แชร์

Bab 222

ผู้เขียน: Vodka
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-03-20 18:09:55
Jika demikian, Raja Obat juga pasti bisa membuat penawar racun itu!

Bahri berujar penuh harap, "Raja Obat, kalau begitu kamu pasti bisa menghilangkan efek Racun Penghancur Keturunan ini, 'kan?"

Raja Obat mengangguk dan menyahut, "Bisa saja, tapi aku membutuhkan bahan obat tingkat enam untuk membuat penawarnya."

Bahri terkesiap kaget. Bahan obat tingkat kelima saja sudah merupakan bahan obat kualitas terbaik di Daruna. Raja Obat bahkan menghabiskan waktu puluhan tahun dalam isolasi demi memurnikan bahan obat tingkat kelima. Butuh berapa lama untuk memurnikan bahan obat tingkat enam? Bahri sama sekali tidak berani membayangkannya.

Setahu Bahri, hanya ada satu bahan obat tingkat enam yang tercatat di Daruna. Bahan obat ini disimpan di perbendaharaan Kota Terlarang. Jangankan Bahri, Karno sekalipun tidak akan diizinkan dengan mudah untuk menggunakan bahan obat tingkat enam ini.

Bahri kembali jatuh dalam keputusasaan yang dalam. Jika tidak mendapatkan bahan obat tingkat enam, putranya tidak
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 223

    Yoga berkata, "Suasana hatimu sepertinya lagi buruk, ya.""Omong kosong. Tiap kali kamu meneleponku, selalu ada masalah. Mana mungkin aku bisa senang?" balas Dirga.Yoga langsung berkata, "Kalau gitu, aku bakal terus terang saja. Aku mau minta bahan obat tingkat enam dari perbendaharaan.""Tadi, apa kalimat pertamamu?" tanya Dirga.Yoga menjawab dengan heran, "Sudah lama nggak ketemu. Kamu lagi sibuk nggak sekarang?"Dirga segera berkata, "Aku sangat sibuk. Sampai jumpa!" Dia langsung mematikan telepon.Hagi sontak terkekeh-kekeh.Yoga menghubungi Dirga lagi, lalu berucap, "Pak Dirga, kita bisa bicarakan baik-baik. Jangan buru-buru menutup telepon."Namun, Dirga malah berbicara dengan kesal, "Otakmu nggak beres, ya? Mana mungkin aku akan kasih bahan obat tingkat enam padamu? Jangan sia-siakan waktu lagi. Kalaupun harus menyerahkan nyawaku, aku nggak akan pernah kasih bahan obat itu."Dirga menjelaskan, "Kamu harus tahu, dulu saat Pak Karno sakit parah, dia bahkan nggak rela pakai bahan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-20
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 224

    Semua orang mengabaikan Yoga, bahkan malas untuk melihatnya lebih lama. Namun, Radit yang bertanggung jawab atas teknologi tiba-tiba berseru, "Tunggu, apa aku salah lihat?" Dia segera meraih ponsel Dirga dan memeriksanya dengan saksama. Wajahnya hampir menempel dengan layar.Semua orang kehabisan kata-kata. Mereka diam-diam mengejek Radit yang mudah ditipu.Beberapa saat kemudian, Radit tiba-tiba tertawa sambil berkata, "Hahahaha. Ada harapan bagi Daruna. Akhirnya Daruna punya harapan! Ayo tukaran, kami bakal tukar dokumen itu dengan bahan obat tingkat enam. Kami bakal mengantarkannya langsung padamu."Mendengar ini, orang-orang tampak khawatir."Radit, apa yang kamu lakukan?""Jangan setuju begitu saja. Ingatlah posisimu, jangan main-main."Radit malah memarahi, "Apa yang kalian tahu? Ini adalah data teknologi kunci dari mesin litografi 4 nanometer. Jangankan ditukar dengan satu bahan obat tingkat enam, kalaupun harus menukarkan nyawa kita sendiri, itu sepadan."Apa? Itu ternyata adal

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-21
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 225

    Kini, Rian telah mencapai tingkat agung master. Jika dia mengancam Yoga dengan menyandera ibunya, Yoga belum tentu bisa menyelamatkan ibunya hidup-hidup. Penjagaan Sekte Sembilan Aliran sangat ketat. Ada begitu banyak pos dan penjaga di sana. Dengan kekuatan Yoga, sebenarnya tidak sulit untuk menembus pertahanan ini.Yoga sudah menelusuri Sekte Sembilan Aliran, tetapi tidak menemukan petunjuk apa pun tentang ibunya. Hal ini membuatnya frustrasi. Ketika hendak pergi, dia tiba-tiba mencium sebuah aroma obat yang aneh."Aroma ini seperti ... janggut naga dewa? Ini obat tingkat tinggi," gumam Yoga sambil mengikuti aroma ini. Tidak lama kemudian, dia tiba di Puncak Draguna. Lantaran jaraknya makin dekat, aroma janggut naga dewa makin menyengat. Yoga bisa langsung mengetahui tingkatan janggut naga dewa ini. Ini adalah bahan obat tingkat lima yang hampir mencapai tingkat enam.Ketika melihat bahan obat tingkat enam, Yoga tampak bersemangat karena Hagi bisa diselamatkan. Kala ini, terdengar pe

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-21
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 226

    Yoga berkata dengan serius, "Lili, dengarkan Kakak. Jangan bekerja sama dengan mereka.""Kenapa?" tanya Lili dengan bingung."Jangan banyak tanya. Kamu turuti saja. Kakak nggak mungkin menjerumuskanmu," timpal Yoga.Lili segera menyahut, "Baik. Aku akan turuti perkataan Kakak."Kala ini, Lucy menghubungi Yoga. Dia berbicara dengan suara manja, "Yoga, apa belakangan ini kamu sibuk? Kamu punya waktu nggak?""Ada apa?" tanya Yoga."Perusahaan Farmasi Cemerlang milik Malik akan segera dilelang. Bukannya kamu tertarik dengan waralaba Apotek Wellnes? Biar aku bantu perhatikan. Kalau kamu punya waktu, kita bisa ke acara pelelangannya bersama," tutur Lucy.Apotek Wellnes berada di bawah naungan Perusahaan Farmasi Cemerlang. Mereka mempunyai lebih dari 300 toko waralaba di seluruh negeri ini. Ini adalah aset yang diberikan ayahnya Yoga kepada Malik.Yoga mengangguk seraya membalas, "Baik. Aku akan segera menemuimu." Setelah mengakhiri panggilan, Yoga menyadari bahwa Lili sedang menatapnya denga

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-21
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 227

    "Lucy, ya? Kebetulan sekali. Ayahku memintaku untuk mengumpulkan pengalaman. Sebentar lagi, aku akan kembali bekerja di ibu kota. Oh ya, Lucy. Kenapa kamu ada di sini?" tanya Tahir."Oh. Aku menemani temanku menghadiri pelelangan. Temanku berhasil menawar Apotek Wellnes," jawab Lucy."Temanmu?" Tahir memperhatikan Yoga dari atas sampai bawah. Ada sedikit kebencian yang tebersit di matanya. Dia bertanya, "Teman apa?" Dia sudah lama mengejar cintanya Lucy, tetapi Lucy selalu menjauhinya. Kini, Lucy datang bersama seorang pria. Tahir tentu saja cemburu."Cuma teman biasa," jawab Lucy.Tahir yang tidak percaya pun bertanya lagi, "Kalian datang kemari berdua saja?"Lucy mengangguk seraya membalas, "Ya, kami berdua saja."Saat ini, Tahir makin yakin bahwa hubungan antara Lucy dan Yoga tidak biasa. Pria ini menganggap Yoga sebagai musuhnya. Dia berbicara kepada Yoga dengan dingin, "Berikan kartu identitasmu."Yoga mengeluarkan kartu identitasnya.Tahir mencatat informasi yang diperlukan sambi

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-22
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 228

    "Yoga, kami sudah tiba di Kompleks Hagisana. Sekarang kamu ada di mana? Kami sudah membawa bahan obat tingkat enam dan beberapa bahan obat tingkat lima. Cepat ambil," tutur Dirga.Mendengar ini, Yoga justru bertanya, "Pak Dirga, aku mau tanya. Aku sudah berhasil menawar barang lelang secara resmi. Ada yang bilang bahwa dia bisa membuat barang itu batal dilelang hanya dengan satu ucapannya. Ini melanggar hukum atau nggak?"Dirga merasa heran karena tiba-tiba ditanyakan hal ini. Dia menjawab, "Tentu saja melanggar. Ada apa?""Gimana kalau hal ini dilakukan oleh putra seorang elite di provinsi ini?" tanya Yoga lagi."Sekalipun kedudukannya lebih tinggi, itu tetap melanggar hukum. Yoga, sebenarnya ada apa? Gimana kalau kita serah terima data mesin litografi dulu? Aku akan membantumu menangani masalah lain ...," timpal Dirga."Oh, aku ada sedikit masalah di rumah lelang yudisial. Setelah masalah ini selesai, kita baru bahas urusan itu," pungkas Yoga. Dia langsung mengakhiri panggilan.Dirga

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-22
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 229

    Semua orang kaget melihat Yoga memukul Tahir. Yoga pasti akan mendapatkan masalah besar setelah memukul sekelompok satpam itu, apalagi sekarang dia juga memukul Tahir. Tentu saja, Tahir tidak akan membiarkan Yoga hidup. Orang-orang mulai mengkhawatirkan nasib Yoga.Lucy merasa gugup. Masalah ini pasti sulit diselesaikan. Bukan hanya Yoga yang akan celaka setelah dia memukul Tahir, tetapi Lucy dan ayahnya juga akan terseret dalam permasalahan ini. Yoga terlalu gegabah, bahkan Lucy merasa Yoga itu bodoh. Kesan Lucy terhadap Yoga menjadi buruk. Lucy benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.Sementara itu, Tahir yang murka memegang wajahnya. Sejak kecil, Tahir dimanja. Bahkan, orang tuanya tidak tega memukulnya. Namun, sekarang dia malah dipukul oleh Yoga. Tahir tentu harus membunuh Yoga. Jika tidak, kelak orang-orang pasti akan mentertawakannya. Tahir berkata dengan geram, "Aku pasti akan menghabisimu!"Beberapa orang di samping Tahir langsung mengepung Yoga agar dia tidak bisa kabur. Mer

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-22
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 230

    Semua orang memandang Yoga. Mereka menganggap Yoga pasti mati. Tahir mengatakan bahwa Yoga adalah anggota teroris. Dengan demikian, Yoga sudah pasti bersalah dan masa depannya akan hancur. Inilah akibatnya jika bertindak gegabah. Ada orang yang menyarankan Yoga untuk segera kabur, tetapi Yoga tetap bergeming.Tak lama kemudian, beberapa mobil berhenti di depan pintu rumah lelang. Beberapa pria berperut buncit yang memakai setelan jas berjalan masuk ke rumah lelang. Mereka tampak sangat berwibawa. Begitu masuk, suasana di aula utama yang awalnya sangat ramai menjadi hening. Semua orang langsung mundur.Para pria yang datang adalah ayah dari semua anak orang kaya itu. Pemimpin mereka adalah ayah Tahir, Danesh. Semua pria ini merupakan petinggi di provinsi. Bahkan, orang yang mempunyai jabatan paling rendah juga memiliki kekuasaan lebih besar daripada gubernur.Tahir segera menghampiri ayahnya dan berkata, "Ayah, akhirnya kamu datang. Orang itu punya senjata, cepat tangkap dia. Kalau ngga

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-23

บทล่าสุด

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1217

    Tampaknya dalam sekejap, Yoga akan tercabik-cabik oleh kekuatan dahsyat itu. Namun saat berikutnya, dia perlahan mengangkat tangan.Dengan gerakan yang terlihat seperti membelah ombak, Yoga melambaikan tangannya secara vertikal. Seketika, kekuatan dahsyat keluar dari tubuhnya dan langsung merobek segala sesuatu.Formasi besar yang digunakan untuk menyerangnya sontak menjadi tidak berguna dan hancur total. Kekuatan Yoga telah mencapai tingkatan semi kultivator raja. Formasi ini sama sekali bukan ancaman baginya.Yoga membiarkan kelima jenderal itu tetap hidup hanya karena satu alasan. Dia ingin melihat apakah di sekitar mereka masih ada sisa-sisa Pelindung Kebenaran yang bersembunyi."Apa? Formasi ini bisa dihancurkan?""Nggak mungkin! Kenapa dia bisa sekuat ini?""Bimo sebelumnya nggak begitu ahli dalam menghadapi formasi. Gimana dia bisa menghancurkannya secepat ini?"Kelima jenderal itu melongo. Wajah mereka penuh keterkejutan dan rasa tidak percaya. Tatapan mereka bahkan terlihat sa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1216

    Saat ini, Yoga berdiri dengan penuh wibawa. Suaranya menggema di seluruh area. Pada saat ini, bahkan orang-orang dari empat keluarga besar di sekitarnya ikut merasakan kegembiraan yang membara. Setiap orang begitu bersemangat. Satu per satu dari mereka berteriak dengan lantang."Luar biasa. Hahaha! Para Pelindung Kebenaran ternyata nggak sekuat itu!""Tuan Bimo memang perkasa dan penuh wibawa! Inilah sosok seorang yang benar-benar kuat!""Orang-orang payah ini sungguh nggak tahu diri!"Orang-orang mengejek para Pelindung Kebenaran dengan gembira, tanpa sedikit pun rasa takut. Mereka sangat yakin bahwa dengan Bimo turun tangan, semua Pelindung Kebenaran pasti akan dilenyapkan."Ini nggak mungkin! Apa Bimo sudah memulihkan kekuatannya ke puncak kejayaan?" tanya seorang jenderal sambil mengernyit. Ekspresinya menjadi makin dingin. Dengan penuh ketegangan, dia terus menatap Yoga tanpa berkedip.Yoga mencibir dan berucap dengan suara dingin, "Puncak kejayaan? Apa kamu benar-benar pernah mel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1215

    Ekspresi pria itu terlihat ganas dan satu tangannya langsung menyerang Yoga. Jari-jarinya langsung berubah menjadi cakar elang. Melihat Yoga yang saat ini sudah terkepung, mereka tahu Bimo pasti akan mati.Namun, pada detik berikutnya, Yoga tiba-tiba melepaskan aura yang sangat kuat.Boom!Yoga tiba-tiba maju dan langsung meninju cakar elang pria itu.Krak!Hanya dengan satu pukulan, Yoga berhasil menghancurkan cakar itu sepenuhnya. Bukan hanya telapak tangan, bahkan lengan pria itu juga ikut hancur."Argh!" Pria itu langsung terjatuh ke tanah dan terus merintih, lalu berguling-guling dengan tangan yang sudah cacat total.Ekspresi keempat jenderal besar di sekeliling juga terlihat terkejut. Mereka segera mundur dan takut mendekat dengan Yoga."Hanya dengan satu pukulan? Bimo tadi hanya menggunakan satu pukulan saja?""Nggak mungkin, Bimo nggak sekuat ini.""Ada yang nggak beres, dia nggak mungkin punya kekuatan seperti ini."Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu terlihat

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1214

    Yoga menyamar sebagai Bimo dan berusaha melepaskan aura yang sangat kuat. Saat ini, semua mata tertuju padanya. Mereka terkejut saat merasakan kekuatan dari Bimo, tetapi itu sebenarnya adalah Yoga."Semuanya cepat bersujud dan bersiap untuk mati," kata Yoga dengan nada yang dingin aura yang mengesankan.Setelah merasakan aura yang begitu kuat, orang-orang dari empat keluarga besar tidak bisa menahan diri mereka dan bersorak."Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!"Suara-suara itu bergema di langit, menunjukkan betapa hormatnya orang-orang dari empat keluarga besar ini pada Bimo. Mereka sangat bersemangat dan ingin bertempur bersamanya. Yoga berhasil mengubah suasana di lokasi menjadi makin panas dengan kekuatannya sendiri sampai semangat bertempur mereka bangkit dan menatap musuh mereka dengan tajam.Ekspresi Yoga terlihat dingin dan menatap para Pelindung Kebenaran itu dengan tajam. Dia mengangkat tangannya perlahan-lahan dan menunjuk ke dep

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1213

    Yoga berkata, "Waktunya sudah hampir tiba, Pelindung Kebenaran itu akan datang."Prajna menjawab, "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"Yoga menjelaskan, "Kalian hanya perlu menjaga di luar. Usahakan untuk mengepung para Pelindung Kebenaran itu, jangan biarkan mereka melarikan diri."Ekspresi Prajna terlihat terkejut dan menatap Yoga dengan bingung. Dia tersenyum pahit dan berkata dengan ragu, "Bos, kamu nggak sedang bercanda, 'kan? Apa kita sanggup bertahan?"Yoga membalas, "Aku akan berusaha sebisa mungkin agar para Pelindung Kebenaran yang ingin melarikan diri itu yang lemah atau yang sudah terluka parah."Prajna dan yang lainnya saling memandang dengan ekspresi bingung, lalu pada akhirnya menganggukkan kepala dan menyetujuinya. "Baiklah."Setelah mendapatkan jawaban, Yoga pun kembali ke puncak gunung. Dia melihat ke sekeliling dengan ekspresi yang makin serius. Aura dari Pelindung Kebenaran di sekitarnya mulai terasa sangat kuat dan formasi yang sangat berbahaya juga mulai terbentuk

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1212

    Pelindung Kebenaran mempersiapkan formasi ini khusus untuk menghadapi empat keluarga besar. Sejak meninggalkan Kota Pawana, empat keluarga besar itu sudah diawasi mereka.Sosok-sosok itu terus bergerak dengan cepat di kegelapan malam. Tujuan mereka adalah untuk membunuh seluruh empat keluarga besar itu.Seiring dengan pergerakan Pelindung Kebenaran ini, sebuah formasi pun perlahan-lahan muncul. Mereka bergerak menggunakan aura Bimo sebagai pusat dan terus memperkecil jaraknya, sehingga formasinya makin solid.Pada saat yang bersamaan, Yoga yang sedang berada di puncak gunung sengaja melepaskan semua aura BimoSaat itu, tiba-tiba terdengar suara Bimo. "Mereka sudah datang."Yoga membuka matanya dan melihat ke sekeliling sambil mengernyitkan alis. Dia bisa merasakan sesuatu yang aneh. Dia pun berkata, "Sepertinya jumlah mereka cukup banyak."Bimo berkata, "Selain itu, mereka juga sudah mempersiapkan semuanya. Sepertinya kali ini mereka bertekad untuk membunuhmu."Yoga menegaskan, "Bukan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1211

    Semua orang dari empat keluarga besar tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa menyetujuinya karena perintah sudah disampaikan dengan jelas."Kalau semuanya sudah berkumpul, bersiaplah untuk berangkat," kata Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar. Dia tidak yakin apakah orang-orang dari empat keluarga besar akan bekerja dengan sepenuh hati. Namun, para manusia hantu ini pasti akan patuh karena Prajna dan yang lainnya masih berada di bawah pengaruh racun.Oleh karena itu, semua orang berangkat bersama-sama di bawah komando Yoga."Tuan Bimo nggak ikut kita berangkat?" tanya Sutrisno dengan hati-hati setelah mendekat. Dia sudah melihat ke sekeliling, tetapi tidak menemukan keberadaan Bimo.Orang-orang lainnya juga menatap Yoga karena ingin tahu jawabannya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini, belum ada seorang pun yang pernah bertemu dengan Bimo secara langsung."Tuan Bimo sudah berangkat, kita harus segera menyusulnya," teriak Yoga dengan lantang.Semua orang merasa kecewa saat mend

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1210

    Setelah masuk, Sutrisno menelepon Yoga. Tak lama kemudian, Yoga pun datang.Sutrisno berkata, "Barangnya sudah dipersiapkan semuanya, sekarang hanya tinggal menunggu perintah dari Tuan Bimo."Yoga membalas, "Tuan Bimo bilang tunggu sebentar lagi."Sutrisno bertanya, "Tunggu? Tunggu apa?"Dia berpikir sudah di saat seperti ini, mengapa harus menunggu lagi?Yoga menjawab, "Kamu tunggu saja. Kenapa begitu terburu-buru?"Sutrisno hanya bisa menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Dia juga tidak tahu apa lagi yang ditunggu Bimo sekarang, bukankah lebih baik langsung bergerak saja? Dengan perasaan yang enggan, dia pun menyampaikan pesan itu pada yang lainnya.Ekspresi semua orang terlihat bingung dan merasa sangat curiga. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang sebenarnya mereka tunggu.Satu jam kemudian, akhirnya ada beberapa orang lagi yang datang.Saat melihat orang yang datang, ekspresi semua orang dari empat keluarga besar terlihat kesal dan tatapan mereka menjadi makin serius.Yang d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1209

    Tidak ada satu pun yang boleh bertindak sewenang-wenang. Jika tidak, orang itu akan menerima sanksi dan dibunuh yang lainnya. Inilah alasannya mengapa organisasi Pelindung Kebenaran bisa bertahan selama ribuan tahun."Tuan Jordi, kamu juga nggak tahan lagi dan ingin membunuh orang itu ya?""Jangan ragu lagi. Orang ini sudah bersekongkol dengan Farel untuk mendapatkan harta karun itu, dia sudah mengkhianati kepercayaan dan kita semua.""Segera lakukan perhitungannya sekarang, selidiki masalah ini. Kita pasti bisa segera menemukan kebenarannya."Semua orang mulai mendesak dengan cemas. Mereka tahu betul harta karun itu baru bisa ditemukan jika kebenarannya terungkap."Harta karun Pil Ketenangan Jiwa ini mungkin benar-benar bisa membuat kita jadi lebih kuat dan bisa membunuh Bimo. Tapi, nggak ada tahu harta yang bisa menyatukan dunia ini sebenarnya apa, semuanya hanya bisa terus membahasnya saja. Apa kalian pernah berpikir mungkin saja ini taktik dari empat keluarga besar untuk memecah be

DMCA.com Protection Status