Yoga kembali ke Vila Kintamani No. 1 dengan membawa teknik alkimia itu. Dia berniat untuk mempelajarinya karena percaya barang peninggalan ibunya untuknya tidak mungkin hanya bisa menciptakan bahan obat tingkat empat, pasti ada sesuatu yang besar tersembunyi di dalam. Harus diketahui bahwa Pil Ketenangan Jiwa adalah pil tingkat lima.Setibanya di vila, Yoga cukup terkejut karena mendapati Wenny sedang bertarung dengan 2 pria berpakaian hitam. Pertarungan kedua belah pihak cukup sengit. Namun, jelas sekali Wenny bukan lawan mereka. Dia bahkan terhempas karena serangan salah satu lawannya."Sialan!" Yoga sontak berkelebat dan tiba di belakang Wenny untuk menangkapnya. Sementara itu, kesadaran Wenny mulai melemah. Setelah bersusah payah menyuruh Yoga kabur, dia langsung jatuh pingsan.Kedua pria berpakaian hitam itu menyerbu ke arah Yoga tanpa ragu sedikit pun. Melihat ini, Yoga mendengus dan mengerahkan Teknik Guntur Surgawi. Sambaran guntur sontak muncul dari tubuh Yoga, lalu melahap ke
Intuisi Wenny memberitahunya bahwa kedua pria berpakaian hitam itu memiliki niat jahat. Dia langsung bersembunyi dan menguping pembicaraan mereka.Ternyata, mereka datang untuk membunuh pemilik vila ini dan mencuri Ekstrak Akar Nertera. Wenny pun tidak akan membiarkan hal itu terjadi sehingga maju untuk menghalangi mereka.Dari metode serangan lawan, Wenny curiga bahwa mereka berasal dari organisasi misterius. Dia akan menyelidikinya dan mengabari setelah mendapatkan hasil.Wenny juga menyertakan nomor teleponnya di catatan itu. Yoga merasa agak menyesal karena telah membunuh kedua pria berpakaian hitam itu. Dia seharusnya menangkap mereka dan menginterogasi mereka.'Hais, aku sudah sangat berhati-hati, tapi masih ada yang tahu tentang Ekstrak Akar Nertera,' batin Yoga.Yoga tidak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk ini, melainkan lanjut meneliti teknik alkimia itu. Yang tercatat dalam teknik itu adalah cara menyempurnakan bahan obat tingkat satu sampai empat. Meskipun bahan obat t
"Pak Dirga, kamu pasti tahu betapa berharganya Pil Peremajaan ini. Aku nggak bisa memberinya secara cuma-cuma," ucap Yoga."Katakan saja, apa yang kamu mau?" tanya Dirga langsung."Aku mau 10 benih obat tingkat enam. Seharusnya bukan masalah untukmu, 'kan?" balas Yoga."Gimana kamu bisa tahu ada 10 benih obat tingkat enam di kas negara? Jangan-jangan, kamu diam-diam menyelinap masuk?" tanya Dirga dengan ekspresi masam."Nggak kok," bantah Yoga."Setan pun nggak percaya!" pekik Dirga. Pada akhirnya, dia membuat kesepakatan dengan Yoga. Menukarkan 10 benih obat tingkat enam dengan 2 butir Pil Peremajaan, ini sangat menguntungkan!Kemudian, Yoga pergi ke Sekte Hagisana dengan membawa 2 butir pil tingkat enam. Sekte Hagisana telah menyatukan 8 sekte Aliran Mulista. Hagi menyerahkannya kekuasaannya kepada Naga Hijau karena sibuk melakukan kultivasi tertutup. Bagaimanapun, dia merasa malu saat keluar dengan Yoga karena kemampuannya baru mencapai tingkat semi-agung master.Yoga datang menemui
Ini adalah kabar baik bagi Yoga. Dua puluh delapan pemimpin sekte itu datang secara bersamaan, jadi dia tidak perlu repot-repot mencari mereka lagi. Sayangnya, Rigel tidak datang. Yoga terpaksa harus mencarinya sendiri nanti.Hanya saja, Yoga menyukai ketenangan. Sekarang Vila Kintamani telah dikelilingi oleh para pesilat sehingga dia tidak ingin pulang dan memutuskan untuk pergi ke pondok nadi obat.Ketika bersiap-siap untuk keluar, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan suara Wenny. "Halo, apa Tuan di dalam? Aku Wenny, orang yang kamu tolong beberapa hari lalu. Apa kamu bisa keluar? Ada hal penting yang ingin kubahas."Benar-benar mengganggu. Yoga pun kembali ke sofa dan memutuskan untuk keluar setelah Wenny pergi. Di sisi lain, Wenny yang tidak mendapatkan respons apa pun merasa sangat kecewa.Wenny meneruskan, "Tuan, aku tahu kamu di dalam. Aku nggak tahu kenapa kamu menolak untuk bertemu, tapi aku harus memberitahumu ini. Kamu seharusnya sudah tahu tentang tantangan dari 28 p
Selesai mengatakan itu, Dirga mengakhiri panggilan. Sementara itu, Wenny tampak terperangah di tempat. Dia tidak menyangka Yoga mengenal orang sehebat itu. Atas dasar apa orang seperti Yoga mengenalnya?Tentu saja, Wenny tidak mungkin menikah dengannya hanya karena hal ini! Kalaupun menikah, dia harus menikah dengan orang yang meneliti Ekstrak Akar Nertera!Setelah Wenny pergi, Yoga datang ke pondok nadi obat untuk mengolah benih obat bermutu tinggi. Setiap hari, Yoga menyirami benih obat dengan energi spiritual dan menggunakan Pil Peremajaan sebagai pupuk.Ditambah dengan nutrisi hebat dari nadi obat, benih bermutu tinggi ini pun bertunas hanya dalam beberapa hari. Terutama 4 benih obat tingkat delapan itu, cabang dan daun bahkan sudah tumbuh.Yoga merasa sangat senang. Dengan begini, dia bisa mengobati kanker Karina. Saat ini, asistennya Karina tiba-tiba menelepon Yoga. "Pak Yoga, apa Bu Karina di tempatmu?""Nggak, memangnya kenapa?" tanya Yoga balik."Hari ini ada pria paruh baya y
Ambar sontak berseru, "Dia ayah Karina yang berengsek itu! Dia jauh lebih rendahan daripada binatang!"Ekspresi Yoga seketika tampak serius. Dia tentu tahu tentang ayah Karina. Ayahnya sangat terobsesi pada seni bela diri. Demi meningkatkan kemampuan, pria itu bersedia melakukan apa saja.Ketika Karina dan Gatot masih kecil, ayah mereka mencampakkan mereka sekeluarga. Katanya, dia diundang untuk bergabung dengan Aula Digdaya.Selama bertahun-tahun ini, ayah mereka pun tidak pernah pulang ataupun memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ayah. Tanpa disangka, pria itu malah pulang di saat seperti ini, bahkan membawa Karina bersamanya.Yoga pun curiga bahwa tindakan ini diinstruksi oleh Aula Digdaya. Adapun tujuannya, itu sudah pasti Ekstrak Akar Nertera.Yoga menghibur, "Kalian tenang saja, aku pasti akan membawa Karina pulang dengan selamat."Ambar menggertakkan giginya sambil berucap dengan geram, "Yoga, aku nggak pernah meminta apa pun darimu. Tapi, kali ini kamu harus membantuku. A
Pil Peremajaan! Sebutir saja sudah cukup untuk menggemparkan dunia seni bela diri. Akan tetapi, Yoga malah mengeluarkan segenggam begitu saja, bahkan menjadikannya sebagai pupuk .... Kaya! Mereka akan kaya raya! Kenapa mereka baru tahu ada orang sekaya ini di Daruna? Jika dibandingkan dengan Yoga, mereka tidak ada bedanya dengan fakir miskin!Suara Estu terdengar bergetar. Dia berkata, "Yoga, aku memerintahkanmu atas nama Aula Digdaya, segera serahkan Pil Peremajaan kepadaku!""Atas dasar apa?" tanya Yoga."Aku bisa membuat keputusan di Aula Digdaya, kamu boleh bergabung dengan kami. Begitu menjadi anggota kami, kamu akan berada di atas 99% pesilat dan memiliki kekuasaan besar ...," balas Estu."Maaf sekali, aku nggak terbiasa menjadi kaki tangan orang. Selain itu, anjingku saja belum makan kenyang, gimana aku bisa membagikan Pil Peremajaan ini kepada kalian? Kemarilah," sela Yoga.Saat berikutnya, terlihat seekor anjing kampung berlari menghampiri sambil mengibaskan ekor. Yoga melempa
"Tentunya, kalau kamu menyerah sekarang, aku mungkin masih bisa memberimu kesempatan," ucap Estu.Yoga menyahut, "Kebetulan sekali. Kalau begitu, kamu suruh Dewa Digdaya menemuiku. Aku ingin membahas beberapa hal dengannya. Kalau dia nggak datang, aku akan mencarinya sendiri."Yoga ingin mencari tahu informasi tentang orang tuanya dari Dewa Digdaya."Sombong sekali!" Estu mendengus, lalu berbalik dan pergi. Yoga pun tidak mengejarnya, melainkan membiarkannya pergi untuk menyampaikan pesan.Sesudah berbalik, Yoga malah mendapati Hagi sedang membuka mulut anjing itu lebar-lebar. Yoga buru-buru menghentikan. "Hei, apa yang kamu lakukan?""Pil Peremajaan sangat berharga, kenapa memberikannya pada anjing?" tanya Hagi dengan enggan. Kemudian, dia meneruskan, "Aku akan mencoba mengeluarkannya.""Sudahlah, jangan bersikap perhitungan dengan anjing. Ada yang harus kubahas denganmu," timpal Yoga."Tujuh hari lagi, Rigel akan memimpin 28 pemimpin sekte untuk membunuhku. Ketika saat itu tiba, kamu