Karina pun tidak bisa berkata-kata. Dia tahu bahwa Johny memang selalu lebih menghargai laki-laki daripada perempuan. Hanya saja, dia tidak menyangka diskriminasinya sudah mencapai tingkat separah ini.Gatot masih berusaha berargumen, “Aku juga adalah laki-laki dan membutuhkan 10 miliar ini ....”“Diam! Kamu hanya tahu bermalas-malasan setiap harinya, sedangkan Hendrik jauh lebih berprestasi dari kamu. Jadi, jangan membanding-bandingkan dirimu dengan Hendrik!” tegur Johny “Ibu, coba katakan sesuatu!” seru Gatot dengan marah.“Pokoknya, kami cuma bisa kasih 2 miliar. Kalau kalian nggak terima, nggak usah banyak omong lagi,” ucap Ambar.Johny pun menggebrak meja sambil membentak, “Anak perempuan yang sudah menikah memang nggak berguna! Kalau kamu nggak serahkan 10 miliar itu, aku akan putus hubungan denganmu. Kelak, kamu nggak boleh balik ke rumah keluarga kita lagi. Kalau kamu berani datang, aku akan patahkan kakimu!”“Apa?” Begitu mendengar tentang putus hubungan dan tidak diperbolehk
Yanti langsung berkata, “Oh iya, aku lupa menghitung kerugian yang aku alami juga. Uang 10 miliar itu hanya cukup untuk membayar kerugian Keluarga Wanto. Tapi, kalian masih harus ganti rugi 200 miliar untuk aku.”Johny juga langsung tersadar dan berkata, “Kalian juga harus membayarku biaya sebagai penengah kalian. Lagian, kalau bukan berkat aku, kalian juga nggak akan menyadari ada tambahan 2 triliun yang tersimpan di dalam kartu ini. Ingat! Kalian nggak boleh memberiku kurang dari 200 miliar!”Dasar perampok! Karina tentu saja tidak akan memenuhi permintaan mereka. Dia berkata, “Sebelum menyelidiki dengan jelas dari mana datangnya uang ini, siapa pun nggak boleh menyentuhnya!”“Kalau kamu nggak kasih aku uangnya, aku akan langsung putus hubungan dengan kalian!” ancam Johny.Karina malas meladeni Johny dan langsung menelepon Yoga. Firasatnya mengatakan bahwa uang ini pasti berkaitan dengan Yoga. Begitu teleponnya tersambung, Karina bertanya, “Yoga, apa kamu lagi senggang? Bisa datang k
“Karina, ayo kita pergi!” seru Ambar sambil menarik Karina untuk meninggalkan tempat ini.“Berhenti! Kamu itu anak yang dibesarkan orang tua kita. Kamu kira aku akan membiarkanmu memutuskan hubungan dengan begitu saja?” teriak Johny. Kemudian, dia mengeluarkan sebuah pisau dan menancapkannya ke meja sambil melanjutkan, “Kalau mau putus hubungan, potong sebelah tanganmu untuk dipersembahkan kepada Ayah dan Ibu!”Begitu melihat pisau itu, Karina sekeluarga langsung memucat. Demi uang, saudara kandung bahkan bersedia ribut sampai mengeluarkan pisau. Ternyata di hadapan uang, hubungan darah memang bukanlah apa-apa.Pada saat Karina sekeluarga merasa kewalahan, Yoga pun bertanya, “Kamu mau pakai cara preman seperti ini untuk menghadapiku?”“Benar! Asal kamu tahu, aku ini mantan anggota Geng Naga Hijau dan juga salah satu dari empat pelindung Naga Hijau. Biarpun sudah pensiun, aku masih bisa menyuruh puluhan orang untuk datang membantuku dengan mudah. Kalau kalian nggak memberikan uangnya, a
Apa? Johny berani memeras uang Yoga sebanyak 200 miliar? Yoga bahkan mampu menghabisi empat keluarga besar ibu kota dan hampir membunuh Kamal Lukita dari Kota Terlarang. Namun, pecundang seperti Johny malah berani menyinggung Yoga. Apa bedanya itu dengan menggali lubang kubur sendiri?Naga Hijau langsung berseru marah, “Johny, cepat kemari!”Johny berjalan mendekati Naga Hijau dengan gemetar, lalu berkata, “Bos, aku ....”Plak! Naga Hijau langsung menampar Johny dan memaki, “Beraninya kamu memeras Tuan Yoga! Kalau memang mau mati, langsung bilang saja!”Johny menutupi wajahnya dan buru-buru menjawab, “Bos, dengar dulu penjelasanku. Ini semua hanya salah paham ....”“Oke, jelaskanlah padaku. Kalau nggak bisa memberikan penjelasan yang baik, aku akan menghabisimu hari ini juga!” maki Naga Hijau.Johny buru-buru tersenyum menyanjung pada Yoga dan berkata, “Yoga, kenapa kamu nggak bilang kamu kenal sama Bos? Kalau kamu bilang dari tadi, aku pasti sudah mentraktirmu ....”“Diam!” Naga Hijau
Sekarang, Yoga sudah semakin mandiri dan bahkan membuat Ambar terlihat hebat di hadapan keluarganya untuk yang pertama kalinya. Andaikan Yoga yang dulu juga sebaik Yoga saat ini, mungkin saja Ambar akan mencegah Karina bercerai dengan Yoga.Namun, Ambar juga tidak akan membiarkan Karina kembali bersama Yoga. Bagaimanapun juga, Yoga sudah diincar Bahri. Jadi, Yoga tidak akan mungkin bertahan lama setelah diincar oleh tokoh sehebat itu.Dalam perjalanan pulang, Yoga bertanya pada Naga Hijau, “Bagaimana kondisi tubuh kalian sekarang?”“Setelah pertarungan besar itu, kekuatanku merosot dengan pesat. Meskipun masih berada di tingkat grandmaster, kekuatan tempurku malah berjarak sangat jauh dari kekuatan seorang ahli bela diri tingkat grandmaster. Aku bahkan sering mengalami gejala jantung berdebar dan sesak napas. Kadang-kadang, hanya bekerja sedikit saja akan membuatku kelelahan seharian. Kondisi 1.000 orang yang ikut bertarung waktu itu juga kurang lebih sama denganku,” jawab Naga Hijau.
Yoga menunjuk ke sebuah kompleks di seberang rumah Yanto dan berkata, “Kalian pindah saja ke kompleks itu. Makin cepat, makin bagus.” “Oke, aku akan segera mengaturnya,” jawab Naga Hijau.Setelah menangani urusan dengan Naga Hijau, Yoga mengendarai mobilnya menuju ke pinggir kota dan berhenti di depan sebuah gang yang sempit dan terpencil. Gang sempit ini hanya bisa dilewati sebuah becak. Sebelum masuk ke gang itu, Yoga sudah mencium aroma alkohol yang menyengat.Ada tiga keluarga yang tinggal di gang ini. Rumah yang terletak di tengah adalah sebuah kedai miras kecil. Aroma alkohol yang menyengat itu berasal dari kedai ini. Yoga pun berjalan masuk ke kedai itu.Kedai ini sudah tua dan sangat bobrok. Di depan pintu, terletak 9 toples besar yang berisi berbagai macam miras seperti, arak putih, arak beras, dan sebagainya. Di samping toples-toples miras itu, terdapat sebuah keranjang yang dipenuhi dengan uang receh.Para tamu mengambil miras yang mereka inginkan sendiri, lalu membayar den
Namun, orang tua Yoga tidak pernah menyalahkan Hagi dan malah menyemangati Yoga untuk lebih banyak berhubungan dengan Hagi. Saat terjadi ledakan besar di Kediaman Kusuma, Hagi beruntung bisa menyelamatkan nyawanya karena sedang pingsan di jalanan akibat mabuk. Setelah kejadian itu, Hagi pun memberikan dua buah buku kepada Yoga. Dia mengatakan bahwa buku-buku itu ditemukannya di reruntuhan Kediaman Kusuma. Berkat kedua buku itu, Yoga memiliki kekuatan tempur dan keterampilan medis sehebat saat ini. Tentu saja, Yoga menjadi begitu hebat bukan karena mempelajari buku-buku itu sendiri. Ada banyak bagian yang tidak dimengertinya, tetapi Hagi selalu bisa memberinya petunjuk.Hagi memiliki sebuah kebiasaan, yaitu suka membual setelah mabuk. Dia pernah mengatakan bahwa dirinya adalah pemimpin ke-30 Sekte Hagisana. Di bawah pimpinannya, Sekte Hagisana memiliki 300 murid di masa puncaknya dan kekuatan seluruh sekte juga merupakan yang terhebat di antara 36 sekte besar.Setelah itu, entah kenap
Begitu keluar, Yoga melihat ada sebuah sosok di kejauhan yang sedang bergerak. Udara juga dipenuhi dengan bau darah. Api bumi paling takut terhadap darah. Ternyata, ada orang yang sengaja merusak api bumi. Reaksi pertama Yoga adalah, orang itu adalah utusan Bahri. Dia pun langsung murka dan mengejar sosok itu dengan kekuatan penuh.Pada saat yang sama, sosok itu juga sudah menyadari kemunculan Yoga dan berusaha sekuat tenaga untuk melarikan diri. Namun, dia tidak mungkin bisa menang dari Yoga yang mengerahkan kekuatan penuh.Tidak lama kemudian, Yoga sudah berhasil menyusul orang itu dan berseru, “Berhenti!”Orang itu sama sekali tidak menoleh dan lanjut melarikan diri. Namun, Yoga lanjut mengejarnya dan menarik baju hitam ketat yang dikenakannya.Srek! Baju orang itu langsung robek dan menunjukkan punggung yang mulus nan putih dan ... tank top. Ternyata orang itu adalah seorang wanita.Orang berpakaian hitam itu juga menjadi marah karena malu. Dia pun berhenti melarikan diri dan mulai
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D