Share

Bab 320

Penulis: Vodka
Yoga menebak bahwa wanita itu adalah ibu kandungnya. Selagi masih ingat, Yoga menuliskan satu bab yang dijelaskan wanita itu ke sebuah kertas. Setelah selesai menulis, Yoga kaget sekali saat menyadari bahwa yang ditulisnya itu adalah teknik bela diri kuno bernama Teknik Guntur Surgawi.

"Angin bertiup kencang, petir menyambar .... Teknik Guntur Surgawi!"

Sesuai dengan namanya, teknik ini lebih cocok dilatih oleh ahli bela diri kuno dan tidak cocok untuk dilatih ahli bela diri biasa. Beberapa puluh tahun yang lalu, ada seorang ahli bela diri kuno yang tiba di dunia manusia dan menyebabkan kekacauan di seluruh dunia. Ada banyak sekali orang tewas kala itu.

Yoga tidak menyangka ibunya akan meninggalkan benda yang begitu berharga untuknya. Kali ini Yoga semakin yakin bahwa orang tuanya berasal dari kalangan ahli bela diri kuno. Tanpa menunda lagi, Yoga langsung mulai berlatih.

"Angin bertiup kencang, petir menyambar .... Teknik Guntur Surgawi!"

Percobaan pertama gagal. Yoga mencoba lagi unt
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 321

    Mereka sedang minum teh dan bermain catur di dalam gazebo. Aura mereka terlihat luar biasa, jelas sekali mereka bukan orang yang sederhana.Tetua Sekte Tawang ketiga, Eko, juga berada di tempat itu. Namun, dia bahkan tidak berhak untuk ikut duduk. Dia hanya bisa berdiri di samping mereka dengan hormat. Saat melihat beberapa orang itu, Hagi menggertakkan giginya dan berkata, "Semuanya, akhirnya kita bertemu lagi."Beberapa orang itu menoleh ke arahnya. Pandangannya tampak tak acuh saat melihat Hagi. Seorang pria berjanggut berkata dengan nada dingin, "Hagi, saat itu kami sudah mengirim semua Sekte Hagisana ke alam baka, tapi kamu malah ketinggalan. Itu memang kesalahan kami. Hari ini, kami akan mengantarkanmu untuk berkumpul dengan mereka di akhirat."Hagi menahan emosinya dan berkata, "Masih belum tentu siapa yang akan mati hari ini!""Kalian mau mengalahkan kami?" Pria berjanggut itu tertawa sinis.Hagi memberi penjelasan kepada Yoga dengan sabar, "Yoga, mereka ini adalah enam ketua d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 322

    Hagi terpaksa menyetujuinya, "Oke. Sebaiknya biarkan mereka tetap hidup, aku ingin membalas dendam sendiri."Yoga menjawab, "Tenang saja, aku punya perhitungan sendiri."Hagi memerintahkan anggota Sekte Hagisana, "Hari ini kita harus membalas dendam untuk para senior di Sekte Hagisana! Bunuh!""Bunuh!" Semua anggota Sekte Hagisana seketika menyerbu ke arah anggota enam sekte lainnya bagaikan monster. Keenam sekte itu juga langsung menyerang, sehingga terjadi kekacauan besar di lokasi tersebut. Yoga juga telah dikepung enam ketua sekte lainnya.Fadil tertawa sinis, "Yoga, aku tahu kamu memang hebat. Tapi kami punya empat ahli tingkat agung master dan dua tingkat semi-agung master. Mau bagaimana kamu melawan kami! Kecuali kamu ini ahli tingkat raja master."Yoga menjawab, "Sejujurnya, aku sendiri nggak tahu tingkatanku. Jadi, hari ini aku akan menggunakan kalian untuk mencobanya."Fadil berteriak, "Bunuh!"Enam ketua sekte lainnya menyerang sekuat tenaga. Saat mereka bersatu, kekuatan ke

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 323

    Bagaimana mereka bisa melawan Yoga lagi? Mereka bahkan berniat untuk bunuh diri sekarang!Sudut bibir Hagi berkedut hebat. Bocah ini terlalu pintar merahasiakan kekuatannya. Dia benar-benar tidak menyangka Yoga menguasai keterampilan tempur kultivator kuno. Setelah tersadar dari keterkejutannya, dia berseru dengan kuat, "Serang! Serang terus!"Kehebatan Yoga membuat semangat juang orang-orang Sekte Hagisana makin tinggi. Mereka pun bertempur dengan penuh semangat.Sementara itu, orang-orang dari enam sekte besar tampak kewalahan. Pemimpin mereka saja kalah, apa gunanya mereka bertempur lagi? Jika terus bersikeras, mereka hanya akan mati! Bagaimanapun, Yoga bisa membunuh mereka hanya dalam beberapa detik."Aku mengaku kalah! Pak Yoga, tolong ampuni nyawaku!""Pak Yoga, aku bersedia menjadi bawahanmu! Tolong beri aku kesempatan!""Pak Yoga, kamu boleh memperbudakku mulai sekarang! Aku nggak akan menolak!"Sebagian besar orang dari enam sekte besar itu tampak berlutut. Pertarungan baru di

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 324

    Yoga kembali ke Vila Kintamani No. 1 dengan membawa teknik alkimia itu. Dia berniat untuk mempelajarinya karena percaya barang peninggalan ibunya untuknya tidak mungkin hanya bisa menciptakan bahan obat tingkat empat, pasti ada sesuatu yang besar tersembunyi di dalam. Harus diketahui bahwa Pil Ketenangan Jiwa adalah pil tingkat lima.Setibanya di vila, Yoga cukup terkejut karena mendapati Wenny sedang bertarung dengan 2 pria berpakaian hitam. Pertarungan kedua belah pihak cukup sengit. Namun, jelas sekali Wenny bukan lawan mereka. Dia bahkan terhempas karena serangan salah satu lawannya."Sialan!" Yoga sontak berkelebat dan tiba di belakang Wenny untuk menangkapnya. Sementara itu, kesadaran Wenny mulai melemah. Setelah bersusah payah menyuruh Yoga kabur, dia langsung jatuh pingsan.Kedua pria berpakaian hitam itu menyerbu ke arah Yoga tanpa ragu sedikit pun. Melihat ini, Yoga mendengus dan mengerahkan Teknik Guntur Surgawi. Sambaran guntur sontak muncul dari tubuh Yoga, lalu melahap ke

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 325

    Intuisi Wenny memberitahunya bahwa kedua pria berpakaian hitam itu memiliki niat jahat. Dia langsung bersembunyi dan menguping pembicaraan mereka.Ternyata, mereka datang untuk membunuh pemilik vila ini dan mencuri Ekstrak Akar Nertera. Wenny pun tidak akan membiarkan hal itu terjadi sehingga maju untuk menghalangi mereka.Dari metode serangan lawan, Wenny curiga bahwa mereka berasal dari organisasi misterius. Dia akan menyelidikinya dan mengabari setelah mendapatkan hasil.Wenny juga menyertakan nomor teleponnya di catatan itu. Yoga merasa agak menyesal karena telah membunuh kedua pria berpakaian hitam itu. Dia seharusnya menangkap mereka dan menginterogasi mereka.'Hais, aku sudah sangat berhati-hati, tapi masih ada yang tahu tentang Ekstrak Akar Nertera,' batin Yoga.Yoga tidak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk ini, melainkan lanjut meneliti teknik alkimia itu. Yang tercatat dalam teknik itu adalah cara menyempurnakan bahan obat tingkat satu sampai empat. Meskipun bahan obat t

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 326

    "Pak Dirga, kamu pasti tahu betapa berharganya Pil Peremajaan ini. Aku nggak bisa memberinya secara cuma-cuma," ucap Yoga."Katakan saja, apa yang kamu mau?" tanya Dirga langsung."Aku mau 10 benih obat tingkat enam. Seharusnya bukan masalah untukmu, 'kan?" balas Yoga."Gimana kamu bisa tahu ada 10 benih obat tingkat enam di kas negara? Jangan-jangan, kamu diam-diam menyelinap masuk?" tanya Dirga dengan ekspresi masam."Nggak kok," bantah Yoga."Setan pun nggak percaya!" pekik Dirga. Pada akhirnya, dia membuat kesepakatan dengan Yoga. Menukarkan 10 benih obat tingkat enam dengan 2 butir Pil Peremajaan, ini sangat menguntungkan!Kemudian, Yoga pergi ke Sekte Hagisana dengan membawa 2 butir pil tingkat enam. Sekte Hagisana telah menyatukan 8 sekte Aliran Mulista. Hagi menyerahkannya kekuasaannya kepada Naga Hijau karena sibuk melakukan kultivasi tertutup. Bagaimanapun, dia merasa malu saat keluar dengan Yoga karena kemampuannya baru mencapai tingkat semi-agung master.Yoga datang menemui

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 327

    Ini adalah kabar baik bagi Yoga. Dua puluh delapan pemimpin sekte itu datang secara bersamaan, jadi dia tidak perlu repot-repot mencari mereka lagi. Sayangnya, Rigel tidak datang. Yoga terpaksa harus mencarinya sendiri nanti.Hanya saja, Yoga menyukai ketenangan. Sekarang Vila Kintamani telah dikelilingi oleh para pesilat sehingga dia tidak ingin pulang dan memutuskan untuk pergi ke pondok nadi obat.Ketika bersiap-siap untuk keluar, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan suara Wenny. "Halo, apa Tuan di dalam? Aku Wenny, orang yang kamu tolong beberapa hari lalu. Apa kamu bisa keluar? Ada hal penting yang ingin kubahas."Benar-benar mengganggu. Yoga pun kembali ke sofa dan memutuskan untuk keluar setelah Wenny pergi. Di sisi lain, Wenny yang tidak mendapatkan respons apa pun merasa sangat kecewa.Wenny meneruskan, "Tuan, aku tahu kamu di dalam. Aku nggak tahu kenapa kamu menolak untuk bertemu, tapi aku harus memberitahumu ini. Kamu seharusnya sudah tahu tentang tantangan dari 28 p

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 328

    Selesai mengatakan itu, Dirga mengakhiri panggilan. Sementara itu, Wenny tampak terperangah di tempat. Dia tidak menyangka Yoga mengenal orang sehebat itu. Atas dasar apa orang seperti Yoga mengenalnya?Tentu saja, Wenny tidak mungkin menikah dengannya hanya karena hal ini! Kalaupun menikah, dia harus menikah dengan orang yang meneliti Ekstrak Akar Nertera!Setelah Wenny pergi, Yoga datang ke pondok nadi obat untuk mengolah benih obat bermutu tinggi. Setiap hari, Yoga menyirami benih obat dengan energi spiritual dan menggunakan Pil Peremajaan sebagai pupuk.Ditambah dengan nutrisi hebat dari nadi obat, benih bermutu tinggi ini pun bertunas hanya dalam beberapa hari. Terutama 4 benih obat tingkat delapan itu, cabang dan daun bahkan sudah tumbuh.Yoga merasa sangat senang. Dengan begini, dia bisa mengobati kanker Karina. Saat ini, asistennya Karina tiba-tiba menelepon Yoga. "Pak Yoga, apa Bu Karina di tempatmu?""Nggak, memangnya kenapa?" tanya Yoga balik."Hari ini ada pria paruh baya y

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1286

    "Dunia bela diri kuno?"Yoga tertawa dan menatap para anggota Keluarga Husin dengan bangga, lalu berkata sambil tersenyum dingin, "Benar, aku memang berasal dari dunia bela diri kuno.""Apa?"Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu langsung menarik napas dalam-dalam dan mulai muncul satu kemungkinan di hati mereka. Melihat pria yang di depan mereka ini begitu sombong, mungkin pria ini benar-benar orang yang ditebak mereka itu."Mirip ... benar-benar mirip!" teriak seseorang dengan mendadak, seolah-olah memecah keheningan dan mulai terdengar semua orang di tempat itu."Siapa namamu?" tanya Alex dengan ekspresi muram dan menatap Yoga dengan tajam."Panggil aku ayah saja," jawab Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar."Berani-beraninya kamu mempermainkanku!" teriak Alex dengan keras dan auranya langsung memancar. Orang ini sudah berani mempermainkannya di depan begitu banyak anggota Keluarga Husin, sama saja dengan meremehkannya."Kenapa kalau aku mempermainkanmu? Hah?" s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1285

    Saat ini, apa pun yang dikatakan oleh Alex adalah ketentuannya, Girbet tahu dia tidak melakukan apa pun untuk mengubahnya. Sebagai generasi muda di Keluarga Husin, dia tidak memiliki hak untuk berbicara."Ayo jalan. Kita bunuh bocah itu dulu, lalu kita musnahkan para manusia hantu itu," kata Alex sambil tertawa terbahak-bahak dan aura yang mendominasi.Semua orang langsung bangkit dan segera melanjutkan perjalanan mereka menuju lokasi tujuan.Di sisi lain.Selain Keluarga Husin, Keluarga Kusuma, Keluarga Bramasta, dan Keluarga Salim juga bergegas menuju lokasi tempat Yoga berada. Mereka semua berharap bisa merebut Tulang Naga Tunduk itu. Namun, mereka tidak menyangka orang yang berada di tempat itu ternyata adalah Yoga.Pada saat yang bersamaan, Prajna dan para manusia hantu sudah bersembunyi. Mereka bahkan tidak berani bernapas dan tetap bersembunyi di kegelapan. Ini semua adalah perintah dari Yoga agar mereka jangan menunjukkan diri mereka untuk sementara ini. Jika kabar ini tersebar

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1284

    "Paman Alex, ini pasti ulah para manusia hantu itu dan bocah itu pasti bersama mereka. Dia sudah membunuh begitu banyak orang kita, mungkin saja dia sengaja memancing kita ke sana. Kita harus berhati-hati, dia pasti punya rencana lain," kata Girbet yang berdiri di samping Alex dengan ekspresi yang sangat serius, seolah-olah memikirkan kepentingan Keluarga Husin.Namun, sebenarnya Girbet sudah sangat berniat untuk membunuh Yoga. Dia ingin segera bergegas ke sana dan menangkap Yoga.Namun, ekspresi Alex menjadi muram dan menatap Girbet dengan tajam. "Dasar sampah! Kamu benar-benar mempermalukan seluruh Keluarga Husin. Kalau orang lain tahu hal ini, kamu jangan bilang kamu adalah anggota Keluarga Husin. Melihatmu saja pun sudah membuatku kesal. Kamu malah membiarkan para manusia hantu itu membunuh begitu banyak anggota keluarga kita."Alex benar-benar kecewa terhadap Girbet. Girbet tadinya adalah pemuda yang menjadi harapan Keluarga Husin dan selalu menjadi pusat perhatian. Girbet seharus

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1283

    Bimo berkata, "Sepertinya ada monster mengerikan yang muncul lagi."Yoga bertanya, "Apa benar-benar akan ada Sulur Ular Hijau yang akan muncul lagi?"Bimo menjawab, "Sulur Ular Hijau sudah kami bunuh sampai hampir punah dulu, seharusnya nggak akan muncul lagi."Yoga bertanya lagi, "Bagaimana kalau kita kembali dan memeriksanya?"Bimo langsung menjawab, "Jangan kepo. Kalau itu benar-benar Sulur Ular Hijau yang sudah dewasa, kamu bukan tandingannya."Mendengar perkataan itu, Yoga langsung terdiam. Dia tahu butuh sepuluh petarung tahap kultivator raja untuk menghadapi Sulur Ular Dewasa yang sudah dewasa, dia memang bukan tandingannya. Setelah merenungkannya, dia akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran Bimo."Ayo kita pergi," desak Yoga sambil melambaikan tangannya.Semua orang pun mulai bergerak dan melanjutkan perjalanan mereka. Saat ini matahari sudah terbit dan menyinari mereka, sehingga mereka merasa hangat.Yoga bertanya, "Apa kalian tahu Tulang Naga Tunduk dan Kayu Petir Hijau ini

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1282

    Tubuh Sulur Ular Hijau penuh dengan bekas gigitan. Bahkan, pada tulang-tulangnya terlihat bekas yang sangat jelas. Itu membuat siapa pun yang melihatnya merasa jijik.Di area terlarang ini, hanya manusia hantu yang melakukan hal menjijikkan seperti ini. Mengonsumsi darah dan daging monster seperti itu sangat bermanfaat bagi mereka."Benar-benar mereka! Mereka sungguh berani datang ke tempat ini!""Hmph! Mereka memang nggak tahu diri. Pasti mereka datang ke sini untuk mencari Bunga Putih!""Tapi, Bunga Putih di sini tampaknya sudah nggak ada. Jangan-jangan, waktu panennya memang sudah lewat?"Saat mereka berbicara, semua mata memandang ke sekitar dengan penuh kecemasan. Wajah-wajah mereka menunjukkan keterkejutan yang mendalam. Rasa gelisah juga makin terlihat.Pada akhirnya, mereka saling memandang dengan tatapan penuh amarah. Beberapa dari mereka menggeram dengan nada penuh kebencian. Mereka akhirnya yakin bahwa manusia hantu telah mengambil Bunga Putih!"Cepat! Temukan jejak mereka s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1281

    Kekuatan petir itu membuat tubuh Sulur Ular Hijau gosong di luar dan matang di dalam. Bahkan, banyak tentakel yang dimilikinya terputus akibat sambaran petir tersebut.Sulur Ular Hijau menggeliat hebat. Tubuhnya kejang-kejang di tanah. Ia berjuang dengan susah payah. Bahkan hingga saat ini, ia masih tidak bisa memahami bagaimana situasi seperti ini bisa terjadi.Selama ini, Sulur Ular Hijau adalah penguasa tak tergoyahkan di area ini. Ia melakukan apa pun yang diinginkannya tanpa ada yang bisa melawannya.Di malam hari, Sulur Ular Hijau hanya perlu melayang di langit untuk menikmati santapan sesuka hati. Namun hari ini, ia bertemu dengan sosok yang begitu menakutkan. Siapa sebenarnya orang ini?"Oh? Masih hidup?" ucap Yoga. Dia terkejut melihat Sulur Ular Hijau yang masih bernapas. Dia menggeleng pelan dan berdecak, seolah tidak percaya.Awalnya, Yoga mengira serangannya yang pertama sudah cukup untuk membunuh makhluk itu. Tanpa ragu, dia kembali mengangkat tangannya dan menjatuhkan s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1280

    Sulur Ular Hijau membuka mulut lebarnya. Ia memperlihatkan deretan gigi putih yang tajam dan rapat, membuat siapa pun yang melihatnya merasa ngeri. Aura yang mengerikan tiba-tiba meledak dari tubuhnya.Dalam sekejap, puluhan tentakel menyeruak ke udara, seperti pasukan yang menyerbu dengan gila-gilaan menuju Yoga.Suara gemuruh dan gerakan yang sangat besar membuat jantung siapa pun yang melihatnya berdegup kencang. Tentakel-tentakel itu meluncur menuju Yoga dengan kecepatan seperti tombak yang menembus udara, lalu langsung mengarah ke tubuhnya.Namun, Yoga berdiri diam di tempat dan tak tergoyahkan sedikit pun. Saat tentakel-tentakel itu mendekat, dia tiba-tiba mengangkat jarinya dan menunjuk ke langit.Suara petir bergemuruh memecah keheningan dan menerangi seluruh langit. Orang-orang dan makhluk di sekitar yang menyaksikan pemandangan ini. Mereka tak kuasa mendongak ke atas.Kegelisahan menyebar di hati setiap orang. Semua yang melihat kejadian itu tertegun, seakan-akan terjebak dal

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1279

    Pada saat berikutnya, Yoga tiba-tiba mengangkat tangannya dan mengepalkan tinjunya dengan erat. Dalam sekejap, aura yang begitu menakutkan menyebar ke seluruh penjuru.Kekuatan luar biasa meledak dari tinju Yoga, lalu menyerang langsung ke arah langit. Saat keduanya bertabrakan, suara ledakan yang dahsyat bergema.Bak suara petir yang mengguncang langit, suara itu membuat orang-orang di sekitar merasa tidak nyaman. Mereka semua refleks menutup telinga, tetapi mata mereka tetap terpaku ke langit dan penuh keterkejutan yang luar biasa.Di langit, makhluk raksasa itu terpaksa menarik kembali semua tentakel panjangnya yang seperti akar tanaman. Beberapa di antaranya bahkan robek dan jatuh ke tanah.Tentakel-tentakel yang jatuh menciptakan suara keras saat menyentuh tanah, serta memunculkan debu tebal yang menyebar seperti gelombang.Sementara itu, Yoga berdiri tegak di tempatnya. Dia seperti pohon yang tak tergoyahkan. Pria itu sedikit mendongak, lalu dengan tenang menatap ke arah atas. Ti

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1278

    Seiring terdengarnya suara Yoga, mata hijau besar di langit tiba-tiba meledakkan cahaya yang luar biasa terang. Cahaya hijau yang menyilaukan langsung menerangi seluruh langit, lalu menciptakan suasana yang terasa sangat aneh dan menakutkan.Prajna dan yang lainnya terdiam di tempat. Mereka menatap kosong ke arah langit. Ekspresi mereka dipenuhi keterkejutan yang tidak bisa disembunyikan."Apa yang terjadi? Apakah makhluk ini benar-benar akan menunjukkan kekuatannya?""Ya ampun! Gimana dia bisa memancarkan cahaya sekuat ini? Apa yang sebenarnya terjadi?""Mengerikan, benar-benar terlalu mengerikan! Apa ini berarti wujud aslinya akan segera muncul?"Dalam sekejap, hati mereka semua dipenuhi kecemasan yang mendalam. Pikiran mereka kacau. Semuanya saling bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.Namun, Yoga tetap berdiri di tempatnya dengan tenang. Tatapannya dingin dan penuh keyakinan saat memandang ke arah langit.Yoga sudah lama menyadari bahwa mata hijau di atas sana b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status