Share

Bab 321

Author: Vodka
Mereka sedang minum teh dan bermain catur di dalam gazebo. Aura mereka terlihat luar biasa, jelas sekali mereka bukan orang yang sederhana.

Tetua Sekte Tawang ketiga, Eko, juga berada di tempat itu. Namun, dia bahkan tidak berhak untuk ikut duduk. Dia hanya bisa berdiri di samping mereka dengan hormat. Saat melihat beberapa orang itu, Hagi menggertakkan giginya dan berkata, "Semuanya, akhirnya kita bertemu lagi."

Beberapa orang itu menoleh ke arahnya. Pandangannya tampak tak acuh saat melihat Hagi. Seorang pria berjanggut berkata dengan nada dingin, "Hagi, saat itu kami sudah mengirim semua Sekte Hagisana ke alam baka, tapi kamu malah ketinggalan. Itu memang kesalahan kami. Hari ini, kami akan mengantarkanmu untuk berkumpul dengan mereka di akhirat."

Hagi menahan emosinya dan berkata, "Masih belum tentu siapa yang akan mati hari ini!"

"Kalian mau mengalahkan kami?" Pria berjanggut itu tertawa sinis.

Hagi memberi penjelasan kepada Yoga dengan sabar, "Yoga, mereka ini adalah enam ketua d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 322

    Hagi terpaksa menyetujuinya, "Oke. Sebaiknya biarkan mereka tetap hidup, aku ingin membalas dendam sendiri."Yoga menjawab, "Tenang saja, aku punya perhitungan sendiri."Hagi memerintahkan anggota Sekte Hagisana, "Hari ini kita harus membalas dendam untuk para senior di Sekte Hagisana! Bunuh!""Bunuh!" Semua anggota Sekte Hagisana seketika menyerbu ke arah anggota enam sekte lainnya bagaikan monster. Keenam sekte itu juga langsung menyerang, sehingga terjadi kekacauan besar di lokasi tersebut. Yoga juga telah dikepung enam ketua sekte lainnya.Fadil tertawa sinis, "Yoga, aku tahu kamu memang hebat. Tapi kami punya empat ahli tingkat agung master dan dua tingkat semi-agung master. Mau bagaimana kamu melawan kami! Kecuali kamu ini ahli tingkat raja master."Yoga menjawab, "Sejujurnya, aku sendiri nggak tahu tingkatanku. Jadi, hari ini aku akan menggunakan kalian untuk mencobanya."Fadil berteriak, "Bunuh!"Enam ketua sekte lainnya menyerang sekuat tenaga. Saat mereka bersatu, kekuatan ke

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 323

    Bagaimana mereka bisa melawan Yoga lagi? Mereka bahkan berniat untuk bunuh diri sekarang!Sudut bibir Hagi berkedut hebat. Bocah ini terlalu pintar merahasiakan kekuatannya. Dia benar-benar tidak menyangka Yoga menguasai keterampilan tempur kultivator kuno. Setelah tersadar dari keterkejutannya, dia berseru dengan kuat, "Serang! Serang terus!"Kehebatan Yoga membuat semangat juang orang-orang Sekte Hagisana makin tinggi. Mereka pun bertempur dengan penuh semangat.Sementara itu, orang-orang dari enam sekte besar tampak kewalahan. Pemimpin mereka saja kalah, apa gunanya mereka bertempur lagi? Jika terus bersikeras, mereka hanya akan mati! Bagaimanapun, Yoga bisa membunuh mereka hanya dalam beberapa detik."Aku mengaku kalah! Pak Yoga, tolong ampuni nyawaku!""Pak Yoga, aku bersedia menjadi bawahanmu! Tolong beri aku kesempatan!""Pak Yoga, kamu boleh memperbudakku mulai sekarang! Aku nggak akan menolak!"Sebagian besar orang dari enam sekte besar itu tampak berlutut. Pertarungan baru di

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 324

    Yoga kembali ke Vila Kintamani No. 1 dengan membawa teknik alkimia itu. Dia berniat untuk mempelajarinya karena percaya barang peninggalan ibunya untuknya tidak mungkin hanya bisa menciptakan bahan obat tingkat empat, pasti ada sesuatu yang besar tersembunyi di dalam. Harus diketahui bahwa Pil Ketenangan Jiwa adalah pil tingkat lima.Setibanya di vila, Yoga cukup terkejut karena mendapati Wenny sedang bertarung dengan 2 pria berpakaian hitam. Pertarungan kedua belah pihak cukup sengit. Namun, jelas sekali Wenny bukan lawan mereka. Dia bahkan terhempas karena serangan salah satu lawannya."Sialan!" Yoga sontak berkelebat dan tiba di belakang Wenny untuk menangkapnya. Sementara itu, kesadaran Wenny mulai melemah. Setelah bersusah payah menyuruh Yoga kabur, dia langsung jatuh pingsan.Kedua pria berpakaian hitam itu menyerbu ke arah Yoga tanpa ragu sedikit pun. Melihat ini, Yoga mendengus dan mengerahkan Teknik Guntur Surgawi. Sambaran guntur sontak muncul dari tubuh Yoga, lalu melahap ke

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 325

    Intuisi Wenny memberitahunya bahwa kedua pria berpakaian hitam itu memiliki niat jahat. Dia langsung bersembunyi dan menguping pembicaraan mereka.Ternyata, mereka datang untuk membunuh pemilik vila ini dan mencuri Ekstrak Akar Nertera. Wenny pun tidak akan membiarkan hal itu terjadi sehingga maju untuk menghalangi mereka.Dari metode serangan lawan, Wenny curiga bahwa mereka berasal dari organisasi misterius. Dia akan menyelidikinya dan mengabari setelah mendapatkan hasil.Wenny juga menyertakan nomor teleponnya di catatan itu. Yoga merasa agak menyesal karena telah membunuh kedua pria berpakaian hitam itu. Dia seharusnya menangkap mereka dan menginterogasi mereka.'Hais, aku sudah sangat berhati-hati, tapi masih ada yang tahu tentang Ekstrak Akar Nertera,' batin Yoga.Yoga tidak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk ini, melainkan lanjut meneliti teknik alkimia itu. Yang tercatat dalam teknik itu adalah cara menyempurnakan bahan obat tingkat satu sampai empat. Meskipun bahan obat t

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 326

    "Pak Dirga, kamu pasti tahu betapa berharganya Pil Peremajaan ini. Aku nggak bisa memberinya secara cuma-cuma," ucap Yoga."Katakan saja, apa yang kamu mau?" tanya Dirga langsung."Aku mau 10 benih obat tingkat enam. Seharusnya bukan masalah untukmu, 'kan?" balas Yoga."Gimana kamu bisa tahu ada 10 benih obat tingkat enam di kas negara? Jangan-jangan, kamu diam-diam menyelinap masuk?" tanya Dirga dengan ekspresi masam."Nggak kok," bantah Yoga."Setan pun nggak percaya!" pekik Dirga. Pada akhirnya, dia membuat kesepakatan dengan Yoga. Menukarkan 10 benih obat tingkat enam dengan 2 butir Pil Peremajaan, ini sangat menguntungkan!Kemudian, Yoga pergi ke Sekte Hagisana dengan membawa 2 butir pil tingkat enam. Sekte Hagisana telah menyatukan 8 sekte Aliran Mulista. Hagi menyerahkannya kekuasaannya kepada Naga Hijau karena sibuk melakukan kultivasi tertutup. Bagaimanapun, dia merasa malu saat keluar dengan Yoga karena kemampuannya baru mencapai tingkat semi-agung master.Yoga datang menemui

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 327

    Ini adalah kabar baik bagi Yoga. Dua puluh delapan pemimpin sekte itu datang secara bersamaan, jadi dia tidak perlu repot-repot mencari mereka lagi. Sayangnya, Rigel tidak datang. Yoga terpaksa harus mencarinya sendiri nanti.Hanya saja, Yoga menyukai ketenangan. Sekarang Vila Kintamani telah dikelilingi oleh para pesilat sehingga dia tidak ingin pulang dan memutuskan untuk pergi ke pondok nadi obat.Ketika bersiap-siap untuk keluar, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan suara Wenny. "Halo, apa Tuan di dalam? Aku Wenny, orang yang kamu tolong beberapa hari lalu. Apa kamu bisa keluar? Ada hal penting yang ingin kubahas."Benar-benar mengganggu. Yoga pun kembali ke sofa dan memutuskan untuk keluar setelah Wenny pergi. Di sisi lain, Wenny yang tidak mendapatkan respons apa pun merasa sangat kecewa.Wenny meneruskan, "Tuan, aku tahu kamu di dalam. Aku nggak tahu kenapa kamu menolak untuk bertemu, tapi aku harus memberitahumu ini. Kamu seharusnya sudah tahu tentang tantangan dari 28 p

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 328

    Selesai mengatakan itu, Dirga mengakhiri panggilan. Sementara itu, Wenny tampak terperangah di tempat. Dia tidak menyangka Yoga mengenal orang sehebat itu. Atas dasar apa orang seperti Yoga mengenalnya?Tentu saja, Wenny tidak mungkin menikah dengannya hanya karena hal ini! Kalaupun menikah, dia harus menikah dengan orang yang meneliti Ekstrak Akar Nertera!Setelah Wenny pergi, Yoga datang ke pondok nadi obat untuk mengolah benih obat bermutu tinggi. Setiap hari, Yoga menyirami benih obat dengan energi spiritual dan menggunakan Pil Peremajaan sebagai pupuk.Ditambah dengan nutrisi hebat dari nadi obat, benih bermutu tinggi ini pun bertunas hanya dalam beberapa hari. Terutama 4 benih obat tingkat delapan itu, cabang dan daun bahkan sudah tumbuh.Yoga merasa sangat senang. Dengan begini, dia bisa mengobati kanker Karina. Saat ini, asistennya Karina tiba-tiba menelepon Yoga. "Pak Yoga, apa Bu Karina di tempatmu?""Nggak, memangnya kenapa?" tanya Yoga balik."Hari ini ada pria paruh baya y

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 329

    Ambar sontak berseru, "Dia ayah Karina yang berengsek itu! Dia jauh lebih rendahan daripada binatang!"Ekspresi Yoga seketika tampak serius. Dia tentu tahu tentang ayah Karina. Ayahnya sangat terobsesi pada seni bela diri. Demi meningkatkan kemampuan, pria itu bersedia melakukan apa saja.Ketika Karina dan Gatot masih kecil, ayah mereka mencampakkan mereka sekeluarga. Katanya, dia diundang untuk bergabung dengan Aula Digdaya.Selama bertahun-tahun ini, ayah mereka pun tidak pernah pulang ataupun memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ayah. Tanpa disangka, pria itu malah pulang di saat seperti ini, bahkan membawa Karina bersamanya.Yoga pun curiga bahwa tindakan ini diinstruksi oleh Aula Digdaya. Adapun tujuannya, itu sudah pasti Ekstrak Akar Nertera.Yoga menghibur, "Kalian tenang saja, aku pasti akan membawa Karina pulang dengan selamat."Ambar menggertakkan giginya sambil berucap dengan geram, "Yoga, aku nggak pernah meminta apa pun darimu. Tapi, kali ini kamu harus membantuku. A

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status