Share

Bab 172

Penulis: Vodka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-04 18:00:00
Yanti langsung berkata, “Oh iya, aku lupa menghitung kerugian yang aku alami juga. Uang 10 miliar itu hanya cukup untuk membayar kerugian Keluarga Wanto. Tapi, kalian masih harus ganti rugi 200 miliar untuk aku.”

Johny juga langsung tersadar dan berkata, “Kalian juga harus membayarku biaya sebagai penengah kalian. Lagian, kalau bukan berkat aku, kalian juga nggak akan menyadari ada tambahan 2 triliun yang tersimpan di dalam kartu ini. Ingat! Kalian nggak boleh memberiku kurang dari 200 miliar!”

Dasar perampok! Karina tentu saja tidak akan memenuhi permintaan mereka. Dia berkata, “Sebelum menyelidiki dengan jelas dari mana datangnya uang ini, siapa pun nggak boleh menyentuhnya!”

“Kalau kamu nggak kasih aku uangnya, aku akan langsung putus hubungan dengan kalian!” ancam Johny.

Karina malas meladeni Johny dan langsung menelepon Yoga. Firasatnya mengatakan bahwa uang ini pasti berkaitan dengan Yoga. Begitu teleponnya tersambung, Karina bertanya, “Yoga, apa kamu lagi senggang? Bisa datang k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 173

    “Karina, ayo kita pergi!” seru Ambar sambil menarik Karina untuk meninggalkan tempat ini.“Berhenti! Kamu itu anak yang dibesarkan orang tua kita. Kamu kira aku akan membiarkanmu memutuskan hubungan dengan begitu saja?” teriak Johny. Kemudian, dia mengeluarkan sebuah pisau dan menancapkannya ke meja sambil melanjutkan, “Kalau mau putus hubungan, potong sebelah tanganmu untuk dipersembahkan kepada Ayah dan Ibu!”Begitu melihat pisau itu, Karina sekeluarga langsung memucat. Demi uang, saudara kandung bahkan bersedia ribut sampai mengeluarkan pisau. Ternyata di hadapan uang, hubungan darah memang bukanlah apa-apa.Pada saat Karina sekeluarga merasa kewalahan, Yoga pun bertanya, “Kamu mau pakai cara preman seperti ini untuk menghadapiku?”“Benar! Asal kamu tahu, aku ini mantan anggota Geng Naga Hijau dan juga salah satu dari empat pelindung Naga Hijau. Biarpun sudah pensiun, aku masih bisa menyuruh puluhan orang untuk datang membantuku dengan mudah. Kalau kalian nggak memberikan uangnya, a

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 174

    Apa? Johny berani memeras uang Yoga sebanyak 200 miliar? Yoga bahkan mampu menghabisi empat keluarga besar ibu kota dan hampir membunuh Kamal Lukita dari Kota Terlarang. Namun, pecundang seperti Johny malah berani menyinggung Yoga. Apa bedanya itu dengan menggali lubang kubur sendiri?Naga Hijau langsung berseru marah, “Johny, cepat kemari!”Johny berjalan mendekati Naga Hijau dengan gemetar, lalu berkata, “Bos, aku ....”Plak! Naga Hijau langsung menampar Johny dan memaki, “Beraninya kamu memeras Tuan Yoga! Kalau memang mau mati, langsung bilang saja!”Johny menutupi wajahnya dan buru-buru menjawab, “Bos, dengar dulu penjelasanku. Ini semua hanya salah paham ....”“Oke, jelaskanlah padaku. Kalau nggak bisa memberikan penjelasan yang baik, aku akan menghabisimu hari ini juga!” maki Naga Hijau.Johny buru-buru tersenyum menyanjung pada Yoga dan berkata, “Yoga, kenapa kamu nggak bilang kamu kenal sama Bos? Kalau kamu bilang dari tadi, aku pasti sudah mentraktirmu ....”“Diam!” Naga Hijau

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 175

    Sekarang, Yoga sudah semakin mandiri dan bahkan membuat Ambar terlihat hebat di hadapan keluarganya untuk yang pertama kalinya. Andaikan Yoga yang dulu juga sebaik Yoga saat ini, mungkin saja Ambar akan mencegah Karina bercerai dengan Yoga.Namun, Ambar juga tidak akan membiarkan Karina kembali bersama Yoga. Bagaimanapun juga, Yoga sudah diincar Bahri. Jadi, Yoga tidak akan mungkin bertahan lama setelah diincar oleh tokoh sehebat itu.Dalam perjalanan pulang, Yoga bertanya pada Naga Hijau, “Bagaimana kondisi tubuh kalian sekarang?”“Setelah pertarungan besar itu, kekuatanku merosot dengan pesat. Meskipun masih berada di tingkat grandmaster, kekuatan tempurku malah berjarak sangat jauh dari kekuatan seorang ahli bela diri tingkat grandmaster. Aku bahkan sering mengalami gejala jantung berdebar dan sesak napas. Kadang-kadang, hanya bekerja sedikit saja akan membuatku kelelahan seharian. Kondisi 1.000 orang yang ikut bertarung waktu itu juga kurang lebih sama denganku,” jawab Naga Hijau.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 176

    Yoga menunjuk ke sebuah kompleks di seberang rumah Yanto dan berkata, “Kalian pindah saja ke kompleks itu. Makin cepat, makin bagus.” “Oke, aku akan segera mengaturnya,” jawab Naga Hijau.Setelah menangani urusan dengan Naga Hijau, Yoga mengendarai mobilnya menuju ke pinggir kota dan berhenti di depan sebuah gang yang sempit dan terpencil. Gang sempit ini hanya bisa dilewati sebuah becak. Sebelum masuk ke gang itu, Yoga sudah mencium aroma alkohol yang menyengat.Ada tiga keluarga yang tinggal di gang ini. Rumah yang terletak di tengah adalah sebuah kedai miras kecil. Aroma alkohol yang menyengat itu berasal dari kedai ini. Yoga pun berjalan masuk ke kedai itu.Kedai ini sudah tua dan sangat bobrok. Di depan pintu, terletak 9 toples besar yang berisi berbagai macam miras seperti, arak putih, arak beras, dan sebagainya. Di samping toples-toples miras itu, terdapat sebuah keranjang yang dipenuhi dengan uang receh.Para tamu mengambil miras yang mereka inginkan sendiri, lalu membayar den

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 177

    Namun, orang tua Yoga tidak pernah menyalahkan Hagi dan malah menyemangati Yoga untuk lebih banyak berhubungan dengan Hagi. Saat terjadi ledakan besar di Kediaman Kusuma, Hagi beruntung bisa menyelamatkan nyawanya karena sedang pingsan di jalanan akibat mabuk. Setelah kejadian itu, Hagi pun memberikan dua buah buku kepada Yoga. Dia mengatakan bahwa buku-buku itu ditemukannya di reruntuhan Kediaman Kusuma. Berkat kedua buku itu, Yoga memiliki kekuatan tempur dan keterampilan medis sehebat saat ini. Tentu saja, Yoga menjadi begitu hebat bukan karena mempelajari buku-buku itu sendiri. Ada banyak bagian yang tidak dimengertinya, tetapi Hagi selalu bisa memberinya petunjuk.Hagi memiliki sebuah kebiasaan, yaitu suka membual setelah mabuk. Dia pernah mengatakan bahwa dirinya adalah pemimpin ke-30 Sekte Hagisana. Di bawah pimpinannya, Sekte Hagisana memiliki 300 murid di masa puncaknya dan kekuatan seluruh sekte juga merupakan yang terhebat di antara 36 sekte besar.Setelah itu, entah kenap

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 178

    Begitu keluar, Yoga melihat ada sebuah sosok di kejauhan yang sedang bergerak. Udara juga dipenuhi dengan bau darah. Api bumi paling takut terhadap darah. Ternyata, ada orang yang sengaja merusak api bumi. Reaksi pertama Yoga adalah, orang itu adalah utusan Bahri. Dia pun langsung murka dan mengejar sosok itu dengan kekuatan penuh.Pada saat yang sama, sosok itu juga sudah menyadari kemunculan Yoga dan berusaha sekuat tenaga untuk melarikan diri. Namun, dia tidak mungkin bisa menang dari Yoga yang mengerahkan kekuatan penuh.Tidak lama kemudian, Yoga sudah berhasil menyusul orang itu dan berseru, “Berhenti!”Orang itu sama sekali tidak menoleh dan lanjut melarikan diri. Namun, Yoga lanjut mengejarnya dan menarik baju hitam ketat yang dikenakannya.Srek! Baju orang itu langsung robek dan menunjukkan punggung yang mulus nan putih dan ... tank top. Ternyata orang itu adalah seorang wanita.Orang berpakaian hitam itu juga menjadi marah karena malu. Dia pun berhenti melarikan diri dan mulai

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 179

    “Kalau begitu, aku akan tunjukkan padamu apa aku berani atau nggak,” ujar Yoga. Setelah itu, Yoga mengeluarkan sebilah pedang lunak dan menodongkannya ke leher Wenny.Wenny pun bertambah panik dan berseru, “Yoga, kamu nggak boleh membunuhku! Ada alasan kuat kenapa aku melindungi nyawa Panglima Bahri.”“Aku akan memberimu kesempatan untuk menjelaskannya. Bicaralah,” ujar Yoga.Wenny berkata, “Singkirkan dulu kakimu dari tubuhku.”Setelah ragu sejenak, Yoga pun melepaskan Wenny. Saat ini, Wenny merasa sangat kesal. Sebagai cucu Dirga dan putri dari keluarga terkemuka ibu kota yang dihormati orang-orang, dia malah diinjak oleh pria menyebalkan ini. Ini merupakan penghinaan terbesar yang pernah dialaminya.Kemudian, Wenny menjelaskan, “Sejujurnya, kami curiga Panglima Bahri berkomplot dengan musuh untuk merugikan Daruna dan bahkan berencana untuk menjatuhkan Pak Presiden. Saat ini, Organisasi Naga sedang menyelidiki masalah ini.”“Berhubung aku adalah orang yang paling nggak mungkin menim

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 180

    Yoga buru-buru mendekat dan menggenggam tangan Ayu. Dia merasa sangat terharu dan tidak mampu mengeluarkan suara apa pun selain sepatah kata, “Ibu.”“Anak-anakku yang baik ....” Ayu mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengucapkan beberapa patah kata itu. Setelah itu, dia pun kehilangan kesadaran lagi. Saat ini, tubuhnya terlalu lemah sehingga hanya mengucapkan beberapa patah kata itu saja sudah menguras seluruh tenaganya.Setelah beberapa saat, Yoga baru berhasil menenangkan dirinya dan berkata, “Ibu masih perlu istirahat. Kita keluar saja dulu. Jangan mengganggunya lagi.”“Oke!” Semua orang pun berjalan keluar dengan enggan.Setelah itu, Lili berkata dengan suara tercekat, “Kak, kelak kita jangan pernah berpisah lagi ya.”“Jangan khawatir. Kakak jamin, kita nggak akan berpisah lagi,” jawab Yoga sambil tersenyum dan mengelus kepala Lili.Setelah menyuruh Lili pergi beristirahat, Yoga memanggil Hagi ke sebuah sudut untuk merokok. Kemudian, dia berkata, “Pak Hagi, jangan kasih tahu Lili

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1217

    Tampaknya dalam sekejap, Yoga akan tercabik-cabik oleh kekuatan dahsyat itu. Namun saat berikutnya, dia perlahan mengangkat tangan.Dengan gerakan yang terlihat seperti membelah ombak, Yoga melambaikan tangannya secara vertikal. Seketika, kekuatan dahsyat keluar dari tubuhnya dan langsung merobek segala sesuatu.Formasi besar yang digunakan untuk menyerangnya sontak menjadi tidak berguna dan hancur total. Kekuatan Yoga telah mencapai tingkatan semi kultivator raja. Formasi ini sama sekali bukan ancaman baginya.Yoga membiarkan kelima jenderal itu tetap hidup hanya karena satu alasan. Dia ingin melihat apakah di sekitar mereka masih ada sisa-sisa Pelindung Kebenaran yang bersembunyi."Apa? Formasi ini bisa dihancurkan?""Nggak mungkin! Kenapa dia bisa sekuat ini?""Bimo sebelumnya nggak begitu ahli dalam menghadapi formasi. Gimana dia bisa menghancurkannya secepat ini?"Kelima jenderal itu melongo. Wajah mereka penuh keterkejutan dan rasa tidak percaya. Tatapan mereka bahkan terlihat sa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1216

    Saat ini, Yoga berdiri dengan penuh wibawa. Suaranya menggema di seluruh area. Pada saat ini, bahkan orang-orang dari empat keluarga besar di sekitarnya ikut merasakan kegembiraan yang membara. Setiap orang begitu bersemangat. Satu per satu dari mereka berteriak dengan lantang."Luar biasa. Hahaha! Para Pelindung Kebenaran ternyata nggak sekuat itu!""Tuan Bimo memang perkasa dan penuh wibawa! Inilah sosok seorang yang benar-benar kuat!""Orang-orang payah ini sungguh nggak tahu diri!"Orang-orang mengejek para Pelindung Kebenaran dengan gembira, tanpa sedikit pun rasa takut. Mereka sangat yakin bahwa dengan Bimo turun tangan, semua Pelindung Kebenaran pasti akan dilenyapkan."Ini nggak mungkin! Apa Bimo sudah memulihkan kekuatannya ke puncak kejayaan?" tanya seorang jenderal sambil mengernyit. Ekspresinya menjadi makin dingin. Dengan penuh ketegangan, dia terus menatap Yoga tanpa berkedip.Yoga mencibir dan berucap dengan suara dingin, "Puncak kejayaan? Apa kamu benar-benar pernah mel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1215

    Ekspresi pria itu terlihat ganas dan satu tangannya langsung menyerang Yoga. Jari-jarinya langsung berubah menjadi cakar elang. Melihat Yoga yang saat ini sudah terkepung, mereka tahu Bimo pasti akan mati.Namun, pada detik berikutnya, Yoga tiba-tiba melepaskan aura yang sangat kuat.Boom!Yoga tiba-tiba maju dan langsung meninju cakar elang pria itu.Krak!Hanya dengan satu pukulan, Yoga berhasil menghancurkan cakar itu sepenuhnya. Bukan hanya telapak tangan, bahkan lengan pria itu juga ikut hancur."Argh!" Pria itu langsung terjatuh ke tanah dan terus merintih, lalu berguling-guling dengan tangan yang sudah cacat total.Ekspresi keempat jenderal besar di sekeliling juga terlihat terkejut. Mereka segera mundur dan takut mendekat dengan Yoga."Hanya dengan satu pukulan? Bimo tadi hanya menggunakan satu pukulan saja?""Nggak mungkin, Bimo nggak sekuat ini.""Ada yang nggak beres, dia nggak mungkin punya kekuatan seperti ini."Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu terlihat

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1214

    Yoga menyamar sebagai Bimo dan berusaha melepaskan aura yang sangat kuat. Saat ini, semua mata tertuju padanya. Mereka terkejut saat merasakan kekuatan dari Bimo, tetapi itu sebenarnya adalah Yoga."Semuanya cepat bersujud dan bersiap untuk mati," kata Yoga dengan nada yang dingin aura yang mengesankan.Setelah merasakan aura yang begitu kuat, orang-orang dari empat keluarga besar tidak bisa menahan diri mereka dan bersorak."Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!"Suara-suara itu bergema di langit, menunjukkan betapa hormatnya orang-orang dari empat keluarga besar ini pada Bimo. Mereka sangat bersemangat dan ingin bertempur bersamanya. Yoga berhasil mengubah suasana di lokasi menjadi makin panas dengan kekuatannya sendiri sampai semangat bertempur mereka bangkit dan menatap musuh mereka dengan tajam.Ekspresi Yoga terlihat dingin dan menatap para Pelindung Kebenaran itu dengan tajam. Dia mengangkat tangannya perlahan-lahan dan menunjuk ke dep

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1213

    Yoga berkata, "Waktunya sudah hampir tiba, Pelindung Kebenaran itu akan datang."Prajna menjawab, "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"Yoga menjelaskan, "Kalian hanya perlu menjaga di luar. Usahakan untuk mengepung para Pelindung Kebenaran itu, jangan biarkan mereka melarikan diri."Ekspresi Prajna terlihat terkejut dan menatap Yoga dengan bingung. Dia tersenyum pahit dan berkata dengan ragu, "Bos, kamu nggak sedang bercanda, 'kan? Apa kita sanggup bertahan?"Yoga membalas, "Aku akan berusaha sebisa mungkin agar para Pelindung Kebenaran yang ingin melarikan diri itu yang lemah atau yang sudah terluka parah."Prajna dan yang lainnya saling memandang dengan ekspresi bingung, lalu pada akhirnya menganggukkan kepala dan menyetujuinya. "Baiklah."Setelah mendapatkan jawaban, Yoga pun kembali ke puncak gunung. Dia melihat ke sekeliling dengan ekspresi yang makin serius. Aura dari Pelindung Kebenaran di sekitarnya mulai terasa sangat kuat dan formasi yang sangat berbahaya juga mulai terbentuk

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1212

    Pelindung Kebenaran mempersiapkan formasi ini khusus untuk menghadapi empat keluarga besar. Sejak meninggalkan Kota Pawana, empat keluarga besar itu sudah diawasi mereka.Sosok-sosok itu terus bergerak dengan cepat di kegelapan malam. Tujuan mereka adalah untuk membunuh seluruh empat keluarga besar itu.Seiring dengan pergerakan Pelindung Kebenaran ini, sebuah formasi pun perlahan-lahan muncul. Mereka bergerak menggunakan aura Bimo sebagai pusat dan terus memperkecil jaraknya, sehingga formasinya makin solid.Pada saat yang bersamaan, Yoga yang sedang berada di puncak gunung sengaja melepaskan semua aura BimoSaat itu, tiba-tiba terdengar suara Bimo. "Mereka sudah datang."Yoga membuka matanya dan melihat ke sekeliling sambil mengernyitkan alis. Dia bisa merasakan sesuatu yang aneh. Dia pun berkata, "Sepertinya jumlah mereka cukup banyak."Bimo berkata, "Selain itu, mereka juga sudah mempersiapkan semuanya. Sepertinya kali ini mereka bertekad untuk membunuhmu."Yoga menegaskan, "Bukan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1211

    Semua orang dari empat keluarga besar tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa menyetujuinya karena perintah sudah disampaikan dengan jelas."Kalau semuanya sudah berkumpul, bersiaplah untuk berangkat," kata Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar. Dia tidak yakin apakah orang-orang dari empat keluarga besar akan bekerja dengan sepenuh hati. Namun, para manusia hantu ini pasti akan patuh karena Prajna dan yang lainnya masih berada di bawah pengaruh racun.Oleh karena itu, semua orang berangkat bersama-sama di bawah komando Yoga."Tuan Bimo nggak ikut kita berangkat?" tanya Sutrisno dengan hati-hati setelah mendekat. Dia sudah melihat ke sekeliling, tetapi tidak menemukan keberadaan Bimo.Orang-orang lainnya juga menatap Yoga karena ingin tahu jawabannya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini, belum ada seorang pun yang pernah bertemu dengan Bimo secara langsung."Tuan Bimo sudah berangkat, kita harus segera menyusulnya," teriak Yoga dengan lantang.Semua orang merasa kecewa saat mend

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1210

    Setelah masuk, Sutrisno menelepon Yoga. Tak lama kemudian, Yoga pun datang.Sutrisno berkata, "Barangnya sudah dipersiapkan semuanya, sekarang hanya tinggal menunggu perintah dari Tuan Bimo."Yoga membalas, "Tuan Bimo bilang tunggu sebentar lagi."Sutrisno bertanya, "Tunggu? Tunggu apa?"Dia berpikir sudah di saat seperti ini, mengapa harus menunggu lagi?Yoga menjawab, "Kamu tunggu saja. Kenapa begitu terburu-buru?"Sutrisno hanya bisa menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Dia juga tidak tahu apa lagi yang ditunggu Bimo sekarang, bukankah lebih baik langsung bergerak saja? Dengan perasaan yang enggan, dia pun menyampaikan pesan itu pada yang lainnya.Ekspresi semua orang terlihat bingung dan merasa sangat curiga. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang sebenarnya mereka tunggu.Satu jam kemudian, akhirnya ada beberapa orang lagi yang datang.Saat melihat orang yang datang, ekspresi semua orang dari empat keluarga besar terlihat kesal dan tatapan mereka menjadi makin serius.Yang d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1209

    Tidak ada satu pun yang boleh bertindak sewenang-wenang. Jika tidak, orang itu akan menerima sanksi dan dibunuh yang lainnya. Inilah alasannya mengapa organisasi Pelindung Kebenaran bisa bertahan selama ribuan tahun."Tuan Jordi, kamu juga nggak tahan lagi dan ingin membunuh orang itu ya?""Jangan ragu lagi. Orang ini sudah bersekongkol dengan Farel untuk mendapatkan harta karun itu, dia sudah mengkhianati kepercayaan dan kita semua.""Segera lakukan perhitungannya sekarang, selidiki masalah ini. Kita pasti bisa segera menemukan kebenarannya."Semua orang mulai mendesak dengan cemas. Mereka tahu betul harta karun itu baru bisa ditemukan jika kebenarannya terungkap."Harta karun Pil Ketenangan Jiwa ini mungkin benar-benar bisa membuat kita jadi lebih kuat dan bisa membunuh Bimo. Tapi, nggak ada tahu harta yang bisa menyatukan dunia ini sebenarnya apa, semuanya hanya bisa terus membahasnya saja. Apa kalian pernah berpikir mungkin saja ini taktik dari empat keluarga besar untuk memecah be

DMCA.com Protection Status