Wajah Ridho dan Reynald sontak menjadi masam. Hal ini sungguh menurunkan harga diri mereka. Ridho pun bisa menilai bahwa Lucy memiliki sedikit perasaan terhadap rakyat jelata itu. Jadi, dia memutuskan untuk memberi Yoga sedikit pelajaran.Ridho maju, lalu menerima Pil Tujuh Indra dan mengamatinya dengan saksama. Kemudian, dia pun berucap, "Terima kasih atas hadiah mahalnya, kami suka sekali."Ada yang berkata dengan penasaran, "Ridho saja mengatakan itu hadiah mahal, jadi nilai barang itu pasti tinggi sekali."Ridho berujar, "Aku pernah melihatnya saat sekolah di luar negeri, harganya 2 juta per setengah kilo."Pfft! Semua orang sontak tertawa terbahak-bahak. Itu artinya, 7 mutiara itu bahkan tidak mencapai 1 juta. Bagaimana bisa dia menerima hadiah murahan seperti itu? Tindakannya hanya membuat Lucy dan Yanto malu, 'kan?Sebagai gubernur yang bermartabat, kenapa Yanto mengundang orang miskin seperti ini menghadiri acara pertunangan? Bukankah ini berarti Yanto menurunkan derajat mereka
Yoga menyahut, "Sepertinya kalian salah orang. Hari ini acara pertunangan Lucy, kenapa malah memberiku hadiah?"Danesh dan lainnya seketika memahami ucapan Yoga. Mereka langsung berjalan ke arah Lucy. Para hadirin hampir menggila melihat situasi ini. Astaga, apa yang mereka lihat? Para petinggi ini benar-benar memberi hormat kepada rakyat jelata, bahkan memanggilnya dengan sopan? Apa mungkin rakyat jelata ini hanya orang hebat yang sedang menyamar?Danesh dan lainnya segera mengelilingi Lucy. "Lucy, hari ini acara pertunanganmu. Kami nggak tahu harus memberimu apa, tolong terima hadiah kecil dari kami. Kamu nggak akan keberatan kalau kami minum-minum di acaramu, 'kan? Haha."Selesai mengatakan itu, mereka mulai menyerahkan hadiah masing-masing. Danesh dan lainnya kaya raya, jadi hadiah mereka tentu mahal. Yang paling murah sekalipun setidaknya mencapai 2 juta. Terutama kalung berlian 15 karat pemberian Danesh, harganya mencapai puluhan juta. Dengan demikian, cincin 5 karat pemberian Ri
"Tamu VIP yang kuundang masih belum tiba. Begitu dia datang, Danesh dan lainnya pasti kalah," hibur Reynald."Oh? Siapa lagi yang Ayah undang?" tanya Ridho dengan penuh minat."Master Braja," jawab Reynald."Apa?" Ridho sontak tercengang. "Maksudmu, Tetua Utama Aliran Mulista? Dia dokter istana yang pernah melayani Pak Karno di Kota Terlarang?""Benar." Reynald mengangguk mengiakan.Ridho seketika bersemangat. "Master Braja memang sudah pensiun, tapi prestise dan pengaruh yang dimilikinya masih sangat besar. Danesh dan lainnya jelas bukan tandingan Master Braja. Huh! Asalkan Master Braja datang, kita bisa menginjak-injak harga diri mereka."Detik berikutnya, Braja benar-benar tiba. Reynald dan Ridho buru-buru maju untuk menyambutnya. "Selamat datang, Master! Silakan masuk, aku akan memperkenalkanmu kepada yang lain."Braja mengangguk, sikapnya terlihat agak angkuh. Setelah dibawa ke mimbar, suasana pun menjadi hening. Reynald berucap dengan arogan, "Semuanya, aku ingin memperkenalkan t
Meskipun bukan pesilat, mereka tentu memahami tentang pil. Pil tingkat empat sudah termasuk sangat hebat, sedangkan pil tingkat lima dan enam sangat langka. Akan tetapi, sekarang muncul pil tingkat tujuh .... Apa ini mungkin? Apa Master Braja salah menilai?Ridho berkata, "Master, kamu nggak salah? Soalnya, itu pemberian orang kampungan ....""Kurang ajar! Mana mungkin aku salah! Kalian benar-benar bodoh, masa membuang pil tingkat tujuh ke tong sampah!" Sebelum orang-orang bereaksi, Braja segera bertanya, "Reynald, apa kamu bisa memberiku Pil Tujuh Indra ini? Aku bersedia membelinya dengan seluruh asetku!"Duar! Suasana menjadi gempar. Mereka tahu bahwa pil tingkat tujuh berharga, tetapi tidak mengira akan semahal ini. Braja memiliki pabrik pengolahan bahan obat terbesar di Daruna. Bisnisnya ada di mana-mana sehingga nilai pasarnya mencapai ratusan triliun. Kini, Braja mengorbankan seluruh aset demi sebutir Pil Tujuh Indra? Lantas, bagaimana dengan harga 7 butir Pil Tujuh Indra?Tatapa
Braja pun mengamati Yoga dari atas hingga bawah, lalu berucap dengan dingin, "Setahuku, hanya Dewa Digdaya yang pantas memiliki Pil Tujuh Indra. Mana mungkin kamu bisa mengeluarkan barang seperti ini? Pasti kamu mencurinya dari Dewa Digdaya, aku akan mengembalikannya kepadanya!"Selesai mengatakan itu, Braja berbalik dan hendak pergi. Melihat ini, Yoga langsung berkelebat dan mengadangnya. "Benar-benar cari masalah. Hari ini acara pertunangan Lucy, aku nggak ingin melihat pertumparan darah. Jadi, sebaiknya kamu turuti perkataanku.""Berengsek!" Braja tidak ingin berbasa-basi dengan Yoga lagi. Dia segera mengangkat tangan untuk melayangkan tinju sambil memekik, "Sudah kubilang, siapa pun yang menghalangiku akan mati!"Yoga menjulurkan tangannya dengan tenang. Dia menangkap tinju Braja dengan santai, lalu menekan tangannya sedikit.Krek! Tulang tangan Braja remuk karena dicengkeram Yoga. Pil Tujuh Indra di tangannya pun hancur menjadi abu.Braja yang terkesiap pun berseru, "Pil Tujuh Ind
Lantaran tidak ada yang merespons, Rigel berteriak sekali lagi. Akan tetapi, hasilnya sama saja. Dia memekik dengan tidak sabar, "Huh! Dasar nggak tahu diri! Hari ini aku akan menghabisimu! Serangan Naga dan Harimau!"Begitu berteriak, tubuh harimau Rigel bergetar. Kekuatan yang sangat mengerikan seketika berubah menjadi naga raksasa dan harimau ganas. Momentum dahsyat ini membuat debu dan bebatuan beterbangan mengelilingi vila. Situasi seketika memburuk. Beberapa orang yang tidak dapat menahan momentum sekuat ini langsung berlutut."Serang!" pekik Rigel. Kemudian, naga raksasa dan harimau ganas meraung sembari menyerbu ke arah Vila Kintamani.Bam! Kala bertabrakan, terdengar suara dentuman yang sangat kuat. Vila Kintamani seketika hancur. Sementara itu, suara dentuman terus terdengar. Setelah cukup lama, situasi akhirnya menjadi sunyi. Vila Kintamani menjadi porak-poranda dalam sekejap seperti baru dibom.Semua orang yang ada di sana gemetar ketakutan. Kekuatan tingkat kaisar master t
Braja menunjuk ke arah bubuk Pil Tujuh Indra sambil menjawab, "Ada di sana."Rigel segera berjongkok, lalu mengambil sejumput bubuk dengan hati-hati dan menjilatnya. Setelah itu, Rigel terlihat jauh lebih bersemangat. Saking semangatnya, dia sampai berbicara dengan gelagapan. "Ini benar-benar pil tingkat tujuh. Cepat simpan benda berharga ini!" seru Rigel.Suasana seketika menjadi gempar. Dua puluh delapan ketua sekte yang diajak Rigel sangat bersemangat. Mereka bergegas maju dan mengumpulkan bubuk pil ke telapak tangan masing-masing tanpa bersisa. Bubuk pil tingkat tujuh adalah benda berharga yang luar biasa.Rigel menatap Braja sembari bertanya, "Katakan, dari mana kamu mendapatkan pil tingkat tujuh ini? Selain itu, kenapa wujudnya bisa hancur?"Braja menimpali dengan perasaan bersalah, "Aku yang nggak becus melindungi pil tingkat tujuh.""Dasar nggak berguna!" Rigel menampar Braja dengan penuh amarah seraya membentak, "Kamu bahkan nggak bisa melindungi pil tingkat tujuh dengan baik.
Dua puluh delapan ketua sekte mengerahkan kekuatan mereka dan segera mempersempit pengepungan. Kekuatan yang mereka kerahkan menyebabkan embusan angin berputar kencang di tengah-tengah kepungan. Segala sesuatu yang ada di dalam kepungan juga hancur karena angin kencang.Yoga tertawa sinis, lalu menyindir, "Delapan ahli bela diri tingkat agung master dan 20 ahli bela diri tingkat semi-agung master? Ada rumor bahwa Aliran Mulista cuma memiliki tiga ahli bela diri tingkat agung master. Sepertinya selama ini Aliran Mulista diam-diam mengumpulkan kekuatan."Rigel menimpali dengan angkuh, "Tiga ahli bela diri tingkat agung master itu sudah tiga tahun lalu. Sekte Tawang dari Aliran Mulista mendapatkan teknik alkimia yang ditinggalkan ibumu sehingga bisa membuat pil tingkat empat. Mereka bisa mencapai tingkat agung master berkat bantuan pil tingkat empat."Yoga berkata sambil mencibir, "Dasar sekelompok orang nggak berguna. Kalian mengambil teknik alkimia ibuku, tapi hanya bisa membuat pil tin
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D