Share

Bab 166

Andreas berkata, “Dia adalah tunanganku, Nadya Wibowo.”

Setelah itu, semua tamu buru-buru melangkah maju untuk memberi selamat pada mereka.

Di antara semua orang di lokasi, status Jafar dan Yuli adalah yang paling rendah. Dulu, mereka tidak berhenti menyanjung tokoh-tokoh hebat ini. Sekarang, malah tokoh-tokoh ini yang menyanjung mereka. Hal ini tentu saja membuat mereka merasa sangat gembira.

Namun, Nadya malah tetap menunjukkan ekspresi dingin. Dia bahkan juga terlihat berlinang air mata. Hal ini membuat Bahri merasa sangat tidak puas. Dia berjalan mendekat, lalu bertanya, “Kenapa? Kamu nggak senang karena harus menikah dengan putraku?”

“Senang kok,” jawab Nadya dengan acuh tak acuh.

“Kalau senang, cepat senyum!” perintah Bahri.

Nadya pun memaksakan seulas senyum yang terlihat agak menyedihkan.

Plak! Tak disangka, Bahri malah langsung menamparnya dan berseru, “Tampangmu saat tersenyum malah lebih jelek dari tampang menangis!”

Begitu melihat situasi ini, semua orang langsung terdiam.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status