Vania menjawab, "Kamu berterima kasih saja pada bosku."Memang benar. Setelah itu, Wenny segera berbalik dan kembali untuk berterima kasih pada Yoga.Yoga terus mempelajari benda warisan yang ditinggalkan ibunya untuknya. Berkat usahanya, dia akhirnya berhasil menemukan satu teknik lagi dari ingatan orang lain yaitu Teknik Guntur Surgawi Super.Perbedaannya memang hanya penambahan kata "super" dari Teknik Guntur Surgawi biasa, tetapi kekuatannya jauh berbeda. Teknik dari ahli bela diri kuno ini dibagi menjadi empat tingkat yaitu surgawi, bumi, misteri, dan kuning yang mewakili satu tingkatan kekuatan berbeda. Teknik Guntur Surgawi berada di tingkat terendah, tingkat kuning, sedangkan Teknik Guntur Surgawi Super berada di tingkat misteri.Yoga membutuhkan waktu empat hari empat malam penuh baru akhirnya berhasil menguasai Teknik Guntur Surgawi Super."Teknik Guntur Surgawi Super!"Boom! Tiba-tiba kilatan petir turun dari langit cerah dan langsung menghancurkan sebuah vila di sekitar. Ke
Untuk sesaat, Yoga juga tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan itu. Bagaimana dia bisa mengenal dirinya sendiri? Dia merasa pertanyaan itu aneh, sehingga dia akhirnya memberikan alasan yang sembarangan. "Aku pernah mengobatinya."Wenny tiba-tiba sadar. "Pantas saja. Aku juga berpikir begitu, kamu mana pantas berhubungan dengan orang seperti ini. Oh ya. Yoga, kamu bisa membantuku?"Yoga bertanya, "Ada apa?"Wenny berkata, "Apa kamu pernah dengar tentang mantan pemimpin Aliran Mulista, Rigel, akan memimpin 28 sekte untuk mengepung pemilik Vila Kintamani No. 1. Tadi Rigel sudah keluar dari pengasingannya dan kekuatannya sudah mencapai tingkat kaisar master. Bisa dibilang, dia sudah sebanding dengan dewa bela diri. Apalagi, dia juga didukung oleh 28 sekte, pemilik Vila Kintamani No. 1 pasti bukan tandingannya. Bisakah kamu membantuku untuk membujuknya melarikan diri dulu? Aku sudah mengatur jalur pelarian dan kendaraan untuknya,"Mendengar perkataan itu, Yoga baru ingat hari ini ad
"Apa kamu ingin mereka melihat ada begitu banyak warga biasa di sini? Aku nggak tahu apa yang akan mereka pikirkan tentangku."Yanto merasa agak malu, "Reynald, Tuan Yoga pernah menyelamatkan nyawaku ...."Reynald melambaikan tangannya dengan kesal. "Sudahlah, jangan mengulanginya lagi. Kalau ada warga biasa yang datang lagi, kamu langsung atur mereka duduk di ruangan samping saja. Yang penting jangan biarkan tamu terhormat undanganku melihat mereka saja."Mendengar perkataan itu, Lucy merasa sangat canggung dan malu. Dia mengamati reaksi Yoga dengan hati-hati. "Yoga, kamu nggak marah, 'kan?"Yoga menggelengkan kepala. "Nggak."Dia malas berurusan dengan orang seperti Reynald.Melihat Yoga tidak marah, Lucy menghela napas lega. "Baguslah. Mereka memang seperti ini, sekelompok orang yang angkuh. Lebih baik jangan berurusan dengan mereka."Yoga bertanya, "Lucy, kenapa sebelumnya aku nggak mendengar tentang pacarmu ini?"Mendengar pertanyaan itu, Lucy menarik napas dalam-dalam dan ekspres
Ridho berbisik untuk menyalahkan Lucy, "Lucy, ada begitu banyak tamu terhormat di sini, kenapa kamu malah melayani seorang warga biasa sepertinya? Ingat untuk jaga jarak dengannya nanti, lebih baik jangan bicara dengannya agar nggak mempermalukanku."Lucy menjawab, "Aku mengerti."Meskipun ruangan samping cukup jauh, Yoga tetap bisa mendengar pembicaraan keduanya dengan jelas karena pendengarannya melampaui orang biasa setelah mengonsumsi Pil Tujuh Indra itu. Dia tersenyum sinis, lalu menelepon Danesh, pejabat tinggi provinsi itu agar datang bersama beberapa orang untuk memberi selamat kepada Lucy. Jika tidak mengintimidasi Ridho di acara hari ini, kehidupan Lucy kelak akan makin sulit.Di sisi lain, Danesh yang menerima telepon dari Yoga langsung merasa terhormat. Tokoh yang begitu berpengaruh seperti Yoga secara pribadi mengundang mereka menghadiri acara pertunangannya, ini adalah sebuah kebanggaan bagi mereka. Dia segera meninggalkan semua pekerjaannya dan langsung memanggil semua a
Wajah Ridho dan Reynald sontak menjadi masam. Hal ini sungguh menurunkan harga diri mereka. Ridho pun bisa menilai bahwa Lucy memiliki sedikit perasaan terhadap rakyat jelata itu. Jadi, dia memutuskan untuk memberi Yoga sedikit pelajaran.Ridho maju, lalu menerima Pil Tujuh Indra dan mengamatinya dengan saksama. Kemudian, dia pun berucap, "Terima kasih atas hadiah mahalnya, kami suka sekali."Ada yang berkata dengan penasaran, "Ridho saja mengatakan itu hadiah mahal, jadi nilai barang itu pasti tinggi sekali."Ridho berujar, "Aku pernah melihatnya saat sekolah di luar negeri, harganya 2 juta per setengah kilo."Pfft! Semua orang sontak tertawa terbahak-bahak. Itu artinya, 7 mutiara itu bahkan tidak mencapai 1 juta. Bagaimana bisa dia menerima hadiah murahan seperti itu? Tindakannya hanya membuat Lucy dan Yanto malu, 'kan?Sebagai gubernur yang bermartabat, kenapa Yanto mengundang orang miskin seperti ini menghadiri acara pertunangan? Bukankah ini berarti Yanto menurunkan derajat mereka
Yoga menyahut, "Sepertinya kalian salah orang. Hari ini acara pertunangan Lucy, kenapa malah memberiku hadiah?"Danesh dan lainnya seketika memahami ucapan Yoga. Mereka langsung berjalan ke arah Lucy. Para hadirin hampir menggila melihat situasi ini. Astaga, apa yang mereka lihat? Para petinggi ini benar-benar memberi hormat kepada rakyat jelata, bahkan memanggilnya dengan sopan? Apa mungkin rakyat jelata ini hanya orang hebat yang sedang menyamar?Danesh dan lainnya segera mengelilingi Lucy. "Lucy, hari ini acara pertunanganmu. Kami nggak tahu harus memberimu apa, tolong terima hadiah kecil dari kami. Kamu nggak akan keberatan kalau kami minum-minum di acaramu, 'kan? Haha."Selesai mengatakan itu, mereka mulai menyerahkan hadiah masing-masing. Danesh dan lainnya kaya raya, jadi hadiah mereka tentu mahal. Yang paling murah sekalipun setidaknya mencapai 2 juta. Terutama kalung berlian 15 karat pemberian Danesh, harganya mencapai puluhan juta. Dengan demikian, cincin 5 karat pemberian Ri
"Tamu VIP yang kuundang masih belum tiba. Begitu dia datang, Danesh dan lainnya pasti kalah," hibur Reynald."Oh? Siapa lagi yang Ayah undang?" tanya Ridho dengan penuh minat."Master Braja," jawab Reynald."Apa?" Ridho sontak tercengang. "Maksudmu, Tetua Utama Aliran Mulista? Dia dokter istana yang pernah melayani Pak Karno di Kota Terlarang?""Benar." Reynald mengangguk mengiakan.Ridho seketika bersemangat. "Master Braja memang sudah pensiun, tapi prestise dan pengaruh yang dimilikinya masih sangat besar. Danesh dan lainnya jelas bukan tandingan Master Braja. Huh! Asalkan Master Braja datang, kita bisa menginjak-injak harga diri mereka."Detik berikutnya, Braja benar-benar tiba. Reynald dan Ridho buru-buru maju untuk menyambutnya. "Selamat datang, Master! Silakan masuk, aku akan memperkenalkanmu kepada yang lain."Braja mengangguk, sikapnya terlihat agak angkuh. Setelah dibawa ke mimbar, suasana pun menjadi hening. Reynald berucap dengan arogan, "Semuanya, aku ingin memperkenalkan t
Meskipun bukan pesilat, mereka tentu memahami tentang pil. Pil tingkat empat sudah termasuk sangat hebat, sedangkan pil tingkat lima dan enam sangat langka. Akan tetapi, sekarang muncul pil tingkat tujuh .... Apa ini mungkin? Apa Master Braja salah menilai?Ridho berkata, "Master, kamu nggak salah? Soalnya, itu pemberian orang kampungan ....""Kurang ajar! Mana mungkin aku salah! Kalian benar-benar bodoh, masa membuang pil tingkat tujuh ke tong sampah!" Sebelum orang-orang bereaksi, Braja segera bertanya, "Reynald, apa kamu bisa memberiku Pil Tujuh Indra ini? Aku bersedia membelinya dengan seluruh asetku!"Duar! Suasana menjadi gempar. Mereka tahu bahwa pil tingkat tujuh berharga, tetapi tidak mengira akan semahal ini. Braja memiliki pabrik pengolahan bahan obat terbesar di Daruna. Bisnisnya ada di mana-mana sehingga nilai pasarnya mencapai ratusan triliun. Kini, Braja mengorbankan seluruh aset demi sebutir Pil Tujuh Indra? Lantas, bagaimana dengan harga 7 butir Pil Tujuh Indra?Tatapa