Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 814 - Datang Di Saat Yang Tidak Tepat

Share

Bab 814 - Datang Di Saat Yang Tidak Tepat

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-13 13:03:45
"Mustahil!" dia menggeleng tak percaya. "Seberbakatnya seorang pemuda dua puluhan, bagaimana mungkin dia bisa membantai begitu banyak kultivator sendirian? Tidak mungkin praktisi Nexopolis memiliki kekuatan seperti itu!"

"Lambert Shark, keluarlah."

Sedetik setelah panggilan itu, seorang pria paruh baya muncul secara misterius di samping Tetua Zigfrid.

"Tetua!" Lambert Shark membungkuk hormat.

"Kau telah mencapai tingkat keenam ranah Heavenly Soul," ucap Tetua Zigfrid dingin. "Bahkan menurut standar kita, kekuatanmu tergolong tinggi. Lynx Sutr dan timnya tewas–ada yang mencurigakan dalam masalah ini. Selidiki secara menyeluruh dan laporkan padaku!"

Mata Tetua Zigfrid berkilat berbahaya. "Jika kau yakin siapa pelakunya, bawa dia padaku hidup-hidup! Atau jika menolak... mayatnya juga cukup."

Lambert Shark mengangguk tanpa kata.

Dalam sekejap, sosoknya berubah menjadi embusan angin dan menghilang dari markas Sekte Hell Blood.

Tetua Zigfrid menatap ke arah kepergian Lambert Shark d
Rianoir

ini bab kedua siang ini. selamat beraktivitas (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Bab Bonus: 2/3 Bab Bab Reguler: 2/2 Bab (Komplit)

| 40
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Jufrizal Jaharuddin
gunggu lagi episode berikut
goodnovel comment avatar
Bubun Burhanudin
saya yakin ryan pasti unggul kita tunggu bab815 aja ok
goodnovel comment avatar
Andreas E. Hardy
Ryan bertarung lagi melawan musuh yg lebih kuat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 1 - Tragedi

    Suara pekikan kecil terdengar diikuti oleh suara dentingan piring yang jatuh, membuat suasana pesta menjadi hening.Ryan Pendragon menoleh ke arah sumber suara dan melihat seorang gadis kecil, mungkin berusia sekitar 10 tahun, berdiri kaku dengan wajah pucat. Di depannya, seorang pria tinggi besar dengan mata tajam berdiri menjulang, jasnya yang mahal kini bernoda makanan yang tumpah."Ma-maafkan saya, Tuan," gadis kecil itu terbata-bata, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.Pria itu menatap gadis kecil tersebut dengan tatapan dingin yang menusuk. Tangannya terkepal erat, dan Ryan bisa melihat urat-urat di lehernya menegang karena menahan amarah.Melihat situasi yang semakin tegang, Ayah Ryan–William Pendragon bergegas menghampiri mereka. Ia berlutut di samping gadis kecil itu, mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya."Tidak apa-apa, Nak. Itu hanya kecelakaan," ujar William lembut sambil mencoba membersihkan noda di sepatu gadis itu. Kemudian ia berdiri dan menghadap pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 2 - Kembalinya Ryan Pendragon

    “Terima kasih,” ucap Ryan setelah turun dari taksi dan memberikan bayaran ke sopir.Beralih menatap sebuah bangunan kantor yang menjulang tinggi di hadapan, Ryan membaca lagi secarik kertas yang diberikan oleh gurunya, memastikan ini adalah tempat yang harus dia tuju.“Snowfield Group,” ulang Ryan, lalu mengangkat pandangan untuk melihat plang besar yang terpatri nyata di depan gedung. “Benar ini,” ucapnya sebelum masuk ke dalam lobi.Awalnya, Ryan berniat untuk langsung pergi ke Ibu Kota–Riverdale dan mencari Master Lucas, pria yang muncul di kediamannya lima tahun lalu dan membunuh ayahnya. Bagaimanapun, dia adalah orang yang paling ingin Ryan bunuh selama lima tahun terakhir. Namun, gurunya bersikeras agar Ryan terlebih dahulu pergi ke Golden River dan menemui seorang wanita bernama Rindy Snowfield. Oleh karena itu, di sinilah Ryan sekarang, di lobi perusahaan Snowfield Group.Mengenakan kaos, topi, dan tas selempang kusam yang tersampir di bahunya, penampilan Ryan yang sederhana

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 3 - Keributan

    Keheningan mencekam menyelimuti lobi gedung Snowfield Group. Semua mata tertuju pada sosok pemuda yang berdiri tenang di tengah kekacauan. Dua penjaga keamanan tergeletak tak sadarkan diri di dekat pecahan kaca, sementara pemuda itu hanya berdiri diam, seolah tak terjadi apa-apa."Astaga, apa yang baru saja terjadi?" bisik salah seorang karyawan, matanya terbelalak ketakutan."Ssst! Jangan keras-keras. Kau mau jadi korban berikutnya?" balas temannya, menarik lengan si karyawan untuk menjauh.Para resepsionis muda bersembunyi di balik meja, ketakutan. Mereka bahkan tidak melihat pemuda itu menyerang. Semuanya terjadi begitu cepat, seolah-olah kedua penjaga itu tiba-tiba saja terpental dan tak sadarkan diri.Ryan melirik kedua penjaga yang tak sadarkan diri itu dan menggelengkan kepalanya dengan jengkel. Tanpa menghiraukan tatapan ketakutan dari orang-orang di sekitarnya, ia melangkah santai dan duduk di sofa. Dengan tenang, ia mengambil koran yang tergeletak di meja, mulai membacanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 4 - Pemaksaan

    Adel menghela napas lega saat melangkah keluar dari gedung Snowfield Group.Hari ini sungguh tidak terduga, tapi setidaknya situasi dengan pemuda misterius itu sudah mereda. Dia membuka pintu Mercedes-nya, bersiap untuk pergi ke pertemuan berikutnya.Tepat saat dia hendak masuk, pintu penumpang terbuka. Adel terkejut melihat Ryan meluncur masuk dengan santai."Hei! Apa yang kau lakukan?" seru Adel, matanya melebar.Ryan menatapnya dengan serius. Dia bisa melihat aura gelap menyelimuti Adel, tanda adanya bahaya yang mengintai. Teknik Matahari Surgawi-nya memperingatkan bahwa gadis ini akan menghadapi ancaman besar dalam waktu dekat."Kupikir kau mungkin butuh teman ngobrol dalam perjalanan," jawab Ryan ringan, menyembunyikan kekhawatirannya.Adel mengangkat alisnya. "Oh, benarkah? Dan sejak kapan kita jadi teman ngobrol?"Ryan tersenyum. "Sejak aku memutuskan untuk berterima kasih atas bantuanmu tadi."Adel memutar matanya, tapi ada senyum kecil di bibirnya. "Baiklah, tuan misterius.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 5 - Hanya Sekedar Semut

    Keheningan mencekam menyelimuti ruangan. Semua mata tertuju pada sosok Ryan yang baru saja membela Adel dengan berani. Tak seorang pun menyangka akan ada yang berani menentang Effendy Shaw, apalagi di wilayah kekuasaannya sendiri."Hei, kau!" Yohan, salah satu penjilat Effendy, berdiri dengan wajah merah padam. Dia menunjuk ke arah Ryan dengan jari gemetar, suaranya bergetar menahan amarah. "Dasar orang bodoh! Apa kau tahu siapa yang kau hadapi? Lihat pakaianmu, bahkan itu tidak sampai bernilai ratusan ribu. Beraninya orang desa sepertimu menyinggung Tuan Muda Shaw!"Ryan hanya melirik Yohan sekilas, tatapannya dingin dan menusuk. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, aura intimidasi yang dipancarkannya membuat Yohan mundur selangkah.Merasa terhina oleh sikap acuh tak acuh Ryan, Yohan melanjutkan ancamannya dengan suara bergetar, "A-aku hanya perlu menelepon, dan kau bisa mengucapkan selamat tinggal pada kehidupanmu di Golden River!"Ryan mendengus pelan, seolah menganggap ancaman it

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 6 - Datangnya Magnus Shaw

    Beberapa waktu berlalu, dan suasana di ruangan itu semakin mencekam. Adel, dengan wajah pucat, mencondongkan tubuhnya ke arah Ryan."Dengar," bisiknya, suaranya bergetar, "kau tidak tahu apa yang kau hadapi. Keluarga Shaw mungkin baru naik daun dalam lima tahun terakhir, tapi pengaruh mereka di Golden River tidak bisa diremehkan."Ryan menoleh, senyum tipis tersungging di bibirnya. "Oh ya? Ceritakan padaku."Adel menarik napas dalam-dalam, matanya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam. "Keluarga Shaw... mereka bukan sekadar keluarga kaya biasa. Lima tahun lalu, mereka hanya pemilik beberapa properti di Golden River. Tapi sekarang? Mereka menguasai hampir setengah pasar real estate kota ini."Ryan mendengarkan dengan seksama, matanya menyipit sedikit mendengar perkembangan pesat keluarga Shaw."Bukan hanya itu," Adel melanjutkan, suaranya semakin pelan. "Mereka punya koneksi politik yang kuat. Walikota, kepala kepolisian, bahkan beberapa anggota dewan kota—semuanya berada di bawah pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 7 - Unjuk Kekuatan

    "Seekor semut, katamu?" Ryan tersenyum dingin. "Mungkin kau perlu memeriksa matamu, Pak Tua."Tetua Zimmer mendengus mendengar balasan Ryan. Dia mengambil posisi bertarung, kedua tangannya terangkat di depan dada. "Anak muda, aku akan memberimu kesempatan terakhir untuk berlutut dan memohon ampun. Jika tidak, jangan salahkan aku jika kau tidak bisa meninggalkan tempat ini dengan utuh."Ryan hanya mengangkat alisnya, ekspresinya masih tenang. "Oh? Lalu apa yang akan kau lakukan? Membunuhku dengan omong kosongmu?"Kemarahan melintas di wajah Tetua Zimmer. Tanpa peringatan lebih lanjut, dia melesat maju, telapak tangannya mengarah langsung ke dada Ryan."Teknik Telapak Angin Topan!"Serangan Tetua Zimmer begitu cepat hingga mata biasa nyaris tidak bisa mengikutinya. Angin kencang berputar di sekitar telapak tangannya, menciptakan pusaran udara yang mampu meremukkan tulang.Namun, Ryan tetap berdiri di tempatnya, tidak bergerak sedikitpun."Ryan, awas!" teriak Adel panik, tangannya menu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 8 - Bebas

    "Berlututlah dan letakkan tanganmu di belakang kepala! Ini peringatan kedua!" suara wanita itu terdengar lagi, kali ini dengan nada yang lebih tegas.Ryan tetap tidak bergerak. Ia hanya menatap polisi wanita itu, mengamati sosoknya yang mencolok. Wanita itu berdiri tegak dengan postur yang menunjukkan kewibawaan, tingginya sekitar 170 cm dengan tubuh ramping namun berotot. Rambut hitamnya yang panjang diikat rapi dalam sanggul tinggi, memberikan kesan profesional sekaligus feminin. Wajahnya oval dengan tulang pipi tinggi dan mata coklat gelap yang tajam. Seragam polisinya yang rapi membalut tubuhnya dengan pas, menegaskan lekuk tubuhnya yang proporsional.Saat petugas wanita itu hendak memberinya peringatan ketiga, Adel bergegas maju dan meraih tangan Ryan tanpa ragu-ragu.Dia mengangkat keduanya ke atas kepala Ryan dan memaksa Ryan untuk berlutut.Setelah melakukan semua itu, Adel berlutut di samping Ryan. Dia berbisik, "Sekarang bukan saatnya melamun. Mereka akan benar-benar memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 814 - Datang Di Saat Yang Tidak Tepat

    "Mustahil!" dia menggeleng tak percaya. "Seberbakatnya seorang pemuda dua puluhan, bagaimana mungkin dia bisa membantai begitu banyak kultivator sendirian? Tidak mungkin praktisi Nexopolis memiliki kekuatan seperti itu!" "Lambert Shark, keluarlah." Sedetik setelah panggilan itu, seorang pria paruh baya muncul secara misterius di samping Tetua Zigfrid. "Tetua!" Lambert Shark membungkuk hormat. "Kau telah mencapai tingkat keenam ranah Heavenly Soul," ucap Tetua Zigfrid dingin. "Bahkan menurut standar kita, kekuatanmu tergolong tinggi. Lynx Sutr dan timnya tewas–ada yang mencurigakan dalam masalah ini. Selidiki secara menyeluruh dan laporkan padaku!" Mata Tetua Zigfrid berkilat berbahaya. "Jika kau yakin siapa pelakunya, bawa dia padaku hidup-hidup! Atau jika menolak... mayatnya juga cukup." Lambert Shark mengangguk tanpa kata. Dalam sekejap, sosoknya berubah menjadi embusan angin dan menghilang dari markas Sekte Hell Blood. Tetua Zigfrid menatap ke arah kepergian Lambert Shark d

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 813 - Akan Menerobos

    Ryan merasakan gelombang informasi membanjiri pikirannya. Tiga kata terukir jelas dalam benaknya–Pedang Tak Terbatas! Berbagai gambaran mengenai teknik pedang misterius ini memenuhi kesadarannya. Bersamaan dengan itu, aura pedang yang luar biasa tajam memancar dari tubuh Theodore Crypt yang mulai memudar. Ribuan pedang tak kasat mata menari-nari di udara bagai badai, membentuk jaring dengan kekuatan yang tampak mampu menghancurkan dunia! "Kau akan bisa memahaminya saat mencapai tingkat ketiga atau keempat ranah Nascent Soul," jelas Theodore Crypt. "Sekarang waktunya aku pergi. Jika takdir mengizinkan, kita akan bertemu lagi." Suaranya semakin lembut. "Oh ya, sebelum berpisah, panggil aku Guru sekali lagi. Anggap saja ini perpisahan kita." "Guru." Ryan berkata dengan nada sedikit tergerak. "Bagus, bagus!" Theodore Crypt tertawa puas. "Aku, Theodore Crypt, tidak hidup sia-sia!" Setelah melantunkan sesuatu yang tak terdengar jelas, sosoknya berubah menjadi seberkas cahaya bintan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 812 - Membaca Ingatan

    Ryan menatap Lynx Sutr dan menggelengkan kepalanya tanpa daya. Kemudian, dia mengarahkan jarinya ke dahi Lynx Sutr. Ekspresinya tetap tenang, namun ada kilatan dingin di matanya. "Aku sudah memberimu kesempatan untuk bicara baik-baik," ucapnya datar. "Tapi kau memilih cara yang sulit." Lynx Sutr tertawa mengejek. "Mau apa kau? Mencoba membaca pikiranku? Kau pikir dirimu dewa?" Ryan tidak menanggapi ejekan itu. Warisan kekuatan Theodore Crypt masih mengalir dalam tubuhnya, dan tingkat kultivasinya jauh melampaui Lynx Sutr. Dengan tenang, jarinya menyentuh dahi lawannya. Seketika, aliran energi ungu misterius tersedot masuk. Ribuan gambar dan ingatan melintas dalam benak Ryan bagaikan film yang diputar dengan kecepatan tinggi. "ARGHHHH!" Jeritan menyayat hati memenuhi udara. Lynx Sutr meronta kesakitan–rasanya seperti seluruh jiwanya sedang dicabut paksa dari tubuh. Keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya sementara pandangannya mulai mengabur. "Ba-bagaimana mungkin?

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 811 - Pembantaian Berlanjut

    Ryan melirik dingin ke arah Lynx Sutr sembari melangkah mendekat. Seluruh tubuhnya memancarkan aura kuno yang misterius, sosoknya tampak agak kabur seolah tidak nyata. Tatapannya seolah mampu menekan seluruh dunia! Lynx Sutr terus memuntahkan darah. Dengan tangan gemetar dia menahan rasa sakit yang mendera tubuhnya dan menatap Ryan dengan sorot mata penuh kecurigaan. "Siapa sebenarnya kau?" desisnya. "Kau... kau bukan Ryan!" Tentu saja Lynx Sutr menyadari tatapan unik di mata lawannya. Dia tahu betul bahkan jenius seperti Ryan tidak mungkin mampu melepaskan kekuatan semengerikan ini, sekalipun dengan bantuan pil atau teknik rahasia. "Siapa aku?" Ryan tersenyum dingin dan mengepalkan tinju. Seketika tubuh Lynx Sutr terseret oleh kekuatan tak terlihat. "Aku adalah Ahli Dao Pedang Tak Terhitung!" KRAK! Begitu kata-kata itu terucap, suara retakan terdengar dari tubuh Lynx Sutr. Darah segar mengalir deras dari setiap pori-pori tubuhnya. Theodore Crypt akan menghukum orang i

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 810 - Theodore Mengambil Alih Pertarungan

    "Muridku, setelah jatuh seseorang bisa bangkit kembali. Meski Pedang Suci Caliburn patah, ia masih bisa terlahir kembali." "Setelah pertempuran ini, jika aku masih hidup, aku akan mengajarimu teknik memelihara pedang. Pedang Suci Caliburn telah melindungimu, dan jika ia menyerap atribut pedang spiritual lainnya, ia pasti akan menjadi lebih kuat!" "Sekarang, serahkan semuanya padaku. Lynx Sutr ini mengandalkan kultivasinya untuk menekanmu. Hari ini, aku akan tunjukkan padanya apa itu kekuatan sejati! Aku akan pinjam tubuhmu sebentar," ujar Theodore dari dalam kuburan pedang. Lynx Sutr menyerang tanpa ampun, auranya bagai pelangi yang membawa kematian. Dia sudah bisa membayangkan kepala Ryan terpisah dari tubuhnya. Melihat senyum di wajah Ryan, dia mengira itu hanya pembangkangan terakhir sebelum ajal. Kekuatan serangan pedangnya telah mencapai Ranah Heavenly Soul. Tidak mungkin seorang kultivator ranah Nascent Soul yang terluka parah dan kehabisan energi qi bisa menahannya. N

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 809 - Patahnya Caliburn

    Meski Theodore Crypt bisa menggunakan sisa kekuatannya untuk membantu Ryan, itu berarti dia harus menghilang dari dunia. Padahal masih ada satu teknik pedang penting yang belum diajarkannya. Sejak pertempuran kuno itu, dia belum pernah menerima murid. Kini keberadaan Ryan memberinya harapan–dia tidak ingin pergi dengan penyesalan! Ryan memahami maksud gurunya. Para kultivator Sekte Hell Blood ini tidak akan bertarung secara adil. Satu kecerobohan bisa berakibat fatal. Bagaimanapun, ada alasan di balik reputasi buruk mereka di Gunung Langit Biru. Tanpa ragu, Ryan melompat mundur sambil membentuk segel dengan jari-jarinya. Jimat pelarian aktif, bersiap membawanya pergi. "Bajingan kecil, kau mencoba kabur? Bermimpilah!" Tiba-tiba Lynx Sutr muncul dari kegelapan. "Tetaplah di sini!" BOOM! Tubuh Ryan terpental dan menghantam pohon raksasa dengan keras. "Uhuk!" Darah segar menyembur dari mulutnya. Niat membunuh yang dingin memancar dari mata Lynx Sutr saat dia melangkah men

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 808 - Terdesak

    Meskipun tingkat kultivasi Ryan tidak sebanding dengan mereka, dia memiliki naga darah dan rune kehidupan, serta teknik pedang yang hebat dari Ahli Dao Pedang Tak Terhitung! Kombinasi kekuatan ini membuatnya tak terhentikan. Sebagai penguasa Kuburan Pedang, inilah aspek terkuatnya. Tubuhnya dipenuhi niat membunuh yang pekat, membuatnya tampak bagai iblis yang merangkak keluar dari neraka. Meski kalah jumlah, Ryan menghancurkan mereka tanpa ampun! "Glup..." Hembusan angin dingin bertiup sementara suara menelan samar-samar terdengar di sekeliling. Para praktisi Sekte Hell Blood yang tersisa menatap dengan wajah pucat pasi. Mereka memang telah menyaksikan Ryan membunuh murid dan tetua Sekte Dawn Sword, namun metode yang digunakannya kali ini terlalu aneh dan misterius. "Bagaimana mungkin seorang kultivator ranah Nascent Soul dari Nexopolis bisa mengalahkan lebih dari sepuluh murid elit Sekte Hell Blood?" bisik salah satu dari mereka dengan suara bergetar. Meski para korban

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 807 - Membantai Sekte Hell Blood

    "Serang! Tangkap anak ini!" perintah Lynx Sutr lantang. WUSHHH! Dalam sekejap, selusin sosok berpakaian hitam melesat ke udara. Garis-garis merah berkilau di langit saat mereka mengepung Ryan dari segala arah. Bayangan pintu berwarna merah darah mengembun di atas kepala mereka–formasi rahasia Sekte Hell Blood yang terkenal mematikan! Ryan mengamati para penyerangnya dengan tenang. Kekuatan mereka memang jauh di atas pengikut Sekte Dawn Sword, termasuk formasi khusus yang mereka gunakan. Namun di matanya, mereka tak lebih dari serangga yang menunggu untuk dimusnahkan. "Ryan Pendragon," suara dingin Lynx Sutr kembali terdengar. "Aku masih akan memberimu kesempatan terakhir. Bergabunglah dengan Sekte Hell Blood dan bekerja keraslah untuk kami." Ryan melirik sekilas selusin praktisi yang mengepungnya sebelum mendengus meremehkan. "Tidak ada sekte bela diri di Gunung Langit Biru yang layak untuk itu!" "Hmph! Tetua Lynx, mengapa kita membuang-buang waktu dengan anak sombong ini

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 806 - Tawaran Sekte Hell Blood

    Di kejauhan, Gerry Pain menyaksikan semuanya dengan wajah memucat. Siapa yang mengira Ryan tidak hanya selamat menghadapi kultivator Gunung Langit Biru, tapi bahkan mampu membunuhnya dengan begitu mudah? Ini benar-benar di luar nalarnya. Penyesalan mulai menggerogoti hatinya. Mengapa dia harus menyinggung Ryan waktu itu? Jika Ryan benar-benar selamat hari ini, siapa di Nexopolis atau bahkan Gunung Langit Biru yang mampu menghentikannya? Larry Brave dan yang lainnya masih terdiam membeku, terlalu terkejut dengan pemandangan yang baru saja mereka saksikan. Beberapa bahkan mengucek mata mereka berulang kali, seolah tidak percaya dengan kekuatan Ryan yang jauh melampaui imajinasi. Di tengah ketegangan itu, suara tepuk tangan tiba-tiba memecah keheningan. Plak! Plak! Plak! Lynx Sutr dari Sekte Hell Blood melangkah maju dengan senyum mengembang. "Ryan, oh Ryan, kau benar-benar mengejutkan. Seorang kultivator ranah Nascent Soul yang baru saja maju, namun mampu membunuh kultivat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status