Yoga kemudian berkata pada semua warga, "Mohon bantuan warga lainnya juga untuk mengawasi mereka."Pada saat ini, semua petani obat masih dalam keadaan tercengang. Kenapa seorang pemuda yang tampaknya biasa-biasa saja bisa sehebat ini? Bahkan ketua di provinsi itu saja begitu menghormatinya. Jangan-jangan, pemuda ini adalah bos dari ibu kota? Kemungkinan ini sangat besar.Saat Yoga berbicara lagi, para warga desa lainnya baru tersadar dan mengangguk. "Nak .... Pak Yoga tenang saja. Bahkan kalau nggak makan dan minum sekalipun, kami akan tetap mengawasinya."Tiba-tiba seorang warga menimpali, "Pak Yoga, bisa nggak kamu menolong Bu Nadya? Dia dibawa pergi oleh Pak Fonda dan kondisinya sampai sekarang nggak diketahui."Nadya?Yoga langsung tertegun mendengar nama itu. "Kenapa Nadya juga terlibat?"Para petani buru-buru menjawab, "Tanaman obat kami biasanya dipasok ke Grup Magani. Bu Nadya yang membantu kami melindungi sawah ini."Yoga mengumpat dalam hati, lalu berkata, "Ke mana Fonda mem
Fonda berkata, "Kita semua sekeluarga, untuk apa berebutan? Setelah aku selesai memainkannya, akan tiba giliran kalian. Semua orang akan dapat bagian."Mendengar hal itu, semua orang terbahak-bahak. Sementara itu, Nadya sangat tercengang. Ini sama sekali bukan diskusi bisnis seperti yang dibayangkannya, melainkan adalah kandang harimau. Nadya berbalik dan hendak pergi.Namun, Fonda malah menariknya. "Sudah sampai di sini masih mau pergi? Jangan mimpi!"Nadya membalas, "Pak Fonda, sikap Anda ini sudah melanggar privasi ...."Plak! Fonda tiba-tiba menampar Nadya hingga terjatuh, "Wanita Negara Daruna berani-beraninya bahas soal privasi denganku? Jangan bercanda."Tenaga Fonda sangat kuat, Nadya langsung tersungkur di lantai dengan sudut mulutnya yang meneteskan darah dan kepalanya berdengung.Fonda duduk di tempat dan berkata, "Sini kamu, tuangkan anggur untukku."Nadya langsung memelototinya dengan marah. "Jangan harap."Beberapa wanita lainnya merangkak ke sisi Nadya sambil berbisik pa
"Semuanya adalah ahli tingkat master, akhirnya aku bisa menunjukkan kehebatanku. Yoga, semua ini milikku, jangan rebutan denganku.""Oke!" Yoga kembali berkata pada Nadya, "Nadya, tutup matamu."Nadya tidak boleh menyaksikan adegan berdarah yang akan terjadi selanjutnya karena takut akan meninggalkan trauma dalam dirinya.Fonda memberi perintah, "Bunuh semuanya!""Baik!" sahut para ninja tersebut dengan serempak, lalu menyerbu ke arah Hagi. Hagi menyambut serangan para ninja itu dengan mata berbinar.Dalam sekejap, terdengar suara pukulan dan senjata yang saling berbenturan secara beruntun. Para ninja itu terjatuh di lantai, suasana menjadi sangat kacau. Daya tempur 30 ninja yang setara dengan tingkat master tentu akan membuat suasana menjadi riuh.Namun saat menghadapi Hagi yang merupakan tingkat eminen master ini, para ninja itu hanya bisa pasrah dibantai. Hagi telah membantu Yoga membukakan jalan dengan menghabisi para ninja yang menghalanginya. Yoga menggendong Nadya keluar dari Kl
Yoga membalas, "Apa kamu nggak ingin lihat kemampuanku yang sebenarnya?" Hanya dengan satu pertanyaan ini telah cukup untuk memancing rasa penasaran Hagi."Kalau begitu kali ini kuserahkan padamu," balas Hagi.Emosi Hideki langsung meledak. Dua orang Negara Daruna saling berebutan untuk melawannya, ini adalah sebuah penghinaan baginya."Cari mati!" erang Hideki dengan pelan, lalu menyerbu ke arah Yoga. Lantai di ruangan itu mulai berguncang bagaikan dilintasi kereta api yang menyapu habis semua benda di sekitarnya.Yoga tetap tenang menghadapi semuanya, dia tidak menganggap serius lawannya sama sekali. Saat Hideki hendak menabraknya, Yoga baru mengerahkan tenaga dalamnya.Duar! Kedua energi bertabrakan.Detik berikutnya, Hideki yang bagaikan kereta api itu langsung terhempas. Tubuhnya menabrak dan bergesekan dengan lantai. Permukaan lantai dan dinding ditabrak hingga roboh dan bahkan menyisakan lubang besar.Hideki terlempar hingga belasan meter sebelum akhirnya berhenti. Darah menetes
Orang-orang Jepana benar-benar ketakutan sekarang. Mereka buru-buru berlutut dan memohon ampun, "Tolong ampuni kami ... kami akan memberi berapa pun yang kamu mau. Kamu nggak boleh membunuh kami ... nggak boleh ...."Yoga menatap para gadis dan berkata, "Hari ini, aku akan memberi kalian keadilan. Katakan saja kalau ada keluhan."Seorang gadis berparas cantik menunjuk seorang pria Jepana, lalu mulai berkata, "Aku staf pabriknya. Dia melihatku cantik, jadi menyuruhku ke kantornya dan menodaiku. Huhu. Dia juga mengancamku dengan keluargaku supaya aku nggak melapor polisi. Kalau nggak, dia akan membunuh keluargaku .... Dasar bajingan!"Yoga langsung mengangkat tangan dan menghajar pria itu hingga mati di tempat. Gerakannya sangat lugas, seperti hanya membunuh seekor semut.Gadis lain bangkit dan berucap, "Aku awalnya seorang mahasiswi. Dia menabrakku waktu aku jalan-jalan. Bukannya ganti rugi, dia malah melecehkanku saat aku diopname .... Dia juga membiusku dan memotret alat kelaminku unt
Teman? Teman dari mana? Fonda seketika memahaminya. Tanpa perlu diragukan lagi, teman ini sudah pasti orang yang diatur oleh Yoga!Setelah mengobrol dengan istrinya untuk sesaat, Fonda pun mengakhiri panggilan. Di sisi lain, Yoga membawa Hagi keluar.Begitu keluar dari Klub Imperial, terlihat Nadya yang membawa 30-an staf kemari. Sesudah melihat Yoga baik-baik saja, Nadya yang merasa lega pun berkata, "Syukurlah, untung kamu selamat."Yoga berucap dengan penuh perhatian, "Tenang saja, sudah ada yang turun tangan untuk memberi mereka pelajaran.""Siapa?" tanya Nadya dengan penasaran.Yoga menjawab, "Kamu akan tahu sendiri nanti. Ayo, aku bawa kamu berobat."Nadya buru-buru mencari orang untuk menolong Yoga sehingga belum mengobati lukanya sampai sekarang. Pakaiannya yang dinodai darah pun membuat Yoga merasa kasihan padanya.Setibanya di tempat tinggal Nadya, Yoga membantunya mengobati luka di wajah dan tangan. Setelah itu, Yoga berujar, "Nadya, kamu tenang saja. Ini salep yang kuracik
Fonda berkata, "Pak Yoga, aku sudah menghubungi Almeer dan memberitahunya penawar racun telah berhasil dibuat. Dia bilang akan datang 3 hari lagi untuk menyebarkan racunnya.""Kerja bagus," sahut Yoga. Tiga hari lagi, dia akan menangkap basah Bahri. Begitu panggilan diakhiri, Dirga menelepon Yoga lagi."Pak Dirga, kenapa mencariku?" tanya Yoga."Kamu masih nanya?" tanya Dirga balik dengan ketus."Aku rasa emosimu kurang stabil akhir-akhir ini, apa ini yang namanya andropause?" ejek Yoga."Jangan bicara omong kosong!" tegur Dirga. Kemudian, dia bertanya, "Kamu yang membunuh orang-orang Jepana di Klub Imperial itu?""Pak Dirga, jangan menuduh kalau nggak punya bukti," timpal Yoga."Mau bukti, ya? Oke, aku akan memberimu buktinya! Kamu orang terakhir yang masuk Klub Imperial, juga yang terakhir keluar. Orang idiot sekalipun bisa menebak kalau kamu pelakunya!" jelas Dirga."Memangnya kamu nggak merasa mereka pantas mati? Mereka melakukan banyak kejahatan, kamu pasti tahu itu. Jangankan kej
Yoga mengakhiri panggilan, lalu menelepon Raja Kegelapan. "Buat pernyataan kalau web gelap bertanggung jawab atas pembunuhan orang-orang Jepana karena mereka memfitnah kita. Kalau Jepana masih merasa nggak puas dan berani macam-macam, web gelap akan menyatakan perang.""Oke!" Raja Kegelapan mengiakan. Begitu pernyataan ini dirilis, Negara Jepana sontak gempar. Ini karena mereka tidak menyangka pembunuhnya berasal dari web gelap.Orang Jepana sedang sibuk memikirkan cara untuk membangun hubungan baik dengan web gelap, tetapi rakyat mereka malah berani membuat fitnahan tak berdasar. Bukankah ini namanya cari mati? Alhasil, opini publik pun berubah. Orang-orang mulai mendukung web gelap."Beraninya mereka merusak hubungan Negara Jepana dengan web gelap! Mereka memang pantas mati!""Mereka telah mempermalukan Negara Jepana, seharusnya diusir saja dari negara ini!""Aku rasa, anggota keluarga mereka juga harus diusir!"Penguasa Jepana yang sebelumnya mengatakan akan datang ke Daruna untuk m