Share

Bab 203

Penulis: Vodka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-08 18:00:00
Orang-orang Keluarga Wibowo memasang ekspresi puas. Mereka mengira Dipa hendak memberi pelajaran pada Yoga.

Tak disangka, sesampainya di depan Yoga, Dipa justru berlutut sambil berkata, "Maafkan keterlambatan saya, Tuan."

Bak baru disambar petir, ekspresi orang-orang Keluarga Wibowo langsung membeku. Mata mereka menyiratkan perasaan terkejut, tidak percaya, takut, dan panik. Dipa, kepala pelayan Raja Agoy yang Perkasa, berlutut di depan Yoga dan memanggilnya "Tuan" dengan penuh hormat! Artinya, Yoga adalah Raja Agoy yang Perkasa!

Tidak, ini mustahil! Yoga adalah putra tidak berbakti yang ditelantarkan. Setelah dilahirkan, dia sudah ditakdirkan untuk mati muda. Bahkan jika nyawanya berhasil diselamatkan, seharusnya dia hidup di bawah tekanan sebagai budak. Mengapa tahu-tahu dia malah menjadi Raja Agoy yang Perkasa? Ini halusinasi, ini pasti ilusi!

Yoga berkata pada Dipa, "Bangunlah. Tubuhmu sudah nggak kuat, nggak perlu berlutut."

Dinilai dari reaksi orang-orang Keluarga Wibowo barusan,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Noer Rachman S
jngan lama2 updatenya... btw ini versi aslinya judulnya apa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 204

    Serum, antibodi? Apa maksudnya? Yoga tidak mengerti. Namun, dia tidak ingin memikirkan hal ini sekarang. Dia lanjut bertanya, "Apa Panglima Bahri bersekongkol dengan musuh Daruna?"Wenny, cucu perempuan Dirga, adalah anggota Organisasi Naga. Baru-baru ini, dia sedang menyelidiki dugaan pengkhianatan Panglima Bahri.Yoga ingin mendapatkan bukti kejahatan Panglima Bahri dan menghancurkan reputasinya. Dia sudah sadar sekarang, langsung membunuh Panglima Bahri tidak akan membuatnya puas. Selain itu, Yoga juga ingin memenuhi harapan ibunya agar Panglima Bahri berlutut dan memohon ibunya kembali ke Keluarga Lokita. Dia ingin mengembalikan nama baik ibunya!Dewa Perang Rinadi menjawab sambil menggeleng, "Aku nggak tahu tentang itu, tapi setahuku Panglima Bahri memiliki dua identitas. Dia menggunakan identitasnya yang lain untuk mendirikan sebuah perusahaan biokimia. Perusahaan ini didirikan dengan dana orang Negara Jepana."Orang Negara Jepana memberikan Panglima Bahri uang untuk mendirikan p

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 205

    Jafar segera berkata, "Aduh, Nadya, sebenarnya kakekmu datang untuk menceramahi kami. Setelah itu, kami baru menyadari kesalahan kami. Nadya, kami jamin nggak akan melakukan kesalahan yang sama lagi ke depannya."Kini, Nadya baru paham apa yang terjadi. Ternyata kakeknya yang turun tangan. Pantas saja orang tuanya bisa berubah pikiran. Setelah menutup telepon, Nadya pun meringkuk dalam pelukan Yoga sambil berkata, "Yoga, mari kita menikah."Apabila karyawan Nadya melihat adegan ini, mereka pasti akan terkejut. Presdir mereka yang anggun dan dingin ternyata memiliki sisi lembut seperti ini.Mendengar ini, mana mungkin Yoga akan mengecewakan Nadya? Dia pun menjawab sambil mengangguk, "Baiklah."Pada saat yang sama, Karina melewati pintu kamar pasien. Dia memegang laporan hasil pemeriksaan dalam keadaan linglung. Baru saja, dia didiagnosis menderita kanker paru-paru, bahkan sudah stadium akhir. Dia benar-benar tidak paham. Padahal, dirinya tidak pernah merokok dan tidak minum alkohol, lan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 206

    Gerry berkata, "Aku dengar bahwa Ketua Sekte Hagisana, Pak Hagi, masih hidup. Apa dia berniat untuk membangun kembali Sekte Hagisana? Bahkan, Tetua Indra juga berpihak padanya?"Bahri menjawab, "Itu benar."Gerry berucap dengan tak acuh, "Dulu, keluarga Pak Hagi tewas di tanganku. Tapi, dia sangat beruntung sehingga bisa lolos dari malapetaka itu. Kali ini, aku pasti akan membunuhnya agar dia bisa berkumpul kembali dengan keluarganya!"...."Kak, aku dan Ibu mengalami masalah. Apa kamu bisa datang?" tanya Lili kepada Yoga lewat telepon.Yoga sontak merasa cemas. Dia segera bertanya, "Lili, apa yang terjadi denganmu dan Ibu? Di mana kalian sekarang? Aku akan segera datang." Kedua wanita itu adalah satu-satunya keluarga Yoga di dunia ini. Mereka tidak boleh terlibat dalam sedikit pun bahaya.Lili menjawab, "Sekarang, kami berada di Perusahaan Farmasi Cemerlang."Yoga bertanya seraya mengernyit, "Kenapa kalian pergi ke sana?"Adiknya berucap, "Ceritanya panjang. Aku akan jelaskan setelah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 207

    Pasti satpam itu yang sengaja memasukkannya ketika menggeledah badan Ayu. Mereka pasti sengaja ingin memfitnahnya.Malik buru-buru berkata, "Bawa kemari USB itu."Satpam pun menyerahkan USB tersebut kepada Malik. Setelah itu, Malik mencoloknya di komputer dan mulai memeriksa.Setelah membaca sekilas, pria itu menepuk meja sambil berkata dengan emosi, "Hmph! USB ini memang berisi rahasia perusahaan kami. Beraninya kalian mencurinya?" Kemudian, dia bertanya dengan nada dingin, "Apa lagi yang bisa kalian katakan sekarang? Kalau nggak bisa memberi penjelasan, kami terpaksa melaporkan ini ke polisi. Kalian siap-siap saja dipenjara."Ayu berseru saking emosinya, "Dasar orang licik! Malik, kamu pasti sengaja menjebak kami, 'kan? Dasar nggak punya hati nurani!"Namun, Malik malah berkata, "Sialan, kamu bahkan berani memakiku? Dasar nggak tahu diri! Julia, cepat laporkan ke polisi dan tangkap mereka."Lili tiba-tiba berseru, "Cukup! Malik, katakanlah, apa yang sebenarnya ingin kalian lakukan?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 208

    Yoga memelototi Julia sambil bertanya, "Apa kamu tahu apa keputusan terbaik yang pernah kubuat dalam hidupku? Itu adalah menolak cintamu dulu.""Diam!" seru Julia. Peristiwa ini selalu dianggap olehnya sebagai aib. Ketika Yoga menyebutkannya di depan umum, dia merasa sangat malu dan kesal. Kemudian, Julia berucap, "Dulu, aku memang diremehkan olehmu. Sekarang, kamu bahkan nggak punya hak untuk menjilati kakiku. Kamu pasti sangat menyesal, 'kan?"Namun, Yoga malah berkata, "Menyesal? Hehe, orang yang seharusnya menyesal adalah kamu. Aku umumkan, Perusahaan Farmasi Cemerlang dihukum mati dan akan menghilang dari dunia mulai hari ini.""Haha!" Mendengar ini, Malik dan putrinya tertawa terbahak-bahak bersama.Setelah itu, Julia mencemooh, "Kamu kira kamu siapa? Berani sekali bicara begitu. Selain gubernur, nggak ada seorang pun di sini yang punya kekuatan tersebut. Dasar tukang cari sensasi! Untungnya aku nggak jadi nikah denganmu saat itu."Yoga mengeluarkan ponselnya, lalu menelepon Raja

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 209

    Siska langsung bersemangat. Dia menarik-narik lengan baju suaminya sambil berkata, "Yanto, cepat lihat siapa itu. Aku nggak salah orang, 'kan?"Setelah diingatkan oleh istrinya, Yanto juga menyadari keberadaan Yoga. Ekspresinya juga menjadi bersemangat. Dia segera berkata, "Nggak salah, itu memang dia."Terakhir kali, ketika Yoga memeriksa putri mereka, Lucy, pemuda itu sudah melihat seluruh tubuhnya. Yanto dan Siska pun berpikir untuk menjodohkan putri mereka dengan Yoga Kini, mereka tentu saja merasa senang karena bertemu dengan Yoga di sini.Melihat bahwa perhatian Yanto tertuju kepada Yoga, Malik segera menjelaskan, "Pak Yanto, nggak usah pedulikan mereka. Orang-orang itu datang ke sini untuk bikin masalah."Yanto kebingungan. Dia bertanya sambil mengernyit, "Apa yang terjadi?"Malik segera menjawab, "Mereka mencuri rahasia perusahaanku. Ada bukti dan saksinya, tapi mereka tetap mengelak."Benarkah? Yanto dan istrinya tentu tidak akan percaya. Meskipun jarang berhubungan dengan Yo

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 210

    Malik berbicara dengan nada yang terdengar seperti memohon, "Pak Yanto, Pak Yoga, mohon tunggu sebentar. Pak Yoga, aku benar-benar nggak menyangka kamu kenal dengan Pak Yanto. Maaf karena sudah menyinggungmu.""Menurutku, karena kita semua bertemu di sini, itu artinya kita berjodoh. Gimana kalau kita makan bersama di sini? Aku sudah menyiapkan semuanya. Aku pasti akan melayani kalian dengan baik," ujar Malik.Namun, Yoga malah menyindir dengan nada dingin, "Pak Malik, jangan-jangan, kamu mau mentraktirku makanan penjara, ya?"Malik merasa sangat canggung dan ingin sekali bersembunyi. Segera setelah itu, dia berkata, "Pak Yoga, itu cuma lelucon, jangan dianggap serius. Nanti, aku akan minum beberapa gelas sebagai hukuman untuk menebus kesalahanku."Akan tetapi, Yoga malah berkata, "Sudahlah, hari ini aku yang akan mentraktir Pak Malik."Malik yang sangat terkejut berucap, "Hah? Mana boleh begitu?"Sayangnya, Yoga melanjutkan, "Maksudku makanan penjara."Mendengar ini, Malik agak kebingu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 211

    Yoga merasa muak mendengar ucapan Julia. Dia membalas, "Tadi kamu sendiri yang bilang kalau aku nggak pantas untukmu."Julia buru-buru berkata, "Aku yang nggak pantas untukmu. Yoga, aku benar-benar minta maaf. Sebenarnya, aku masih mencintaimu ...."Hanya karena Yoga begitu akrab dengan Yanto, dia langsung mencampakkan Julia. Kini, Julia benar-benar tidak pantas untuk bersama Yoga.Yoga tertawa mencibir, lalu berkata, "Bu, Lili, ayo kita pergi.""Baik," sahut Ayu dan Lili.Yoga dan keluarganya dibawa ke rumah baru dengan mobil khusus yang diatur oleh Yanto. Mereka disambut dengan hangat.Begitu melihat Yoga, Lucy merasa sangat senang dan menjadi bersemangat. Perkataan dan perilakunya secara tidak langsung menunjukkan rasa sukanya kepada Yoga. Selesai makan, Yoga dan keluarganya pergi. Terlihat tatapan tidak rela di mata Lucy.Begitu tiba di rumah, Ayu langsung bertanya, "Yoga, ceritakan pada Ibu. Gimana kamu bisa kenal dengan keluarga Pak Yanto?"Yoga menjawab, "Aku pernah menyelamatka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1217

    Tampaknya dalam sekejap, Yoga akan tercabik-cabik oleh kekuatan dahsyat itu. Namun saat berikutnya, dia perlahan mengangkat tangan.Dengan gerakan yang terlihat seperti membelah ombak, Yoga melambaikan tangannya secara vertikal. Seketika, kekuatan dahsyat keluar dari tubuhnya dan langsung merobek segala sesuatu.Formasi besar yang digunakan untuk menyerangnya sontak menjadi tidak berguna dan hancur total. Kekuatan Yoga telah mencapai tingkatan semi kultivator raja. Formasi ini sama sekali bukan ancaman baginya.Yoga membiarkan kelima jenderal itu tetap hidup hanya karena satu alasan. Dia ingin melihat apakah di sekitar mereka masih ada sisa-sisa Pelindung Kebenaran yang bersembunyi."Apa? Formasi ini bisa dihancurkan?""Nggak mungkin! Kenapa dia bisa sekuat ini?""Bimo sebelumnya nggak begitu ahli dalam menghadapi formasi. Gimana dia bisa menghancurkannya secepat ini?"Kelima jenderal itu melongo. Wajah mereka penuh keterkejutan dan rasa tidak percaya. Tatapan mereka bahkan terlihat sa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1216

    Saat ini, Yoga berdiri dengan penuh wibawa. Suaranya menggema di seluruh area. Pada saat ini, bahkan orang-orang dari empat keluarga besar di sekitarnya ikut merasakan kegembiraan yang membara. Setiap orang begitu bersemangat. Satu per satu dari mereka berteriak dengan lantang."Luar biasa. Hahaha! Para Pelindung Kebenaran ternyata nggak sekuat itu!""Tuan Bimo memang perkasa dan penuh wibawa! Inilah sosok seorang yang benar-benar kuat!""Orang-orang payah ini sungguh nggak tahu diri!"Orang-orang mengejek para Pelindung Kebenaran dengan gembira, tanpa sedikit pun rasa takut. Mereka sangat yakin bahwa dengan Bimo turun tangan, semua Pelindung Kebenaran pasti akan dilenyapkan."Ini nggak mungkin! Apa Bimo sudah memulihkan kekuatannya ke puncak kejayaan?" tanya seorang jenderal sambil mengernyit. Ekspresinya menjadi makin dingin. Dengan penuh ketegangan, dia terus menatap Yoga tanpa berkedip.Yoga mencibir dan berucap dengan suara dingin, "Puncak kejayaan? Apa kamu benar-benar pernah mel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1215

    Ekspresi pria itu terlihat ganas dan satu tangannya langsung menyerang Yoga. Jari-jarinya langsung berubah menjadi cakar elang. Melihat Yoga yang saat ini sudah terkepung, mereka tahu Bimo pasti akan mati.Namun, pada detik berikutnya, Yoga tiba-tiba melepaskan aura yang sangat kuat.Boom!Yoga tiba-tiba maju dan langsung meninju cakar elang pria itu.Krak!Hanya dengan satu pukulan, Yoga berhasil menghancurkan cakar itu sepenuhnya. Bukan hanya telapak tangan, bahkan lengan pria itu juga ikut hancur."Argh!" Pria itu langsung terjatuh ke tanah dan terus merintih, lalu berguling-guling dengan tangan yang sudah cacat total.Ekspresi keempat jenderal besar di sekeliling juga terlihat terkejut. Mereka segera mundur dan takut mendekat dengan Yoga."Hanya dengan satu pukulan? Bimo tadi hanya menggunakan satu pukulan saja?""Nggak mungkin, Bimo nggak sekuat ini.""Ada yang nggak beres, dia nggak mungkin punya kekuatan seperti ini."Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu terlihat

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1214

    Yoga menyamar sebagai Bimo dan berusaha melepaskan aura yang sangat kuat. Saat ini, semua mata tertuju padanya. Mereka terkejut saat merasakan kekuatan dari Bimo, tetapi itu sebenarnya adalah Yoga."Semuanya cepat bersujud dan bersiap untuk mati," kata Yoga dengan nada yang dingin aura yang mengesankan.Setelah merasakan aura yang begitu kuat, orang-orang dari empat keluarga besar tidak bisa menahan diri mereka dan bersorak."Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!"Suara-suara itu bergema di langit, menunjukkan betapa hormatnya orang-orang dari empat keluarga besar ini pada Bimo. Mereka sangat bersemangat dan ingin bertempur bersamanya. Yoga berhasil mengubah suasana di lokasi menjadi makin panas dengan kekuatannya sendiri sampai semangat bertempur mereka bangkit dan menatap musuh mereka dengan tajam.Ekspresi Yoga terlihat dingin dan menatap para Pelindung Kebenaran itu dengan tajam. Dia mengangkat tangannya perlahan-lahan dan menunjuk ke dep

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1213

    Yoga berkata, "Waktunya sudah hampir tiba, Pelindung Kebenaran itu akan datang."Prajna menjawab, "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"Yoga menjelaskan, "Kalian hanya perlu menjaga di luar. Usahakan untuk mengepung para Pelindung Kebenaran itu, jangan biarkan mereka melarikan diri."Ekspresi Prajna terlihat terkejut dan menatap Yoga dengan bingung. Dia tersenyum pahit dan berkata dengan ragu, "Bos, kamu nggak sedang bercanda, 'kan? Apa kita sanggup bertahan?"Yoga membalas, "Aku akan berusaha sebisa mungkin agar para Pelindung Kebenaran yang ingin melarikan diri itu yang lemah atau yang sudah terluka parah."Prajna dan yang lainnya saling memandang dengan ekspresi bingung, lalu pada akhirnya menganggukkan kepala dan menyetujuinya. "Baiklah."Setelah mendapatkan jawaban, Yoga pun kembali ke puncak gunung. Dia melihat ke sekeliling dengan ekspresi yang makin serius. Aura dari Pelindung Kebenaran di sekitarnya mulai terasa sangat kuat dan formasi yang sangat berbahaya juga mulai terbentuk

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1212

    Pelindung Kebenaran mempersiapkan formasi ini khusus untuk menghadapi empat keluarga besar. Sejak meninggalkan Kota Pawana, empat keluarga besar itu sudah diawasi mereka.Sosok-sosok itu terus bergerak dengan cepat di kegelapan malam. Tujuan mereka adalah untuk membunuh seluruh empat keluarga besar itu.Seiring dengan pergerakan Pelindung Kebenaran ini, sebuah formasi pun perlahan-lahan muncul. Mereka bergerak menggunakan aura Bimo sebagai pusat dan terus memperkecil jaraknya, sehingga formasinya makin solid.Pada saat yang bersamaan, Yoga yang sedang berada di puncak gunung sengaja melepaskan semua aura BimoSaat itu, tiba-tiba terdengar suara Bimo. "Mereka sudah datang."Yoga membuka matanya dan melihat ke sekeliling sambil mengernyitkan alis. Dia bisa merasakan sesuatu yang aneh. Dia pun berkata, "Sepertinya jumlah mereka cukup banyak."Bimo berkata, "Selain itu, mereka juga sudah mempersiapkan semuanya. Sepertinya kali ini mereka bertekad untuk membunuhmu."Yoga menegaskan, "Bukan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1211

    Semua orang dari empat keluarga besar tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa menyetujuinya karena perintah sudah disampaikan dengan jelas."Kalau semuanya sudah berkumpul, bersiaplah untuk berangkat," kata Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar. Dia tidak yakin apakah orang-orang dari empat keluarga besar akan bekerja dengan sepenuh hati. Namun, para manusia hantu ini pasti akan patuh karena Prajna dan yang lainnya masih berada di bawah pengaruh racun.Oleh karena itu, semua orang berangkat bersama-sama di bawah komando Yoga."Tuan Bimo nggak ikut kita berangkat?" tanya Sutrisno dengan hati-hati setelah mendekat. Dia sudah melihat ke sekeliling, tetapi tidak menemukan keberadaan Bimo.Orang-orang lainnya juga menatap Yoga karena ingin tahu jawabannya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini, belum ada seorang pun yang pernah bertemu dengan Bimo secara langsung."Tuan Bimo sudah berangkat, kita harus segera menyusulnya," teriak Yoga dengan lantang.Semua orang merasa kecewa saat mend

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1210

    Setelah masuk, Sutrisno menelepon Yoga. Tak lama kemudian, Yoga pun datang.Sutrisno berkata, "Barangnya sudah dipersiapkan semuanya, sekarang hanya tinggal menunggu perintah dari Tuan Bimo."Yoga membalas, "Tuan Bimo bilang tunggu sebentar lagi."Sutrisno bertanya, "Tunggu? Tunggu apa?"Dia berpikir sudah di saat seperti ini, mengapa harus menunggu lagi?Yoga menjawab, "Kamu tunggu saja. Kenapa begitu terburu-buru?"Sutrisno hanya bisa menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Dia juga tidak tahu apa lagi yang ditunggu Bimo sekarang, bukankah lebih baik langsung bergerak saja? Dengan perasaan yang enggan, dia pun menyampaikan pesan itu pada yang lainnya.Ekspresi semua orang terlihat bingung dan merasa sangat curiga. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang sebenarnya mereka tunggu.Satu jam kemudian, akhirnya ada beberapa orang lagi yang datang.Saat melihat orang yang datang, ekspresi semua orang dari empat keluarga besar terlihat kesal dan tatapan mereka menjadi makin serius.Yang d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1209

    Tidak ada satu pun yang boleh bertindak sewenang-wenang. Jika tidak, orang itu akan menerima sanksi dan dibunuh yang lainnya. Inilah alasannya mengapa organisasi Pelindung Kebenaran bisa bertahan selama ribuan tahun."Tuan Jordi, kamu juga nggak tahan lagi dan ingin membunuh orang itu ya?""Jangan ragu lagi. Orang ini sudah bersekongkol dengan Farel untuk mendapatkan harta karun itu, dia sudah mengkhianati kepercayaan dan kita semua.""Segera lakukan perhitungannya sekarang, selidiki masalah ini. Kita pasti bisa segera menemukan kebenarannya."Semua orang mulai mendesak dengan cemas. Mereka tahu betul harta karun itu baru bisa ditemukan jika kebenarannya terungkap."Harta karun Pil Ketenangan Jiwa ini mungkin benar-benar bisa membuat kita jadi lebih kuat dan bisa membunuh Bimo. Tapi, nggak ada tahu harta yang bisa menyatukan dunia ini sebenarnya apa, semuanya hanya bisa terus membahasnya saja. Apa kalian pernah berpikir mungkin saja ini taktik dari empat keluarga besar untuk memecah be

DMCA.com Protection Status