Danu tersenyum dengan rendah hati dan menjawab, “Terima kasih atas pujiannya, Pak Yanto.”Lucy melirik Yoga dengan tatapan merendahkan sambil berkata, “Ayah, Ibu, kelak, jangan sembarangan cari dokter lagi. Bagaimana kalau kalian ketemu dokter gadungan dan dicelakainya? Pada saat itu, menyesal juga percuma saja.”Yanto dan Siska tahu bahwa Lucy sedang menyindir Yoga. Mereka hanya bisa tersenyum canggung tanpa mengatakan apa-apa.Sementara itu, Yoga malah menunjukkan ekspresi mengejek. Cara yang dilakukan Danu hanya bisa menekan api bumi untuk sementara. Begitu efek obatnya habis, api bumi akan meledak secara gila-gilaan. Pada saat itu, Yanto mungkin tidak akan sanggup bertahan.Yanto berkata dengan serius, “Pak Danu, maafkan aku karena sudah meragukanmu sebelumnya. Sekarang, tolong obati putriku ya.”“Oke.” Danu pun mengeluarkan sebutir pil dan memberikannya kepada Lucy.Namun, baru saja Lucy hendak mengonsumsinya, Yanto tiba-tiba berteriak kesakitan sambil menutupi dadanya, lalu jatuh
Hendra berkata dengan serius, “Sekarang, hanya ada satu orang yang bisa menolong Pak Yanto.”“Siapa?” tanya Siska dengan terburu-buru.“Sebelumnya, aku sangat beruntung bisa berkenalan dengan seorang dokter ajaib. Dia juga yang menyempurnakan Pil Penawar Kukila Emas. Kalau dia yang turun tangan, Pak Yanto pasti akan sembuh,” jawab Hendra.Siska langsung menepuk jidatnya dan berseru gembira, “Benar juga! Kenapa aku bisa melupakan dokter ajaib itu! Profesor Hendra, aku mohon, teleponlah dokter itu. Asalkan bisa menyembuhkan suamiku, aku akan memberikan apa pun yang dia minta.”“Oke!” Hendra pun mengeluarkan ponselnya dan hendak menelepon Yoga. Namun, Yoga terlebih dahulu berkata, “Nggak usah telepon.”Namun, ucapan Yoga itu langsung membuat Lucy murka. Dia membentak, “Yoga apa maksudmu? Kalau terjadi sesuatu pada ayahku gara-gara kamu, aku nggak akan mengampunimu!”“Profesor Hendra, jangan pedulikan dia. Cepat telepon dokter ajaib itu. Dia hanyalah seorang dokter gadungan!” ujar Danu.“D
Menurut rumor, “Teknik Hagisana 72 Jarum” adalah teknik yang diciptakan oleh 72 orang suci dari sebuah sekte bela diri kuno bernama Sekte Hagisana dengan menghabiskan seluruh waktu hidup mereka. Berhubung terlalu rumit, teknik akupunktur ini pun tidak dipraktikkan lagi setelah kematian 72 orang suci itu. Tak disangka, Yoga malah menguasai teknik akupunktur itu.Siapa sebenarnya Yoga? Saat ini, Hendra merasa semakin penasaran terhadap latar belakang Yoga yang sangat misterius itu.Saat menyaksikan Yoga menancapkan jarum-jarum akupunktur itu, Lucy juga berdebar dan tiba-tiba tersipu. Dia bergumam dalam hati, ‘Caranya menancapkan jarum keren banget!’Dalam sekejap, terlihat jelas bahwa tubuh Yanto mulai kembali seperti semula lagi. Dua menit kemudian, Yanto pun tersadar dan mengap-mengap.Siska berseru gembira, “Sayang, akhirnya kamu sadar juga! Tadi, aku benar-benar khawatir!”“Ayah, gimana perasaanmu sekarang?” tanya Lucy.Yanto menjawab dengan ketakutan, “Tadi, tubuhku terasa sakit ban
Yoga hanya bisa diam-diam membaca mantra dalam hati dan memaksakan diri untuk tenang.Tidak lama kemudian, Yoga telah selesai memberikan pengobatan akupunktur kepada Lucy. Lucy pun merasakan kenyamanan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya hingga tanpa sadar mendesah beberapa kali.Begitu mendengar desahan Lucy, hati Yoga yang sudah susah payah ditenangkan pun menjadi kacau lagi. Jadi, dia buru-buru meninggalkan kamar Lucy.Melihat Yoga yang berlari keluar dengan tergesa-gesa, Lucy pun terkekeh dan bergumam, “Dasar bodoh!”“Yoga, bagaimana keadaan Lucy?” tanya Siska.“Dia sudah sembuh total,” jawab Yoga.Yanto dan Siska pun menghela napas lega dan buru-buru berterima kasih pada Yoga.Hendra bertanya, “Yoga, kalau boleh tahu, mereka kenapa ya? Aku belum pernah menemukan kondisi seperti ini sebelumnya.”“Itu adalah gejala yang ditimbulkan api bumi. Tempat ini mengandung api bumi yang sangat kuat. Berhubung mereka sudah tinggal lama di rumah ini, wajar saja api bumi itu terserap ke tub
“Huh! Aku yang menghubungi dan mempertahankan hubungan dengan klien-klien itu. Atas dasar apa aku harus meninggalkan mereka kepadamu?” dengus Romy.“Kalau kamu nggak bersedia melakukannya, itu termasuk tindakan melanggar kontrak kerja. Aku bisa menuntutmu di pengadilan!” ancam Karina.“Hehe, silakan. Aku yakin Perusahaan Lokita Samudra bisa membantuku menyelesaikannya,” jawab Romy.“Jangan khawatir, serahkan saja semuanya padaku,” ujar Hendrik sambil tersenyum.“Terima kasih, Pak Hendrik!” seru Romy dengan ekspresi gembira.“Kamu ....” Karina merasa sangat marah hingga tidak bisa berkata-kata.Pada saat ini, Yoga berjalan mendekat dan berseru dengan suara lantang, “Biarkan saja dia pergi. Nanti, dia akan menyesal.”“Menyesal? Yang akan menyesal itu seharusnya kalian! Pak Hendrik, ini CV-ku,” ucap Romy sambil tersenyum sinis. Kemudian, dia menyerahkan CV-nya kepada Hendrik.Hendrik sama sekali tidak membaca CV Romy dan langsung berkata, “Selamat, Pak Romy! Kamu diterima di perusahaan ka
Apa Yoga tidak bisa mengubah sifat buruknya? Karina benar-benar menyesal sudah memanggil Yoga datang kemari. Selain tidak bisa membantunya, Yoga malah membuat masalahnya bertambah runyam.Pada saat ini, seorang pemuda yang berpakaian mewah berjalan keluar dari Perusahaan Lokita Samudra. Dilihat dari tampangnya, dia lumayan mirip dengan Yoga. Seharusnya dia adalah Andreas Lokita, putranya Bahri.Begitu melihat Andreas, Hendrik buru-buru berlari ke arahnya dan mengadu, “Pak, akhirnya kamu keluar juga. Orang bernama Yoga itu benar-benar arogan. Padahal aku sudah menyebutkan namamu, tapi dia masih berani memukulku ....”“Dasar pecundang!” Andreas memaki, “Memangnya kamu nggak bisa pukul balik?”“Aku ....” Hendrik pun terdiam.Andreas berjalan ke hadapan Yoga, lalu mengamatinya dan berkata dengan nada menantang, “Yoga, aku sudah pernah mendengar tentang ‘reputasimu’. Ternyata kamu memang cocok jadi suami pecundang orang.”“Terima kasih,” jawab Yoga dengan acuh tak acuh.“Aku nggak punya wak
Pada saat Andreas sedang menghitung mundur, Yoga pun bertindak untuk merebut pistol itu. Gerakan Yoga sangat cepat hingga Andreas hanya melihat ada sebuah sosok hitam yang melewatinya. Setelah tersadar kembali, pistol Andreas sudah hilang dari tangannya. Dia pun merasa sangat terkejut dan berseru dalam hati, ‘Cepat banget gerakannya!’Pada detik selanjutnya, Yoga menendang perut Andreas lagi. Kali ini, Yoga menggunakan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya sehingga Andreas melayang jauh dan menghantam sebuah mobil dengan kuat. Tubuh mobil itu langsung penyok, sedangkan semua kaca mobil itu hancur berkeping-keping. Di sisi lain, Andreas tidak berhenti memuntahkan darah dan kejang-kejang karena tidak bisa bernapas untuk sesaat.“Sialan! Tamatlah riwayatmu kali ini! Beraninya kamu melukai Pak Andreas hingga dia terluka separah itu. Panglima Bahri nggak akan mengampunimu!” teriak Hendrik.Rony juga mulai mengejek, “Bu Karina, apa kamu merasa Perusahaan Farmasi Avanti masih bisa berta
Andreas menjawab, “Ayahku bilang kamu sudah menyinggung orang yang nggak seharusnya kamu singgung. Pikirkan baik-baik! Siapa yang sudah kamu singgung akhir-akhir ini?”Intinya, mereka tidak percaya bahwa situasinya bisa menjadi seperti ini hanya karena satu telepon Yoga. Lagi pula, Yoga tidak mungkin bisa memberi perintah pada Bahri.Hendrik berusaha mengingat dengan hati-hati sambil bergumam, “Selain Yoga, seharusnya nggak ada orang lain lagi. Tapi, Yoga itu bukan tokoh hebat .... Tunggu, jangan-jangan dia? Pak Andreas, sejujurnya, aku pernah salah mengobati seseorang di Hotel Imperial Jade beberapa hari yang lalu. Pada akhirnya, orang itu diselamatkan oleh Yoga ....”“Sialan!” Andreas menampar Hendrik sekali lagi sambil memaki, “Ternyata kamu itu orang yang sembarangan mengobati Pak Gubernur beberapa hari yang lalu? Kamu bilang Yoga yang berhasil menyelamatkannya?”Apa? Gubernur? Hendrik bertanya dengan gemetar, “Pak Andreas, orang itu adalah gubernur kota ini?”“Emm. Masalah ini sud