Share

Part 27

Nur menangkap sosok Fitri di dalam rumah Bu Beti, kali ini Nur merasa cukup yakin jika ia tidak salah lihat.

"Bang, boleh berhenti sebentar?"

"Untuk apa, Nur? Takutnya kita terlambat."

Rizki terus melajukan mobil menuju kantor, Nur sedikit kesal, apa salahnya berhenti sebentar, ingin protes tapi ada rasa sungkan di hati karena Rizki sudah berbaik hati memberikan tumpangan. Hanya alunan musik yang terdengar, Rizki fokus menyetir. Nur masih memikirkan sosok Fitri yang ia lihat, tidak mungkin ia salah lihat.

"Nur, apakah kamu pernah pacaran?" Rizki melayangkan pertanyaan, Nur yang sedang melamun tampak bengong.

"Abang tanya apa, tadi?"

"Nur pernah pacaran?"

"Tidak Bang, tidak pernah." Nur menjawab pelan.

"Kapan hari, lelaki yang di rumah sakit itu, suaminya teman Nur, apakah Nur ada rasa padanya," tanya Rizki dengan hati-hati.

"Emang kenapa Bang? Bang Raihan? Dia lelaki yang baik lagi sholeh, Nur tidak ada rasa," ucap Nur pelan, walaupun jauh dari dalam hati, ia memiliki perasaan pad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status