itu seperti memiliki mata karena
Meskipun nyawanya terselamatkan, hartanya justru disita, bahkan dirinya diboikot. Ketika buntu, Prabu pun teringat pada Karina. 'Hais, sepertinya aku hanya bisa bergantung pada Karina untuk sisa hidupku,' batin Prabu.Prabu segera menuju ke Kota Pawana. Sementara itu, di kediaman Karina, Ambar dan Gatot merasa sangat lega saat melihat Karina hanya menderita luka kecil.Setelah menanyakan keseluruhan ceritanya, Ambar berkata dengan geram, "Benar-benar berengsek, gimana bisa dia membahayakan nyawa putri sendiri seperti ini! Aku harus menemuinya. Kemudian, akan kumutilasi dia dan lihat dia punya hati atau nggak!"Gatot mengepalkan tangannya sembari berucap, "Dia nggak pernah memenuhi tanggung jawabnya sebagai ayah, tapi masih berani menjual kakakku. Akan kuhajar dia habis-habisan kalau melihatnya!"Ambar bertanya, "Karina, kamu tahu di mana bajingan itu sekarang?""Nggak tahu. Ibu, aku capek, aku mau istirahat," jawab Karina sambil menggeleng."Ya, ya, istirahatlah," ujar Ambar. Kemudian,
Kini, kehidupan mereka akhirnya membaik, tetapi Prabu malah tiba-tiba kembali. Begitu pulang, pria ini bahkan merebut segalanya dari mereka.Ambar bahkan berpikiran untuk mati sekarang. Apakah dia harus hidup di bawah penindasan Prabu untuk selamanya? Dia tidak rela!Saat ini, Ambar teringat pada seseorang, yaitu Yoga. Pria ini sepertinya sangat jago bertarung, entah bisa menang dari Prabu atau tidak?Lantaran tidak ingin menunda-nunda, Ambar langsung menghubungi Yoga. "Yoga, aku nggak pernah meminta bantuanmu selama ini. Kalau kamu berhasil, aku akan mengizinkan kalian menikah kembali, seperti yang kukatakan sebelumnya."Ambar menceritakan semuanya. Begitu mendengarnya, Yoga sontak murka. Dia mengira Prabu akan menghindar sejauh mungkin dari mereka, tetapi malah berinisiatif datang. Ini kesempatan bagus bagi Yoga untuk membalas dendam."Aku akan segera ke sana," ujar Yoga.Ambar menyiapkan makanan lezat untuk Prabu, Gatot sudah membeli rokok dan bir, dan Karina juga sudah mengalihkan
Yoga menatap Ambar dan yang lainnya, lalu berkata, "Sekarang dia sudah menjadi orang cacat, silakan balas dendam kalian."Ketiga orang itu segera memukul dan menendang Prabu. Setelah ketiganya sudah selesai melampiaskan amarah mereka, Prabu sudah sekarat. Seluruh tubuhnya penuh luka, wajahnya hancur, dan beberapa giginya copot.Kebencian Ambar masih belum mereda. Dia menyeret Prabu keluar dan mengikatnya di sebuah pohon dengan tali. "Dasar bajingan. Kalau kamu nggak ingin menjadi manusia, mulai sekarang kamu akan menjadi anjing. Kelak aku akan memberimu makanan anjing tepat waktu."Prabu masih keras kepala. "Aku adalah kepala keluarga. Kalian berani memperlakukan kepala keluarga seperti ini, kalian pasti akan dihukum!"Ambar menghajar Prabu lagi dengan kejam hingga Prabu tidak bisa berbicara lagi.Yoga menghibur Karina, "Karina, jangan khawatir, aku sudah menemukan cara untuk mengobati kankermu. Sebentar lagi, kamu akan sembuh."Menghadapi perkataan ini, Karina hanya bisa meresponsnya
Vania menjawab, "Kamu berterima kasih saja pada bosku."Memang benar. Setelah itu, Wenny segera berbalik dan kembali untuk berterima kasih pada Yoga.Yoga terus mempelajari benda warisan yang ditinggalkan ibunya untuknya. Berkat usahanya, dia akhirnya berhasil menemukan satu teknik lagi dari ingatan orang lain yaitu Teknik Guntur Surgawi Super.Perbedaannya memang hanya penambahan kata "super" dari Teknik Guntur Surgawi biasa, tetapi kekuatannya jauh berbeda. Teknik dari ahli bela diri kuno ini dibagi menjadi empat tingkat yaitu surgawi, bumi, misteri, dan kuning yang mewakili satu tingkatan kekuatan berbeda. Teknik Guntur Surgawi berada di tingkat terendah, tingkat kuning, sedangkan Teknik Guntur Surgawi Super berada di tingkat misteri.Yoga membutuhkan waktu empat hari empat malam penuh baru akhirnya berhasil menguasai Teknik Guntur Surgawi Super."Teknik Guntur Surgawi Super!"Boom! Tiba-tiba kilatan petir turun dari langit cerah dan langsung menghancurkan sebuah vila di sekitar. Ke
Untuk sesaat, Yoga juga tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan itu. Bagaimana dia bisa mengenal dirinya sendiri? Dia merasa pertanyaan itu aneh, sehingga dia akhirnya memberikan alasan yang sembarangan. "Aku pernah mengobatinya."Wenny tiba-tiba sadar. "Pantas saja. Aku juga berpikir begitu, kamu mana pantas berhubungan dengan orang seperti ini. Oh ya. Yoga, kamu bisa membantuku?"Yoga bertanya, "Ada apa?"Wenny berkata, "Apa kamu pernah dengar tentang mantan pemimpin Aliran Mulista, Rigel, akan memimpin 28 sekte untuk mengepung pemilik Vila Kintamani No. 1. Tadi Rigel sudah keluar dari pengasingannya dan kekuatannya sudah mencapai tingkat kaisar master. Bisa dibilang, dia sudah sebanding dengan dewa bela diri. Apalagi, dia juga didukung oleh 28 sekte, pemilik Vila Kintamani No. 1 pasti bukan tandingannya. Bisakah kamu membantuku untuk membujuknya melarikan diri dulu? Aku sudah mengatur jalur pelarian dan kendaraan untuknya,"Mendengar perkataan itu, Yoga baru ingat hari ini ad
"Apa kamu ingin mereka melihat ada begitu banyak warga biasa di sini? Aku nggak tahu apa yang akan mereka pikirkan tentangku."Yanto merasa agak malu, "Reynald, Tuan Yoga pernah menyelamatkan nyawaku ...."Reynald melambaikan tangannya dengan kesal. "Sudahlah, jangan mengulanginya lagi. Kalau ada warga biasa yang datang lagi, kamu langsung atur mereka duduk di ruangan samping saja. Yang penting jangan biarkan tamu terhormat undanganku melihat mereka saja."Mendengar perkataan itu, Lucy merasa sangat canggung dan malu. Dia mengamati reaksi Yoga dengan hati-hati. "Yoga, kamu nggak marah, 'kan?"Yoga menggelengkan kepala. "Nggak."Dia malas berurusan dengan orang seperti Reynald.Melihat Yoga tidak marah, Lucy menghela napas lega. "Baguslah. Mereka memang seperti ini, sekelompok orang yang angkuh. Lebih baik jangan berurusan dengan mereka."Yoga bertanya, "Lucy, kenapa sebelumnya aku nggak mendengar tentang pacarmu ini?"Mendengar pertanyaan itu, Lucy menarik napas dalam-dalam dan ekspres
Ridho berbisik untuk menyalahkan Lucy, "Lucy, ada begitu banyak tamu terhormat di sini, kenapa kamu malah melayani seorang warga biasa sepertinya? Ingat untuk jaga jarak dengannya nanti, lebih baik jangan bicara dengannya agar nggak mempermalukanku."Lucy menjawab, "Aku mengerti."Meskipun ruangan samping cukup jauh, Yoga tetap bisa mendengar pembicaraan keduanya dengan jelas karena pendengarannya melampaui orang biasa setelah mengonsumsi Pil Tujuh Indra itu. Dia tersenyum sinis, lalu menelepon Danesh, pejabat tinggi provinsi itu agar datang bersama beberapa orang untuk memberi selamat kepada Lucy. Jika tidak mengintimidasi Ridho di acara hari ini, kehidupan Lucy kelak akan makin sulit.Di sisi lain, Danesh yang menerima telepon dari Yoga langsung merasa terhormat. Tokoh yang begitu berpengaruh seperti Yoga secara pribadi mengundang mereka menghadiri acara pertunangannya, ini adalah sebuah kebanggaan bagi mereka. Dia segera meninggalkan semua pekerjaannya dan langsung memanggil semua a