Share

Part 24

"Hatiku bahagia, riang tak terkira …." Bu Beti bersenandung di sepanjang jalan menuju rumahnya, betapa tidak, Bu Betty merasa bangga memiliki anak yang berotak cerdas lagi cerdik menurut versi Bu Beti.

Sekarang sudah pukul tujuh malam, Mail–anak kampung sebelah yang ditugaskan untuk mencoret dinding rumah Bu Zubaidah dengan menggunakan pilox dengan tulisan 'Pelakor Syariah' pasti sudah selesai, ia ingin melihat bagaimana nanti reaksi Nur dan Bu Zubaidah saat membacanya.

"Si Zubaidah itukan sudah sakit-sakitan, pasti tambah stress dan malu dia melihat coretan itu, apalagi para tetangga pasti menertawakan, biar cepat dia matinya," ucap Bu Beti riang, ojek online yang sedang membawa Bu Beti menuju rumahnya sedari tadi melirik dari kaca spion, pengendara ojek online itu berfikir jika Bu Beti 'agak miring' otaknya karena sedari tadi berbicara sendiri, tertawa tidak jelas, gemetaran pengendara tersebut di sepanjang jalan, takut kalau tiba-tiba Bu Beti mencekiknya, karena menurutnya orang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status