Kegaduhan itu terjadi dalam waktu kurang dari 5 detik, kemudian semuanya menjadi hening. Saat pria Jepana itu menyalakan lampunya, pemandangan di depan matanya langsung membuatnya terperangah. Semua ninja-ninja itu telah tergeletak di lantai. Ada yang kepalanya dipenggal, ada juga yang tubuhnya terbelah. Tempat itu dipenuhi dengan genangan darah.Tidak ada satu pun ninja Jepana yang berhasil selamat. Pria Jepana itu melihat ke arah Yoga yang terdiam di tempatnya, bahkan tidak ada setetes pun darah di tubuhnya.Kuat sekali! Yoga benar-benar kuat. Pantas saja kakaknya bisa tewas terbunuh.Yoga menatap pria Jepana itu dan bertanya, "Hanya begitu?"Hanya dengan satu tatapan, pria Jepana itu langsung terkejut bukan main. Dia langsung berlari keluar dari rumah dan berteriak keras, "Ada pembunuh! Ada teroris yang melakukan pembunuhan di Bank Swich! Cepat lari, tinggalkan bank ini. Sekuriti, segera tutup pintunya, jangan sampai teroris ini kabur ...."Yoga hanya tersenyum tipis. Dia duduk di b
Hans benar-benar terkejut hingga jantungnya terasa hampir copot."Raja Agoy, semua ini salahku seorang. Kumohon jangan lampiaskan kemarahanmu pada negara ini. Aku rela mengorbankan nyawaku untuk menebus kesalahan." Sambil berbicara, Hans sudah memegang pistolnya dan mengarahkannya ke mulut untuk bersiap-siap mengakhiri hidupnya.Namun Yoga malah menghentikannya, "Sudahlah, akhir-akhir ini aku sudah terlalu banyak membunuh orang. Sebaiknya hindari pertumpahan darah yang nggak perlu."Hans menghela napas dengan lega. Tampaknya Raja Agoy telah mengampuninya. Yoga berjalan ke hadapan pria Jepana itu dan bertanya, "Siapa namamu?""Ma ... Matsui ...," jawabnya dengan suara gemetaran.Yoga berkata, "Begini saja, panggil saja semua temanmu ke sini, biar kuhabisi semuanya. Bagaimana?"Matsui tidak bodoh, tentu saja dia tahu tujuan Yoga yang sebenarnya. Negara Daruna dan Jepana memiliki dendam besar, Yoga sepertinya ingin mengumpulkan semua warga Jepana dan menghabisi mereka sekaligus.Matsui la
Yoga mengamatinya sejenak, tetapi tidak menemukan ada keganjilan apa pun pada cincin giok tersebut. Akhirnya Yoga memutuskan untuk menelitinya lagi setelah pulang nanti. Dia berkata dengan nada dingin, "Sekarang kamu sudah bisa bunuh diri untuk menebus kesalahan.""Baik!" Matsui langsung mengakhiri hidupnya tanpa ragu-ragu. Yoga bisa membiarkannya mati tanpa harus menderita terlebih dahulu saja sudah merupakan sebuah keringanan baginya. Setelah itu, Yoga pun pergi dari Swich. Dia harus bergegas ke Sekte Tawang untuk mengambil kembali barang peninggalan ibunya.Hans mengantarkan Yoga ke bandara secara langsung. Di sepanjang perjalanan, Yoga terus meneliti cincin giok itu dan sepertinya tidak terlalu memedulikan masalah yang terjadi hari ini. Hans juga akhirnya bisa merasa lega.Setelah kembali ke Negara Daruna, Yoga pulang ke Vila Kintamani No. 1 dan melihat Wenny masih berada di sana menunggunya. Sepertinya kali ini Yoga memang tidak bisa menghindar lagi.Saat melihat Yoga, Wenny berta
Yoga menebak bahwa wanita itu adalah ibu kandungnya. Selagi masih ingat, Yoga menuliskan satu bab yang dijelaskan wanita itu ke sebuah kertas. Setelah selesai menulis, Yoga kaget sekali saat menyadari bahwa yang ditulisnya itu adalah teknik bela diri kuno bernama Teknik Guntur Surgawi."Angin bertiup kencang, petir menyambar .... Teknik Guntur Surgawi!"Sesuai dengan namanya, teknik ini lebih cocok dilatih oleh ahli bela diri kuno dan tidak cocok untuk dilatih ahli bela diri biasa. Beberapa puluh tahun yang lalu, ada seorang ahli bela diri kuno yang tiba di dunia manusia dan menyebabkan kekacauan di seluruh dunia. Ada banyak sekali orang tewas kala itu.Yoga tidak menyangka ibunya akan meninggalkan benda yang begitu berharga untuknya. Kali ini Yoga semakin yakin bahwa orang tuanya berasal dari kalangan ahli bela diri kuno. Tanpa menunda lagi, Yoga langsung mulai berlatih."Angin bertiup kencang, petir menyambar .... Teknik Guntur Surgawi!"Percobaan pertama gagal. Yoga mencoba lagi unt
Mereka sedang minum teh dan bermain catur di dalam gazebo. Aura mereka terlihat luar biasa, jelas sekali mereka bukan orang yang sederhana.Tetua Sekte Tawang ketiga, Eko, juga berada di tempat itu. Namun, dia bahkan tidak berhak untuk ikut duduk. Dia hanya bisa berdiri di samping mereka dengan hormat. Saat melihat beberapa orang itu, Hagi menggertakkan giginya dan berkata, "Semuanya, akhirnya kita bertemu lagi."Beberapa orang itu menoleh ke arahnya. Pandangannya tampak tak acuh saat melihat Hagi. Seorang pria berjanggut berkata dengan nada dingin, "Hagi, saat itu kami sudah mengirim semua Sekte Hagisana ke alam baka, tapi kamu malah ketinggalan. Itu memang kesalahan kami. Hari ini, kami akan mengantarkanmu untuk berkumpul dengan mereka di akhirat."Hagi menahan emosinya dan berkata, "Masih belum tentu siapa yang akan mati hari ini!""Kalian mau mengalahkan kami?" Pria berjanggut itu tertawa sinis.Hagi memberi penjelasan kepada Yoga dengan sabar, "Yoga, mereka ini adalah enam ketua d
Hagi terpaksa menyetujuinya, "Oke. Sebaiknya biarkan mereka tetap hidup, aku ingin membalas dendam sendiri."Yoga menjawab, "Tenang saja, aku punya perhitungan sendiri."Hagi memerintahkan anggota Sekte Hagisana, "Hari ini kita harus membalas dendam untuk para senior di Sekte Hagisana! Bunuh!""Bunuh!" Semua anggota Sekte Hagisana seketika menyerbu ke arah anggota enam sekte lainnya bagaikan monster. Keenam sekte itu juga langsung menyerang, sehingga terjadi kekacauan besar di lokasi tersebut. Yoga juga telah dikepung enam ketua sekte lainnya.Fadil tertawa sinis, "Yoga, aku tahu kamu memang hebat. Tapi kami punya empat ahli tingkat agung master dan dua tingkat semi-agung master. Mau bagaimana kamu melawan kami! Kecuali kamu ini ahli tingkat raja master."Yoga menjawab, "Sejujurnya, aku sendiri nggak tahu tingkatanku. Jadi, hari ini aku akan menggunakan kalian untuk mencobanya."Fadil berteriak, "Bunuh!"Enam ketua sekte lainnya menyerang sekuat tenaga. Saat mereka bersatu, kekuatan ke
Bagaimana mereka bisa melawan Yoga lagi? Mereka bahkan berniat untuk bunuh diri sekarang!Sudut bibir Hagi berkedut hebat. Bocah ini terlalu pintar merahasiakan kekuatannya. Dia benar-benar tidak menyangka Yoga menguasai keterampilan tempur kultivator kuno. Setelah tersadar dari keterkejutannya, dia berseru dengan kuat, "Serang! Serang terus!"Kehebatan Yoga membuat semangat juang orang-orang Sekte Hagisana makin tinggi. Mereka pun bertempur dengan penuh semangat.Sementara itu, orang-orang dari enam sekte besar tampak kewalahan. Pemimpin mereka saja kalah, apa gunanya mereka bertempur lagi? Jika terus bersikeras, mereka hanya akan mati! Bagaimanapun, Yoga bisa membunuh mereka hanya dalam beberapa detik."Aku mengaku kalah! Pak Yoga, tolong ampuni nyawaku!""Pak Yoga, aku bersedia menjadi bawahanmu! Tolong beri aku kesempatan!""Pak Yoga, kamu boleh memperbudakku mulai sekarang! Aku nggak akan menolak!"Sebagian besar orang dari enam sekte besar itu tampak berlutut. Pertarungan baru di
Yoga kembali ke Vila Kintamani No. 1 dengan membawa teknik alkimia itu. Dia berniat untuk mempelajarinya karena percaya barang peninggalan ibunya untuknya tidak mungkin hanya bisa menciptakan bahan obat tingkat empat, pasti ada sesuatu yang besar tersembunyi di dalam. Harus diketahui bahwa Pil Ketenangan Jiwa adalah pil tingkat lima.Setibanya di vila, Yoga cukup terkejut karena mendapati Wenny sedang bertarung dengan 2 pria berpakaian hitam. Pertarungan kedua belah pihak cukup sengit. Namun, jelas sekali Wenny bukan lawan mereka. Dia bahkan terhempas karena serangan salah satu lawannya."Sialan!" Yoga sontak berkelebat dan tiba di belakang Wenny untuk menangkapnya. Sementara itu, kesadaran Wenny mulai melemah. Setelah bersusah payah menyuruh Yoga kabur, dia langsung jatuh pingsan.Kedua pria berpakaian hitam itu menyerbu ke arah Yoga tanpa ragu sedikit pun. Melihat ini, Yoga mendengus dan mengerahkan Teknik Guntur Surgawi. Sambaran guntur sontak muncul dari tubuh Yoga, lalu melahap ke