Share

Bab 150

Danu tersenyum dengan rendah hati dan menjawab, “Terima kasih atas pujiannya, Pak Yanto.”

Lucy melirik Yoga dengan tatapan merendahkan sambil berkata, “Ayah, Ibu, kelak, jangan sembarangan cari dokter lagi. Bagaimana kalau kalian ketemu dokter gadungan dan dicelakainya? Pada saat itu, menyesal juga percuma saja.”

Yanto dan Siska tahu bahwa Lucy sedang menyindir Yoga. Mereka hanya bisa tersenyum canggung tanpa mengatakan apa-apa.

Sementara itu, Yoga malah menunjukkan ekspresi mengejek. Cara yang dilakukan Danu hanya bisa menekan api bumi untuk sementara. Begitu efek obatnya habis, api bumi akan meledak secara gila-gilaan. Pada saat itu, Yanto mungkin tidak akan sanggup bertahan.

Yanto berkata dengan serius, “Pak Danu, maafkan aku karena sudah meragukanmu sebelumnya. Sekarang, tolong obati putriku ya.”

“Oke.” Danu pun mengeluarkan sebutir pil dan memberikannya kepada Lucy.

Namun, baru saja Lucy hendak mengonsumsinya, Yanto tiba-tiba berteriak kesakitan sambil menutupi dadanya, lalu jatuh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status