Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 101 - Keributan

Share

Bab 101 - Keributan

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Suasana yang tadinya santai kini berubah tegang dalam sekejap.

Ryan merasakan perubahan atmosfer itu, namun ekspresinya tetap tenang. Ia melirik Adel yang duduk di sampingnya, menangkap kilatan kekhawatiran di mata gadis itu.

"Adel? Jalang kecil?" Jeremy bergumam, alisnya berkerut dalam. Ia menatap Ryan, mencari penjelasan, namun yang ia temukan hanyalah ketenangan yang aneh di wajah pemuda itu.

Dengan gerakan cepat, Jeremy berpaling ke arah Jorel yang duduk di sudut ruangan. Matanya berkilat marah saat ia berkata, "Jorel, singkirkan orang-orang yang tidak penting ini! Jangan menahan diri, aku akan melindungimu jika terjadi sesuatu."

Jorel mengangguk tegas. "Baik Tuan!" Ia bangkit dan pergi keluar tanpa ragu.

Ryan mengamati kepergian Jorel dengan mata setengah terpejam. Ia sudah bisa menebak siapa yang membuat keributan di luar sana.

Matanya berkilat berbahaya, campuran antara kemarahan dan... kegelian?

'Apakah kedua wanita itu ingin mati?' pikirnya. 'Mengapa mereka terus-menerus me
Rianoir

Bab bonus pertama hari ini. masih ada 2 lagi. (⁠≧⁠▽⁠≦⁠) Akumulasi Gem Bab Bonus: 16-10-2024 (Sore) : 0 Gem Barang kali ada yang mau nyicil Gem buat bab bonus besok, hehehehe... Selamat Membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 102 - Keributan Yang Semakin Memanas

    Ketika Adel berjalan keluar warung, ia terkejut melihat sopir CEO Jeremy menampik tangan Lenny dengan kasar. Langkahnya terhenti sejenak, matanya melebar menyaksikan adegan di hadapannya. Ia tidak pernah menyangka bahwa sopir CEO Jeremy akan benar-benar melakukan kekerasan fisik. 'Apakah sopir sekarang selalu siap untuk menghajar seseorang?' pikir Adel, setengah takjub setengah ngeri. Meskipun ia tidak mengenal Lenny Trez secara pribadi, Adel tahu bahwa gadis itu berasal dari keluarga kaya raya. Jelas bukan seseorang yang seharusnya berurusan dengan seorang sopir, tidak peduli seberapa berani atau terlatihnya sopir itu. Ketika Lenny melihat Adel, matanya langsung menyipit penuh kebencian. Ia menoleh ke arah pria berjas yang masih tampak murka, dan seketika menyadari bahwa pria itu ada di sini untuk membela Adel. Kenyataan itu semakin membakar amarahnya. "Yo," Lenny mendesis, suaranya penuh racun, "apakah wanita jalang ini merasa dirinya hebat hanya karena dia mendapatkan du

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 103 - Kedatangan Brian Trez

    Adel terkejut mendengar kata-kata Jorel. Dia tidak bisa membayangkan seorang sopir berani mengatakan kata-kata seperti itu! Matanya melebar, menatap pria berjas itu dengan campuran kekaguman dan kebingungan. Namun, Adel bukanlah orang bodoh. Ia segera menyadari bahwa keberanian Jorel pasti bersumber dari perintah Jeremy tadi. Atau mungkin... 'Mungkinkah ini permintaan Ryan?' pikirnya. 'Keluarga Blackwood benar-benar memperlakukan Ryan dengan baik!' Pikiran itu membuatnya penasaran. Apa sebenarnya yang telah dilakukan Ryan sehingga seorang sopir rela mempertaruhkan nyawanya untuk melindunginya? Dan yang lebih mengejutkan lagi, bagaimana bisa seseorang seperti Jeremy bersikap tunduk kepada Ryan? Tiba-tiba, sebuah realisasi menghantam Adel. Lima tahun telah berlalu. Ryan yang dulu dianggap tidak berguna oleh ribuan orang kini telah berubah total. Sosoknya yang sekarang begitu misterius dan berkuasa. 'Apa yang terjadi padanya selama lima tahun terakhir ini?' Adel bertanya-tany

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 104 - Ryan Kembali Menghajar Orang

    Ketika Lenny Trez mendengar suara ayahnya, seluruh tubuhnya gemetar dan berpura-pura kesakitan saat dia berjalan merangkak mendekat. "Ayah, syukurlah Ayah datang! Jika Ayah datang lebih lambat, aku pasti sudah dibunuh oleh orang-orang ini!" ujarnya seraya menitikkan air mata buaya. Brian Trez bergegas menghampiri putri kesayangannya, wajahnya dipenuhi amarah dan kekhawatiran. Ia membopong Lenny dengan hati-hati, lalu berpaling ke arah pengawal-pengawalnya dengan tatapan bengis. "Bersihkan semua sampah di tempat ini!" perintahnya dengan suara menggelegar. "Habisi semua orang dari warung ini! Orang yang bertanggung jawab atas luka putriku harus mati!" Jorel, yang masih berdiri di ambang pintu, merasakan gelombang ketakutan merayapi tulang punggungnya. Namun, tekadnya untuk melindungi warung ini—tempat yang dipilih Tuan Ryan—membuatnya tetap tegak. Ia merentangkan kedua tangannya, berusaha menghalangi jalan masuk dengan tubuhnya. Sayangnya, Jorel bukanlah tandingan bagi para pen

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 105 - Konsekuensi

    "Membatalkan semua kerja sama? Apakah Jeremy sudah gila? Dia berbicara tentang proyek bernilai ratusan miliar Nex di sini! Dan proyek tersebut dibatalkan begitu saja? Itu semua karena aku telah menyinggung Tuan Ryan?" Pikiran Brian Trez berpacu, berusaha memahami situasi yang tiba-tiba berubah drastis ini. Ia tidak ingat perbuatan apa yang telah menyinggung seorang pria bernama Tuan Ryan. Bahkan, ia yakin baru pertama kali mendengar nama itu. Brian baru saja hendak membuka mulut untuk bertanya ketika Jeremy melangkah mendekati Ryan dan berbisik, "Tuan Ryan, tolong biarkan saya menangani ini." Suasana di sana seketika berubah. Semua mata tertuju pada Jeremy dan Ryan, dipenuhi keterkejutan dan kebingungan. 'Apakah Jeremy baru saja berbicara dengan nada yang sangat sopan kepada seorang pemuda?' pikir Brian, matanya menyipit curiga. 'Tuan Ryan? Berapa umur orang ini? Mengapa Jeremy memanggilnya Tuan Ryan?' Otak Brian yang terlatih untuk bisnis mulai menganalisis situasi. Mobil mew

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 106 - Kebenaran Masa Lalu

    Tubuh Brian Trez menegang. Dia tentu saja mengerti apa yang dimaksud Ryan. Perkataan terakhir itu bukan sekadar ancaman, tapi juga perintah yang tak terbantahkan. Keringat dingin mengucur di dahinya saat ia melirik putrinya yang tergeletak di tanah dalam kondisi menyedihkan.Brian menggertakkan giginya, berusaha menekan emosi yang bergejolak dalam dadanya. "Tuan Ryan, saya mengerti," ujarnya dengan suara bergetar.Begitu Ryan menghilang ke ruang pribadi, Brian melirik para pengawalnya sebelum menunjuk ke arah Sophia dan Lenny. "Seret mereka pergi dari sini," perintahnya dengan nada dingin yang tak pernah mereka dengar sebelumnya.Lenny Trez, yang mulai menyadari apa yang akan terjadi, memberontak dengan sekuat tenaga. Matanya dipenuhi kengerian dan ketidakpercayaan. "Ayah, apa yang kau lakukan?" teriaknya putus asa. "Aku putrimu! Kau benar-benar—"Tanpa ragu, Brian menampar putrinya sendiri, membungkam jeritannya. Ia tahu bahwa jika ia tidak menangani masalah ini dengan baik, bukan h

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 107 - Rencana

    "Ryan..." Suara lembut Adel memecah keheningan yang mencekam. Sebelum Ryan sempat sepenuhnya tenggelam dalam aura pembunuh yang mengancam memenuhi ruangan, Adel menempelkan tangannya yang halus di atas tangan Ryan. Seketika, arus kehangatan mengalir melalui tubuh Ryan, menariknya kembali ke realitas. Ia mengerjapkan mata, seolah baru tersadar dari mimpi buruk. Matanya menyapu ruangan, melihat ekspresi tegang di wajah Jeremy dan Melanie. "Maaf," ujar Ryan dengan senyum minta maaf. "Aku baru saja teringat sesuatu yang terjadi lima tahun lalu." Jeremy mengangguk paham. Sebagai seorang pebisnis ulung, ia bisa membayangkan kebencian macam apa yang akan muncul dari pemusnahan sebuah keluarga. Setelah berpikir sejenak, ia memberanikan diri bertanya, "Tuan Ryan, apakah Anda kembali ke Golden River kali ini untuk memberi Langdon Group perhitungan?" Ryan mengangguk pelan. "Bisa dibilang begitu," jawabnya tenang. "Bagaimanapun, Golden Dragon Group adalah hasil kerja keras ayahku. Sebag

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 108 - Tidak Percaya

    Saat Ryan makan di restoran Paman Wong sebelumnya, ia sudah menyadari ada beberapa orang yang membuntutinya. Namun Ryan tidak merasakan adanya hawa membunuh. Ia menduga bahwa mereka membuntutinya untuk melindungi Ryan secara diam-diam. Instingnya mengatakan bahwa mereka mungkin adalah bawahan Lancelot. Ryan melirik ke luar jendela taksi, pikirannya menerawang. 'Sepertinya sudah waktunya aku berhenti bersembunyi dari Lancelot,' pikirnya. 'Aku akan mencari kesempatan untuk bertemu dengannya saat tiba di rumah nanti.' Taksi berhenti di lampu merah di depan One Icon. Adel, yang sedari tadi diam, tiba-tiba membuka jendela dan menjulurkan kepalanya keluar. Matanya terpaku pada kompleks kondominium mewah yang menjulang tinggi di pusat kota Golden River. "Ryan," ujar Adel dengan nada penuh kekaguman, "menurutmu berapa tahun aku harus bekerja agar bisa membeli tempat seperti itu? Dan, hei, kira-kira apa orang bisa melihat seluruh Golden River dari lantai atas One Icon? Pasti rasanya se

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 109 - Pergi Ke Royal Club

    Selly Hilton menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong. Ia sudah berusaha tidur, namun setiap kali dirinya memejamkan mata, bayangan kepala James York yang mengerikan selalu menghantui pikirannya. Dengan frustrasi, ia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju jendela. Pemandangan permukaan air danau yang berkilauan di bawah langit malam berbintang biasanya membuatnya tenang, tapi tidak kali ini. Pikirannya dipenuhi oleh misteri yang belum terpecahkan. Ia takut, kepalanya akan berada di situasi yang sama seperti James York. Selly telah mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki keluarganya untuk menyelidiki kasus James York. Namun, saat hasil penyelidikaan sudah dekat dengan kebenaran, seolah-olah ada tangan tak kasat mata yang menyapu bersih semua petunjuk. Bahkan jejak sekecil apa pun lenyap tanpa bekas. "Siapa?" gumam Selly, mengepalkan tangannya. "Siapa yang memiliki kekuatan sebesar ini?" Sebagai anggota Keluarga Hilton, keluarga nomor satu di Golden Ri

Latest chapter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 337 - Keterkejutan Adel

    "Milikmu?" Adel terkesiap, matanya membulat tak percaya. Gedung Camelot adalah salah satu landmark Kota Riverpolis! Bangunannya seratus kali lebih megah dari kantor Golden Dragon Group. Bahkan dari luar tadi ia sudah bisa merasakan betapa pentingnya gedung ini."Bagaimana mungkin?" bisik Adel tak percaya. "Kau baru beberapa hari di kota ini..."Ryan tak menjawab, hanya menuntun Adel menuju lift khusus di sudut area parkir. Setelah pemindaian wajah dan iris mata, pintu lift terbuka dengan suara desisan pelan.Adel mengamati sistem keamanan canggih itu dengan kening berkerut. Bahkan gedung-gedung termewah yang pernah ia kunjungi tak memiliki teknologi secanggih ini. Jelas tempat ini bukan gedung biasa.'Ada apa sebenarnya?' batinnya penasaran. 'Rahasia apa lagi yang Ryan sembunyikan dariku?'Lift bergerak naik dalam keheningan. Dua puluh detik kemudian, pintu terbuka memperlihatkan ruangan luas yang membuat napas Adel tercekat.Ratusan orang berbaris rapi dalam formasi yang sempurn

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 336 - Mengungsikan Adel

    Di Kota Riverpolis, tepatnya di Villa Pendragon, Ryan sedang berkultivasi dalam kamarnya. Tiba-tiba, ponselnya berdering, memecah konsentrasi Ryan."Halo?""Tuan Ryan, sesuatu yang gawat telah terjadi!" suara panik Agravain terdengar dari seberang. "Tang San telah mengetahui bahwa Anda adalah Hunter!""Dia mengerahkan semua orang untuk mencari Anda. Jika dia menemukan Anda, Tuan Ryan, nyawa Anda dalam bahaya!""Tuan Ryan, segeralah pergi sebelum mereka menemukan Anda!"Nada Agravain dipenuhi kecemasan yang nyata. Dia benar-benar mengkhawatirkan keselamatan Ryan."Oke, aku mengerti," jawab Ryan tenang.Di seberang telepon, Agravain tertegun sebelum berseru, "Tuan, ini bukan permainan anak-anak! Sebentar lagi, seluruh praktisi Asosiasi Seni Bela Diri Provinsi Riveria akan menyerbu vila Anda!"Ryan mengabaikan kepanikan itu dan justru bertanya santai, "Aku penasaran bagaimana Tang San bisa menemukanku.""Baru saja seorang wanita bernama Selly Hilton datang. Entah bagaimana dia punya bany

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 335 - Selly Bermain Api

    Tang San masih dipenuhi amarah. Ia menekan kedua tangannya ke meja konferensi."Aku sangat menyadari hal itu! Tapi jika kalian tak bisa menemukan Hunter, setidaknya cari tahu identitas kekuatan sialan yang menghalangi kita!"Sang tetua hanya bisa terdiam canggung.Tepat saat itu, seorang staf mengetuk pintu aula dengan tergesa."Masuk!" perintah Tang San dengan suara berat.Ia menatap tajam staf yang tampak panik itu. "Ada apa? Kau tidak tahu kami sedang rapat?!"Wajah staf itu memucat. Terakhir kali seseorang melaporkan berita buruk pada Tang San, orang itu berakhir mati. Ia tak ingin mengalami nasib serupa."Presiden Tang, ada seorang gadis di luar yang mengaku tahu identitas orang di foto itu."Mata Tang San menyipit. Ia mencengkeram kerah staf itu penuh semangat. "Benarkah? Cepat bawa dia masuk!""Ba-baik, Tuan!"Tak lama kemudian, seorang wanita muda melangkah masuk. Tang San sed

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 334 - Musnahnya Keluarga Loot

    "Itu tidak mungkin benar, kan..." Zurich bergumam tidak percaya.Dengan tangan gemetar ia mengambil ponsel dari lantai dan menekan tombol jawab. "Ayah..."Suaranya nyaris tak terdengar."Zurich Loot!" suara menggelegar terdengar dari seberang. "Siapa yang kau sakiti?! Keluarga Loot sekarang dipenuhi mayat! Dasar binatang buas! Kau–"Panggilan terputus mendadak.Zurich merasa seolah terjun ke jurang tak berdasar. Sebuah panggilan singkat telah menentukan nasib seluruh keluarganya!Dia bahkan tak berani menatap pemuda di hadapannya. Iblis macam apa orang ini?Dengan panik ia bersujud di hadapan Ryan. "Tuan... saya, saya... saya salah! Tolong lepaskan saya. Saya bersedia..."Satu-satunya yang ia inginkan sekarang adalah tetap hidup! Selama masih bernapas, masih ada harapan!"Kau seharusnya tidak memprovokasku," ujar Ryan dingin. "Dan kau seharusnya tidak mencoba menyentuh paca

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 333 - Ryan Datang!

    "Bajingan, kau memaksaku menggunakan kekerasan!" geram Zurich Loot murka. "Jalang, jangan sok jual mahal. Kau pikir kau siapa? Ini bukan Kota Golden River!""Tapi aku suka semangatmu. Hari ini, kau akan menjadi salah satu koleksiku!"Zurich melepas jasnya dan mendekati Adel dengan langkah mengancam. Dia melirik ke arah dua pengawalnya. "Kalian keluar dan jaga pintu. Jangan masuk apapun yang kalian dengar. Aku tidak ingin diganggu saat bersenang-senang!""Baik, Tuan Muda!"Kedua pengawal itu saling pandang sebelum melangkah keluar ruangan.Zurich menjilat bibirnya, menatap Adel penuh nafsu. Hasrat primitif mengalir deras di sekujur tubuhnya saat ia bersiap menerkam mangsanya.BOOM!Pintu kantor mendadak terbuka dengan keras!"Brengsek!"Zurich meraung murka. "Bukankah sudah kubilang jangan ganggu aku?!"Namun Zurich langsung terdiam saat menoleh dan mendapati kedua pengawalnya tergelet

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 332 - Adel Dalam Bahaya

    "Ada apa, Adel Sayang?"Helaan napas lega terdengar dari seberang. "Ryan, kau di mana sekarang? Bisakah datang ke Gedung Trading Tower? Golden Dragon Group menghadapi masalah kecil...""Rindy tidak bersamamu?" Ryan mengerutkan kening. Dengan kemampuan Rindy, seharusnya ia bisa menangani banyak hal."Rindy kembali ke kediaman Keluarga Snowfield untuk menyelesaikan beberapa urusan," jawab Adel. "Ponselnya tidak aktif.""CEO Jeremy baru saja berangkat dan masih di pesawat, jadi tidak bisa dihubungi untuk sementara. Sudahlah, jangan banyak tanya. Cepat datang ya? Aku di lantai 15 Gedung Trading Tower.""Baiklah, tunggu aku di sana."Ryan menutup telepon dan meminta Derick mengarahkan mobil ke sana. Ia ingat Adel memang telah menyewa seluruh lantai Gedung Trading Tower beberapa hari lalu sebagai kantor cabang Golden Dragon Group di Kota Riverpolis. Nantinya, mereka akan membangun gedung sendiri di kota ini.Selama masa transisi ini, Adel bertanggung jawab penuh atas operasional perusaha

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 331 - Utang Budi

    Di saat kritis itu, aliran udara mendadak berputar kencang hingga membalikkan meja. Angin tajam itu bahkan menggores pipi Juliana.Namun yang lebih mengejutkan, sebuah tangan telah muncul di depan dahinya!Tangan Ryan!Segalanya terjadi begitu cepat hingga pikiran Juliana seolah membeku.TING!Ryan membuka telapak tangannya, memperlihatkan peluru yang kini tergeletak di atas meja terbalik.Juliana akhirnya tersadar dari keterkejutannya. Seseorang benar-benar mencoba membunuhnya! Jika bukan karena Ryan, ia pasti sudah mati!Ryan bahkan mampu menangkap peluru senapan runduk dengan tangan kosong!Bagaimana mungkin?Seorang praktisi bela diri hebat memang bisa menangkap peluru, tapi tak semudah yang Ryan lakukan. Terlebih jarak mereka hanya beberapa meter!Rasa takut merayap di hatinya–bukan karena percobaan pembunuhan itu, tapi karena sosok angkuh dan misterius di hadapannya!Tanpa membuang waktu, Juliana mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang. Matanya berkilat dingin saat

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 330 - Excalibur

    Mata Ryan menyipit penuh minat. "Kau cukup terus terang. Bagaimana kalau ternyata tidak seperti itu?""Saat ini sedang ada rapat keluarga, hanya anggota keluarga yang diizinkan masuk. Jadi kedatanganmu ke sana jelas menunjukkan kau butuh bantuan Keluarga Herbald."Juliana menyesap kopinya sebelum melanjutkan, "Aku selalu bersikap lugas dalam segala hal. Katakan saja apa yang kau mau. Jika aku bisa membantu, tentu akan kubantu. Demi Lindsay, aku akan melakukan yang terbaik untukmu."Melihat lawan bicaranya begitu terbuka, Ryan memutuskan tak perlu bertele-tele. "Aku tahu Keluarga Herbald pernah menjadi keluarga penempa pedang. Aku membutuhkan bahan baku untuk pedang milikku."Tak ada keterkejutan di mata Juliana. Ia meletakkan cangkirnya dengan gerakan elegan. "Memang benar keluargaku dulunya pandai besi, bahkan kami telah menempa ribuan pedang. Bahan pedang seperti apa yang kau butuhkan?"Ryan tak menjawab dengan kata-kata. Dalam sekejap, Pedang Suci Caliburn telah muncul di tangannya

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 329 - Juliana Herbald

    Usia wanita itu sekitar dua puluh tahun, tinggi semampai dengan pembawaan yang begitu berwibawa. Setiap gerakannya mencerminkan keanggunan yang natural, bukan hasil latihan."Tuan Ryan," Angelica berbisik pelan, "Anda pasti pernah mendengar tentang tiga wanita tercantik Kota Riverpolis, bukan?"Ryan mengangguk. Rindy memang salah satu dari mereka. Entah siapa yang menciptakan gelar itu, tapi Ryan tak bisa membantah Rindy memang layak menyandangnya."Selain Nona Rindy yang Anda kenal, ada dua wanita lainnya. Dan yang baru keluar itu adalah salah satunya," Angelica melanjutkan. U"Namanya Juliana Herbald. Dalam silsilah keluarga, saya harus memanggilnya Bibi Juliana. Meski begitu, usianya mungkin hanya terpaut setahun atau dua dari Tuan Ryan.""Juliana Herbald sangat pandai menangani berbagai urusan, baik internal maupun eksternal. Namanya begitu terkenal di kalangan keluarga berpengaruh Kota Riverpolis. Terlebih, posisinya di keluarga utama sangat tinggi.""Oh." Ryan menanggapi datar,

DMCA.com Protection Status