แชร์

Bab 270

ผู้เขียน: Vodka
Fonda berkata, "Kita semua sekeluarga, untuk apa berebutan? Setelah aku selesai memainkannya, akan tiba giliran kalian. Semua orang akan dapat bagian."

Mendengar hal itu, semua orang terbahak-bahak. Sementara itu, Nadya sangat tercengang. Ini sama sekali bukan diskusi bisnis seperti yang dibayangkannya, melainkan adalah kandang harimau. Nadya berbalik dan hendak pergi.

Namun, Fonda malah menariknya. "Sudah sampai di sini masih mau pergi? Jangan mimpi!"

Nadya membalas, "Pak Fonda, sikap Anda ini sudah melanggar privasi ...."

Plak! Fonda tiba-tiba menampar Nadya hingga terjatuh, "Wanita Negara Daruna berani-beraninya bahas soal privasi denganku? Jangan bercanda."

Tenaga Fonda sangat kuat, Nadya langsung tersungkur di lantai dengan sudut mulutnya yang meneteskan darah dan kepalanya berdengung.

Fonda duduk di tempat dan berkata, "Sini kamu, tuangkan anggur untukku."

Nadya langsung memelototinya dengan marah. "Jangan harap."

Beberapa wanita lainnya merangkak ke sisi Nadya sambil berbisik pa
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 271

    "Semuanya adalah ahli tingkat master, akhirnya aku bisa menunjukkan kehebatanku. Yoga, semua ini milikku, jangan rebutan denganku.""Oke!" Yoga kembali berkata pada Nadya, "Nadya, tutup matamu."Nadya tidak boleh menyaksikan adegan berdarah yang akan terjadi selanjutnya karena takut akan meninggalkan trauma dalam dirinya.Fonda memberi perintah, "Bunuh semuanya!""Baik!" sahut para ninja tersebut dengan serempak, lalu menyerbu ke arah Hagi. Hagi menyambut serangan para ninja itu dengan mata berbinar.Dalam sekejap, terdengar suara pukulan dan senjata yang saling berbenturan secara beruntun. Para ninja itu terjatuh di lantai, suasana menjadi sangat kacau. Daya tempur 30 ninja yang setara dengan tingkat master tentu akan membuat suasana menjadi riuh.Namun saat menghadapi Hagi yang merupakan tingkat eminen master ini, para ninja itu hanya bisa pasrah dibantai. Hagi telah membantu Yoga membukakan jalan dengan menghabisi para ninja yang menghalanginya. Yoga menggendong Nadya keluar dari Kl

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 272

    Yoga membalas, "Apa kamu nggak ingin lihat kemampuanku yang sebenarnya?" Hanya dengan satu pertanyaan ini telah cukup untuk memancing rasa penasaran Hagi."Kalau begitu kali ini kuserahkan padamu," balas Hagi.Emosi Hideki langsung meledak. Dua orang Negara Daruna saling berebutan untuk melawannya, ini adalah sebuah penghinaan baginya."Cari mati!" erang Hideki dengan pelan, lalu menyerbu ke arah Yoga. Lantai di ruangan itu mulai berguncang bagaikan dilintasi kereta api yang menyapu habis semua benda di sekitarnya.Yoga tetap tenang menghadapi semuanya, dia tidak menganggap serius lawannya sama sekali. Saat Hideki hendak menabraknya, Yoga baru mengerahkan tenaga dalamnya.Duar! Kedua energi bertabrakan.Detik berikutnya, Hideki yang bagaikan kereta api itu langsung terhempas. Tubuhnya menabrak dan bergesekan dengan lantai. Permukaan lantai dan dinding ditabrak hingga roboh dan bahkan menyisakan lubang besar.Hideki terlempar hingga belasan meter sebelum akhirnya berhenti. Darah menetes

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 273

    Orang-orang Jepana benar-benar ketakutan sekarang. Mereka buru-buru berlutut dan memohon ampun, "Tolong ampuni kami ... kami akan memberi berapa pun yang kamu mau. Kamu nggak boleh membunuh kami ... nggak boleh ...."Yoga menatap para gadis dan berkata, "Hari ini, aku akan memberi kalian keadilan. Katakan saja kalau ada keluhan."Seorang gadis berparas cantik menunjuk seorang pria Jepana, lalu mulai berkata, "Aku staf pabriknya. Dia melihatku cantik, jadi menyuruhku ke kantornya dan menodaiku. Huhu. Dia juga mengancamku dengan keluargaku supaya aku nggak melapor polisi. Kalau nggak, dia akan membunuh keluargaku .... Dasar bajingan!"Yoga langsung mengangkat tangan dan menghajar pria itu hingga mati di tempat. Gerakannya sangat lugas, seperti hanya membunuh seekor semut.Gadis lain bangkit dan berucap, "Aku awalnya seorang mahasiswi. Dia menabrakku waktu aku jalan-jalan. Bukannya ganti rugi, dia malah melecehkanku saat aku diopname .... Dia juga membiusku dan memotret alat kelaminku unt

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 274

    Teman? Teman dari mana? Fonda seketika memahaminya. Tanpa perlu diragukan lagi, teman ini sudah pasti orang yang diatur oleh Yoga!Setelah mengobrol dengan istrinya untuk sesaat, Fonda pun mengakhiri panggilan. Di sisi lain, Yoga membawa Hagi keluar.Begitu keluar dari Klub Imperial, terlihat Nadya yang membawa 30-an staf kemari. Sesudah melihat Yoga baik-baik saja, Nadya yang merasa lega pun berkata, "Syukurlah, untung kamu selamat."Yoga berucap dengan penuh perhatian, "Tenang saja, sudah ada yang turun tangan untuk memberi mereka pelajaran.""Siapa?" tanya Nadya dengan penasaran.Yoga menjawab, "Kamu akan tahu sendiri nanti. Ayo, aku bawa kamu berobat."Nadya buru-buru mencari orang untuk menolong Yoga sehingga belum mengobati lukanya sampai sekarang. Pakaiannya yang dinodai darah pun membuat Yoga merasa kasihan padanya.Setibanya di tempat tinggal Nadya, Yoga membantunya mengobati luka di wajah dan tangan. Setelah itu, Yoga berujar, "Nadya, kamu tenang saja. Ini salep yang kuracik

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 275

    Fonda berkata, "Pak Yoga, aku sudah menghubungi Almeer dan memberitahunya penawar racun telah berhasil dibuat. Dia bilang akan datang 3 hari lagi untuk menyebarkan racunnya.""Kerja bagus," sahut Yoga. Tiga hari lagi, dia akan menangkap basah Bahri. Begitu panggilan diakhiri, Dirga menelepon Yoga lagi."Pak Dirga, kenapa mencariku?" tanya Yoga."Kamu masih nanya?" tanya Dirga balik dengan ketus."Aku rasa emosimu kurang stabil akhir-akhir ini, apa ini yang namanya andropause?" ejek Yoga."Jangan bicara omong kosong!" tegur Dirga. Kemudian, dia bertanya, "Kamu yang membunuh orang-orang Jepana di Klub Imperial itu?""Pak Dirga, jangan menuduh kalau nggak punya bukti," timpal Yoga."Mau bukti, ya? Oke, aku akan memberimu buktinya! Kamu orang terakhir yang masuk Klub Imperial, juga yang terakhir keluar. Orang idiot sekalipun bisa menebak kalau kamu pelakunya!" jelas Dirga."Memangnya kamu nggak merasa mereka pantas mati? Mereka melakukan banyak kejahatan, kamu pasti tahu itu. Jangankan kej

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 276

    Yoga mengakhiri panggilan, lalu menelepon Raja Kegelapan. "Buat pernyataan kalau web gelap bertanggung jawab atas pembunuhan orang-orang Jepana karena mereka memfitnah kita. Kalau Jepana masih merasa nggak puas dan berani macam-macam, web gelap akan menyatakan perang.""Oke!" Raja Kegelapan mengiakan. Begitu pernyataan ini dirilis, Negara Jepana sontak gempar. Ini karena mereka tidak menyangka pembunuhnya berasal dari web gelap.Orang Jepana sedang sibuk memikirkan cara untuk membangun hubungan baik dengan web gelap, tetapi rakyat mereka malah berani membuat fitnahan tak berdasar. Bukankah ini namanya cari mati? Alhasil, opini publik pun berubah. Orang-orang mulai mendukung web gelap."Beraninya mereka merusak hubungan Negara Jepana dengan web gelap! Mereka memang pantas mati!""Mereka telah mempermalukan Negara Jepana, seharusnya diusir saja dari negara ini!""Aku rasa, anggota keluarga mereka juga harus diusir!"Penguasa Jepana yang sebelumnya mengatakan akan datang ke Daruna untuk m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 277

    Lili membalas, "Dulu hubungan keluarga kita cukup dekat. Setelah sembuh, Ibu belum bertemu dengan Bibi Ambar. Ibu bilang ingin sekali mengobrol dengannya sekaligus membahas hubunganmu dengan Kak Karina.""Ya sudah." Yoga mengangguk menyetujui. Kebetulan sekali, dia juga ingin mencari Ambar untuk meminta kembali gelang itu.Yoga mengemudikan mobilnya, membawa Ayu dan Lili ke rumah Karina. Ternyata, Karina membelikan vila mewah untuk Ambar dan Gatot. Mungkin karena tahu hidupnya tidak lama lagi, jadi dia ingin berbakti sebisa mungkin.Ambar tampak mengenakan perhiasan emas dan pakaian mewah, persis seorang nyonya besar. Sementara itu, Gatot juga mengenakan setelan mahal.Karina jelas-jelas mengidap kanker paru-paru, tetapi orang tuanya masih begitu menikmati hidup. Ketika melihat semua ini, Yoga sampai tidak tahu harus mengatakan apa. Namun, Ambar dan Gatot memang tidak tahu Karina mengidap penyakit. Karina juga melarang Yoga mengatakannya.Begitu melihat Ambar, Ayu langsung maju dan men

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 278

    Menggunakan kesempatan ini, Yoga berkata, "Bibi, saat menikah dengan Karina, aku memberinya sebuah gelang buah kencana. Apa kamu bisa kembalikan padaku?"Ambar malah balik bertanya, "Gelang? Gelang apanya?"Gatot juga ikut menimpali, "Ibu, maksudnya gelang yang sering kamu pakai dulu. Lalu setelah kamu meminta ahli untuk menilainya dan ternyata benda itu nggak berharga sama sekali, akhirnya kamu nggak pakai gelang itu lagi. Dua hari lalu kamu menemukan sebuah kios penjual barang antik dan berniat menjualnya. Tak disangka harganya malah hanya nggak seberapa. Akhirnya kamu buang gelang itu begitu saja di kotak gudang."Ambar baru tersadar, "Oh, aku ingat sekarang. Maksudmu gelang kayu bobrok itu ya.""Saat menikah sama Karina, kamu nggak memberinya cincin berlian ataupun kalung emas, malah hanya memberinya gelang itu saja. Kukira itu barang antik, jadi aku sering memakainya. Tak kusangka ternyata hanya kayu bobrok. Gara-gara gelang itu, aku jadi diketawain tetangga. Karina baru bercerai

บทล่าสุด

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status