Share

Pembalasan sang Menantu Tertindas
Pembalasan sang Menantu Tertindas
Author: Vodka

Bab 1

Author: Vodka
“Kalau kamu punya permintaan, katakan saja, Yoga. Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhinya.”

“Nggak ada.”

“Oke. Kalau begitu, aku akan mengantarmu. Lagian kita memang searah.”

Di depan kantor catatan sipil, Karina Atmaja yang baru saja menyelesaikan prosedur perceraian, menyalakan mobil BMS 741 miliknya.

Tubuhnya yang seksi terlihat makin mencolok dengan sepatu hak tinggi dan rok mininya yang ketat, membuat semua orang yang lewat berkali-kali menoleh ke arahnya.

“Nggak usah. Aku bawa mobil sendiri.” Yoga menunjuk mobil listriknya yang sudah tua.

Mobil listrik Yoga terlihat tua dan butut jika dibandingkan dengan BMS milik Karina.

Yoga menatap kedua mobil tersebut secara bergantian. “Jadi, kamu menceraikanku karena ini?”

Karina langsung mengerti maksud Yoga. “Ya. Tapi, bukan hanya itu saja.”

“Bukan hanya ini saja? Biar kutebak. Apa ini juga karena Tuan Muda Reza?” tanya Yoga.

Sekelumit kesedihan melintas di wajah Karina yang cantik, seakan-akan dia membenarkan ucapan Yoga.

Yoga tersenyum getir. “Selama lima tahun ini, nggak terhitung berapa jumlah nasi goreng di pagi hari dan sup di malam hari yang kubuatkan untukmu. Tapi, di dalam hatimu semuanya masih nggak sebanding dengan investasi yang diberikan Tuan Muda Reza, ‘kan?”

Karina sedikit kehilangan kontrol. “Yoga, kamu sama sekali nggak tahu apa yang kuinginkan! Apa kamu tahu betapa stresnya aku selama ini? Perusahaanku hampir bangkrut. Tapi, kamu sama sekali nggak bisa membantuku. Aku hanya ingin ada seorang pria yang membantuku meringankan tekanan, mengerti?”

Yoga mengeluarkan sebatang rokok, menyalakannya, dan mengisapnya dalam-dalam. “Ya. Yang satu adalah Presdir wanita kaya raya berstatus tinggi. Yang lainnya suami rumah tangga, yang nggak punya uang dan kemampuan. Dunia mereka berbeda. Sekalipun pria itu menjual diri, tetap saja nggak akan mampu memberikan apa yang diinginkan wanita itu.”

Karina, oh Karina. Apa kamu lupa, akulah orang yang dulu mengorbankan perusahaanku sendiri untuk menyelamatkan kariermu. Kalau nggak, kita pasti sudah bertukar tempat sekarang.

Karina mengendalikan emosinya dan mengeluarkan kartu ATM. “Aku akan pergi. Simpan kartu ATM ini. Di dalamnya ada 10 miliar. Kalau nggak cukup, kamu bisa memintanya lagi padaku.”

Yoga tidak menolak dan menerima kartu ATM tersebut. “Kalau uang ini bisa sedikit mengurangi rasa bersalahmu, aku menerimanya.”

Astaga! Karina menghela napas dengan perasaan campur aduk. Kemudian, dia masuk ke dalam mobil dan pergi.

Namun, baru beberapa meter berjalan, mobil tersebut tiba-tiba berhenti.

Wajah Karina yang dingin dan cantik menyembul dari jendela mobil. “Kelak, kurangilah merokok. Nggak baik untuk kesehatan.”

“Aku tahu.” Yoga menanggapinya dengan santai. Namun, dia tidak mematikan rokoknya dan malah mengisapnya dalam-dalam.

Sepertinya ini satu-satunya cara Yoga untuk melakukan perlawanan.

BMS tersebut makin menjauh.

Mata Yoga tampak berkaca-kaca.

Buhh!

Yoga langsung meludahkan rokoknya. “Sial*n, rokok murahan! Bikin air mataku keluar saja.”

Dia sudah berhenti minum selama bertahun-tahun. Namun, tiba-tiba saja Yoga merasakan keinginan yang begitu kuat untuk kembali minum.

Mabuk bisa menghilangkan semua kesedihan.

Namun, begitu mengeluarkan ponselnya, Yoga menyadari jika dirinya bahkan tidak punya teman yang bisa diajak mabuk bersama.

Ya. Selama bertahun-tahun, Yoga sudah mencurahkan seluruh energinya untuk wanita ini dan dia sudah lama kehilangan teman-temannya.

“Seorang pria miskin, apa benar-benar nggak layak mendapatkan hak asasi manusia?” Yoga menggerutu, kemudian menelepon ke luar negeri. “Paman Dipa, tolong cari tahu berapa banyak kekayaan yang sudah kukumpulkan di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir.”

“Tuan Muda, kekayaan Anda di luar negeri nggak bisa disebutkan dengan angka. Singkatnya, Anda sangat kaya hingga bisa menandingi sebuah negara,” kata Paman Dipa.

“Dalam waktu seminggu, pindahkan semua asetku ke dalam negeri,” kata Yoga.

“Saya mengerti,” jawab Paman Dipa.

Selama lima tahun menikah, Yoga hanya bermalas-malasan di rumah dan tidak bekerja. Namun, semua itu tidak berarti jika dia tidak punya pekerjaan.

Pada waktu itu, Karina memberikan uang sebesar dua miliar untuk biaya hidup kepada Yoga. Yoga memasukkan semua uang tersebut ke pasar saham, dengan nama akun ‘Raja Agoy yang Perkasa’.

Pada tahun 2019, pasar saham jatuh. Yoga melakukan terobosan dengan menciptakan perdagangan saham sendiri dan menghasilkan banyak uang. Dunia saham menjadi gempar karenanya.

Pada tahun 2020, terjadi krisis keuangan global. Yoga menciptakan metode perdagangan saham, dengan menjual saham pada harga termurah dan menghidupkan kembali pasar ekonomi global.

Pada tahun 2021, terjadi inflasi global …

Tahun 2022 …

Hanya dalam waktu singkat, nama ‘Raja Agoy yang Perkasa’ terkenal di seluruh dunia.

Bukan hanya itu saja. Yoga merekrut Raja Kegelapan, sang penguasa dunia hitam. Dia juga mempekerjakan pasukan bayaran dunia hitam. Mereka adalah para pembunuh yang siap membantu Yoga.

Pada waktu senggang, Yoga mempelajari sendiri ‘Kumpulan Resep Pengobatan’ yang merupakan warisan keluarganya. Dia menggunakan ilmu pengetahuan yang dipelajarinya tersebut untuk mendirikan kerajaan medis dan pengobatan nomor satu di dunia.

Yoga begitu bersemangat menghimpun kekuatan hanya demi membalas dendam.

Setiap malam, Yoga selalu mengalami mimpi buruk tentang tragedi kehancuran keluarganya. Mimpi buruk tersebut muncul berulang kali di benaknya …

Yoga menatap sekeliling dan mencibir, “Mata-mata kalian memang mengawasiku sepanjang waktu. Tapi, kalian nggak tahu kalau aku sudah menghimpun kekuatan di luar negeri. Begitu Raja Agoy yang Perkasa kembali, pasti akan terjadi pertumpahan darah!”

Lantaran emosinya yang memuncak, Yoga tanpa sengaja menghancurkan ponselnya sendiri.

Di sisi lain, Karina yang mengendarai mobilnya dengan kencang, tertarik pada jendela berita yang muncul di ponselnya.

“Berita besar! Dewa dunia bisnis barat, Raja Agoy yang Perkasa, bersiap menuju Daruna dan memindahkan semua asetnya …”

Seketika itu juga, adrenalin Karina langsung melonjak tajam. Dia merasa sangat terkejut juga antusias.

Raja Agoy yang Perkasa adalah idola sekaligus panutan Karina.

Bertemu dengan Raja Agoy yang Perkasa adalah hal yang paling diinginkan Karina sepanjang hidupnya.

Karina tidak menyangka jika tiba-tiba saja Raja Agoy yang Perkasa bersiap menuju Daruna. Dia menjadi begitu antusias hingga kehilangan kendali.

Diinn, diinn, diinn!

Sebuah truk besar yang melaju ke arahnya membunyikan klakson secara beruntun. Barulah Karina tersadar dari rasa terkejutnya.

Dia pun buru-buru menginjak rem.

Namun, semuanya sudah terlambat.

Braakkk!

Setelah terdengar suara benturan yang begitu keras, Karina langsung tidak sadarkan diri.

Tanpa ragu-ragu lagi, Yoga bergegas pergi ke rumah sakit begitu mendengar berita kecelakaan yang dialami Karina.

Perceraian itu sudah tidak penting lagi baginya.

Sekarang, hanya terpikir satu hal di benak Yoga. Dia harus menyelamatkan Karina!

Begitu tiba di rumah sakit, Yoga melihat ibu mertuanya, Ambar Pambudi, sedang menangis di lobi rumah sakit.

“Aku minta tolong pada kalian semua. Putriku mengalami kecelakaan dan membutuhkan darah golongan B. Stok darah di rumah sakit habis. Siapa di antara kalian yang memiliki golongan darah B? Tolong selamatkan putriku …”

Tanpa berpikir panjang, Yoga langsung melangkah maju. “Ayo cepat, golongan darahku B! Cepat ambil darahku untuk menyelamatkannya!”

Ambar begitu gembira saat melihat Yoga. Dia buru-buru menarik Yoga ke ruang donor darah. “Perawat, cepat ambil darahnya untuk menyelamatkan putriku.”

Lantaran menyangkut nyawa manusia, perawat itu langsung mengambil tindakan. “Maaf, berapa banyak darah yang ingin Anda sumbangkan?”

Tanpa sadar, Ambar berkata, “Ambil saja sebanyak-banyaknya. Cepat, jangan lama-lama!”

Perawat itu tidak tahan lagi. “Gimana sih, kok diambil sebanyak-banyaknya? Bagaimana kalau orang ini mati kehabisan darah nanti?”

“Lakukan saja apa yang dia inginkan,” kata Yoga dengan sungguh-sungguh.

“Apa kamu sudah nggak mau hidup lagi?” tanya perawat tersebut.

Ambar langsung memarahinya, “Nggak usah banyak omong. Cepat ambil darahnya! Kalau bukan karena keluargaku, dia pasti sudah mati kelaparan sejak dulu. Nyawanya itu milik keluargaku. Apa salahnya mengambil darahnya?”

Meskipun Ambar tidak pernah bersikap baik kepadanya, mendengar Ambar berkata seperti itu, tetap saja Yoga merasa kesal dibuatnya.

Namun, karena sekarang Yoga begitu ingin menyelamatkan Karina, dia tidak mau repot-repot untuk meladeni Ambar.

“Cepat ambil darahnya!”

200 ml … 400 ml … 800 ml …

“Jangan berhenti! Darahnya masih belum cukup. Cepat lanjutkan!” kata Ambar.

Perawat itu ketakutan. “Jumlah maksimal darah yang bisa disumbangkan manusia hanya sebanyak 400 ml. Dia sudah menyumbang dua kali lipatnya. Pria ini benar-benar akan mati …”

“Pergi! Biar aku saja yang melakukannya!” bentak Ambar.

Akhirnya, setelah darahnya diambil 1.000 ml, Yoga tidak bisa lagi bertahan dan jatuh pingsan.

“Dasar nggak berguna!” Ambar menjadi marah dan memaki dengan keras.
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tuah Dahagi
Jantan Bacul Stupid frog Ngapa perlu dibantu Janda mu itu
goodnovel comment avatar
Elya Iksan Purba
ini tamat atau onghoing...nanti bikin habis2 duit...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 2

    Di bangsal No. 204.Setelah beristirahat semalaman, Karina berhasil melewati masa kritisnya dan kembali sadar.Ambar, ibu Karina, dengan penuh perhatian menyuapi Karina dengan sup yang bergizi.Di samping Karina, berdiri seorang pria terpelajar dan sopan.Pria tersebut adalah Reza Ardiyanto, saingan Yoga dalam memperebutkan cinta Karina.“Istirahatlah dulu, Bi. Biar aku saja yang menyuapi Karina dengan sup ini,” kata Reza dengan penuh perhatian.Ambar buru-buru berkata, “Reza, bicara mengenai lelah, nggak ada yang bisa dibandingkan denganmu. Kemarin, kamu sudah menyumbangkan begitu banyak darah untuk Karina dan menjaganya sepanjang malam. Lihatlah, betapa lelahnya dirimu. Kamu terlihat lemah dan pucat.”“Bi, kalau Bibi berkata seperti itu, artinya Bibi menganggapku sebagai orang lain. Sudah seharusnya aku melakukan semua ini,” kata Reza.Padahal yang sebenarnya terjadi, Reza juga baru saja datang.Penampilannya yang terlihat lemah dan pucat, itu semua karena dia bergadang semalaman di

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 3

    Perawat itu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Bukan. Sepertinya nama keluarganya Kusuma. Yoga Kusuma bukan ya? Sekarang, hal tersebut sudah menyebar di seluruh rumah sakit.”Deg!Ternyata, yang mendonorkan darah untuk Karina adalah Yoga!Namun, malah Reza yang mendapat pujian.Demi menyelamatkan Karina, Yoga bahkan sampai jatuh pingsan karena terlalu banyak darah yang diambil.Akan tetapi, Karina dan keluarganya masih memperlakukan Yoga seperti itu.Tidak heran jika Yoga menjadi begitu marah.Tiba-tiba saja, Karina merasa bersalah.Namun, meski demikian, Karina tidak berniat sedikit pun untuk kembali.Meski Yoga bersikap baik pada Karina, Yoga tetap tidak bisa memberikan apa yang diinginkan Karina.Contoh yang paling sederhana. Apa Yoga bisa mengatur pertemuan antara Karina dengan Raja Agoy yang Perkasa?Tiga hari kemudian.Paman Dipa menelepon Yoga untuk melaporkan hasil pekerjaannya.“Tuan Muda, pemindahan aset Anda berjalan lancar. Saya sudah menunjuk Nadya Wibowo, Presdir Grup

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 4

    Baru setelah suara deru mobil tersebut benar-benar menghilang, mereka bertiga akhirnya kembali ke akal sehatnya.Ambar menelan ludah dengan marah. “Karina, menurutmu manusia nggak berguna … Bagaimana Yoga bisa menyalakan mobil mewah itu? Dia nggak mungkin pemilik LaFellalio, Raja Agoy yang Perkasa itu, ‘kan?”Pada saat ini, yang terpikir di benak Ambar hanya satu hal saja.Jika Yoga benar-benar Raja Agoy yang Perkasa, tanpa keraguan sedikit pun, dia pasti akan menyuruh putrinya untuk rujuk kembali dengan Yoga.Sekalipun Ambar harus bersujud dan meminta maaf kepada Yoga, semua itu tidak masalah baginya.Apa kalian bercanda? Yoga adalah Dewa Kekayaan. Bagaimana mungkin melepaskannya begitu saja?Perasaan Karina campur aduk tidak karuan. “Aku … aku nggak tahu.”Jika Yoga benar-benar Raja Agoy yang Perkasa, takdir betul-betul sudah mempermainkannya.Karina begitu mengagumi Raja Agoy yang Perkasa sepanjang waktu. Dia memimpikan bisa bertemu dengan Raja Agoy yang Perkasa.Namun, Raja Agoy ya

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 5

    Nadya akhirnya tidak tahan lagi. Dia berteriak dengan suara pelan, “Petugas keamanan, usir orang gila ini keluar!”“Baik.” Dua petugas keamanan berjalan mendekat dan ingin mengusir Yoga keluar.Sebelum mereka bisa melakukannya, Yoga sudah menghitung sampai angka ‘satu’.Begitu kata ‘satu’ terucap, tiba-tiba saja terjadi perubahan yang aneh.Bocah laki-laki itu membuka mulutnya dan memuntahkan darah kotor. Pada saat yang bersamaan, tubuhnya juga kejang-kejang dan mulutnya berbusa. Napasnya tersengal-sengal dan wajahnya menjadi pucat pasi.Adegan yang terjadi secara tiba-tiba itu, langsung membuat ibu si bocah laki-laki menangis. “Kamu kenapa, Nak? Jangan menakuti Ibu?”Danu sendiri juga takut dan bingung. “Profesor Hendra, apa yang terjadi? Ini … ini gejala normal, ‘kan? Tolong jelaskan padaku.”Profesor Hendra buru-buru memeriksa bocah tersebut. “Jangan khawatir, Pak Danu …”Setelah selesai memeriksa, Profesor Hendra menjadi pucat pasi. “Bagaimana ini bisa terjadi? Seharusnya ini nggak

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 6

    Setelah sepuluh detik yang menyiksa. Baru saja Yoga mengucapkan kata ‘satu’, pasien yang awalnya kehilangan vitalitas, tiba-tiba saja bangun dalam posisi setengah duduk. Kemudian, dia membuka mulutnya dan mengeluarkan banyak dahak kental.“Huaaaaa …” Tangisan anak itu bergema di laboratorium untuk waktu yang lama. Suaranya jelas, nyaring, dan bertenaga.Hidup!Benar-benar hidup!Terjadi keajaiban.Momen ini membuat semua orang bersemangat dan menjadi gembira.Ibu bocah laki-laki itu langsung menerjang dan memeluk anaknya sambil menangis, “Kamu sudah membuat Ibu takut setengah mati, Nak …”Danu juga merasa begitu emosional, hingga tidak bisa menahan diri. Dia menggenggam tangan Yoga dan berkata dengan suara tercekat, “Tuan Penolong, kamu adalah penyelamat keluarga Wirawan. Keluarga Wirawan berutang nyawa padamu. Aku … aku … bagaimana aku harus berterima kasih padamu?”Yoga menarik kembali tangannya. “Hanya masalah kecil.”Danu cepat-cepat mengeluarkan kartu namanya dan menyerahkannya ke

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 7

    Gatot menatap Yoga dengan tajam. “Hmph, anggap saja kamu sedang beruntung, Nak.”Pada saat yang bersamaan, ponsel Gatot berdering. Dia menjawab telepon tersebut. “Halo, Kak Bondan. Aku sudah sampai di perusahaan dan akan segera melakukan wawancara. Apa? Ada yang lebih dulu melamar sebagai sopir dan berhasil? Siapa? Yoga Kusuma? Si*lan, jangan-jangan Yoga si manusia tidak berguna itu?”Setelah menutup teleponnya, Bondan berlari beberapa langkah dan menghentikan Yoga. “Yoga, apa kamu datang kemari untuk ikut wawancara sebagai sopir?”Yoga menganggukkan kepalanya.Amarah Gatot langsung meledak. “Si*lan, berani-beraninya kamu merebut pekerjaanku. Nyalimu besar sekali! Undurkan diri sekarang juga. Serahkan pekerjaannya padaku. Kalau nggak, kamu akan menyesal.”Tika juga marah besar. “Dasar ber*ngsek! Apa kamu tahu, berapa banyak yang sudah kami lakukan untuk mendapatkan kesempatan kerja ini? Kamu sudah merusak rencana kami. Aku perintahkan padamu untuk segera berhenti kerja. Sekarang juga!”

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 8

    Nguunngg!Otak Karina langsung meledak.Ternyata Grup Magani benar-benar memasukkannya ke dalam daftar hitam.Entah berapa banyak usaha yang sudah dilakukannya, berapa banyak orang yang dihubunginya, dan berapa banyak koneksi yang dijalinnya untuk membangun hubungan kerja sama dengan Grup Magani.Sekarang, semua usaha dan pengorbanan yang dilakukan Karina tersebut sia-sia, hanya karena kata-kata yang diucapkan oleh Yoga.Yang paling penting, besok akan diadakan acara makan malam untuk menyambut Raja Agoy yang Perkasa. Grup Magani akan memilih tamu di antara para mitranya untuk menghadiri acara makan malam tersebut.Sekarang, Karina juga kehilangan kesempatan untuk bertemu dengan Raja Agoy yang Perkasa.Praktis, Yoga sudah menghancurkan hidup Karina.Karina tidak bisa menerima pukulan seperti itu. Dia langsung jatuh lemas.Setelah itu, dari pagi hingga matahari terbenam, Karina berbaring di tempat tidur dengan tatapan kosong. Dia tidak mau makan, minum, dan bicara.Karina benar-benar ti

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 9

    Orang yang kalian sanjung dan puji itu, tidak lebih dari sekadar cecunguk di mataku.Selain itu, ‘orang penting lainnya’ yang kamu maksud adalah aku.“Terima kasih atas niat baikmu. Tapi, aku nggak pantas menerimanya. Seseorang mengundangku makan malam. Aku pergi dulu.” Yoga melangkah pergi.“Kamu …” Karina berkata dengan kesal. “Apa kamu akan terus menjadi sopir seumur hidup? Kamu nggak bisa jadi sukses, karena kamu nggak punya kemampuan!”Karina merasa sangat kecewa pada Yoga. Yoga, Yoga … kalau saja kamu sedikit saja seperti Reza, punya sedikit ambisi. Aku pasti nggak akan pernah menceraikanmu.Melihat Yoga pergi, Gatot merasa tidak tahan lagi. “Yoga, berhenti di situ! Apa aku mengizinkanmu untuk pergi?”Reza buru-buru menghalangi Gatot, “Biarkan saja dia pergi, Gatot. Nanti, kita adukan dia depan tiga orang penting itu. Aku jamin dia nggak akan punya tempat lagi di Kota Pawana ini.”Gatot langsung mengangguk setuju. “Kak Reza memang benar. Hmph, bukankah Yoga hanya mengandalkan sta

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1243

    Yogi berbicara sambil menghela napas dengan tak berdaya, sepertinya teringat dengan semua hal yang penuh dengan air mata kesedihan yang pernah terjadi. Itu adalah masa lalu yang tidak ingin diingatnya lagi."Bagus sekali, tapi aku nggak akan membiarkanmu hidup dengan tenang," kata Jordi yang tiba-tiba merobek pakaiannya, lalu memukul dadanya dengan keras.Boom!Darah menyembur dan terlihat banyak serangga hitam kecil yang keluar dari tubuhnya. Seperti kawanan nyamuk, serangga itu terbang naik turun dan bergerak menuju satu arah."Gawat!" teriak Yogi yang tiba-tiba terkejut, lalu segera maju dan terus menyerang satu per satu serangga itu sampai jatuh ke lantai.Agnes dan Markus juga berlarik keluar dan membunuh serangga-serangga hitam itu secara bersamaan.Namun, mereka tetap tidak bisa menangani semuanya dan beberapa serangga hitam itu berhasil lolos. Ukuran serangga itu sangat kecil, bahkan sulit untuk terlihat mata."Aduh!" kata Yogi sambil menghela napas dan menatap ke kejauhan. Pad

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1242

    "Kenapa kamu lagi? Kenapa kamu bisa berada di sini?" tanya Jordi dengan ekspresi terkejut dan menatap orang di depannya dengan ketakutan.Jordi berpikir jelas-jelas Yoga masih berada di dalam formasi, tidak mungkin bisa muncul di sana dengan begitu cepat. Meskipun formasinya hancur, Yoga juga membutuhkan waktu untuk tiba di sana. Namun, orang di depannya ini sepertinya sudah menunggunya cukup lama. Ini benar-benar hal yang mustahil."Sepertinya sudah berlalu cukup lama, jadi kamu sudah melupakan siapa aku," kata Yogi sambil tersenyum dan memancarkan hawa dingin. Tatapannya itu penuh dengan niat membunuh."Kamu? Bukankah kamu ini Yoga?" tanya Jordi dengan tercengang dan merasa aneh. Saat ini, dia benar-benar merasa bingung.Yogi berkata, "Saat itu kamu yang membocorkan keberadaanku dan istriku, jadi istriku dikurung selama bertahun-tahun. Sekarang kamu sudah tahu siapa aku sebenarnya, 'kan?"Jordi bertanya sambil mengernyitkan alisnya, "Istrimu? Dikurung?"Setelah mengingat kembali deng

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1241

    Awalnya, Jordi mengira formasi ini pasti bisa membunuh Bimo, tetapi tetap tidak ada kemajuan sedikit pun. Bimo ini masih tetap sulit untuk dibunuh, bahkan hampir berhasil menghancurkan formasinya. Jika formasi ini gagal, apa lagi yang bisa digunakannya untuk melawan Bimo?Dalam sekejap, Jordi berdiri diam di tempat dan tidak bergerak sedikit pun. Dia benar-benar sangat ketakutan dan merasa putus asa.Yoga tetap melawan boneka-boneka mayat itu sampai tidak bisa bergerak lagi dan tubuh mereka berserakan ke mana-mana."Kamu sudah siap untuk mati?" tanya Yoga sambil tersenyum sinis dan menatap Jordi dengan dingin."Kamu ...," teriak Jordi yang benar-benar kehilangan semangat bertarungnya, lalu mengendalikan semua benang merah dan menyuntikkannya ke dalam tubuh 15 boneka mayat itu. Boneka-boneka mayat yang langsung terlilit benang merah itu pun terlihat seperti mumi. Setelah itu, dia langsung berbalik dan melarikan diri.Yoga berniat untuk mengejar Jordi, tetapi dia langsung dihentikan oleh

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1240

    "Apa ... yang telah kamu lakukan?" tanya Jordi yang tercengang saat melihat fenomena aneh di langit. Dia sama sekali tidak menyangka akan melihat pemandangan yang begitu mengerikan. Formasinya ini sepertinya benar-benar sudah tidak akan bertahan lagi."Aku sudah bilang formasimu ini nggak akan bisa melindungimu lagi," kata Yoga dengan dingin."Nggak, ini nggak mungkin," kata Jordi sambil menatap langit dengan bengong. Melihat satu per satu celah yang muncul di langit, hatinya merasa gelisah.Krak!Pada saat itu, muncul satu celah lagi dan seluruh formasinya pun mulai berguncang sampai ruangan di sekitar bergetar hebat.Jordi seolah-olah mulai menyadari kemampuan Bimo benar-benar luar biasa."Bagaimana kamu bisa melakukan ini?" tanya Jordi."Kamu pernah melihat kekuatan sebenarnya dari seorang kultivator raja?" kata Yoga dengan ambigu."Apa? Kultivator raja?" seru Jordi yang merasa terkejut serta panik dan ekspresinya juga makin muram.Kultivator raja adalah sosok yang sangat kuat, sehi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1239

    Setelah itu, mata semua orang membelalak dan tiba-tiba hidup kembali. Saat ini, mereka semua sudah menjadi boneka mayat. Jordi pun tertawa terbahak-bahak karena merasa sangat puas saat melihat hasil karyanya ini."Mana mungkin orang-orang yang pengecut ini pantas untuk mengikutiku. Kalau nggak ingin mati, aku sendiri yang akan membunuh kalian dan akhirnya kalian menjadi boneka mayatku. Mulai sekarang, tugas kalian adalah membunuh Bimo," kata Jordi sambil tertawa terbahak-bahak dan menunjuk ke arah Yoga.Dalam sekejap, 15 orang itu langsung berbaris dengan rapi. Mata mereka yang merah terlihat kosong dan menatap tajam ke arah Yoga. Satu per satu dari mereka penuh dengan aura membunuh dan siap untuk menghabisi target mereka di depan."Benar-benar ... sangat kejam," kata Yoga sambil menghela napas. Dia mengira mereka akan bersatu dan menyerangnya bersama-sama. Pada akhirnya, mereka memang bersatu, tetapi karena mereka semua dibunuh oleh Jordi."Serang!" perintah Jordi.Setelah itu, 15 bon

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1238

    Jordi muncul di atas menara lonceng dan mengamati ke arah bawah dengan tenang. Tatapannya terlihat datar dan ekspresi tenang, seolah-olah meremehkan segalanya.Dalam sekejap, mata semua orang yang berada di sana membelalak dan melihat ke atas dengan ekspresi tidak percaya."Tuan Jordi, kenapa kamu keluar?""Bimo ini benar-benar luar biasa, kamu harus hati-hati.""Sebagai pusat informasi, kamu adalah sosok yang sangat penting dan nggak boleh terjadi apa-apa padamu."Semua orang segera membujuk Jordi dengan sangat cemas."Singkirkan wajah kalian itu, membuatku merasa jijik," marah Jordi dengan dingin. Dia sudah melihat segalanya tadi, termasuk dengan sekelompok orang ini yang bertindak dengan sangat memalukan demi bertahan hidup. Hal ini sama sekali tidak mencerminkan semangat seorang Pelindung Kebenaran.Mendengar perkataan itu, para tetua dan jenderal besar yang berada di sana semuanya menundukkan kepala. Mereka semua merasa gugup, tetapi mereka juga tidak berdaya. Bagaimanapun juga, m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1237

    "Apa?" Setelah mendengar kata-kata itu, wajah semua orang di tempat langsung berubah menjadi pucat pasi. Mereka sangat ketakutan dan gelisah. Bisa-bisanya ketahuan? Bagaimana mungkin rahasia ini bisa bocor? Dalam sekejap, semua orang menjadi panik. Mereka tanpa sadar melirik ke arah menara lonceng."Oh?" Yoga pun tertawa. Nada suaranya terdengar terkejut sekaligus puas.Yoga sebenarnya hanya meminta Winola dan Sutrisno untuk menjauh darinya, tetapi tak disangka mereka malah menemukan sesuatu yang sangat penting. Yoga perlahan mendongak dan menatap ke arah atas, tepat ke lokasi menara lonceng."Kalian jangan bicara sembarangan! Nggak mungkin ada apa-apa di menara lonceng itu!""Benar, tindakan kalian ini adalah pengkhianatan terhadap Bimo! Nggak mungkin pusat formasi ada di sana!""Kalian sungguh keji! Kalian mau mengalihkan perhatian Bimo ya? Pusat formasi yang sebenarnya jelas bukan di sana!"Para tetua dan jenderal mulai berteriak panik. Mereka coba meyakinkan Yoga dengan berbagai

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1236

    "Kalian semua mau mati ya?" Yoga melontarkan pertanyaan dengan nada tenang. Matanya menyapu seluruh orang di tempat itu satu per satu. Wajahnya tetap datar tanpa emosi.Semua orang langsung menutup mulut. Tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun. Mereka tahu jika Bimo murka, konsekuensinya bukan hanya kematian, melainkan siksaan yang lebih buruk dari mati.Di saat itulah, Yoga memandang pria di hadapannya dengan tenang. Tanpa berkata sepatah kata pun, dia melayangkan tendangan. Tindakannya membuat pria tersebut terpental.Namun, Yoga sama sekali tidak berniat membunuhnya. Baginya, membunuh pria itu hanya akan menjadikannya salah satu dari boneka dalam formasi ini. Itu hanya akan menambah bebannya. Hal terpenting saat ini adalah menemukan pusat formasi."Hahaha! Aku hidup! Aku benar-benar masih hidup!" seru jenderal itu sambil tertawa terbahak-bahak penuh kegirangan. Wajahnya berseri-seri. Dia tidak mampu menyembunyikan rasa lega yang luar biasa.Mampu bertahan hidup di bawah

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1235

    Hukum alam semesta akan memberikan tekanan jika itu terjadi. Yoga harus tetap waspada. Retakan-retakan di langit adalah hasil dari kekuatan hukum tersebut.Hukum alam semesta telah merasakan keberadaan Yoga sehingga langsung mencarinya tanpa ragu. Bahkan, formasi besar yang mengurung tempat ini pun tak mampu menghentikannya."Sepertinya aku harus sedikit menahan diri," gumam Yoga perlahan.Bimo menambahkan, "Cuma sedikit lagi doang. Meski kekuatanmu mampu menembus level kultivator raja, mana boleh kamu bertindak serampangan begini?""Aku tahu," jawab Yoga singkat, tanpa banyak bicara lagi. Kemudian, dia menoleh ke arah jenderal yang gemetar ketakutan dalam genggamannya. Kakinya bahkan hampir tak mampu menopang tubuhnya."Cepat katakan! Kalau nggak, aku akan menjadikanmu seperti mayat boneka itu, lalu menghancurkanmu hingga menjadi serpihan!" ancam Yoga dengan suara dingin."Aku akan kasih tahu semuanya!" balas jenderal itu sambil buru-buru mengangguk. Ketakutan dan emosinya sudah tak t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status